Umur Pasien :
Diagnosa Medik
Diagnosa
Risiko aspirasi berhubungan
dengan penurunan reflek gag
dan kerusakan menelan
Subyktif
Objektif :
Kerusakan saraf VII IX X
dan XII
Penurunan reflek gag
Penurunan kesadaran
Sisa makanan dimulut
Tujuan
Tujuan Umum
Tidak terjadi aspirasi
Tujuan Khusus
1. ventilasi paru adekuat
dengan ditandai
suara
nafas bersih, frekuensi
nafas 18 hingga 24 x/menit
2. kemampuan
menelan
meningkat yang ditandai
dengan tidak ada disfonia,
tidak ada ngiler, tidak ada
sisa makanan dalam mulut
Intervensi (Aktivitas)
Terapi Menelan
Aktifitas:
1. Kolaborasikan dengan anggota tim kesehatan lain (occupational therapist, speech
pathologist)
2. Tentukan ketidakmampuan pasien untuk menentukan bahan pembelajaran
3. Posisikan pasien agar dapat melihat perawat pada saat bicara
4. Jelasian pada keluarga ntuk mendeteksi adanya tersedak
5. Instruelaskan latihan menelan pada keluarga
6. Kolaboorasikan dengan speech therapist untuk latiahan menelan
7. Hindari penggunaan sedotan saat minum
8. Posisikan pasien 90 derajat saat belajar menelan
9. Bantu pasien saat untuk tetap dalam posisi 30 derajat setelah makan
10. Instruksikan pasien untuk membuka dan menutup mulut sebagai manupulasi
latihan
11. Instruksikan pasien untuk tidak bicara saat latihan menelan
12. Ajarkan pasien untuk berkata ahs dengan tujuan melenturkan elevasi palatum
13. Berikan lollipop sebagai latihan menghisap untuk meningkatkan kekuatan hisapan
lidah
14. Bantu pasien memasukan makanan di mulut bagian belakang pada sisi yang lemah
15. Monitor tanda aspirasi
16. Monitor gerakan lidah pada saat mengunyah
17. Monitor kekakuan mulut saat minum, makan dan menelan
18. Monitor fatique saat minum, makan danmenelan
19. Berikan waktu istirahat pada saat latihan menelan
20. Cek mulut jika ada makanan yang tertinggal dimulut setelah menelan
21. Instruksikan pasien untuk menggapai makanan yang tersisa di bibir atau dagu
dengan menggunakan lidah
22. Jelaskan posisi pasien pada keluarga jika sedang makan
23. Instruksikan pada keluarga bagaimana mengambil makanan sisa diimulut ketika
latihan menelan
24. BErikan catatan pada keluarga untuk mencatat perkembangan menlan
Lampiran 2.
25. Monitor BB
26. Monitor hidarasi
27. Berikan makanan dengan konsistensi liquid atau semisolid sesuai dengan hasil
latihan
Tujuan umum:
Tidak terjadi gangguan perfusi
jaringan
Subyektif
Nyeri kepala
Tujuan khusus:
1. Penurunan status neurologis
(-)
2. Perubahan MAP ( 70 130
mmHg
3. Tanda-tanda TIK :Nyeri
kepala, pappiledema dan
muntah proyektil (-)
4. Elektrolit Na 135 145
mEq/L, K 3.5 5.5 mEq/L,
Cl 96 110 meq/L
Obyektif:
Perubahan
status
neurologis
Perubahan MAP
Perubahan nilai Na/K/Cl
Aspiration Precaution
Aktifitas:
1. monitor suara nafas
2. Pertahankan jalan nafas
3. Posisikan upright 90 derajat
4. Berikan makanan dalam porsi kecil
5. Cek kepatenan NGT sebelum makan
6. Cek residu lambung sebelum memberi makan
7. Hindari makanan yang cair bila tidak menggunakan NGT
8. Potong makanan sehingga menjadi kecil-kecil
9. Gerus obat sebelum diberikan
10. Pertahankan posisi 30 hingga 40 derajat setelah pemberian makan
11. Konsultasikan dengan terapi wicara
Meningkatkan perfusi serebral
Aktifitas:
1. Konsultasikan dengan dokter tentang paremeter hemodinamik dan pertahankan
hemodinamis yang telah dikonsulkan
2. Induksi hipertensi dengan ekspansi volume atau agen vasokonstriktor untuk
mempertahankan parameter hemodinamik dan mempertahankan perfusi serebral
3. Berikan dan titrasi obat vasoaktif seperti yang diorderkan untuk mempertahankan
hemodinamis
4. Berikan cairan tambahan untuk memingkatkan ekspansi volume jantung seperti
yang telah diorderkan
5. Pantau APT dan APTT bila menggunakan cairan tambahan
6. Pertahankan hematokrit 33% jika menggunakan terapi hipervolume hemodelusi
7. Berikan phlebotomize untuk mempertahankan hematokrit
8. Pertahankan kadar glukosa pasien
9. Konsultasikan dengan dokter posisi kepala (15-30 derajat) dan evaluasi pemberian
posisi
10. Hindari fleksi kepala dan juga paha dad an lutut
11. Pertahankan PCO2 25 mmhg atau lebih besar
12. Berikan Channel Blockers sesuai order
13. Berikan vasopressin sesuai order
14. Berikan dan monitor efek osmotic dan loop-active serta kortikosteroidBErikan
antinyeri sesuai order
15. Berikan antikoagulan sesua order
Lampiran 2.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Cardiac Care
Aktifitas:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Lampiran 2.
X-Ray
:
kardiomegal
dilatasi
aorta,
3.
4.
5.
6.
7.
JVP 5+2cm,
edema tidak ada,
asites tidak ada,
AGD normal,
suara nafas tambahan tidak
ada.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Terapi Oksigen
Aktifitas:
1.
Batasi rokok
2.
Berikan Oksigen sesuai program
3.
Monitor aliran oksigen
4.
Monitor alat oksigen
5.
Jelaskan kepada pasien untuk tetap menggunakan terapi oksigen
6.
Secara konstan, ceck aliran oksigen untuk memastikan ukuran yang tepat
7.
Monitor efisiensi terapi oksigen dengna mengukur saturasi oksigen perifer
Lampiran 2.
8.
9.
Tuuan Umum
Tidak
terjadi
mobilitas fisik
kerusakan
Tujuan khusus
Kekutan otot 5
Mengikuti latihan ROM
Tidak spastis
Lampiran 2.
13. Tempatkan benda-benda yang dapat diraih pasien
14. Tempatkan bel panggilan didekat pasien
Gangguan
eliminasi
urin
berhubungan dengan gangguan
control berkemih
Tujuan Umum
Gangguan eliminasi tidak terjadi
Subyektif
Tidak adanya sensasi saat
dilakukan clamp and release
Tujuan Khusus
Dapat mengontrol BAK
Frekuensi 6 8 kali perhari
Obyektif
Mengompol
Iritasi
Lampiran 2.
16.
17.
18.
19.
Risiko perdarahan lambung
berulang berhubungan dengan
stres fisiologis
Tujuan Umum:
Tidak terjadi deficit volume
Menejemen Cairan
Aktivitas :
Tujuan Khusus:
1. Cairan seimbang (cairan
dan elektrolit seimnang,
2. Hidrasi cukup
3. Asam basa seimbang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Lampiran 2.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
Lampiran 2.
33. Siapkan pasien untuk dialysis (Bantu dengan pemasangan kateter untuk dialysis)
34. Monitor terhadap kehilangan cairan (perdarahan, muntah, diare, perspirasi dan
takipnea)
35. Tingkatkan gambaran diri dan harga diri positif akibat retensi cairan yang
berlebihan
Harga diri rendah berhubugnan
dengan perubahan citra tubuh
Tujuan Umum:
Harga diri tidak rendah
Subjektif
saya sudah cacat
Tujuan Khusus
1. Harga
diri
cukup
(memverbalkan
penerimaan
diri,
komunikais
terbuka,
menerima individu lain
dalam aktifitas)
2. Membuat
keputusa
(memutuskan untuk terlibat
dalam aktifitas rehabilitasi)
Objektif:
Menangis
Menolak dilakukan rehabilitasi
Ketidakmampuan
keluarga
koping
Tujuan Umun:
Keluarga mampu berkoping
Family Support
Aktifitas:
Lampiran 2.
1.
Subyektif
Depresi
Obyektif
Mengacuhkan kebutuhan dasar
pasien
Tujuan Khusus:
1. Memenuhi kebutuhan
pasien
2. perasaan
dapat
teridentifikasi
3. Berpartisipasi
dalam
rehabilitasi pasien
Pastikan pada keluarga bahwa perawatan yang terbaik sedang diberikan pada
pasien
2. Gali perasaan keluarga terhadap kondisi pasien
3. APstikan beban psikologi keluarga terhadap kondisi pasien
4. Dengarkan keluh kesah dan perasaan keluarga
5. Dorong komunikasi untuk menggali perasaan antara pasien dan anggota keluarga
6. Tingkatkan hubungan saling percaya antara perawat dan anggota keluarga
7. Jawab eprtanyaan keluaraga
8. Identifikasi kekuatan spiritual keluarga
9. Samakan persepsi tentang tujuan perawatan antara perawat, pasein dan keluarga
10. Hargai mekanisme koping yang digunakan kelurga
11. Berikan feedback pada koping yang digunakan oleh keluraga
12. Berikan informasi kepada keluarga tentang perkembangna pasein
Peningkatan Koping
Aktifitas :
1. Jelaskan akibat pernyataan pasien tentang dirinya apda harga diri apsien
2. Jelaskan akibat harga diri rendah terhadap hubungan dengan keluarga
3. Jelaskan tentang proses penyakit
4. Jelaskan alternative respon terhadap kondisi pasien
5. Gunakan pendekatan yang tenang
6. Jelaskan tentang rehabilitasi yang sedang dijalani
7. Hindari pembuatan keputusan ketika pasien sedang stress
8. Dorong penggunaan aspek spiritual untuk menghadapi situasi
9. Konfrontasikan perasaan marah dan depresi
10. Diskusikan dengan pasien pengalaman dalam menghadapi situasi yang sulit
11. Berikan kesempatan untuk mengekspresikan perasaan
12. Bantu pasien dalam mencari dan menggunakan sumber untuk koping
13. Jelaskan efek harga diri rendah pada pasien
14. Libatkan keluarga sebagai support system
15. Dorong pasien menggunakan teknik relaksasi: imagery gidence, deep dreathing
16. Bantu pasien menyelesaikan masalah dengan metode yang konstruktis
10