Anda di halaman 1dari 3

SEPUTAR SOAL IJIN MENINGKAT BANGUNAN DAN IMB

Sebelum meningkat rumah, urus terlebih dahulu ijin mendirikan bangunannya


(IMB). Dengan mengurus IMB, tata letak bangunan dan lingkungan yang teratur
dapat tercipta sesuai peruntukan lahan.
Banyak orang beranggapan, Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) hanya diperlukan
saat membangun rumah baru. Anggapan itu sepenuhnya salah, karena IMB juga
di butuhkan saat meningkat rumah. Meningkat rumah termasuk kedalam
katagori renovasi rumah, sehingga harus membuat IMB renovasi rumah.
Ada beberapa hal yang harus anda ketahui seputar IMB renovasi rumah.
MENGAPA MENINGKAT HARUS PUNYA IMB?
Menurut peraturan Gubernur DKI Jakarta no 129 tahun 2012, tidak semua jenis
renovasi harus memiliki Ijin Mendirikan Banguan. IMB untuk renovasi setidaknya
dibutuhkan bila renovasi sudah sampai ke pekerjaan mengubah layout ruang.
Misalnya mengubah kamar menjadi ruang tamu atau membongkar tembok untuk
memperluas ruang.
Nah, penambahan luas bangunan, baik ke atas maupun ke samping juga
termasuk katagori renovasi yang memerlukan IMB.
IMB juga di perlukan untuk memastikan bangunan tersebut sudah sesuai dengan
ketentuan yang di syaratkan. Bila bangunan sesuai ketentuan yang berlaku,
tentu manfaatnya juga dirasakan oleh masyarakat banyak. Lingkungan menjadi
sehat, nyaman dan tertib.
Misalnya soal ketentuan ketinggian bangunan, hal tersebut dilakukan untuk
memastikan bangunan tetangga tetap mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Coba bayangkan, kalau tetangga kita membangun rumah dengan ketinggian
melebihi yang di bolehkan, bayangan bangunan rumah tetangga itu akan
menutupi rumah kita sehingga rumah kita terasa gelap. Atau tetangga kita
membangun tanpa mengindahkan KLB sehingga semua lahan hijaunya tertutupi
area perkerasan. Bisa jadi, lama-kelamaan air tanah - yang seharusnya milik
tanah kita- ikut terambil oleh sumur tetangga.
Dengan adanya IMB, hunian anda mendapat payung hukum yang pasti sehingga
tidak mengganggu kepentingan orang lain. Selain itu, hunian yang akan
dibangun aman bagi keselamatan jiwa penghuninya. Sebab, ada larangan untuk
meningkat rumah di daerah tertentu. Hal ini berkaitan erat dengan konstruksi
bangunan dan kondisi tanah di daerah tersebut yang tidak mendukung untuk di
bangun rumah bertingkat. Jika tetap memaksa, rumah anda bisa ambruk di
kemudian hari karena kondisi tanah yang labil.

BERAPA BESAR BIAYANYA?

Masing-masing daerah memiliki ketentuan sendiri tentang besarnya biaya


retribusi IMB. Di DKI jakarta, jumlah yang mesti di bayarkan didasarkan pada
Peraturan Daerah No. 3 tahun 2012 tentang Retribusi Daerah dan Peraturan
Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Perhitungan dan Denda IMB.
Menurut peraturan tersebut, retribusi IMB meningkat bangunan rumah di hitung
dari :
Luas total lantai bangunan tambahan x harga satuan x index terintegrasi
Harga satuan (Hsbg) sebesar Rp. 25.000/m2. Indeks terintegrasi merupakan
perkalian dari beberapa faktor, antara lain jenis renovasi, jenis bangunan,
ketinggian bangunan, zonasi, dan beberapa hal lainnya. Lebih lengkap nya dapat
dilihat pada Peraturan Daerah No 3 tahun 2012 tentang Retribusi Daerah yang
adapat diunduh pada situs http://www.jakarta.go.id/web/produkhukum atau pada
peraturan kepa dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan nomor 1 tahun
2014 tentang Pedoman Teknis Perhitungan dan Denda (IMB)
BEDAKAH IMB RENOVASI DENGAN IMB BIASA?
Proses pengurusan IMB renovasi tidak berbeda dengan IMB biasa. Perbedaan
hanya ada di persyaratan. Untuk mengajukan IMB renovasi, ada syarat berupa
fotokopi IMB yang sebelumnya. Pengajuan IMB dapat dilakukan di beberapa
tempat. Untuk DKI jakartam IMB dapat diajukan ke kantor kecamatan setempat.
Bagaimana jika rumah yang dibangun sebelumnya tidak memiliki IMB atau IMB
yang dimilikinya hilang? Menurut heru hermawanto (Kepala bidang perijinan P2B,
Provinsi DKI Jakarta), IMB tetap bisa diajjukan baik melalui P2B di kecamatan
setempat atau melalui IMB online di http://www.dppb.jakarta.go.id

APA SYARATNYA?
Agar proses pengurusan IMB cepat, penuhilah semua persyaratan dan dokumen
yang di minta. Patuhilah juga semua ketetuan teknis bangunan. Ketentuan teknis
ini dapat di lihat di Perda No.7 tahun 1991.
Berikut dokumen-dokumen yang di butuhkan untuk pengurusan IMB di jakarta :
1. Bukti kepemilikan tanah berupa sertfikat tanah atau surat girik. Bila
berupa surat girk harus disertai surat pernyataan tidak sengketa yang
diketahui lurah. Bila rumah terletak di kompleks perumahan milik instansi
pemerintah, ditambah surat kaveling yang diterbitkan oleh instansi
pemerintah pusat atau daerah.
2. Ketetapan Rencana Kota (KRK). Ketetapan Rencana Kota ini berisi
penjelasan tentang peruntukan tanah, GSB, rencana jalan, KDB, KLB, dan
sebagainya. Anda dapat meminta surat ini ke dinas tata ruang kota
dengan melampirkan KTP, Kuitansi Pembayaran PBB, dan sertifikat.
3. Formulir PIMB, Fotokopi KTP, Fotokopi pembayaran PBB terakhir.

4. Gambar rencana bangunan.


Bila tidak bisa menggambanya, anda dapat menghubungi saya di
http://rumahwaskita.com/kontak/ atau ke HP 087823650769 dan pin BBM
76718069.
5. Fotokopi IMB lama sebelum renovasi.
6. Surat Kuasa bila mengurus IMB bukan pemilik langsung.
7. Gambar rencana struktru / kontruksi, bila terdapat struktur dengan
bentangan yang lebih dari 5,5 m.
8. Di beberapa daerah, misalnya di kota depok, pengajuan IMB harus di
sertai surat persetujuan dari tetangga kanan dan kiri.

Anda mungkin juga menyukai