Pembimbing:
Prof. Dr. dr. Tjokorda Raka Putra, SpPD-KR
dr. Gede Kambayana, SpPD-KR
dr. Pande Ketut Kurniari, SpPD
PENDAHULUAN
Penyakit Behcet penyakit inflamasi
PENDAHULUAN
Berikut ini akan dilaporkan seorang penderita
Nama
Jenis kelamin
Umur
No CM
Alamat
Ruang
MRS
anamnesis
Riwayat penyakit sekarang
Pandangan mata kanan kabur sejak 7 bulan
sebelum masuk rumah sakit keluhan tersebut
sering kumat-kumatan namun 1 hari sebelum
masuk rumah sakit keluhan pandangan mata
kabur mengenai mata kiri, dikatakan keluhan
pandangan kabur tersebut perlahan-lahan dan
makin lama makin berat, keluhan mata kabur
juga disertai dengan keluhan nyeri disekitar
mata, nyeri saat melihat cahaya dan kadangkadang kemerahan hingga pasien sulit
beraktivitas seperti biasanya.
anamnesis
Riwayat penyakit dahulu
anamnesis
Riwayat pengobatan
Oleh karena keluhan-keluhannya tersebut yang
berulang-ulang seringkali berobat ke dokter,
selama 6 tahun namun gejala penyakit tidak
pernah benar-benar hilang, pasien mendapatkan
methylprednisolone dengan berbagai dosis dan
obat anti nyeri. Setelah keluhan pandangan mata
kanan kabur muncul 7 bulan SMRS pasien
didiagnosa oleh dokter terkena penyakit behcet
dan diberikan terapi Methlyprednisolone dan
Cholcisine. Pasien juga telah menjalani terapi dan
masih hingga saat ini dengan methothrexate
15mg/minggu dan sulfasalazine 2000mg/hari.
anamnesis
Riwayat keluarga
Tidak didapatkan anggota keluarga lain
dengan keluhan yang sama.
Riwayat sosial
Riwayat sosial didapatkan pasien belum
menikah, tidak memiliki riwayat berganti-ganti
partner sexual, pasien merupakan wiraswasta
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
Kesadaran
: E4V5M6
Temp aksila
: 36,5C
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi
: 80 x / min, regular
Respirasi
: 18 x / min
VAS
: 0/10
Mata
: anemia -/-, ikterus -/THT
: Pembesaran KGB (-)
leher
: JVP PR + 1 cm
PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG
Inspeksi
: Iktus kordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis ICS V MCL S
Perkusi
Batas kanan
: linea parasternal kanan
Batas kiri : linea MCL kiri
Auskultasi : S1 S2 tunggal, regular, murmur(-)
PARU
Inspekasi
: simetri statis dinamis
Palpasi : VF N/N
Perkusi : sonor / sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+,Ronki -/-,Wheezing-/-
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Inspeksi
: Distensi (-)
Auskultasi : Bowel sound (+) N
Palpasi
: Hepar dan Lien ttb,
Perkusi
: timpani; shifting dullness (-),
traube space timpani
EKSTREMITAS
hangat (+)/(+), edema (-)/(-)
(+)/(+)
(+)/(+)
STATUS LOKALIS
6/2/1
4
WBC
9,7
Neutro
fil
8,5
Limfosi
t
6/2/1
4
GOT
14,3
0,93
GPT
12,8
Monosi
t
0,4
ALB
3,32
Eosino
fil
0,0
BUN
Basofil
0,01
HGB
13,6
HCT
42,3
MCV
69,1
MCH
20,3
SC
0,66
Penyakit Behcet
Uveitis
Ulkus genital
Ulkus oral
Arthritis
IVFD NS 20 tetes/mnt
Diet lunak 1800kal + 40 gam
prot/hari
Methylprednisolone 4 x 250 mg
intravena
Phatergy test
HLA B5
Teori
Penyakit Behcet
terutama terjadi
pada usia dewasa
muda
Usia rata-rata onset
penyakit berkisar
25-30 tahun dan
jarang terjadi pada
anak-anak atau usia
diatas 50 tahun.
Kasus
Laki-laki usia
dewasa muda 27
tahun (telah
merasakan gejala 6
tahun yang lalu)
Teori
Penyakit Behcet
merupakan
penyakit
inflamasi
multisistemik
kronik berulang
Kasus
Pasien sering
mengeluh gejala
penyakit kumatkumatan dan
mengenai beberapa
organ
Teori
Dipengaruhi oleh
sutera
gen IL10 dan IL23R-IL12B2
Infeksi HSV DNA herpes
simpleks virus (HSV) dan
antibodi serum terhadap virus
ditemukan lebih tinggi pada
pasien dengan penyakit behcet
dibandingkan kontrol.
Streptococcus sanguins diduga
merupakan agen penyebab
bakteri dan antibodi
terhadap bakteri tersebut
sering ditemukan pada flora
oral dan serum dari pasien
Kasus
Pasien belum diperiksakan
Teori
Ulkus oral gejala pertama dan
Kasus
Ulkus oral sejak 6 tahun
Teori
Monoartritis atau poliartritis
Kasus
Poliarthritis kaku
Teori
Manifestasi gastrointestinal
Kasus
Tidak ditemukan keluhan
Teori
karakteristik empat gejala
Kasus
memenuhi
kriteria
mayor
1. Ulkus Oral
2. Ulkus Genital
3. Uveitis
Kriteria Minor
1. Poliartritis
Teori
Kriteria diagnosis penyakt behcet
optalmologis
Lesi kulit
Eritema nodosum diamati oleh dokter
atau pasien, pseudofolikulitis, atau lesi
papulopustular; atau nodul acneiform
diamati oleh dokter pada pasien
postadolescent yang tidak menerima
kortikosteroid
Tes Pathergy positif Tes
diinterpretasikan positif oleh dokter pada
24-48 jam
Kasus
Pasien telah
memenuhi 3
kriteria mayor
dan 1 kriteria
minor
teori
Insiden HLA-B51
Kasus
Pasien rencananya akan
dicek HLA-B51
Teori
Lesi mukokutan
Topikal steroid bermanfaat untuk ulkus
oral dan genital. Kolkisin memiliki efek
menguntungkan pada gejala
mukokutan dengan menghambat
fungsi neutrofil. Thalidomide dilaporkan
efektif untuk ulkus oral dan genital dan
pseudofolikulitis. Kortikosteroid
sistemik diberikan untuk erythema
nodosum yang refrakter dengan terapi
kolkisin
Lesi mata
Meskipun mendapat intervensi terapi,
sekitar 25% dari pasien dengan lesi
mata biasanya menjadi buta. Usia yang
lebih muda dan jenis kelamin laki-laki
merupakan faktor resiko terjadinya
manifestasi okuler yang serius. Tujuan
terapi untuk mengurangi baik
keparahan dan frekuensi serangan
okuler. Agen midriatik topikal dan tetes
kortikosteroid diberikan untuk serangan
uveitis anterior Agen sitotoksik seperti
azathioprine, chlorambucil dan
cyclophosphamide membantu
mencegah serangan okuler pada 5070% pasien.
Kasus
Methylprednisol
one 4 x 250 mg
intravena
Teori
Artritis
Nonsteroidal antiinflammatory
drugs (NSAID) dan kolkisin
efektif untuk sebagian besar
kasus artritis pada pasien
dengan penyakit behcet
Sulfasalazine dapat juga
digunakan, namun tipe lain
disease-modifying
antirheumatic drug jarang
digunakan. Kortikosteroid dosis
rendah dan azathioprine
digunakan pada pasien
dengan artritis yang resisten
terhadap terapi dengan NSAID,
kolkisin atau sulfasalazine.
Interferon alfa juga dilaporkan
efektif
Kasus
Methothrexate
15mg/minggu
dan sulfasalazine
2000mg/hari.
THANK YOU