Anda di halaman 1dari 2

Aplikasi di Indonesia

Tenaga keperawatan merupakan salah satu sumber daya manusia dalam


suatu unit pelayanan keperawatan, dimana kualitas pelayanan keperawatan sangat
berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusianya (Nayak, 2007).
Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian integral dari
pelayanan rumah sakit secara menyeluruh, yang sekaligus merupakan tolak ukur
keberhasilan pencapaian tujuan rumah sakit, bahkan sering menjadi faktor
penentu citra rumah sakit di mata masyarakat. Hal ini bekaitan dengan
kepemimpinan perawat dalam pelayanan keperawatan dan tuntutan profesi
sebagai tuntutan global, bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan
pengelolaan secara profesional, dengan memperhatikan setiap perubahan yang
terjadi di Indonesia.
Peran dan fungsi perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem, dimana
dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun luar
profesi keperawatan yang bersifat konstan. Peran perawat menurut konsorsium
ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan,
advokat pasien, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan peneliti.
Melihat fungsinya yang luas sebagaimana tersebut di atas, maka perawat
profesional

harus

dipersiapkan

dengan

mendapatkan

pengetahuan

dan

keterampilan tentang kepemimpinan. Pemimpin keperawatan dibutuhkan baik


sebagai pelaksana asuhan keperawatan, pendidik, manajer, ahli, dan bidang riset
keperawatan (Aziz Alimul, 2004).
Gaya kepemimpinan seorang perawat sangatlah memiliki peranan yang
penting dan berpengaruh di dalam mendorong dan membangun staf atau perawatperawat yang lain untuk mendapatkan pemahaman serta informasi yang jelas dan
tentu saja menjaga kualitas dari suatu pelayanan kesehatan yang diberikan. Gaya
kepemimpinan seorang perawat pun memilki dampak yang cukup signifikan
terhadap kinerja perawat yang lain. Adapun faktor-faktor yang dapat dijadikan
motivasi oleh perawat adalah adanya praktek otonom, hubungan kerja,
aksesbilitas sumber daya, karakteristik individu atau personal, dan praktek

kepemimpinannya. Oleh karena itu, untuk menilai apakah gaya kepemimpinan


dalam keperawatan sudah memiliki dampak yang positif atau tidak dan telah
mengubah kinerja perawat di ruang atau tidak, yaitu dengan cara melibatkan suatu
organisasi kesehatan, karena hal itu sudah menjadi tanggung jawab organisasi
tersebut.
Gaya

kepemimpinan

di

Indonesia

dalam

keperawatan

adalah

kepemimpinan demokratis. Dalam hal ini, kepemimpinan demokratis menghargai


sifat dan kemampuan setiap staf. Informasi diberikan seluas-luasnya dan terbuka.
Hal ini juga merupakan bagian dari sistem manajemen keperawatan, dimana
bagian dari sistem manajemen keperawatan mencakup: pengumpulan data,
perencanaan, pengaturan, kepegawaian, kepemimpinan dan pengawasan. Konsep
kepemimpinan dalam keperawatan adalah sebagai penerapan pengaruh dan
bimbingan, yang ditunjukan kepada semua staf keperawatan, untuk menciptakan
kepercayaan dan ketaatan, sehingga timbul kesediaan melaksanakan tugas dalam
rangka mencapai tujuan pelayanan keperawatan secara efektif dan efisien,
sedangkan manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan, untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional, sehingga
keduanya dapat saling menopang (Imanuddin, 2009).

Anda mungkin juga menyukai