Anda di halaman 1dari 1

Inggris dan Perancis, Minggu (2/8/2015), mengatakan "prioritas utama" mereka adalah

memblokir arus besar ribuan migran yang akan masuk ke Inggris melalui Eurotunnel, atau
terowongan bawah laut yang menghubungkan kedua negara tersebut.
Dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis surat kabar Inggris dan Perancis, Menteri
Dalam Negeri Inggris Theresa May dan mitranya dari Perancis, Bernard Cazeneuve,
mengimbau negara-negara anggota Uni Eropa lainnya dan masyarakat internasional untuk
membantu mengekang arus pengungsi dari Afrika ke Eropa.
"Negara kami tidaklah sekaya yang mereka bayangkan," kata mereka.
Kedua pejabat itu mengatakan ribuan migran yang berusaha masuk dari Calais, Perancis
dengan kereta api atau truk-truk ke Inggris dalam beberapa pekan belakangan ini, sering
menggunakan jalur tersebut. Mereka mula-mula mendarat di Italia dan Yunani setelah
mengarungi Laut Tengah dengan kapal laut dari Afrika.
Theresa May dan Bernard Cazeneuve mengatakan krisis ini tidak akan ditangani dengan
melonggarkan kebijakan imigrasi, melainkan dengan "mengurangi jumlah migran yang
menyeberang ke Eropa dari Afrika."
Sedikitnya 10 migran tewas dalam upaya pergi ke Inggris dari Perancis.
Inggris dan Perancis mengatakan sedang memperketat keamanan di gerbang masuk
Perancis ke Eurotunnel, menambah jumlah polisi dan petugas keamanan swasta,
menambah pagar dan detektor-detektor sinar infra-merah serta lampu sorot.

Anda mungkin juga menyukai