Anda di halaman 1dari 8

Character

Building
Cara Belajar Efektif Dengan IT
 Kegiatan belajar dan mengajar yang paling sederhana
dan mudah dilaksanakan adalah guru berdiri di depan
kelas menjelaskan materi pelajaran dan siswa/peserta
didik duduk, mendengarkan dan mencatat. Dan metode
ini masih banyak kita jumpai dalam dunia pendidikan
kita baik pada jenjang SD, SMP, SLTA maupun Perguruan
Tinggi. Guru/Dosen sebagai subyek yang dianggap serba
tahu dan peserta didik menjadi obyek yang hanya bisa
menerima apa yang diterangkan oleh guru karena guru
adalah penyedia informasi yang membantu siswa
memperoleh kecakapan dan pengetahuan. Dalam
konteks proses pembelajaran hal ini menggambarkan
sebuah metode pembelajaran yang monoton karena
interaksi yang terjadi bersifat satu arah dan peserta
didik tidak bisa dieksplorasi kreatifitasnya dengan kata
lain proses pengajaran berpusat pada guru.
 Seiring dengan perkembangan jaman yang ditandai
penemuan teknologi khususnya teknologi informasi
dan komunikasi, sistem pengajaran tradisional yang
berpusat pada guru sudah saatnya diubah ke arah
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru
berperan sebagai fasilitator –pembimbing siswa-
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menerapkan kecakapan dan membangun
pengetahuan mereka sendiri. Siswa dapat
menggunakan berbagai jenis teknologi untuk
melaksanakan riset, berkomunikasi dan
menciptakan pengetahuan. Dengan kata lain
pendidikan berbasis teknologi saat ini telah menjadi
pilihan untuk mempersiapkan manusia yang
berkualitas di era globalisasi. Dan dunia pendidikan
Indonesia secara lambat laun sudah dipengaruhi
oleh keadaan ini sesuai tuntutan jaman.
 Tak heran jika kini banyak universitas maupun
sekolah yang mengaplikasikan teknologi
informasi dalam proses belajar untuk
mengakomodasi hal tersebut. Untuk
mengakomodasi sistem pendidikan ini, tidak
sedikit pihak universitas yang memberikan
Notebook secara Cuma-Cuma kepada setiap
mahasiswa baru. Notebook ini pun digunakan
untuk mempermudah mahasiswa mengakses
materi kuliah, tugas, maupun mencari referensi
tambahan dengan berselancar di dunia maya,
mengingat untuk universitas yang telah
mengadopsi sistem pendidikan berbasis ICT ini
biasanya juga telah dilengkapi dengan fasilitas
hotspot dilingkungan kampus.
 Hal ini menjadikan proses belajar bisa dilakukan di mana
saja, tanpa terbatas ruang dan waktu. Meski demikian,
bukan berarti belajar di kelas dihilangkan begitu saja
karena proses belajar secara mandiri ini lebih bersifat
pendalaman materi dan memperkaya wawasan mahasiswa.
Di lingkup sekolah

 Tidak sedikit pula sekolah yang


menerapkan konsep ”melek
teknologi” ini dijabarkan dalam
metode belajar dan kurikulum
sekolah. Pengenalan teknologi pun
mulai diperkenalkan sejak dini, ada
yang dimulai dari TK dan ada pula
yang bermula dari tingkat SD.
Tentu saja pengenalan teknologi
lewat pembelajaran aplikasi
komputer yang diberikan masih
sebatas permainan untuk
disesuaikan dengan usia mereka.
 Lingkungan sekolah pun diberi fasilitas wifi,
sehingga baik guru maupun siswa dapat
mengakses internet dengan bebas dan
mudah. Cara ini juga mendukung siswa untuk
lebih rajin memperkaya diri dengan mencari
referensi tambahan lewat internet khususnya
saat mengerjakan tugas maupun untuk
melakukan pengayaan pelajaran lebih
mendalam. Disamping itu, proses belajar
mengajar pun terasa lebih menyenangkan
dengan dilengkapi fasilitas multi media, di
mana lewat gambar-gambar yang tersedia
dapat lebih membantu anak memahami
pelajaran. Konsep Discovery Learning inilah
yang seharusnya dikembangkan di setiap
jenjang pendidikan sehingga menumbuhkan
semangat belajar pada siswa.
Bagaimana Mewujudkannya?
 Departeman Pendidikan Nasional (Depdiknas) sebagai
departemen teknis yang melaksanakan kebijakan
pendidikan di Indonesia sudah memiliki political will yang
kuat guna mewujudkan pembelajaran berbasis elektronik
(e-learning). Pembentukan ICT di setiap Kabupaten/Kota
merupakan indikasi dari kesungguhan pemerintah dalam
pemerataan akses teknologi oleh sekolah di setiap
wilayahnya masing-masing. ICT ini sebagai simpul yang
pemanfaatanya sebagai sentra sumber belajar, sentra data
dan informasi pendidikan serta sentra pengembangan SDM
secara luas, khususnya pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran. Terhadap pengembangan SDM dalam tahun
anggaran ini telah dilaksanakan program subsidi pelatihan
JARDIKNAS (Jejaring Pendidikan Nasional) bagi guru, tata
usaha dan pustakawan dengan tujuan setelah pelatihan ini
peserta bisa mengembangkan content pembelajaran dan
administrasi secar elektronik (e-learning dan e-
administration). Dan bekerja sama dengan PT Telkom telah
meluncurkan program yang disebut School Net. Mudah-
mudahan cara belajar yang efektif dengan teknologi
informasi bisa secepatnya terwujud, meskipun banyak
sekolah yang fasilitas komputernya masih memprihatinkan.
Semoga.

Anda mungkin juga menyukai