OLEH:
KELOMPOK V
KELAS A3-E
ANGGOTA:
1.
2.
3.
4.
5.
(09.321.0588)
(09.321.0589)
(09.321.0590)
(09.321.0591)
(09.321.0592)
LAPORAN PENDAHULUAN
ASHAN KEPERAWATAN DENGAN ANEMIA megaloblastik
PENGERTIAN
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen
darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah
(Doenges, 1999).
Anemia megaloblastik adalah sekelompok anemia yang di tandai oleh adanya eritroblas
yang besar yang terjadi akibat gangguan maturasi intisel tersebut. Sel tersebut dinamakan
megaloblas.
II.
PENYEBAB ANEMIA
dalam sel asam folat berbentuk folat-poli-glutamat, sedangkan dala, cairan tubuh
berbentuk monoglutamat-tetrametil-hidrofolat (metil THF) tanpa ikatan dengan
protein. Selama berada di duodenum dan jejunum semua folat diserap dalam bentuk
metil-THF. Asam folat diperlukan untuk beberapa reaksi biokimia dalam tubuh antara
lain sintesis DNA. Beberapa reaksi konfersi asam amino dalam tubuh juga
memerlukan asam folat.
III.
IV.
V.
PATHWAYS
Perdarahan masif
Kurang bahan
baku pembuat sel
darah
Penghancuran
eritrosit yang
berlebihan
Terhentinya pembuatan
sel darah oleh sum-sum
tulang
Anemia
Anoreksia
Gangguan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Lemas
Cepat lelah
Kurangnya
pengetahuan
Kadar HB
Komparten sel
penghantar
oksigen/ zat
nutrisi ke sel <
Gg perfusi jaringan
Intoleransi
aktifitas
IV.
1.
2.
3.
4.
5.
VIII. Diagnosa
Diagnosa anemia megaloblastik berdasarkan pada :
1) Gejala klinis berupa anemia, ikterus ringan, glositis, stomatitis angularis,
purpura serta neuropati. Pada pemeriksaan darah tepi didapatkan eritrosit yang
besar (MCV 95 fl) dengan bentuk yang bulat lonjong. Retikulasit menurun
serta didapatkan hipersegmentasi neutrofil (shift to the right). Sumsum tulang
hiperselular dengan sel-sel eritroblas yang besar (megaloblas). Didapatkan
pula giant stab dan giant cells yang lain
2) Menentukan kadar vitramin B12 dan asam folat dalam darah. Kadar normal
vitamin B12 serum antara 160-925 g/L, sedangkan asam folat dalam serum
3,0-15,0 g/L.
3) Menentukan penyebab kekurangan vitamin B12 dan atau asam folat, apakah
karena diet, kelainan lambung, malabsorpsi, dan sebagainya.
5
IX.
Pengobatan
X.
1) Aktivitas / stirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produktivitas ; penurunan
semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan
istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat. Letargi,
menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot, dan
penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu menurun, postur lunglai, berjalan
lambat, dan tanda-tanda lain yang menunujukkan keletihan.
2) Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis, menstruasi
berat , angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat endokarditis infektif
kronis. Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar,
hipotensi postural. Ekstremitas (warna) : Pucat pada kulit dan membrane mukosa
(konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit hitam, pucat
dapat tampak sebagai keabu-abuan).
pucat (aplastik) atau kuning lemon terang. Sklera : biru atau putih seperti mutiara.
Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan vasokontriksi
kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia). Rambut :
kering, mudah putus, menipis,tumbuh uban secara premature.
3)Integritas ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya
penolakan transfuse darah.
Tanda :depresi.
4) Eliminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB).
Hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi. Penurunan
haluaran urine.
Tanda :distensi abdomen.
5) Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/masukan produk
sereal tinggi. Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada faring).
Mual/muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan. Tidak pernah puas
mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, dan sebagainya.
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (defisiensi asam folat dan vitamin B12).
Membrane mukosa kering, pucat. Turgor kulit : buruk, kering, tampak kisut/hilang
elastisitas. Stomatitis dan glositis (status defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi
bibir dengan sudut mulut pecah.
6) Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata. Kelemahan,
keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ; klaudikasi.Sensasi
manjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak mampu
berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik). Epitaksis :
perdarahan dari lubang-lubang (aplastik). Gangguan koordinasi, ataksia, penurunan rasa
getar, dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis.
7) Nyeri/kenyamanan
Gejala :nyeri abdomen samara : sakit kepala
8) Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea,ortopnea dan dispnea.
9) Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan pada radiasi;
baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. Riwayat kanker, terapi kanker. Tidak toleran
terhadap dingin dan panas. Transfusi darah sebelumnya. Gangguan penglihatan,
8
Intervensi
Rasional
Dx.
1
Berikan oksigen
Memaksimalkan
tambahan sesuai
transport oksigen ke
indikasi
jaringan
perfusi jaringan
Kriteria hasil :
-
Memberikan
pengisian kapiler,
informasi tentang
menunjukkan perfusi
warna
derajat/keadekuatan
kulit/membrane
vital stabil.
membantu
menetukan keb.
intervensi.
toleransi.
memaksimalkan
Tinggikan kepala
Meningkatkan
oksigenasi untuk
kebutuhan seluler.
Selidiki keluhan
nyeri dada/palpitasi.
Iskemia seluler
mempengaruhi
jaringan miokardial/
potensial risiko
Kolaborasi
pengawasan hasil
infark.
Mengidentifikasi
pemeriksaan
defisiensi dan
laboraturium. Berikan
kebutuhan
pengobatan /respons
lengkap/packed
terhadap terapi.
10
Observasi riwayat
Mengidentifikasi
nutrisi, termasuk
defisiensi,
memudahkan
terpenuhi
Kriteria hasil :
-
intervensi.
Observasi dan catat
Mengawasi
menunujukkan
masukkan makanan
masukkan kalori
peningkatan/mempertaha
pasien.
atau kualitas
kekurangan
konsumsi makanan.
Mengawasi
Terjadi kenaikan BB
Menununjukkan perilaku,
efektivitas intervensi
nutrisi.
setiap hari.
penurunan berat
badan atau
Berikan makan
Menurunkan
sedikit dengan
kelemahan,
meningkatkan
pemasukkan dan
waktu makan.
mencegah distensi
gaster.
Gejala GI dapat
kejadian
menunjukkan efek
mual/muntah, flatus
anemia (hipoksia)
pada organ.
yang berhubungan.
Berikan dan Bantu
Meningkatkan nafsu
makan dan
pemasukkan oral.
sesudah makan,
Menurunkan
pertumbuhan
bakteri,
11
meminimalkan
kemungkinan
infeksi. Teknik
perawatan mulut
khusus mungkin
diperlukan bila
jaringan
rapuh/luka/perdarah
an dan nyeri berat.
Kolaborasi pada ahli
Membantu dalam
diet.
memenuhi
kebutuhan
individual.
Observasi
Mempengaruhi
kemampuan ADL
pilihan
pasien.
intervensi/bantuan.
mempertahankan/meningkatkan
ambulasi/aktivitas.
Kriteria hasil :
-
Observasi kehilangan
Menunjukkan
atau gangguan
perubahan
melaporkan peningkatan
keseimbangan, gaya
neurology karena
toleransi aktivitas
defisiensi vitamin
(termasuk aktivitas
otot.
B12 mempengaruhi
sehari-hari)
keamanan
menunjukkan penurunan
pasien/risiko cedera.
kardiopulmonal dari
rentang normal.
sesudah aktivitas.
12
oksigen adekuat ke
jaringan.
Berikan lingkungan
Meningkatkan
tenang, batasi
istirahat untuk
pengunjung, dan
menurunkan
kebutuhan oksigen
pertahankan tirah
tubuh dan
baring bila di
menurunkan
indikasikan.
regangan jantung
dan paru.
Anjurkan pasien
Meningkatkan
aktivitas secara
kelelahan dan
bertahap sampai
kelemahan, anjurkan
normal dan
pasien melakukan
memperbaiki tonus
aktivitas semampunya
otot/stamina tanpa
(tanpa memaksakan
kelemahan.
diri).
Meingkatkan harga
diri dan rasa
terkontrol.
Memberikan dasar
persiapan untuk
pengetahuan
pemeriksaan
sehingga pasien
diagnostic.
dapat membuat
pengobatan.
Menurunkan
menyatakan pemahamannya
meningkatkan
kerjasama dalam
penatalaksanaan penyakit.
program terapi.
- mengidentifikasi factor
Kaji tingkat
penyebab.
13
Ansietas/ketakutan
tentang
keluarga tentang
ketidaktahuan
penyakitnya.
meningkatkan stress,
selanjutnya
meningkatkan beban
jantung.
Pengetahuan
menurunkan
ansietas.
Berikan penjelasan
Megetahui seberapa
jauh pengalaman
penyakitnya dan
dan pengetahuan
kondisinya sekarang.
Dengan mengetahui
keluarga untuk
penyakit dan
memperhatikan diet
kondisinya
makanan nya.
keluarga mengulangi
yang tepat
kembali tentang
membantu proses
penyembuhan.
diberikan.
Mengetahui
seberapa jauh
pemahaman klien
dan keluarga serta
menilai keberhasilan
dari tindakan yang
dilakukan.
14
4. Implementasi
Implementasi sesuai dengan intervensi
5. Evaluasi
Evaluasi pada pasien dengan anemia adalah :
1) Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang
diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel
dengan KE :
Terjadi peningkatan perfusi jaringan,TTV dalam batas normal.
2)Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan
untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan /absorpsi nutrient yang
diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dengan KE :
Kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
http://www.kompas.com/ver1/Kesehatan/0611/30/104458.htm
16