20 minggu kehamilan
24 minggu kehamilan
28 minggu kehamilan
Sedikit
Banyak
Penatalaksanaan :
1. Konservatif :
Kehamilan kurang 37 minggu.
Perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas
normal).
Tempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (dapat
menempuh perjalanan selama 15 menit).
2. Penanganan Aktif :
Perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan.
Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.
Anak mati
Nursing Intervention
Monitor jumlah perdarahan, derajat nyeri, dan kontraksi uterus.
Pantau maternal vital signs
Monitor hasil lab
Emotional support
Bed rest
Hindari VT
Monitor DJJ
Siapkan SC
Monitor pemberian tocolytic
2. VASA PREVIA
Vasa previa merupakan keadaan dimana pembuluh darah umbilikalis janin
berinsersi atau menyatu dengan vilamentosa yakni pada selaput ketuban.
Menyebabkan :
-
Penyebab vasa preiva belum jelas, namun adanya polusi, perokok aktif atau
pasif, dan kurang nutrisi (protein) dapat menyebabna vasa previa.
Diagnosis:
Pada pemeriksaan dalam vagina diraba pembuluh darah pada selaput
ketuban. Bila sudah terjadi perdarahan maka akan diikuti dengan denyut
jantung janin yang tidak beraturan, deselerasi atau bradikardi, khususnya bila
perdahan terjadi ketika atau beberapa saat setelah selaput ketuban pecah.
Penatalaksanaan :
Tergantung pada status janin.
Bila ada keraguan tentang maturitas janin Tentukan lebih
dahulu umur kehamilan, ukuran janin, maturitas paru dan
pemantauan
kesejahteraan
janin
dengan
USG
dan
kardiotokografi.
Bila janin hidup dan cukup matur dapat dilakukan seksio sesar
segera namun bila janin sudah meninggal atau imatur, dilakukan
persalinan pervaginam.
3. SOLUSIO PLASENTA
Solutio placenta adalah pelepasan placenta dari implantnya sebelum
waktunya.
Pelepasan ini terjadi seiring dengan pertambahan usai kehamilan.
Mengelupasnya
dari
bagian
tengah
plasenta
yang
menempel
Nursing Intervention
Kontrol input dan output cairan.
Vital sign
Observasi perdarahan (merah gelap atau terang)
IV line
Batasi VT (Vaginal Touche)
Kolaborasi pemberian analgesik
Evaluasi TFU
Observe tanda-tanda gangguan pembekuan darah
Observasi fetal distress
Monitor saturasi oxygen dengan pulse oxymetry.
4. ABORTUS
Adalah perdarahan dari uterus yang disertai dengan keluarnya sebagian
atau seluruh hasil konsepsi sebelum usia kehamilan < 20-24 minggu dan atau
berat < 500gr (janin tidak dapat dipertahanakan).
Penyebab :
-
Nutrisi <<
ABORTUS IMMINES :
Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan < 20 minggu, hasil
konsepsi masih dalam uterus, tanpa adanya dilatasi serviks.
Gejala :
Perdarahan dari OUE (ostio uterus eksterna), Mules sedikit/tidak, Besar
uterus sama dengan usia kehamilan, OUI tertutup, dan Tes kehamilan
positif.
Penanganan :
Bedrest
USG Untuk mengetahui janin hidup / mati
Prognosa tergantung macam & lamanya perdarahan. Prognosa kurang
baik jika perdarahan lama, disertai mules dan pendataran serta
pembukaan serviks.
ABORTUS INSIPIEN :
Peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan < 20 minggu, dengan
dilatasi serviks uteri yang meningkat, hasil konsepsi masih dalam uterus.
Gejala :
Mules sering dan kuat, perdarahan bertambah banyak.
Penanganan :
Pengeluaran hasil konsepsi bisa dengan kuret vakum atau cunam ovum,
disusul dengan kerokan.
Pada kehamilan > 12 MG, perdarahan tidak banyak, bahaya perforasi >
besar Infus oksitosin.
Bila janin sudah keluar, plasenta tertinggal Pengeluaran plasenta
secara digital Kerokan.
ABORTUS INKOMPLETUS :
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan < 20
minggu, dengan sisa yang tertinggal dalam uterus.
Diagnosis :
Kanalis servikalis terbuka, teraba, jaringan dapat teraba dalam kavum
uteri/ menonjol dari OUE, perdarahan bisa banyak sekali, tak akan
berhenti sebelum sisa konsepsi dikeluarkan syok.
Terapi :
Penanganan syok Infus NaCl/RL Transfusi Kerokan
Ergometrin IM.
ABORTUS KOMPLETUS :
Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan (tidak ada bagaian
plasenta yang tersisa di dalam uterus)
Gejala :
Perdarahan sedikit, ostium uteri eksternum tertutup, uterus mengecil.
Penanganan :
Bila anemis Sulfas Ferrosus.
MISSED ABORTION :
Kematian janin < 20 Mg, tapi tidak dikeluarkan selama 8 Mg
Gejala :
Diawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang
spontan atau setelah terapi.
Gejala subyektif kehamilan menghilang, mammae mengendor, uterus
mengecil, tes kehamilan (-)
Terapi :
Tergantung KU & kadar fibrinogen serta psikis pasien. Jika < 12 Mg
kuret, jika > 12 Mg infus oksitosin 10 IU/D5 500 cc atau
Prostaglandin.
ABORTUS HABITUALIS :
Abortus spontan yang terjadi 3x berturut-turut.
Etiologi :
Abortus spontan, imunologik / kegagalan reaksi terhadap antigen.
Penanganan :
Anamnesa lengkap, pemeriksaan golongan darah suami & istri,
inkompatibilitas darah, pemeriksaan VDRL (screening syphilis),
pemeriksaan Kromosom
Pada Trimester 2 inkompeten serviks cerclage.
Tatalaksana tergantung etiologi.