PENDAHULUAN
ANAMNESA
Keluhan Utama
Batuk-batuk sejak 4 tahun SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik paru pada tanggal
2 Februari 2015 dengan keluhan batuk
menahun sejak 4 tahun SMRS. Keluhan
disertai dengan sulit untuk mengeluarkan
dahak dan mudah lelah. Sejak tahun 2012
pasien sering bolak-balik control ke poliklinik
paru dengan keluhan yang sama dan hingga
sekarang keluhan juga tidak membaik.
Pemeriksaan Fisik
26 Februari 2015
Status Generalis
Keadaan umum
: Tampak tenang dan baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Berat badan : 44 kg
Tinggi badan
: 160 cm
BMI : 15.625 Underweight
Tanda tanda vital
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi : 80 x/ menit, irama teratur, isi cukup
Pernapasan : 18 x/ menit, reguler, torakoabdominal
Suhu: 36,50C
Paru-paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis.
Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri,
pengembangan dada
normal.
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru.
Auskultasi: Suara napas vesikuler, tidak ada ronki, tidak ada
wheezing.
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi: Bising usus positif normal.
Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-), nyeri CVA (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan(-), hepar lien tidak teraba.
Ektremitas : Akral hangat, tidak ada sianosis, tidak ada udem.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
HEMATOLOGI( TANGGAL 3
FEBRUARI 2015)
Eosinofil : 4 (1-3%)
Batang : 2 (2-6%)
Segmen :52 (50-70%)
Limfosit : 34 (20-40%)
Monosit : 8 (2-8%)
MCV : 92 fL (78-102 fL)
MCH : 31 pg (25,0-35,0
pg)
RDW :14 % (11,5-14,5%)
HITUNG JENIS
Eosinofil : 1 (2-4)
Basofil : 0 (0-1)
Neutrofil batang : 0
(3-5)
Neutrofil segmen : 49
(50-70)
Limfosit : 41 (25-40)
Monosit : 9 (2-8)
Rhesus : +
KOAGULASI
(TANGGAL 3 FEBRUARI 2015)
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
RONTGEN THORAKS (TANGGAL 3 FEBRUARI
2015)
PT Kontrol : 11.1
detik
PT Pasien : 9.4 detik
(9.3-11.8 detik)
APTT Kontrol : 33.2
detik
APTT Pasien : 35.6
detik (31- 47 detik)
Kesan : Cor dan Pulmo normal
Diagnosa
Rencana Tindakan
Operasi : Broncoscopy
Anestesi : Anestesi umum intravena
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
PERSIAPAN OBAT
ANESTESI
FentanylOBAT
(dosis 0.05
PERSIAPAN
mg/cc berisi 2 mL)
Midazolam (dosis 1
mg/cc berisi 5 mL)
Propofol (dosis 10
mg/cc berisi 20 mL)
Asam Traneksamat
Ondansetron 4 mg
Sulfa-Atropin 0.25
mg
CAIRAN :
Ringer Laktat
OBAT EMERGENSI
Sulfas Atropin
dosis 0.5 mg- 1 mg IV
Lidocaine
dosis 4,5 mg/kg/dose,
sediaan 20mg/ml total 2 ml
Epinephrine
dosis 1 mg atau 0.02 mg/kg
larutan 1:10.000
Ephedrine
dosis 5-20 mg
Prostigmin
dosis 0.05 mg/kgBB (maks
5 mg)
Tramadol
dosis 50-100mg per 4 jam
(maks 400mg/hari)
Dexamethason
dosis 0.5- 25 mg/hari IV
Aminophylline
dosis 5-6 mg/kg IV
Metocloperamide
dosis 10 mg IV
Amiodarone
dosis 150 mg IV dalam 10
menit (maks 2.2 gr)
Propofol
Oksigen
Pelaksanaan Tindakan
PERSIAPAN
Pukul 10.20
Pukul 10.20
TD 120/60 mmHg, nadi
TD 120/60 mmHg, nadi
80x/menit, saturasi O2 99%
80x/menit, saturasi O2 99%
Diberikan propofol 20 mg
Diberikan propofol 20 mg
melalui intravena
melalui intravena
Pukul 10.30
Pukul 10.30
TD 120/60 mmHg, nadi
TD 120/60 mmHg, nadi
80x/menit, saturasi O2 99%
80x/menit, saturasi O2 99%
Diberikan propofol 20 mg
Diberikan propofol 20 mg
melalui intravena
melalui intravena
Pembedahan Selesai
Pembedahan Selesai
Pukul 10.35
Pukul 10.35
TD 120/80 mmHg, nadi
TD 120/80 mmHg, nadi
60x/menit, saturasi O2
60x/menit, saturasi O2
99%
99%
Cairan RL 1 habis,
Cairan RL 1 habis,
sebanyak 300ml
sebanyak 300ml
Anestesi selesai
Anestesi selesai
Monitor EKG, tensimeter
Monitor EKG, tensimeter
digital, pulse oksimetri
digital, pulse oksimetri
Pasien dibawa ke ruang
Pasien dibawa ke ruang
pemulihan
pemulihan
HASIL PEMERIKSAAN
BRONCOSCOPY
Kesimpulan :
Seluruh cabangcabang bronkus
terbuka, mukosa
hiperemis dengan
slym di beberapa
lokasi, sedikit mukosa
berdarah di LBKI.
PENGAWASAN ANESTESI
Anestesi
Anestesi dilakukan
dilakukan
mulai
mulai pukul
pukul 10.00
10.00
WIB.
WIB.
Pembedahan
Pembedahan dimulai
dimulai
pada
pada pukul
pukul 10.05
10.05 WIB
WIB
Pembedahan
Pembedahan selesai
selesai
pada
pada pukul
pukul 10.30
10.30 WIB.
WIB.
EKG
EKG ritme
ritme jantung
jantung
dalam
dalam batas
batas normal,
normal,
saturasi
saturasi oksigen
oksigen 99%
99%
POSTOPERATIF
POSTOPERATIF
Masuk
Masuk ruang
ruang pulih
pulih :10.45
:10.45
Tanda
Tanda Vital
Vital::
Tekanan
Tekanan Darah
Darah :: 130/70
130/70
mmHg
mmHg
Nadi
Nadi :70x/min
:70x/min
Pernafasan
Pernafasan :: 15x/min
15x/min
Jalan
Jalan Nafas
Nafas :: Normal
Normal
Pernafasan
Pernafasan :: Spontan,
Spontan,
adekuat
adekuat bersuara
bersuara
Kesadaran
Kesadaran :: Sadar
Sadar betul,
betul,
Compos
Compos Mentis
Mentis
ALDRETTE SCORE
ALDRETTE SCORE
Aktivitas : 2
Aktivitas : 2
Sirkulasi : 2
Sirkulasi : 2
Pernafasan : 2
Pernafasan : 2
Kesadaran : 2
Kesadaran : 2
Warna Kulit : 2
Warna Kulit : 2
Total : 10
Total : 10
Tanda Vital :
: 120/85 mmHg
Tanda
TekananVital
Darah:
Nadi : 84x/min
Nadi : 84x/min
Pernafasan : 18x/min
Pernafasan : 18x/min
Aldrette Score
Aldrette Score
Aktivitas
:2
Aktivitas
:2
Sirkulasi
:2
Sirkulasi
:2
Pernafasan : 2
Pernafasan : 2
Kesadaran : 2
Kesadaran : 2
Warna Kulit
:2
Warna
Kulit
:2
Total :10
Total :10
Apabila
Apabilakesakitan,
kesakitan,maka
makadiberikan
diberikan
Fentanyl
50
mcg
IV
Fentanyl 50 mcg IV
Apabila
Apabilamual
mualmuntah,
muntah,diberikan
diberikan
Ondansentron
Ondansentron44mg
mgIV
IV
Infus
Ringer
Laktat
30
tetes/menit
Infus Ringer Laktat 30 tetes/menit
Pasien
Pasiendiizinkan
diizinkanminum
minumdan
danmakan
makan
setelah
setelahsadar
sadarbetul
betuldan
danbila
bilatidak
tidakada
ada
mual
mualdan
danmuntah.
muntah.
TINJAUAN PUSTAKA
TIVA
TIVA
Kelebihan
Kekurangan
Kekurangan
Indikasi diberlakukannya
anestesi intravena adalah :
MIDAZOLAM
Waktu paruh distribusinya 7 15 menit, dan
waktu paruh eliminasi 2 4 jam
Midazolam larut dalam air, lebih poten
daripada diazepam dan tidak memiliki
metabolit aktif.
Potensi yang tinggi dan waktu aksi yang lebih
pendek membuat midazolam menjadi pilihan
yang baik untuk digunakan
Melalui
Onset
Dosis (mg/kg)
Durasi (min)
(min)
Adult
Premedikasi
IM
0.05 0.1
5-10
IV
Titrates 1-2.5 mg
1-2
Sedasi
IV
0.01 0.1
Induksi
IV
0.1 0.4
15-80
FENTANYL
Kardiovaskuler
Dosis tinggi fentanyl dapat berakibat
bradikardi, venodilatasi, dan penurunan reflek
simpatetik oleh mediasi saraf vagus, sehingga
membutuhkan vasopressor seperti ephedrine
untuk mengatasinya.
Respiratori
Golongan opioid dapat membuat depresi
nafas oleh efek penurunan laju nafas.
Serebral
Pada golongan opioid secara keseluruhan
menimbulkan penurunan konsumsi
oksigen di otak, penurunan aliran darah
otak, dan tekanan intracranial, walaupun
efeknya lebih minimal dibandingkan
golongan barbiturates ataupun
benzodiazepine.
Gastointestinal
Opioid menurunkan kecepatan
pengosongan lambung oleh karena
penurunan peristaltic.
Kegunaan
adult
Sedasi/analgesia
Melalui
Dosis g/kg
onset
IV
3-7 min
oral
200-800
10 min
induksi
IV
Post operasi
IV
0.5 1.5 g
Durasi
30-60 min
PROPOFOL
Respiratori
Pada dosis biasa propofol menyebabkan depresi dari central
ventilatory drive dan apnea transien.
Walaupun demikian, propofol tidak menyebabkan perubahan
pada bronkus.
Kardiovaskuler
Propofol dapat membuat penurunan tekanan darah selama
induksi berlangsung yang diakibatkan oleh penurunan tahanan
pembuluh darah tepi dan venodilatasi oleh karena pengabatan
dari aktivitas simpatetik vaskonstrikisi.
Propofol juga memiliki efek inotropik yang cepat dari pada
obat anestesi yang lain, namun tidak berpengaruh pada nadi.
Serebral
adult
Melalui
Dosis
Onset (min)
induksi
IV
2-2.5 mg/kg
3-8
Infus rumatan
IV
50-200 g/kg/min
3-8
Infus sedasi
IV
25-100 g/kg/min
3-8
Durasi (min)
30-75
Persiapan
Kunjungan Preoperasi
Sebelum dilakukannya operasi, pasien harus kita
informasikan mengenai persiapan operasi
khususnya untuk menghindari adanya
kontraindikasi sekaligus komplikasi pada anatesi
melalui kunjungan preoperasi.
Anamnesa
Pemeriksaan fisik : tanda-tanda vital (nadi,
tekanan darah, tinggi badan, berat badan, BMI,
laju pernafasan); pemeriksaan pada kardivaskuler
dan respiratori dilakukan dengan inspeksi adanya
carotid bruits, pernafasan dengan bantuan otot
luar, auskultasi suara jantung dan paru.
Skor malampati
ASA 1
No organic, physiologic, or psychiatric disturbance; excludes the very young and very old; healthy with good
exercise tolerance
ASA 2
No functional limitations; has a well-controlled disease of one body system; controlled hypertension or diabetes
without systemic effects, cigarette smoking without chronic obstructive pulmonary disease (COPD); mild obesity,
pregnancy
Some functional limitation; has a controlled disease of more than one body system or one major system; no
immediate danger of death; controlled congestive heart failure (CHF), stable angina, old heart attack, poorly
controlled hypertension, morbid obesity, chronic renal failure; bronchospastic disease with intermittent symptoms
ASA 4
Has at least one severe disease that is poorly controlled or at end stage; possible risk of death; unstable angina,
symptomatic COPD, symptomatic CHF, hepatorenal failure
ASA 5
Not expected to survive > 24 hours without surgery; imminent risk of death; multiorgan failure, sepsis syndrome
with hemodynamic instability, hypothermia, poorly controlled coagulopathy
ASA 6
ASA 3
Perawatan post-operative
Aldrette score
no
1
Kriteria
Aktivitas
Respirasi
Sirkulasi
Kesadaran
Saturasi oksigen
Skor
Kondisi
Apnea
Sadar penuh
Tidak berespon
Pembahasan
Midazolam :
...
Fentanyl
Dosis yang diberikan untuk analgesia adalah
1-2 mcg/kgBB, dan dosis yang diberikan pada
pasien ini adalah 1 mcg/kgBB sehingga
diberikan fentanyl sebanyak 1 x 44 =44 mcg
dengan pembulatan menjadi 50 mcg.
Fentanyl juga dapat membuat pasien
beresiko rendah terkena thrombosis dari vena.
Onset dari fentanyl adalah 30 detik sampai 1
menit. Durasinya adalah 30 - 60 menit.
...
Propofol
Obat Tambahan
Terapi cairan
Terimakasih...