dan
pengusahaan
mineral
atau
batubara
yang
meliputi
penyelidikan
(Exploration)
usaha
dalam
rangka
mencari,
menemukan,
dan
mengevaluasiCadangan Terbukti pada suatu wilayah tambang dalam jangka waktu tertentu
seperti yangdiatur dalam peraturan perundangan yang berlaku.2.
Pengembangan dan Konstruksi (Development and Construction) setiap kegiatan yang
dilakukan dalam rangka mempersiapkanCadangan Terbukti sampai siap diproduksi secara
komersial. Konstruksi adalah pembangunan fasilitas dan prasarana untuk melaksanakan
danmendukung kegiatan produksi.3.
Produksi (Production) semua kegiatan mulai dari pengangkatan bahan galian dari
CadanganTerbukti ke permukaan bumi sampai siap untuk dipasarkan, dimanfaatkan, atau diolah
Iebihlanjut.
Pengolahan Dengan adanya kegiatan penambangan pada suatu daerah tertentu, maka
akanmenimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup di sekitar lokasi penambangan,
meliputitetapi tidak terbatas pada:
-
Pencemaran lingkungan, yaitu masuknya atau dimasukannya mahluk hidup, zat,energi, dan
komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatananlingkungan oleh kegiatan
manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungansampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Iangsung
terhadap
perubahan
sifat-sifat
dan
atau
hayati
Iingkungan
Eksplorasi
bahan
galian
tambang
umum
merupakan
kegiatan
yang
Bahan galian bersifat deplesi dan tidak dapat diperbaharui (non renewable)serta untuk
melaksanakan kegiatan pertambangan ini, mulai tahap eksplorasi sampai dengan tahap
pengoiahannya, dibutuhkan biaya investasi yang relatif sangat besar, padat modal, berjangka
panjang, sarat risiko, dan membutuhkan teknologi yang tinggi, sehinggadiperlukan
pengelolaan yang benar-benar profesional.
FUNGSI PERTAMBANGAN
Dalam rangka mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan, fungsi pengelolaan
mineral dan batubara berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009
Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara adalah:
-
Menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai bahan baku dan/atau sebagaisumber
energi untuk kebutuhan dalam negeri.
Meningkatkan
pendapatan
masyarakat
lokal,
daerah,
dan
negara,
serta
Menjamin
kepastian
hukum
dalam
penyelenggaraan
kegiatan
usaha
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) yang
berhubungan dengan akuntansi dan laporan keuangan.
International Accounting Standard (IAS) atau International Financial Reporting Standard (IFRS)
, terutama IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources.
Praktek-praktek akuntansi yang berlaku umum, kesepakatan antar negara, kebiasaanindustri yang
baru, dan standar akuntansi negara lain.
Dalam hal terdapat perbedaan antara peraturan Bapepam dan LK dan PSAK dalam penyusunan
laporan keuangan, maka acuan yang digunakan adalah peraturanBapepam dan LK.
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas perusahaan pertambangan.
Untuk mengetahui apakah selama ini tambang-tambang yang beroperasi menjaga apayang telah
diamanatkan dalam undang-undang minerba, seperti tidak merusak lingkungan dan tidak
membuka lahan tambang di kawasan hutan lindung.
Untuk menjamin semua tambang beroperasi secara sesuai aturan menjaga lingkungandan taat
azas dan peraturan yang ada di Indonesia.
auditor
sanggup
untuk
melaksanakan
pekerjaan
audit
tersebut
berdasarkan
auditormenempuh
suatu
proses
yang
meliputi
evaluasi
integritas
Perencanaan Audit
Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit
yang dibuat auditor. Dalam perencanaan audit, seorang auditor dituntut untuk memahami bisnis
dan industri klien, danmemahami pengendalian intern klien.
Pelaporan Audit
Dalam tahap akhir pekerjaan audit atas laporan keuangan berupa pelaporan audit, terdapat dua
tahap penting : (1) Menyelesaikan audi tdengan meringkas semua hasil pengujian dan menarik
simpulan, (2)menerbitkan laporan audit. Dari hasil tahap pelaksanaan pengujian audityang
berupa kertas kerja tersebut, auditor menarik simpulan secaramenyeluruh dan memberikan
pendapat atas kewajaran laporan keuangan auditan. Proses ini sangat subyektif sifatnya, yang
sangat tergantung padapertimbangan profesional auditor.
Setiap pelaksanaan Audit Laporan Keuangan menghasilkan suatulaporan tertulis dari auditor
yang ditujukan kepada manajemen objek audit. Dalam hal pemeriksaan keuangan, pada
umumnya laporan hasilaudit memuat pernyataan pendapat pemeriksa atas laporan keuangan
objek audit dengan tindakan menutup kemungkinan adanya pelaporan tanpapernyataan pendapat
seperti pemeriksaan dengan tujuan tertentu ataupemeriksaan dukungan oleh Aparat Pengawasan
Fungsional Pemerintahlainnya (BPKP, 1992: 36).
Laporan
pemeriksaan
merupakan
dokmen
atau
media
komunikasipemeriksa
untuk
yang
berwenang.Pada
dasarnya
laporan
akuntan
merupakan
suatu
jaminan
Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion Report)
laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (Unqualified Opinion Report).
BUKTI AUDIT
Bukti audit adalah semua media informasi yang digunakan oleh auditoruntuk mendukung
argumentasi, pendapat atau simpulan danrekomendasinya dalam meyakinkan tingkat kesesuaian
antara kondisidengan kriterianya. Tidak semua informasi bermanfaat bagi audit, karena itu
informasi harus dipilih. Pedoman pemilihan informasi yang akan digunakansebagai bukti audit
adalah bahwa informasi tersebut harus andal sehinggamampu meyakinkan pihak lain. Keandalan
bukti audit tergantung dariterpenuhinya syarat-syarat bukti audit.Ada penulis yang menyatakan
bahwa syarat-syarat bukti audit ada tiga yaitu:
Relevan (RE) bukti yang secara logis mempunyai hubungan dengan permasalahannya. Bukti
yang tidak ada kaitannya dengan permasalahan (kondisi) tentu tidak ada gunanya karena tidak
dapat dipakai guna mendukung argumentasi, pendapat atau simpulan dan rekomendasidari
auditor. Relevansi bukti dapat dilihat dari setiap informasi. Tiap informasisekecil apapun harus
relevan dengan permasalahannya.
Contoh: Pada audit atas pengelolaan penerimaan pajak daerah oleh DinasPendapatan Daerah,
maka bukti yang relevan diantaranya adalah SuratKetetapan Pajak Daerah, Buku Kas Umum
Penerimaan Pajak Daerah, sertabukti Setoran Pajak Daerah. Sedangkan bukti yang tidak relevan
misalnyaadalah bukti-bukti pengeluaran anggaran Dinas Pendapatan Daerah,walaupun buktibukti tersebut juga mengandung nilai uang.
Terkait dengan masalah pajak, Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) dalam audit di sektor
pertambangan pada semester II-2011 menemukan kasus kurang bayar royalti dan pajak senilai
Rp 428 miliar dari lima Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKPPB) dan 60
Kuasa Pertambangan (KP).
Kompeten (KO) Kompeten tidaknya suatu bukti dipengaruhi oleh sumber bukti,
caramendapatkan bukti dan kelengkapan persyaratan yuridis bukti tersebut.Dilihat dari
sumbernya, bukti tentang kepegawaian yang didapat dari bagiankepegawaian lebih kompeten
dibanding dengan bukti yang didapat daripihak lain. Bukti yang jelas sumbernya lebih kompeten
dari bukti yangdidapat dari sumber yang tidak jelas. Bukti buatan pihak luar (bukti ekstern)pada
umumnya lebih kompeten dari bukti buatan auditi (bukti intern).
Dilihatdari cara auditor mendapatkan bukti, bukti yang didapat auditor dari pihakluar auditi lebih
kompeten daripada bukti yang didapat dari auditi, bukti yangdidapat melalui pengamatan
langsung oleh auditor sendiri lebih kompetendari bukti yang didapat oleh atau melalui pihak
lain.Dilihat dari persyaratan yuridis, bukti yang ditandatangani, distempel, adatanggal, ada tanda
persetujuan dan lain-lain lebih kompeten dari bukti yangtidak memenuhi syarat hukum. Bukti
asli lebih meyakinkan daripada fotokopian. Bukti yang dilegalisasi oleh auditi lebih kompeten
daripadafotokopiannya.
Di samping itu, sistem pengendalian manajemen (SPM) juga menentukankeandalan bukti. Bukti
yang didapat dari suatu organisasi yang memiliki SPMyang baik lebih dapat diandalkan daripada
bukti-bukti yang didapat dari organisasi yang SPM-nya kurang baik. Kompeten atau tidaknya
bukti dilihatdari satu persatu bukti. Ada bukti yang kompetensinya tinggi dan ada buktiyang
kompetensinya rendah.
Contoh: Bagian keuangan SPM-nya baik, sedangkan bagian pengadaan SPM-nyalemah, maka
bukti yang bersumber dari bagian keuangan lebih meyakinkanatau lebih kompeten dibandingkan
dengan bukti dari bagian pengadaan,khususnya untuk transaksi yang mengaitkan kedua bagian
tersebut.
Cukup (CU) Bukti yang cukup berkaitan dengan jumlah/kuantitas dan/atau nilaikeseluruhan
bukti. Bukti yang cukup berarti dapat mewakili/ menggambarkan keseluruhan keadaan/kondisi
yang dipermasalahkan.
Contoh: Ada dugaan bahwa perjalanan dinas di instansi yang diaudit tahun anggaran2001 telah
dilakukan secara tidak ekonomis dan atau tidak efektif. Jumlahpenugasan perjalanan dinas 100
kali sedangkan jumlah biaya sebesar Rp.500.000.000. Auditor boleh menyimpulkan bahwa
perjalanan dinas diinstansi tersebut tidak ekonomis dan atau tidak efektif, apabila telah
mengujidalam jumlah bukti yang cukup, baik dilihat dari sisi jumlah perjalanan dinasatau dari
nilai rupiahnya. Berapa jumlah yang cukup itu, tergantung daripertimbangan yang logis dari
auditor (40%, atau 50%, atau 85%).
Material (MA) Bukti yang material adalah bukti yang mempunyai nilai yang cukup berartidan
penting bagi pencapaian tujuan organisasi. Mempunyai arti tersebutharus ditinjau baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas.
Materialitas atau keberartian tersebut dapat dilihat antara lain dari:
-
Penting menurut peraturan perundang-undangan (selisih kas tidak bolehterjadi, karena itu
seandainya terdapat selisih kas, berapapun besarnyaharus dicari sebab-sebabnya).
Kegiatan yang pada saat audit dilakukan sedang jadi perhatian umum.
Syarat-syarat bukti audit relevan, kompeten, cukup dan material (rekocuma)tidak berdiri sendiri,
tetapi merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. Buktiaudit agar dapat mendukung
simpulan/pendapat auditor harus mengandungunsur relevan, kompeten, cukup dan material.
Bukti yang relevan, cukup danmaterial tidak ada gunanya bila tidak kompeten. Bukti yang
kompeten tidakada gunanya bila tidak relevan. Bukti yang relevan dan kompeten tidak
adagunanya bila tidak cukup mewakili.
Inspeksi: meneliti secara langsung ke tempat kejadian, yang lazimpula disebut on the spot
inspection, yang dilakukan secara rinci dan teliti.Inspeksi sering dilakukan dengan
pendadakan dan biasanya tidak diikutidengan pembuatan suatu berita acara (BA).
Contoh: Inspeksi pelaksanaan tugas di lapangan, apakah semua pegawai hadir, Inspeksi
apakah ruang kerja rapi dan bersih.
Bukti Dokumen
Bukti dokumen pada umumnya terbuat dari kertas yangmengandung huruf, angka dan
informasi, simbol-simbol dan lain-lain.Bukti dokumen pada umumnya berbentuk lembaranlembaran kertas,baik berdiri sendiri maupun yang digabungkan.
Dalam
menilai
atau
mengevaluasi
bukti
dokumen,
auditor
sebaiknyamemperhatikan
Footing: menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan total dariatas ke bawah (vertikal).
Cross Footing: menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan totaldari kiri ke kanan
(horizontal).
Trasis/Telusur:
menelusuri
suatu
buktitransaksi/kejadian
(voucher)
menuju
ke
Scanning: penelaahan secara umum dan dilakukan dengan cepat tetapi teliti untuk
menemukan hal-hal yang tidak lazim atas suatuinformasi/data.
Rekonsilliasi: mencocokkan dua data yang terpisah, mengenai halyang sama yang
dikerjakan oleh instansi/unit/bagian yang berbeda.
Contoh:
Bukti Analisis
bukti audit yang diperoleh auditor dengan melakukan analisis atau mengolah lebih lanjut datadata auditi dan datalain yang berkaitan dengan auditi. Dalam hal ini auditor dapat menggunakan
rumus-rumus atau yang lazim dikenal dengan nama rasio-rasio. Hasil yang diperoleh dari bukti
analisis adalah indikasi ataupetunjuk. Bukti analisis tidak dapat berdiri sendiri sebagai dasar
pengambilan keputusan. Bukti analisis hanya memberikan petunjukmengenai kecenderungan
suatu kejadian, sehingga untuk membuktikanterjadi atau tidaknya harus didalami dengan
perolehan jenis bukti yanglain. Yang termasuk bukti analisis adalah bukti analisis dan bukti
perhitungan.
Contoh: Dalam suatu pengeboran dengan kedalaman hanya 50m dan menggunakan mesin bor
putar (ringan) seharusnya rasio biayanya adalah $5.90/hari. Apabila bukti analisis yang diperoleh
menyatakan lain, maka perlu dicurigai.
Teknik Audit:
-
Perbandingan: membandingkan data dari satu unit kerja dengandata dari unit kerja yang
lain, atas hal yang sama dan periode yang sama atau hal yang sama dari periode yang
berbeda, kemudian ditarik kesimpulannya.
Bukti Keterangan
bukti yang diperoleh auditor dari pihak lain (baikdari pihak auditi maupun pihak ketiga)
berdasarkan pertanyaan atau informasi tertentu yang diminta oleh auditor.
Contoh: Surat pernyataan dari buruh tambang (misalnya) sebagai pihak yang menerima
tunjangan khusus.
Teknik Audit:
-
Konfirmasi: wawancara langsung kepada pihak yang bersangkutan, atau dapat dilakukan
secara tertulis dengan mengirimkan surat konfirmasi. Dalam konfirmasi, jawaban harus
diterima langsung oleh auditor.
KESIMPULAN
Audit pertambangan hamper sama dengan audit-audit lainnya, hanya saja ada beberapa regulasi
mengenai pertambangan yang harus menjadi tambahan untuk ditelusuri dan diperiksa dengan
baik.