Anda di halaman 1dari 29

Mohammad anang hermansyah

Ahsanul Amal
mempersembahkan amal terbaik dalam hidup

Anda Ingin Sukses?...

Sukses di dunia

Sukses di akhirat

Lalu bagaimana caranya


sukses di akhirat?

IMAN SAJA ?
Beriman dan Beramal

Lalu amal yang bagaimana?


Apakah jumlah amal yang menentukan
seseorang sukses di akhirat?

Ini Jawabannya..
Sungguh akan datang sekelompok kaum dari umatku pada hari
kiamat dengan membawa kebaikan yang banyak semisal
gunung yang amat besar. Allah menjadikan kebaikan mereka
bagaikan debu yang bertebaran.
Tsauban RA bertanya: Terangkanlah sifat mereka kepada kami
wahai Rasulullah, agar kami tidak seperti mereka.
Rasulullah SAW menjawab: Mereka masih saudara kalian, dari
jenis kalian, dan mereka mengambil bagian mereka di waktu
malam sebagaimana kalian juga, hanya saja mereka apabila
menyendiri menerjang keharaman Allah.
[HR Ibnu Majah]

TQS Al Kahfi 103 - 104


Katakanlah, maukah Kami beritahukan
kepadamu tentang orang-orang yang
paling merugi amalnya, yaitu orangorang yang telah sia-sia amalnya
didalam kehidupan dunia ini sedangkan
mereka itu menyangka bahwa mereka
itu telah berbuat sebaik-baiknya.

Sehingga:
Kiat sukses di akhirat bukan amal yang
terbanyak (aktsaru amala)
tapi amal yang terbaik (ahsanu amala)
Lalu bagaimana yang disebut AMAL TERBAIK
itu?
Mari kita tanya kepada Allah SWT

Supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu


yang lebih baik amalnya (QS. Al Mulk, 67: 2)
Abu Nuaim dalam Hilyatul Auliya (8/95) berkata:
Al-Fudhail bin Iyadh berkata tentang firman Allah: Supaya Dia
menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya,
beliau berkata: Maksudnya, dia ikhlas dan benar dalam
melakukannya. Sebab amal yang dilakukan dengan ikhlas tetapi
tidak benar maka tidak akan diterima. Dan jika dia benar, tetapi
tidak ikhlas maka amalnya juga tidak diterima. Adapun amal
yang ikhlas adalah amal yang dilakukan karena Allah, sedang
amal yang benar adalah bila dia sesuai dengan Sunnah
Rasulullah.

Ihsanul Amal=amal yg diterima Allah

Ahsanu Amala

Bukan Ahsanu amala


Shalat subuh 3 rakaat karena Allah SWT
Shalat khusyu karena dilihat calon mertua
Menyantuni yatim piatu dalam rangka
kampanye pemilukada
Mencuri karena Allah SWT
untuk membantu fakir miskin

Ittiba Rasul
Mengikuti apa yang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW

"Apa-apa yang diberikan/diperintahkan Rasul kepadamu maka terimalah/laksankanlah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah." (Al-Hasyr 7)

Yang penting itu niatnya


Niat yang baik belum tentu pekerjaannya
benar.
Maka niat yang baik harus dibarengi
dengan perbuatan yang didasarkan pada
hukum Allah Swt

Saya kan tidak tahu, maka saya


tidak berdosa
Diangkat pena (tidak dibebani hukum/tidak
berdosa) pada 3 keadaan:
1. Baligh hingga dia dewasa
2. Tidur hingga dia bangun
3. Hilang akal/lupa sampai dia kembali akalnya

LALU BAGAIMANA DENGAN TIDAK TAHU?


DIA BERDOSA KARENA TIDAK BERUPAYA
MENCARI TAHU

Thalabul ilmi faridatun ala


kulli muslim
Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim

supaya menyembah Allah

Padahal mereka tidak disuruh kecuali

dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)


agama dengan lurus (QS. Al-Bayyinah :5)








"Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan)
bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan;
Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin
digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin
dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia
diniatkan (HR. Bukhari)

Ingin dilihat orang lain

"Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihisap


pada hari Kiamat ialah seseorang yang mati syahid, lalu
diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia
mengetahuinya dengan jelas, lantas Dia bertanya: 'Apa
yang telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku? Dia
menjawab: 'Saya berjuang dan berperang demi Engkau
ya Allah sehingga saya mati syahid.' Allah berfirman:
'Dusta kamu, sebenarnya kamu berperang bukan
karena untuk-Ku, melainkan agar kamu disebut sebagai
orang yang berani. Kini kamu telah menyandang gelar
tersebut.' Kemudian diperintahkan kepadanya supaya
dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka

. Dan didatangkan pula seseorang yang belajar AlQur'an dan mengajarkannya, lalu diperlihatkan
kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya
dengan jelas, Allah bertanya: 'Apa yang telah kamu
perbuat? ' Dia menjawab, 'Saya telah belajar ilmu dan
mengajarkannya, saya juga membaca Al Qur'an demi
Engkau.' Allah berfirman: 'Kamu dusta, akan tetapi kamu
belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al
Qur'an agar dikatakan seorang yang mahir dalam
membaca, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu,
kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia
dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka.

Dan seorang laki-laki yang di beri keluasan rizki oleh Allah,


kemudian dia menginfakkan hartanya semua, lalu
diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia
mengetahuinya dengan jelas.' Allah bertanya: 'Apa yang telah
kamu perbuat dengannya? ' dia menjawab, 'Saya tidak
meninggalkannya sedikit pun melainkan saya infakkan harta
benda tersebut di jalan yang Engkau ridlai." Allah berfirman:
'Dusta kamu, akan tetapi kamu melakukan hal itu supaya
kamu dikatakan seorang yang dermawan, dan kini kamu telah
dikatakan seperti itu.' Kemudian diperintahkan kepadanya
supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka."
Dan telah menceritakan kepadaku Ali bin Khasyram telah
mengabarkan kepada kami Al Hajjaj -yaitu Ibnu Muhammaddari Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Yunus bin Yusuf
dari Sulaiman bin Yasar dia berkata, "Orang-orang berpencar
dari hadapan Abu Hurairah, lantas Natil As Syami kemudian
dia menyebutkan hadits tersebut seperti haditsnya Khalid bin
Al Harits. (HR. Musilm)

Saya takut tidak ikhlas... Maka


lebih baik tidak melakukan
daripada tidak ikhlas
Ikhlas tidak sama dengan sukarela/ tidak
terpaksa
Ikhlas berasal dari istilah syara yang
berarti melakukan sesuatu semata karena
Allah SWT (tidak memandang sukarela
ataupun terpaksa)

Misal:
Mungkin saja dia berjilbab tetapi
sebenarnya dia merasa berat
melakukannya. Tapi dia memaksakan
melakukannya semata karena Allah SWT.
Mungkin saja dia berperang di jalan Allah,
padahal dia benci terhadap peperangan.
Tapi karena Allah memerintahkan maka dia
memaksakan dirinya untuk melakukannya
karena Allah SWT

Ikhlas itu pembelajaran


Sebagaimana benar itu harus belajar dan
berproses

Maka ikhlas itu juga harus berproses


dan harus belajar.

2 Syarat Ihsanul Amal:

"Siapa saja yang melakukan suatu


perbuatan yang tak ada perintah kami
atasnya, maka perbuatan itu tertolak." (HR.
Muslim)

"Siapa saja yang mengada-adakan dalam


urusan (agama) kami ini sesuatu yang tidak
berasal darinya, maka hal itu tertolak." (HR.
Bukhari)

Selanjutnya...
Kenapa kita harus Niat dan ikhlas karena
Allah?...
Apakah Allah itu benar-benar ada?...
Bagaimana kita mengetahui Allah itu ada?...
Apakah semua amalan muslim dan non muslim
diterima oleh Allah?...
Lantas, apakah semua agama sama?...

Ikuti materi selanjutnya...

Anda mungkin juga menyukai