Anda di halaman 1dari 8

Penelitian yang dipilih

Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dengan memperoleh pengetahuan berupa
fakta baru sehingga kemudian dapat disusun teori, konsep, hokum, khaidah atau metodologi yang baru. Dari
sini pula dapat diperoleh masalah baru yang kelak harus dipecahkan dengan penelitian.
Ilmu (science) dan penelitian (research) tidak dapat dipisahkan. Ilmu tidak akan berkembang tanpa
penelitian, sebaliknya penelitian tidak akan ada apabila tidak berada didalam kerangka ilmu tertentu.
Meskipun banyak sekali definisi tentang ilmu dan penelitian, namun secara umum dapat dikatakan bahwa
ilmu merupakan filosofi, sedang penelitian merupakan tindakan (action) yang berguna untuk membangun
serta mengembangkan ilmu pengetahuan.
a. Usulan Penelitian
Bila peneliti telah menetapkan untuk melakukan penelitian, maka sebelum melaksanakannya ia harus
membuat rancangan penelitian. Rancangan penelitian tertulis yng bersifat formal dinamakan usulan
penelitian (research proposal, study proposal). Secara esensial, usulan penelitian penelitian
dimaksudkan sebagai penuntun bagi peneliti dalam seluruh rangkaian proses penelitian. Usulan
penelitian yang baik akan mempermudah peneliti dalam melaksanakan seluruh proses penelitian.
Sistematika usulan penelitian sangat bervariasi dari lembaga yang satu dan lembaga yang lainnya,
meski substansinya sama, oleh karena itu sesuatu yang nampaknya bersifat teknis dan tidak
substantif ini harus diperhatikan oleh seorang peneliti apabila ingin memperoleh dukungan dari
penyandang dana. Berikut ini adalah sistematika usulan penelitian yang sering digunakan dalam
penyusunan usulan penelitian.
1. Judul Usulan Penelitian
Harus memenuhi beberapa persyatan berikut, yakni :
Harus menggambarkan keseluruhan isi rencana penelitian
Ditulis dalam kalimat atau frase yang sederhana dan tidak terlalu panjang, meski tidak
dapat ditentukan batas jumlah katanya. Mungkin sifat atau isi penelitian memerlukan
judul panjang;apabila perlu dapat disertakan subjudul
Tidak menggunakan singkatan kecuali yang baku
Judul sering bukan berupa kalimat lengkap, namun hanya merupakan label saja.
2. I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Latar belakang masalah merupakan bagian yang paling penting dari setiap usulan
penelitian. Dalam penilaian suatu masalah untuk memperoleh dana, banyak
penyandang dana memberikan bobot tertinggi untuk latar belakang masalah ini. Dapat
dimengerti karena latar belakang masalah merupakan inti usulan, sedangkan isi usulan
selebihnya hanya menguraikan lebih lanjut apa yang telah dikemukakan dalam latar
belakang tersebut.

Agar mudah diikuti dan dipahami pembaca, uraian Latar Belakang Masalah
hendaknya mencakup 4 hal yang lebih mudah diikuti bila disusun dalam urutan
sebagai berikut :
Penyataan tentang masalah penelitian serta besaran masalah
Apa yang sudah diketahui (what is known)
Apa yang belum diketahui (what is not known-knowledge gap)
Apa yang dapat digarap dari penelitian yang direncanakan untuk menutup
knowledge gap tersebut
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah umumnya meruakan ringkasan uraian dalam Latar Belakang
yang dibuat secara padat, tajam spesifik. Dengan uraian ini masalah penelitian
menjadi jelas dan terlokalisasi, yang sekaligus menjadi dasar Rumusan Masalah.
Rumusan masalah penyelitian yang baik perlu memenuhi syarat berikut :
Hendaknya disusun dalam kalimat Tanya (interogatif). Rumusan malasah
dalam kalimat Tanya ini sangat dianjurkan, karena dapat bersifat khas dan
tajam; karena itu rumusan masalah disebut juga pertanyaan penelitian
(research question). Dengan rumusan masalah dalam bentuk kalimat Tanya,

masalah penelitian lebih terfokus, spesifik dan tajam


Substansi yang dimaksud hendaknya bersifat khas, tidak bermakna ganda.
Bila terdapat pertanyaan lebih dari satu, maka masing-masing pertanyaan
Sistematika Usulan
Penelitian
harus diformulasikan
terpisah,
agar pertanyaan masing-masing dapat dijawab

Judul
I.

II.
III.

IV.
V.

secara terpisah pula.


C. Hipotesis
Merupakan pernyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian, yang
Pendahuluan
harus
Latar
belakang
diuji
validitasnya secara empiris. Jadi hipotesis tidak dinilai denar atau salah,
Rumusan Masalah
melainkan diuji dengan data empiris apakah sahih (valid) atau tidak.
Hipotesis
Formulasi hipotesis yang baik memenuhi persyaratan berikut ini :
Tujuan
Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana, tidak bermakna
Manfaat
ganda
Tinjuan Pustaka
Konsep
Mempunyai landasan teori yang kuat.
Kerangka
Menyatakan hubungan antara satu variable dependent dengan satu atau lebih
Metodologi
Desain
variable independent (bebas).
Tempat
dan Waktu
Hipotesis
memungkinkan diuji secara empiris. Hal ini mutlak dalam semua
Populasi dan Sampel
studiInklus
empiris;
hipotesis meski mempunyai dasar yang kuat, tidak dapat
Kriteria
dansuatu
Eksklusi
Besar
Sampel
disebut
memenuhi syarat apabila tidak dapat diuji secara empiris
Rumusan
Cara
Kerja hipotesis harus bersifat khas dan menggambarkan variable-variabel
Identifikasi
Variabrel
yang diukur
Rencana
dansebelum
analisis penelitian
data
HarusManajemen
dikemukanan
dimulai, sebelum data terkumpul.
Definisi Operasional
Masalah Etika
Daftar Pustaka
Lampiran

D. Tujuan Penelitian
Biasanya uraian tentang tujuan penelitian ini mencakup tujuan umum dan tujuan
khusus
E. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini perlu diuraikan manfaat apa yang diharapkan dari penelitian yang
akan dilakukan.
3. II. Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini, harus diuraikan dengan mendalam berbagai aspek teoritis yang mendasari
penelitian.
Dalam tinjauan pustaka tidak perlu seluruh aspek penyakit yang diteliti dibahas dengan
proporsi yang seimbang, seperti membuat suatu buku ajar, seperti yang sering dilakukan oleh
pemula. Yang diperlukan adalah tinjauan komprehensif terhadap aspek yang diteliti, dengan
penekanan utama pada hubungan antar variable yang diteliti dan variable lain yang mungkin
berperan.
Sumber pustaka yang digunakan sebaiknya yang terbaru, mungkin 3-5 tahun terakhir agar
informasi yang disampaikan tidak kadaluwarsa. Sumber informasi terkini dapat diperoleh
dari online database melalui internet. Teknik penulisan akademik yang benar pun perlu
diperhatikan sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar.
4. III. Metodologi
Bab ini harus dibuat secara rinci yang bermanfaat menuntun peneliti dalam pelaksanaan,
analisis, interpretasi hasil penelitian. Bab ini mencakup bagian-bagian berikut :

Desain Penelitian
Pada esensinya merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian atau untuk
menguji kesahian hipotesis. Umumnya desain penelitian klinis diklasifikasikan
berdasarkan ada atau tidaknya intervensi, menjadi penelitian observasional (termasuk
studi cross-sectional, studi kohort, studi kasus-kontrol) dan penelitian eksperimental

(termasuk uji klinis).


Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi Penelitian
Yang dimaksud dengan populasi dalam penelitian adalah sekelompok subyek dengan
karakteristik tertentu. Populasi dapat dibagi menjadi populasi target dan populasi

terjangkau.
Sampel dan Cara Pemilihan Sampel
Sampel adalah subset atau bagian populasi yang diteliti. Cara pemilihan sampel
bermacam-macam,

misalnya

pemilihan

secara

random

atau

acak,

sistematik,berurutan, cluster, convenience dan seterusnya. Dalam usulan penelitian,

cara pemilihan subyek harus ditegaskan secara eksplisit dan rinci


Estimasi Besar Sampel
Usulan penelitian yang baik harus memuat perkiraan besar sampel (bukan jumlah
sampel) yang diperlukan.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
o Kriteria Inklusi
Adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan
populasi terjangkau. Peneliti harus berhati-hati agar criteria tersebut relevan
dengan masalah penelitian.
o Kriteria Eksklusi
Sebagian subyek yang memenuhi criteria inklusi harus dikeluarkan dari studi
oleh karena berbagai sebab. Keadaan yang biasanya menjadi criteria eksklusi
pada studi klinis antara lain :
1. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang dapat mengganggu pengukuran
atau interpretasi.
2. Terdapat keadaan yang mengganggu kemampulaksanaan, seperti pasien
yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap hingga dapat dipastikan akan

sulit ditindak lanjuti


3. Hambatan etis
4. Subyek menolak berpartisipasi.
Persetujuan Setelah Penjelasan (informed consent)
Semua penelitian dengan subyek manusia baru dapat dilaksanakan apabila telah
diperoleh persetujuan dari calon subyek penelitian atau keluarga. Formulir
persetujuan penelitian harus disertakan pada bagian Lampiran suatu usulan penelitian

Cara Kerja
a. Alokasi subyek
Dalam setiap penelitian yang membandingkan variable harus disebutkan dengan
jelas subyek mana yang menjadi kelompok yang diteliti, mana yang menjadi
kelompok yang menjadi control.
b. Pengukuran dan Intervensi
Dalam bagian ini diuraikan secara rinci dengan bahasa teknis semua metode
pengukuran yang digunakan. Teknik pengukuran yang sudah biasa atau lazim
digunakan tidak perlu diuraikan secara rinci tetapi untuk teknik pengukuran yang
baru perlu diuraikan secara rinci atau diberikan rujukannya. Dapat pula disertakan
dalam bagian Lampiran.
c. KriteriaPenghentian Penelitian
Dalam uji klinis perlu diperhitungkan apakah akan dilakukan analisis interinm,
yakni dilakukan sebelum semua subyek yang direncanakan masuk dalam
penelitian. Hal ini diperlukan karena untuk pertimbangan biaya, waktu ataupun
jumlah subyek namun yang paling penting ialah untuk menghindarkan perbedaan

yang mencolok antara dua kelompok yang dibandingkan.


Identifikasi Variabel
Semua variable yang diteliti harus diidentifikasi, variable apa saja yang masuk

variable bebas, variable tetap dan perancu (confounding)


Definisi Operasional
Semua konsep yang ada dalam penelitian harus dibuat batasan dalam istilah yang
operasional. Maksudnya agar tidak ada makna ganda dari istilah yang digunakan
dalam penelitian tersebut.
Dalam banyak hal, definisi operasional ini mengacu pada pustaka yang ada akan
tetapi tidak diharamkan untuk membuat definisi sendiri selama dapat dipertanggung

jawabkan.
Rencana Pengolahan data dan Analisis data
Bagian ini secara ringkas merinci bagaimana data yang terkumpulkan akan diolah,
dianalisis dan disajikan. Sebut saja jenis analisis yang akan dipergunakan. Bila
terdapat beberapa set variable yang akan dianalisis, dirinci saja cara analisis yang
akan digunakan untuk tiap set variable. Program computer yang direncanakan
digunakan untuk analisis data perlu disebut, namun perlu juga diperhatikan relevansi

program dengan data yang ada.


5. Daftar Pustaka dan Lampiran
Daftar pustaka yang digunakan harus disertakan dengan system yang dipilih dan dilakukan
secara taat azas. Umumnya saat ini digunakan sistem Vancouver. Penulisan daftar pustaka

harus cermat termasuk memperhatikan spasi dan tanda baca, huruf capital atau biasa, huruf
miring atau bold dan seterusnya.
Dalam lampiran disertakan semua hal yang relevan namun tidak ditulis dalam badan usulan.
Aspek logistic dan administrasi juga dapat disertakan.
b. Pelaksanaan Penelitian
c. Pelaporan Hasil Penelitian
Penulisan laporan penelitian merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam rangkaian proses
penelitian, yakni sabagai laporan kepada pemberi dana, untuk diajukan sebagai disertasi atau tesis,
atau untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
Pada umumnya sistematika laporan ilmiah sama dengan usulan penelitian namun terdapat
perbedaaan yang mendasar. Bila dalam usulan penelitian ditulis hal apa yang akan dilakukan, dalam
laporan hasil penelitian ditulis hal apa yang sudah dilakukan.
Meskipun terdapat perbedaan format antara jurnal imiah yang satu dengan jurnal ilmiah lainnya,
pada umumnya komponen-komponen laporan penelitian untuk jurnal mencakup hal-hal berikut :
Judul Penelitian
Nama Pengarang serta institusi
Abstrak dan kata kunci
Isi laporan : Pendahuluan,Metode, Hasil, dan Disskusi
Ucapan Terima kasih
Daftar Pustaka
Conflict of interest, Peran penulis, Lampiran
Judul Penelitian
Merupakan komponen pertama yang dibaca, oleh karena itu harus dapat menarik minat pembaca
untuk membaca seluruh karangan. Judul penelitian harus jelas, lugas, mewakili isi penelitian dan
tidak mengandung singkatan kecuali yang baku.
Nama Pengarang dan Institusi
Nama pengarang dan institusi tempat peneliti melaksanakan penelitian seringkali dipakai sebagai
jaminan mutu isi laporan penelitian.
Abstrak dan Kata Kunci
Hampir semua jurnal ilmiah menampilkan abstrak pada awal makalah. Abstrak merupakan bentuk
mini karangan, dan harus mencakup komponen-komponen yang tersusun sebagai IMRAD
(Introduction, Methods, Results, and Discussion). Abstrak biasanya tidak lebih dari 200-250 kata
dan untuk laporan penedek menjadi 150 kata. Abstrak harus mencakup kompone-komponen berikut :
Introduction

: Alasan utama penelitian dilakukan

Methods

: Bagaimana penelitian dilakukan

Results

: Hasil utama yang diperoleh

Discussion

: Simpulan utama penelitian

Pendahuluan
Pendahuluan hendaklah ditulis secara ringkas namun jelas, baisanya terdiri atas 2 paragraf atau 1
paragraf dengan 2 bagian. Isi bagian ini adalah alasan atau pembenaran mengapa penelitian perlu
dilakukan, dan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang akan dijawab beserta desain yang dipakai.
Berbeda dengan pada usulan penelitian yang hipotesis dan tujuan penelitian dbuat dalam subjudul
terpisah, dalam makalah jurnal harus dituliskan dalam bentuk kalimat naratif yagn tersusun dalam
urutan yang logis dan merupakan bagian dari paragraf. Pendahuluan harus didukung oleh rujukan
yagn kuat namun uraian yang rinci tidak diperlukan sehingga tidak lebih dari satu halaman.
Metode
Maksud utama penulisan bagian ini adalah menjelaskan bagaimana peneliti melaksanakan
penelitiannya. Penulis harus menguraikan dengan rinci apa yang telah dilakukan dalam penelitian,
sehingga apabila ada orang yang ingin mengulanginya dapat melakukannya dengan tepat. Karenanya
Metode tidak jarang merupakan bagian yang terpanjang dalam laporan jurnal, kadang juga ditulis
dengan ukuran huruf yang lebih kecil ketimbang ukuran huruf pada badan laporan.
Pada umumnya cara kerja mencakup uraian sebagai berikut :
Desain penelitian
Tempat dan waktu penelitian
Sumber data : primer atau sekunder
Populasi targetdan terjangkau, sampel, cara pemilihan sampel (sampling method) dan besar

sampel
Kriteria Pemilihan (inklusi dan eksklusi
Keterangan khusus sesuai dengan desain yang dipakai
Teknik pengukuran, termasuk pemeriksa, apakah pengukuran dilakukan tersamar, apakah
dilakukan penilaian kesahian dan keandalan pengukuran, apakah sebelumnya telah diuji coba,

alat dan obat yang dipakai, pembuat alat atau obat, persetujuan subyek dan sebagainya.
Analisis yang dilakukan (uji hipotesis, batas kemaknaan, power statistika, interval
kepercayaan). Nama program computer yang dipakai perlu disebutkan, dengan tetap
menyebutkan uji hipotesis yang digunakan.

a. Teknik penulisan
Hasil merupakan bagian yang sentral pada laporan penelitian, namun tidak jarang merupakan
bagian yang paling pendek. Bagian ini biasanys disajikan dalam bentuk narasi yang dapat
diperjelas dengan table dan atau gambar. Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan :
1. Hasil tidak perlu diberi ulasan atau komentar, kecuali untuk makalah pendek yang
menggabungkan bagian hasil dan pembahasan dengan judul Hasil dan Pembahasan.
2. Perlu ditekankan untuk tidak mengulang-ulang hal-hal yang telah disajikan dalam table atau
gambar, kecuali menyebut sebagian untuk member garis bawah atau penekanan.
b. Bagian Deskriptif

Meskipun yang dilaporkan merupakan penelitian analitik, namun laporan tentang hasil penelitian
selalu didahului dengan penyajian deskriptif tentang pasien yang diteliti. Karena itu table 1 pada
makalah biasanya berisi tentang deskripsi pasien serta karakteristiknya, variable yang diteliti
dijelaskan paling rinci. Deskripsi data klinis biasanya berupa jenis kelamin, umur, variable
lainnya yang relevan. Rincian dapat diperjelas dengan table grafik ataupun gambar.
c. Bagian Analitik
Bagian analitik hasil juga harus dikemukakan dengan sekuens yang logis. Analisis yang bersifat
umum dikemukakan lebih dahulu, disusul dengan analisis yang lebih rinci. Telah menjadi
kebiasaan untuk menulis hasil yang akan dianalisis dalam bentuk table, misalnya table 2x2 untuk
d.

uji X2, table uji diagnostic, studi kohort, kasus control dan seterusnya

Anda mungkin juga menyukai