Procedure No.
Revision No.
Effective Date
november 8, 2013
Central Java-Indonesia
I.
TUJUAN
1. Untuk memastikan bahwa stick kayu harus diatur dalam garis lurus yang sejajar, Sawn
Board harus di-stack dengan ketebalan yang seragam di dalam 1 pallet setinggi maksimal
1,2 meter, dan harus rata pada salah satu sisi tumpukannya.
2. Untuk memastikan adanya pelaksanaan stacking dan penyimpanan yang sesuai pada setiap
waktu.
3. Untuk memastikan adanya pengeringan kayu hingga mencapai sekitar tingkat MC 6% 8% (maksimum) sebelum dikeluarkan dari Kiln Dry Chamber.
4. Untuk memastikan bahwa Lumber Storage selalu dalam kondisi teratur, memiliki temperatur
yang tepat, dan semua pintu harus selalu dalam keadaan tertutup sesuai dengan nomor yang
berurutan, kecuali ketika loading dan un-loading kayu.
5. Untuk memastikan bahwa papan kayu yang dikirim ke User memiliki tingkat MC antara
6% - 8% (maksimum).
6. Untuk memastikan kelancaran produksi dengan pemenuhan order DMK
dari user tepat pada waktunya.
7. Untuk memastikan koordinasi yang baik antara Wood Purchasing, Lumberyard
Departement dan User.
II.
APLIKASI
Seluruh aktivitas di Departemen Lumberyard
III.
FORM
DMK
IV.
KEBIJAKAN
1. Hanya papan kayu yang dilengkapi dengan surat jalan yang berisi informasi tentang jenis
papan kayu, kuantitas, dan tanggal kadaluarsa dari surat jalan yang akan diterima.
Ketidaklengkapan data-data berarti kayu tersebut tidak dapat diterima.
2. Hanya papan kayu yang sesuai dengan standard kualitas PT. Ebako yang akan diterima. Jika
tidak sesuai, maka harus dikirim kembali ke supplier dalam waktu 3 x 24 jam.
3. Untuk memastikan toleransi dalam penerimaan kayu dari supplier adalah lebar 10 mm,
panjang 20 mm, dan tebal + 4 mm.
4. Setiap palet hanya tersusun atas satu jenis kayu dan dalam satu ukuran ketebalan.
5. Ukuran stick yang boleh digunakan adalah 2,5cm 3cm 150 cm. Ukuran lain tidak
diperkenankan.
6. Stick harus diganti dengan stick yang baru setelah mengalami kerusakan pada proses
stacking dan kiln dry.
7. Stacking untuk semua kayu basah yang akan dikeringkan di Kiln Dry, dengan meletakkan
stick sedekat mungkin ke tepi kayu, untuk mencegah kerusakan kayu.
8. Jenis dan kuantitas kayu yang akan dikeringkan dalam Kiln Dry harus berdasarkan informasi
Material Produk dan Monthly Production Schedule (MPS).
9. Semua user harus mengisi DMK laporan untuk memesan kayu.
10. Untuk pengecekan MC sebelum dikirim ke user dengan menggunakan random checking
15% - 20%.
11. MC meter yang digunakan untuk pengecekan MC di Departemen Lumberyard harus
dilakukan kalibrasi setiap bulan agar tetap sesuai dengan standard.
12. Top Management dan QC melakukan audit setiap bulan di Lumberyard Department,
berdasarkan pada sistem dan prosedur ini.
V.
Wood Purchasing
Lead Man
Receiving KD Lumber
Lead Man
(maksimum)
-
Melakukan
grading
sesuai
standard
kualitas
PT Ebako,
Memasang Pallet Tag pada semua pallet yang telah ditally dan
diidentifikasi.
Menutupi papan kayu yang telah di-stick dan di-fill memakai kanvas
di atas setiap pallet, bagi palet menunggu lama untuk masuk ke Kiln
Chamber.
Expeditor
Supervisor Lumberyard
User
QC
Mgr
Management
dan
Top
VI.
PROSEDUR
Wood Purchasing
Wood Purchasing
Supplier
Berdasarkan Pada :
Laporan PPC
Supplier
Cek Pas
Kontrol Oleh Wood
Admin
Bongkar dan
Pisahkan
N
N
Y
Berdasarkan Ketebalan
Grading
Stacking
Berdasarkan Pada :
1. Standard Ebako ( Kualitas)
2. Purchase Order ( Jumlah )
Pengecatan
Departemen Lumberyard
MC = 6% - 8%
Kayu Basah
Berdasarkan Pada :
- MPS
- Jadwal Produksi
Kiln ( Chamber )
N
Cek MC
MC = 6% - 8%
Cek MC
N
Y
Lumber Storage
N
MC = 6% - 8%
Cek MC
Y
Requestor
Berdasarkan pada :
- MC
Cek oleh
Requestor
Requestor
MC = 6% - 8%
Page 5 of 6
Y
Produksi
VII.
PERSETUJUAN
Disusun oleh
Dicek oleh
Industrial Engineer
Process Engineer
Disetujui oleh
Hermawan
( Yunior Vice President )
Arnel Tarona
( Senior Vice President )