Anda di halaman 1dari 20

REVERSE ENGINERING, MODEL 3RD PLATFORM PENELITIAN

TINDAKAN KELAS BERBASIS KOMPETISI.


DIDIK SRI PURWADI, SMK NEGERI 9 SEMARANG
Email: dikdsp1@gmail.com

ABSTRAK :
Reverse engineering adalah sebuah proses untuk mencari dan menemukan teknologi yang bekerja di balik suatu
sistem, perangkat atau objek, melalui sebuah proses analisa mendalam pada struktur, fungsi dan cara kerja dari
sistem, perangkat atau objek yang di teliti.Paradigma guru profesionalyang hanya meneliti masalah yang ada
disiswa di pelajaran tertentu, harus berubah dengan melihat kondisi global saat ini. Memang Pendidikan bukan
tanggung jawab pemerintah semata, tapi juga orangtua, keluarga, dan masyarakat.
Pendidikan adalah tanggung jawab kita. Hanya dengan pendidikan, keunggulan kompetitif suatu bangsa dapat
dicapai.. Kombinasi model Penelitian Tindakan Kelas yang ada selama ini dengan 3rd platform, Cloud, Mobile,
Big Data dan Sosial media menjadi alternative untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas, yang bertujuan
pada hasil yang lebih kompetitif bagi kemajuan belajar siswa. Melakukan test IQ diawal siswa masuk sekolah
menjadi bagian tak terpisahkan dalam langkah Pre Rencana Penelitian Tindakan Kelas dan mengujinya
langsung dalam kompetisi yang diadakan oleh universitas.
Akurasi Penelitian menggunaan model PTK 3rd platform berbasis kompetisi ini untuk mata pelajaran RPL
seperti Web Desain 0,75, Comic Strip 0,75,dan bidang lain diluar RPL tetapi diikuti oleh siswa RPL di kelas
yang sama, yang juga menjadi tugas peneliti seperti lomba standup komedi 0,9 dan lomba menulis cerpen
meraih juara pertama

Kata kunci : Reverse Engineering, Test IQ , Penelitian tindakan kelas,

ABSTRACT:

Reverse engineering is a process to search for and find technology that works behind a
system, device or object, through a process of in-depth analysis on the structure, function and
workings of the system, device or object in teliti.Paradigma teacher profesionalyang only
examine issues that No disiswa in certain subjects, should be changed to see the current
global conditions. Indeed, education is not the responsibility of government alone, but also
parents,amilies,and,communities.
Education is our responsibility. Only with education, the competitive advantage of a nation
can be achieved .. The combination of Class Action Research models that exist during the 3rd
platform, Cloud, Mobile, Big Data and Social media as an alternative to classroom action
research, which aims at a more competitive outcome for students' progress. IQ test at the
beginning of school students become an integral part in the steps Pre Plan Class Action
Research and test it directly in a competition held by the university.
The study uses a model of accuracy 3rd PTK this competition-based platform for subjects
such as Web Design RPL 0.75, 0.75 Comic Strip, and other areas outside of RPL but
followed by RPL students in the same class, which is also the task of the researcher as a
standup contest 0.9 comedies and short story writing competition won first prize.

Keyword : Reverce Enginering, Test IQ, Classroom Action Research.

BAB 1
PENDAHULUAN :

BAB1.1 LATAR BELAKANG


Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat angka pengangguran bertambah 300.000 orang
menjadi 7,45 juta orang per Februari 2015. Kondisi ini seiring dengan perlambatan ekonomi
yang terjadi pada kuartal I-2015 hanya 4,71%.. Pengangguran paling besar terjadi pada
masyarakat berpendidikan dengan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu sebesar
9,05%. dibandingkan dengan Februari 2014, ada kenaikan 1,84 poin.
Sebenarnya ini bukan sesuatu yang mengejutkan, karena dibanyak negara pun hal ini
juga terjadi tetapi yang menjadi keprihatinan justru semangat SMK BISA menjadi tak
bertenaga. Sementara di akhir tahun ini kran Masyarakat Ekonomi Asean dibuka, bagaimana
kesiapan menghadapi AFTA? Kesiapan secara regulasi maupun kesiapan sektor riil mengacu
pada indikasi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi untuk bersaing termasuk tentu saja
di dunia pendidikan . Kompetensi makin penting dalam menghadapi persoalan ini.
Beberapa jalan keluar dalam menghadapi kompetisi globai ini diantaranya adalah
kurikula pendidikan di tingkat satuan sekolah menengah pertama maupun atas termasuk
SMK harus menyesuaikan kondisi dan persaingan global dewasa ini yang mencakup 3rd
Platform informasi anatara lain Cloud, Mobile, Bigdata dan Social media.

Penelitian tindakan kelas ( PTK ) modern merupakan proses dinamis yang


didalamnya terdapat empat momen dasar penelitian yakni perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi ditambahkan dengan 3rd platform utama. Harus dipahami PTK Modern bukan

hanya sebagai tahapan statis yang komplit, tetapi sebagai tindakan dalam menyelesaikan
siklus hidup pengembangan sistim ( SDLC ) PTK yang berakhir pada Pengujian.

Disamping itu, hal yang cukup crusial sebelum melakukan Penelitian tindakan kelas
adalah melakukan Test IQ yang memuat minat, bakat dan potensi siswa. Test IQ berguna
untuk mengetahui tingkat inteligensi seseorang. Kalau IQ sudah diketahui, akan diketahui
pula proses belajar agar anak memperoleh hasil yang maksimal , faktor lingkungan ( social
media ) , stimulasi dalam menangkap informasi sekitar ( mobile ) , mengambil dan bermain
games ( big data ) , pembelajaran di luar kelas , mengikuti pameran, seminar teknologi ,
menyimpan kemudian mengambil kembali data yang ada ( cloud )

bisa memengaruhi

besaran nilai IQ anak.

1. MASALAH :
1. Rendahnya minat baca dan belajar siswa.
2. Siswa berasal beragam sekolah.
3. Minat bakat potensi siswa klas 1 di jurusan Rekayasa Perangkat Lunak
RPL belum diketahui dan dipahami.
4. Keberhasilan PTK hanya diukur dengan indikator kenaikan nilai Kriteria
Ketuntasan minimal ( KKM ).
2. RUMUSAN MASALAH :
1.Apakah Test IQ minat bakat dan potensi memberi pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa.
2.Apakah menerapkan proses eksplore dalam siklus hidup pengembangan
system penelitian tindakan kelas baik dalam pre rencana dan pengujian
kedepan lulusan SMK tidak ada yang menganggur.
3. Bagaimana penerapan model 3rd platform penelitian Tindakan kelas
membawa solusi .
4

3. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model penelitian tindakan kelas yang
upgradable, diantaranya dengan melakukan Reverse Enginering di PTK itu sendiri. Antara
lain :
1.Menempatkan test IQ minat bakat dan potensi

sebagai bagian utama ke semua guru

sebelum mengajar awal di kelas, sehingga guru memiliki harapan dan tujuan pembelajaran
yang jelas .
2. Identifikasi model PTK yang lebih dinamis untuk menghadapi persaingan global dan
mengurangi sumbangan penggangguran tingkat SMK.
3. PenerapanMetode PTK modern yang kompeten dan kompetitif.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hasil penelitian terdahulu: ( STATE OF ART )


Terbukanya Kran Masyarakat Ekonomi Asean disebagian pandangan pesimis
mengatakan pendidikan juga akan dikuasai oleh tenaga-tenaga guru asing, artinya bisa-bisa
banyak guru yang terpinggirkan, dan lain sebagainya. Justru keterbukaan ini semestinya
menjadi trigger untuk makin kompeten dan kompetitif dalam mensikapinya.
Yang lebih nyata saat ini adalah bagimana lulusan SMK bisa mengisi job yang
memiliki level tertentu agar tidak diambil oleh orang asing. Peluangnya adalah guru bakal
menjadi Backbone utama keberhasilan pendidikan ditanah air, diikuti siswa didik yang
berpikiran global,
Mengutif apa yang pernah disampaikan oleh mantan Presiden RI ke 4, BJ Habibie, Pemuda
Indonesia harus berpikiran Jerman, berhati Mekkah dan berkepribadian Indonesia!

KOMPETENSI
Penjelasan pasal 35(1) UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas menyatakan Kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan standard nasional yang telah disepakati.

Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), Kompetensi adalah pernyataan


tentang bagaimana sesorang dapat mendemontrasikan: keterampilan, pengetahuan dan
sikapnya di tempat kerja sesuai dengan standar Industri atau sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh tempat kerja (industri).

UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan: pasal 1 (10) menyatakan Kompetensi adalah


kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan

Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 Tahun 2004, tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP) menjelaskan tentang sertifikasi kompetensi kerja sebagai suatu proses pemberian
sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistimatis dan objektif melalui uji kompetensi
yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia dan atau Internasional

KOMPETISI

Menurut Deaux, Dane, & Wrightsman (1993), kompetisi adalah aktivitas mencapai
tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok. Individu atau kelompok memilih
untuk bekerja sama atau berkompetisi tergantung dari struktur reward dalam suatu situasi.

Menurut Chaplin (1999), kompetisi adalah saling mengatasi dan berjuang antara dua
individu, atau antara beberapa kelompok untuk memperebutkan objek yang sama.

TEST IQ
Menurut Roslina Verauli , Tes bakat bertujuan untuk melihat kemampuan atau potensi
kecerdasan umum si anak, berupa kemampuan berpikir logis atau nalar, dari kemampuan
penalaran itu bisa diukur lagi, apakah kemampuan nalar si anak itu lebih mengarah ke visual
atau abstrak, apakah kelebihannya pada kemampuan matematika atau social ?
Menurut Dr. Howard Garned, dalam bukunya The Theory of Multiple Intelegence
mengemukakan kecerdasan tidak terpatri di tingkat tertentu dan terbatas saat seseorang lahir.
Setiap orang mengembangkan kecerdasan dengan beragam cara yang dikenal dengan
multiple intelligence, meliputi: (1) kecerdasan linguistic-verbal (2) kecerdasan logika7

matematik (3) kecerdasan spasial-visual, (4) kecerdasan ritmik-musik, (5) kecerdasan


kinestetik, (6) kecerdasan interpersonal, (7) kecerdasan intrapersonal. (8) kecerdasan
naturalis.
MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS :
1. Model Kurt Lewin
Kurt Lewin pertama kali memperkenalkan model tindakan kelas yang selanjutnya digunakan
menjadi acuan dalam Penelitian Tindakan Kelas . Tahapan atau komponen yang ada dalam
model Kurt Lewin antara lain :
1. perencanaan ( planning )
2. tindakan ( action )
3. pengamatan ( observing )
4. refleksi ( reflecting )

Hubungan dari keempat konsep Lewin digambarkan dengan diagram sebagai berikut.

Gambar 1: Model Penelitian Kurt Lewin


(diadaptasi dari Depdiknas, 2005)

2. Model Kemmis & Taggart


Kemmis & Mc. Taggart. Mengembangkan konsep dasar Kurt lewin, dimana Komponen
tindakan dengan pengamatan) disatukan,

dengan alasan kedua kegiatan itu tidak dapat

dipisahkan satu sama lain karena kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan
waktu. Begitu berlangsung suatu kegiatan dilakukan, kegiatan observasi harus dilakukan
sesegera mungkin. Bentuk model dari Kemmis dan Mc. Taggart :

Gambar 2: Model Penelitian Tagart dan Kemmis


(diadaptasi dari Kasihani Kasbolah E.S, 1998)

3. Model Hopkins
Lepas dari model peneliti terdahulu Hopkin menyusun desain sendiri dengan skema sebagai
berikut.

Gambar 3: Model Penelitian Hopkins


(diadaptasi dari Depdiknas, 2005)

10

REVERSE ENGINERING, MODEL 3RD PLATFORM PENELITIAN


TINDAKAN KELAS BERBASIS KOMPETISI.

Gambar 4 Frame work PTK

11

BAB.III
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian Tindakan kelas berbasis kompetisi ini dilaksanakan sejak semester ganjil
awal pelajaran baru, Juli Desember 2014, terhadap siswa kelas 10 RPL SMK Negeri 9
Semarang. Sebagai Pra perencanaan dilakukan dengan melakukan test IQ, tentang minat
bakat dan potensi siswa 10 RPL.Test IQ yang dilakukan menggunakan test IQ online dengan
melibatkan 36 siswa RPl . Hasil yang didapatkan dari test minat bakat terhadap ke 36 siswa
RPL mencapai skala IQ dari 40 s/ d 140, Dengan hasil beragam mulai dari komentator ,
teknisi, desain, sampai ahli nutrisi, konsultan keuangan,insinyur penelitian dan lain
sebagainya.
Keberagaman hasil inilah yang justru menarik minat peneliti untuk menggerakan
semua bidang keilmuan, termasuk diluar kurikulum Rekayasa Perangkat Lunak, dengan
memberi bimbingan sesuai minat dan bakatnya. Disisi lain koridor pembentukan tim atau
kelompok RPL tetap menjadi tujuan utama dalam penelitian ini. Antara lain dengan
meletakan porsi kemampuan siswa tersebut kedalam kelompok sesuai minat bakat dan
potensinya, seperti :
kelompok 1: web desain , kelompok 2: Networking , .kelompok 3: Animasi , kelompok 4:
Multi Media, Kelompok 5: Pemograman mobile.android dan kelompok 6: IT application.
Yang menarik justru adanya minat lain dari siswa ketika dimasukkan juga dalam kelompok
pengkayaan materi, mulai standup komedi, comic strip, Mading 3 D , membuat poster,
dokumenter, menulis cerpen dan presenter.

12

Tahapan penelitian tergambar dalam siklus hidup pengembangan system ini

Gambar 5 tahapan penelitian

System development Life Cycle, dalam metode kompetisi yang dilakukan ini tentu saja dengan
melihat kondisi riil di kelas sehingga diharapkan penelitian yang dilakukan bisa
menghasilkan masukan yang diharapkan.
Tahapan dalam penelitian ini :
1.Tahap ke 0, tahap melakukan test IQ ini menjadi bagian penting untuk dasar melakukan
tindakan kelas, yang dimanfaatkan oleh peneliti bahkan semua guru yang mungkin juga akan
melakukan tindakan kelas. Pada awal guru masuk , terutama guru kelas 10 semestinya sudah
langsung mendapatkan data hasil dari test IQ yang dilakukan kepada semua siswa tentang
bakat, minat dan potensi siswa.
13

2.Tahap pertama, Perencanaan berisi Hasil test IQ menjadi substansi dalam melakukan PTK,
kemudian peneliti Membuat jadwal dan tugas, menyusun instrument dan membuat konsep
pelaksanaan. Setelah mendapatkan hasilnya guru,melakukan kajian dan analisa tentang
bakat,minat dan potensi siswa

3.Tahap ke dua, dalam siklus pelaksanaan , beberapa tindakan yang dilakukan antara lain
.Menyiapkan alat dan kelas, melakukan tindakan kelas tahap pertama dilanjutkan dengan
melakukan tindakan kelas tahap kedua.
4.Tahap ke tiga, Releksi diantaranya melakukan tindakan dengan menguji hasil tindakan
kelas yang dilakukan, Menyusun Konsep laporan, memaparkan hasil penelitian, Revisi
laporan dan menilai hasil.
5.Tahap ke empat, Menyusun Konsep laporan, memaparkan hasil penelitian, Revisi laporan
menilai hasil.
6.Tahap ke lima, mengikuti kegiatan kompetisi yang diadakan oleh universitas yang ada di
Semarang, seperti Dinus festival Januari 2015,

14

BAB IV
PEMBAHASAN

Teknologi memang sangat dominan mempengaruhi kehidupan siswa, tak terkecuali


siswa 10 RPL smk negeri 9 semarang, jangan sampai kita terbudakan oleh teknologi
melainkan bagaimana kita mampu memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran dan
kedewasaan siswa.

Untuk itulah penelitian ini dilakukan, sekaligus mencoba melakukan proses reverse
engineering yang selama ini menjadi acuan penerapan PTK . Konsep reverse engineering
PTK dan tindakan dalam melakukan siklus hidup pengembangan sistem ini diujicobakan di
Kelas 10 RPL SMK Negeri 9 Semarang
Pada kondisi awal penelitian, terlihat beberapa kegalauan yang muncul di benak siswa,
manakala peneliti mengajak untuk mengisi test IQ, ada yang nampak kaget tetapi banyak juga
yang gembira, barangkali dipikiran mereka akan dibagikan soal, tetapi karena obyek
penelitian adalah siswa kelas 10 RPL, maka dijalankan saja test IQ secara on line
Hasil yang didapat memang menunjukan keberagaman minat, bakat dan potensi,
tetapi justru test awal inilah menarik minat untuk meneliti lebih kedalam tentang siswa 10
RPL. Diluar Kurikula RPL ternyata dari jawaban dan hasil IQ anak cukup berwarna termasuk
munculnya minat mengelola siswa 10 RPL dalam pengkayaan bidang lain diluar kurikula
RPL. Pembentukan tim atau kelompok RPL tetap menjadi tujuan utama dalam penelitian ini
sesuai minat bakat dan potensinya, seperti : kelompok web desain , Networking , Animasi ,
Multi Media, Pemograman mobile.android IT application. Dalam kelompok pengkayaan

15

materi, ada minat yang cukup menarik dan tak ada salahnya melakukan bimbingan menulis
cerpen dan presenter.

Pembagian tugas untuk siklus 1 :


Tabel 1 SIKLUS 1
jumlah siswa RPL 36 siswa
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

NAMA
KELOMPOK
WEB DESAIN
ANDROID
NET WORKING
MULTI MEDIA ( COMIC STRIP )
ANIMASI
STANDUP KOMEDI ( **)
MADING 3 D
PRESENTER
MENULIS CERPEN

JUMLAH
KELOMPOK
3
2
2
2
2
2
6
3
3

KRITERIA
(*)
V
V
V
V
V
V
V
V

SKALA
Rata2
1
1
1
2
1
1
1
1
3

* Dipilih berdasarkan hasil test IQ yang diadakan sekolah


** selalu diingatkan , kalian bukan pelawak, tetapi bagaimana kalian mampu menghibur
warna gojekan yang khas, dalam hal teknologi, ( dipilih karena anaknya lucu )
NILAI SKALA :
1. 1 = tahu tetapi nggak bisa
2. 2 = tahu, pernah diajarkan di kelas sebelumnya
3. 3 = bisa membuat tapi belum trampil
4. 4. = trampil dalam kapasitas terbatas
5. 5 = Trampil

16

Siklus tahap kedua :


Materi yang diteliti tetap sama. Tetapi dengan berjalannya waktu dan pengajaran yang
kontinu, Nampak ada perubahan yang signifikan terutama memasuki bulan ke 3, Nampak
dalam tabel 2 dibawah ini
Tabel 2 SIKLUS 2
jumlah siswa RPL 36 siswa
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

NAMA
KELOMPOK
WEB DESAIN
ANDROID
NET WORKING
MULTI MEDIA ( COMIC STRIP )
ANIMASI
STANDUP KOMEDI ( **)
MADING 3 D
PRESENTER
MENULIS CERPEN

JUMLAH
KELOMPOK
3
2
2
2
2
2
6
3
3

KRITERIA
(*)
V
V
V
V
V
vv
V
V
V

SKALA
RATA-RATA
3
3
3
3
3
3
3
2
4

Perubahan ini bisa saja disebabkan karena siswa mulai menyenangi apa yang jadi
minatnya, disisi lain kemampuan guru dituntut untuk menjadi bro, orang tua bahkan mentor
bagi siswa, dan pendekatannya tidak bisa klasikal melainkan dilakukan dengan persuasif dan
berdasarkan kelompok yang sudah ditentukan.
Hasil ini juga mensyaratkan perubahan dalam konten paradigma guru professional, yakni
tidak saja sebagai agen perubahan, peneliti tetapi juga harus memiliki ketrampilan
membimbing siswa, menguatkan siswa, dan bisa memberi contoh riil dari apa yang dilakukan
seorang guru.
Kebaruan dalam Penelitian tindakan kelas ini adalah memadukan 3rd platform
informasi, test IQ melakukan proses pembelajaran dan bimbingan serta melakukan pengujian
17

dalam suatu kompetisi yang diadakan oleh perguruan tinggi di Semarang pada Januari 2015
lalu,
yang hasilnya bisa diketahui dalam tabel 3 sebagai berikut :

TABEL 3 SIKLUS HASIL


jumlah siswa 10 RPL 36 siswa
KEGIATAN : DINUS FESTIFAL 5-9 JANUARI 2015
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9

NAMA
KELOMPOK
WEB DESAIN
ANDROID
NET WORKING
MULTI MEDIA ( COMIC STRIP )
ANIMASI
STANDUP KOMEDI ( **)
MADING 3 D
PRESENTER
MENULIS CERPEN

JUMLAH
KELOMPOK
3
2
2
2
2
2
6
3
3

KRITERIA
(*)
V
V
V
V
V
vv
V
V
V

SKALA
RATA-RATA
4
3
3
3
3
3
3
3
4

HASIL
KOMPETISI
JUARA 3
tidak ikut
tidak ikut
JUARA 3
tidak ikut
JUARA 2
x
x
JUARA 1

18

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Uji minat bakat dan potensi yang dilakukan melalui test IQ bisa menjadi jembatan
untuk menangani rencana melakukan PTK yang pada akhirnya menjadi solusi semua guru
untuk melakukan tindakan PTK berdasarkan test yang sudah dilakukan.
Test ini sebaiknya dilakukan tidak hanya pada awal tahuan ajaran baru, melainkan bisa
dilakukan disetiap awal semester. Pendekatan pembelajaran bisa dilakukan dengan
pendekatan pembelajaran kooperatif .
Hal yang tidak bisa ditinggalkan adalah guru tidak bisa terpaku pada materi utama
melainkan mampu melihat kecakapan siswa dibidang lain ( pengkayaan materi, ppotensi,
minat dan bakat), artinya siswa rpl selain menguasai bidangnya juga mampu berpikir kreatif
dibidang lain. Pengkayaan materi sesuai kurikula bisa dilakukan dengan sering mengikut
sertakan siswa mengikuti seminar atau kegiatan sejenis
Perlu juga menjadi perhatian seorang guru, adalah siswa bisa saja memiliki bakat yang lain.
Ada perubahan global yang terus berjalan dalam system informasi, antara lain Cloud, Mobile,
Big data dan Social Media. Kompetisi menjadi tolok ukur keberhasilan ekstra seorang siswa,
artinya siswa sudah terbiasa melakukan kegiatan kompetisi dalam kondisi dewasa ini.
Last not but least, adalah salah satu tugas guru mengantarkan siswanya menghadapi abad 21
ini, dengan ragam dan kompleksitasnya, lalu dari sinilah penelitian tindakan kelas ini
bermula. ( reverse enginering )

19

DAFTAR PUSTAKA :

Roger S. Pressman, Ph.D. 2012 Rekayasa Perangkat Lunak (Pendekatan Praktisi) Edisi 7 ,
Andi Publisher
Kasihani Kasbolah. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.
Suyanto. 1997. Pedoman PelaksanaanPenelitian Tindakan Kelas (PTK)., Bagian satu. Jakarta:
Dirjen Dikti Depdikbud Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Bagian
Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (BP3GSD).
Sudarsono. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK): Bagian kedua.
jakarta: Dirjen Dikti Proyek Pendidikan Tenaga Akademik Bagian
Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (BP3GSD).
Suharsimi, Suhardjono dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Depdiknas. 2005. Penulisan Karya Ilmiah dalam Materi Pelatihan Terintegrasi Jilid
3.Jakarta:
Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Mengengah Direktorat Pendidikan Lanjutan
Pertama.

20

Anda mungkin juga menyukai