Anda di halaman 1dari 12

ILMU, FILSAFAT, DAN FILSAFAT

ILMU
A PRESENTATION BY
KELOMPOK 3

ILMU
Ilmu atau pengetahuan merupakan eksplesitas tentang realitas yang
dihadapi manusia. Kebanyakan pemahaman untuk langsung dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika filsafat merupakan eksplesitas
realitas yang meliputi hakikat atau makna, maka ilmu ini adalah hal hal
atau eksplesitas yang di terapkan pada relitas kehidupan manusia.

(sumber:
Dr.Anton
Bakker,
Drs.
Achmad
Charris
Zubair.1990.Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Penerbi
Kansius.)

FILSAFAT
Filsafat memiliki tujuan memperoleh kebenaran yang mendasar, menemukan
makna dan inti segala inti, oleh karena itu filsafat merupakan eksplesitas
realistas yang meliputi hakikat manusia itu sendiri, hakikat semesta, bahkan
hakikat Tuhan, baik menurut segi structural maupun normatif.
Filsafat akan memperlihatkan jumlah aliran dan system serta variasi metode
yang besar. Ini merupakan perbedaan mencolok antara filsafat dan ilmu
pengetahuan lain khususnya eksakta, yang tidak memiliki pngalaman hubungan
pribadi seperti filsafat dengan yang menekuninya. Hanaya ilmu social dan
human yang mendekati filsafat dalam hal ini.
(sumber: Dr.Anton Bakker, Drs. Achmad Charris Zubair.1990.Metodologi
Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Penerbi Kansius.)

CABANG CABANG FILSAFAT


Epistemologi : berarti kata, pikiran, percakapan tentang ilmu
pengetahuan

Metafisika : suatu pembahasan filsafat yang komprehensif

mengenai seluruh realitas atau tentang segala sesuatu yang ada

Logika : suatu pertimbangan akal atau pikiran


Etika : sering disebut filsafat moral. berasal dari 2 kata yunani,

ethos : sifat, watak, kebiasaan. Ethikos : susila, adab, kelakuan baik.

Estetika : membahas tentang seni dan keindahan

FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu adalah ilmu yang digunakan untuk berfilsafat, mencari latar
belakang terdalam kejadian sesuatu dengan kajian secara filsafati yaitu
Apa, Bagaimana, dan Mengapa sesuatu itu terjadi.
Dalam filsafat disebut juga dengan Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
yang merupakan Tataran dalam filsafat ilmu.
(sumber: Inu Kencana Syafiie.2004.Pengantar Filsafat. Bandung:
PT Rafika Aditama)

HAKIKATNYA UPAYA MANUSIA DALAM MEMPEROLEH


PENGETAHUAN DIDASARKAN PADA TIGA MASALAH POKOK
YAKNI:

1. Ontologi (apa yang kita ketahui?)


2. Epistemologi (bagaimana cara kita ingin kita ketahui?)
3. Aksiologi (apakah nilai pengetahuan tersebut bagi kita?)

HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN


FILSAFAT ILMU
Pada hakikatnya filsafat & ilmu saling terkait satu sama lain, keduanya
tumbuh dari sikap refleksi, ingin tahu, dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran. Filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan yg mengkaji seluruh
fenomena yg dihadapi manusia secara kritis, refleksi, integral, radikal,
logis, sistematis, dan universal(kesemestaan).
Ditinjau dari segi historis, hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan
mengalami perkembangan yang sangat menyolok. Pada permulaan sejarah
filsafat di Yunani, philosophia meliputi hampir seluruh pemikiran teoritis.
Tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan di kemudian hari, ternyata
juga kita lihat adanya kecenderungan yang lain.

Filsafat Yunani Kuno yang tadinya merupakan suatu kesatuan kemudian


menjadi terpecah-pecah (Bertens, 1987, Nuchelmans, 1982).
Lebih lanjut Nuchelmans (1982), mengemukakan bahwa dengan
munculnya ilmu pengetahuan alam pada abad ke 17, maka mulailah terjadi
perpisahan antara filsafat dan ilmu pengetahuan.
Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa sebelum abad ke 17
tersebut ilmu pengetahuan adalah identik dengan filsafat.
Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Van Peursen (1985), yang
mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat,
sehingga definisi tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut.

Dalam perkembangan lebih lanjut menurut Koento Wibisono (1999), filsafat


itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan
menunjukkan bagaimana pohon ilmu pengetahuan telah tumbuh mekarbercabang secara subur.
Masing-masing cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya,
berkembang mandiri dan masing-masing mengikuti metodologinya sendirisendiri.
Dengan demikian, perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama
semakin maju dengan munculnya ilmu-ilmu baru yang pada akhirnya
memunculkan pula sub-sub ilmu pengetahuan baru bahkan kearah ilmu
pengetahuan yang lebih khusus lagi seperti spesialisasi-spesialisasi.

Interaksi antara ilmu dan filsafat mengandung arti bahwa filsafat dewasa
ini tidak dapat berkembang dengan baik jika terpisah dari ilmu. Ilmu tidak
dapat tumbuh dengan baik tanpa kritik dari filsafat.
Dengan mengutip ungkapan dari Michael Whiteman (dalam Koento
Wibisono dkk.1997), bahwa ilmu kealaman persoalannya dianggap bersifat
ilmiah karena terlibat dengan persoalan-persoalan filsafati sehingga
memisahkan satu dari yang lain tidak mungkin.
Sebaliknya, banyak persoalan filsafati sekarang sangat memerlukan
landasan pengetahuan ilmiah supaya argumentasinya tidak salah.

HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DAN ILMU


ILMU

FILSAFAT

Segi-segi yang dipelajari dibatasi


agar dihasilkan rumusan-rumusan
yang pasti

Mencoba merumuskan pertanyaan


atas jawaban. Mencari prinsip-prinsip
umum, tidak membatasi segi
pandangannya bahkan cenderung
memandang segala sesuatu secara
umum dan keseluruhan

Obyek penelitian yang terbatas

Keseluruhan yang ada

Tidak menilai obyek dari suatu


sistem nilai tertentu.

Menilai obyek renungan dengan


suatu makna, misalkan: religi,
kesusilaan, keadilan dsb.

Bertugas memberikan jawaban

Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu

TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN TEMAN TEMAN

Anda mungkin juga menyukai