STATUS NUTRISI
Ns. Lailil Fatkuriyah, S.Kep
PENDAHULUAN.
Status nutrisi -----aspek penting individu sehat dan sakit
Hasil penilaian status gizi:
-Keadaan gizi (baik,kurang, buruk)
-Proses tumbuh kembang
Antropometri
Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.
Ditinjau dari sudut pandang gizi maka antropometri berhubungan dengan
berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari
berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain:
1. berat badan,
2. tinggi badan/panjang badan
3. lingkar lengan atas (LILA)
4. tebal lemak di bawah kulit.
5. Body Mass Index
6. Lingkar kepala
7. Lingkar dada
KELEMAHAN ANTROPOMETRI
1. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik) dapat
menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran
antropometri
2. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat
mempengaruhi validitas pengukuran antropometri gizi
Berat Badan
Parameter paling sederhana
Mudah dilakukan dan diulang
Indeks untuk status nutrisi sesaat
Pengukuran Berat Badan:
Tanpa pakaian/seminim mungkin
Tanpa alas kaki
Timbangan balance beam(dacin)
Interpretasi
>110% dari berat badan standar : Gemuk
90-110% dari berat badan standar : Normal
70-90% dari berat badan standar: Kurus
<70% dari berat badan standar
: Sangat kurus
: Kehilangan BB berat
LINGKAR KEPALA
Dipengaruhi oleh status gizi sampai dengan umur 36
bulan
Pengukuran rutin----untuk mendeteksi kelainan otak
Pengukuran lingkar kepala pada bagian ukuran terbesar
tergantung bentuk kepala
BIOKIMIA
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah
pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris.
Misalnya: darah, urine, tinja
Beberapa indicator laboratorium untuk menentukan
status gizi, diantaranya:
1. Haemoglabin
2. Hematokrit
3. Leukosit
4. Limfosit
5. dll
TANDA-TANDA KLINIS
Pemeriksaan klinis merupakan metode yang sangat
penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial
epithelial tissue) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa
oral atau pada organ-organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
BAGIAN TUBUH
TANDA KLINIK
KEMUNGKINAN
KEKURANGAN
Rambut
Kekuningan
kekurangan pigmen,kusut, mudah
dicabut
Protein
Kulit
Dermatitis
Dermatosis pada bayi
Petechial hemorrhages
Eksema
Kering, bersisik
Mata
Photopobia
Rabun senja
Riboflavin
Vitamin A
Mulut
Stomatitis
Glositis
Riboflavin
Niasin, asam folik,
vitamin B12, zat besi
Gigi
Karies
Flour
Gastrointestinal
DIET
Bisa dilakukan dengan anamnesa dan observasi langsung terkait
Mengkaji riwayat diet terkait:
1. Food recall 24 jam: waktu, jenis dan frekuensi, jumlah makanan
yang dikonsumsi dalam 24 jam
2. Alergi, kegemaran, intoleransi terhadap makanan
3.
4.
5.
6.
RIWAYAT
KESEHATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Diabetes Melitus
Heart Problem
Tumor
Batu ginjal/ empedu
Ulcus
Gangguan pada intestine
Hiper/ hipotiroid
Contoh Perhitungan:
Erwin, seorang pendaki yang memiliki tinggi 180
sentimeter, berat 74 kilogram, usia 30 tahun, dan
sangat aktif.
BMR LAKI-LAKI:
88,362 + (13,397 x 74) + (4,799 x 180) - (5,677 x 30) =
1.773,25 Kcals
TEE (SANGAT AKTIF):
1773,25 x 1,725 = 3.059 Kcals atau 3.059 kalori
Contoh kasus:
An A jenis kelamin laki-laki usia 9 tahun, BB sebelum
sakit: 25 kg BB saat pengkajian= 22kg TB: 138 cm. Saat
ini di rawat di bangsal anak dengan dx medis: DHF. Px
tampak kurus, konjungtiva anemis, mukosa bibir kering.
Pasien mengeluh tidak enak makan, porsi yang
dihabiskan hanya separuh setiap makan. Frekuensi
makan 3x/hr. Px mengatakan lebih menyukai makanan
yang dibawa ibunya dari warung.
Hasil laboratorium: Hb=10 mg/dl, HCT=40%,
leukosit=10.000/mm3