Master Plan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indo
Master Plan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indo
Konsep Perencanaan
Pembangunan
Definisi
D. Conyers dan Hills (1984):
Perencanaan adalah proses yang kontinyu, terdiri dari
Jhingan:
Perencanaan adalah teknik/cara untuk mencapai tujuan,
Elemen Perencanaan
Merencanakan berarti memilih:
Memilih berbagai alternatif tujuan agar tercapai kondisi yang
lebih baik.
Memilih cara/kegiatan untuk mencapai tujuan/sasaran dari
kegiatan tersebut.
Perencanaan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya:
SDA, SDM, Modal.
Sumber daya terbatas sehingga perlu dilakukan pengalokasian
sumber daya sebaik mungkin.
Konsekuensi: pengumpulan dan analisis data dan informasi
mengenai ketersediaan sumber daya yang ada menjadi sangat
penting.
Perencanaan sebagai alat untuk mencapai tujuan/sasaran
Beberapa masalah yang dihadapi dalam pembuatan tujuan antara
lain:
Tujuan tidak terdefinisikan dengan baik.
Tujuan tidak realistik.
Perencanaan cenderung lebih dari satu tujuan, kadang tidak
konsisten satu sama lain.
Tujuan dipertanyakan atau tidak sesuai dengan tujuan
pengambil keputusan lain (Mis: DPRD).
Perencanaan berhubungan dengan masa yang akan datang, yang
berkaitan dengan: Proyeksi/prediksi.
Penjadwalan kegiatan.
Ciri-ciri perencanaan:
Bersifat Publik
Berorientasi masa depan
Strategis
Deliberate/sengaja/kesepakatan
Terhubung pada tindakan
Peranan Perencanaan
Untuk mengatasi kegagalan pasar.
Memobilisasi dan alokasi sumberdaya.
Mengatasi dampak psykologies dan sikap/pendirian.
Mencari solusi untuk mendapatkan sumber dana.
Latar Belakang
Amandemen keempat UUD 1945
UU 23/2003 tentang Pemilihan Presiden
Revisi UU 22/1999
Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara.
Landasan Filosofis
Cita-cita Nasional sebagai mana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945.
Tujuan Nasional; dengan dibentuknya
pemerintahan adalah untuk melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia.
Tugas Pokok; setelah kemerdekaan adalah menjaga
kemerdekaan serta mengisinya dengan
pembangunan yang berkeadilan dan demokratis
yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan.
Ketentuan Umum
Azas dan tujuan
Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan
Nasional
IV.
Tahapan Perencanaan Pembangunan Nasional
V.
Penyusunan dan Penetapan Rencana
VI. Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana
VII. Data dan Informasi
VIII. Kelembagaan
IX. Ketentuan Peralihan
X.
Ketentuan Penutup.
I.
II.
III.
c.
d.
e.
pembangunan
Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi,
sinergi baik antar daerah, ruang, waktu,
fungsi pemerintah maupun antara pusat dan
daerah.
Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan.
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
Menjamin tercapainya penggunaan sumber
daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
Daerah
Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga
Rencana Kerja
Kementerian/Lembaga
Proses Perencanaan
1.
2.
3.
4.
Tahap Perencanaan
1.
.
.
.
2.
.
.
.
3.
4.
Penyusunan Rencana:
Rancangan rencana pembangunan
nasional/daerah.
Rancangan rencana kerja Dep/lembaga
SKPD Musyrenbang
Rancangan akhir rencana
pembangunan.
Penetapan Rencana:
RPJP Nasional dengan UU dan RPJP
Daerah dengan Perda
RPJM dengan peraturan Presiden/
Kepala Daerah
RKP/RKPD dengan peraturan
Presiden/Kepala Daerah.
Pengendalian Pelaksanaan Rencana
Evaluasi Kinerja
Pasal 30 UU SPPN
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata
Pimpinan kementerian/lembaga/kepala
PROSES PERENCANAAN
PERENCANAAN RASIONAL
Merupakan konsep yang rasional,harus didasari
prinsip-prinsip yang rasional bukan berdasakan
emosi dan tebaktebakan (kira-kira).
Berdasarkan Pendekatan
Rasional( Rastionality Aproach), proses
perencanaan:
Berhubungan erat dengan Economy Welfare
Go public di Pasar Modal ( Prospectus &Rencana )
Efesiensi dalam alokasi sumber daya
Memaksimumkan out put, dalam jumlah input
(MP3EI)
Melalui MP3EI ini, dalam 15 tahun mendatang Indonesia berhasil membangun ekonominya
dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. MP3EI mencakup 22 aktivitas ekonomi
utama Indonesia dan merupakan adaptasi serta integrasi dari RPJPN 2002-2025.
Esensi MP3EI
Apa yang baru dari MP3EI? Pengalaman menunjukkan bahwa pendekatan
perekonomian dan perencanaan pembangunan selama ini terlalu sektoral. Sejak
jaman Soekarno dan Soeharto model hitungan dan basis perencanaan
pembangunan nasional adalah basis sektor. Basis teks pembangunan, bukan
konteks pembangunan. Konsekuensinya, banyak wilayah wilayah Indonesia
misalnya Indonesia Timur, pulau pulau terluar , keadaannya tertinggal dan kurang
perhatian. Keadaan itu menurut beberapa sejarawan bahkan sudah berlangsung
400 ratus tahun dimana sejak lama infrastruktur di Jawa dibangun Belanda dalam
intensitas yang jauh lebih maju daripada kebanyakan pulau lainnya.
Akibat lainnya, program pembangunan lebih banyak pada sektor pertanian, sektor
perhubungan, sektor pendidikan, sektor pariwisata , industri manufaktur .
Konsekuensi dan akibat dari pendekatan yang sektoral yang tidak kontekstual ini
sehingga seakan para pengambil kebijakan secara langsung melupakan
pentingnya daerah yang tak memiliki akses infrastruktur yang kuat.
Hasil strategi pembangunan yang pincang, yang sectoral centris inilah
melahirkan situasi ketimpangan. Seakan akan kita membangun Indonesia
ternyata , yang kita bangun dan kuatkan adalah Jawa dan kota kota besar. MP3EI
ini merupakan gabungan pendekatan yang terstruktur yaitu spatial
(kewilayahan) sekaligus sektoral dimana dalam koridor koridor ekonomi yang
ditentukan di pulau pulau besar di Indonesia akan dibangun infrastruktur dan
sektor sektor tertentu yang disesuaikan dengan konteks daerah setempat dan
perhitungan makro ekonomi Indonesia.
Timur.
3. Keterbatasan Infarstruktur. Global Competitiveness Report 2010,
Birokrasi pusat
yang lamban
Investor ingkar
janji dan gagal
memenuhi
komitmennya
Proses
politik
yang
tidak sehat
Pemerintahan daerah
yang resisten dan
ingin menang
sendiri (localism)
Regulasi yang
menghambat dan
tidak menunjang
percepatan
pembangunan
TEORITISS
TEORITIS
PRAKTIS
Namun demikian, bukan berarti dengan MP3EI masalah akan selesai dengan
1.
2.
3.
4.
Refleksi MP3EI
Sebagai sebuah program nasional yang berkaitan dengan banyak
PENDEKATAN
GRAND DESIGN TRANSFORMASI
EKONOMI
Kedudukan Grand Design Transformasi Dalam
Kebijakan Nasional
Grand
Design
Transformasi Eko-nomi
ini merupakan bagian
yang
integral
di
dalam
sistem
perencanaan
pembangunan
nasional.
Oleh karena itu, Grand
Design
Transformasi
Ekonomi
dirumus-kan
dengan mengacu pada
UU 17 Tahun 2007
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
dan
memperhatikan
RANGRK.
Selanjutnya,
Grand
produk
De-sign
27
PENDEKATAN
GRAND DESIGN TRANSFORMASI
EKONOMI
Grand Design
Transformasi
Ekonomi
Grand Design
Transformasi
Ekonomi
mengkombina
sikan
pendekatan
Sektoral dan
Regional
Rencana Aksi
Penguatan
Konektivitas
Nasional
PENDEKATAN
Transformasi Ekonomi
GRAND DESIGN TRANSFORMASI
spesifik dan nyata,
EKONOMI
konsep dan umum
Transformasi
Ekonomi harus
fokus pada
Program Utama
Penetapan
Program
Utama
WHY ?
berisi langkah-langkah
bukan pada tataran
29
20
Program Utama
Terobosan untuk mendorong percepatan
transformasi ekonomi
30
KORIDOR EKONOMI
PROGRAM
UTAMA
Sumat
era
Jawa
Kaliman
tan
Sulaw
esi
Bali NT
Papua
Jabodetabek
Jembatan Selat
Sunda
Kelapa Sawit
Karet
Batubara
Nikel
Tembaga
Minyak dan Gas
Pariwisata
Perikanan
Food Estate
Ind. Makanan
Minuman
Industri Tekstil
31
IMTGT
Pekanbaru
Manado
Pontianak Samarinda
Jambi
Palangkaraya
Mamuju
Palembang
Banjarmasin
Lampung 2
Makassar
Jakarta Semaran
Surabay 5
g
Serang
a
Mataram
Denpasar
Pusat ekonomi
mega
1KE Sumatera
2 KE Jawa
Ternate
Gorontal
o
Kendari
Manokwari
Sorong
Jayapura
Ambon
Wamena
Merauke
Kupang
Pusat ekonomi Usulan lokasi KEKUsulan lokasi KEK yang merupakan FTZ
3 KE Kalimantan
4 KE Sulawesi
6 KE Papua
32
V. MASALAH Implementasi
Implementasi quick wins (2011-2015):
Faktor Penghambat
Kesinambangunan program
Masalah pembebasan lahan
Masalah birokrasi
Kepemimpinan dan koordinasi di setiap level
Dana
Ketimpangan daerah
Sumberdaya manusia