Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar, sumber daya manusia
yang

besar

ini

pendayagunaannya

harus
,

diimbangi

sehingga

akan

dengan

peningkatan

mendorong

tingkat

kualitas

dan

pertumbuhan

perekonomian Indonesia dan meningkatkan pendapatan nasional. Dalam rangka


meningkatkan kualitas Sumber daya manusia diantaranya dilakukan melalui
pendidikan. Tujuan pendidikan nasional dituangkan dalam UUSPN NO 20 Tahun
2003 Pasal 3 sebagai berikut mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak
mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan .
Pengembangan (development) dosen menjadi kebutuhan nyata bagi usaha
perbaikan mutj sumber daya manusia dosen (SDMD) perguruan tinggi melalui
proses yang sistematis, runtut, terukur dan terorganisir. Menurut Siagin (2008)
Organisasi, korporasi dan isntitusi kerja sudah menjadi hal mustahil faktor sumber
daya manusia (SDM) memegang peran penting, termasuk di perguruan tinggi
yang dikenal dengan profesi dosen. Manajemen SDM menjadi urat nadi institusi,
karena faktor manusia yang manaje, menjadi penentu jalan atau stagnannya
aktivitas institusi.
Kebijakan pengembangan tenaga kesehatan tahun 2000-2010 menyatakan
bahwa pembangunan kesehatan perlu diantara lain oleh sumber daya tenaga
kesehatan dari pemerintah dan masyarakat yang memadai. Oleh karena itu,
pembangunan tenaga kesehatan perlu disusun dan dilaksanakan dengan cermat
untuk mewujudkan Indonesia Sehat. Pada hakekatnya pengembangan tenaga
kesehatan adalah program pengembangan tenaga kesehtan yang bersifat multi
disiplin dan lintas sektor serta program untuk memeratakan dan meningkatkan
mutu tenaga kesehtan melalui tiga upaya pokok yaitu penyusunan kebijakan,

perencanaan dan pendayagunaan pendidikan serta pelatihan tenaga kesehtan.


(Depkes, 2000)
Untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam menghadapi globalisasi di
segala bidang, diperlukan pendidikan tinggi yang mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta menghasilkan intelektual, ilmuwan, dan/atau
profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh,
serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.
Memasuki era globalisasi dan berdasarkan kesepakatan Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) ASEAN terakhir di Phnom Penh. Pada bulan Desember 2015,
AFTA akan mulai diberlakukan. Hanya akan ada satu pasar dan basis produksi
dengan lima elemen utama, yaitu aliran bebas barang, bebas jasa, bebas investasi,
aliran modal dan aliran bebas tenaga kerja terampil. Institusi kesehtan diharapkan
pada berbagai tantangan untuk menghasilkan sumber daya kesehtan yang mampu
melaksankan pelayanan kesehtan yang berkualitas yaitu memiliki pengetahuan,
sikap dan keterampilan terikat dengan pelaksaan tugas profesi.
Pelayanan kesehatan yang berkualitas ditentukan oleh kualitas asuhan yang
terdiri dari kualitas teknisi medis dan seni asuhan serta mutu pelayann kesehatan.
Kualitas teknisi medis adalah kemampuan untuk menerapkan ilmu dan teknologi
kesehatan sedangkan mutu seni asuhan terkait dengan proses dari perawatan dan
penyembuhan pasien. Dalam mencapai kualitas pelayanan yang baik harus
ditunjang oleh kualitas asuhan kebidanan yang baik, dimana kualitas kebidanan
menjadi hal yang penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan karena
tenaga bidan merupakan sebagai tenaga kesehatan menjadi salah satu ujung
tombak pelayanan kesehatan dasar di masyarakat. Di Indonesia, terutama di desadesa bidan masih menjadi andalan masyarakat dalam menghadapi berbagai
masalah kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak.
Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di
perguruan tinggi. Kemampuan dosen ikut menentukan daya saing institusi. Peran,
tugas, dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam meweujudkan tujuan

pendidikan. Tujaun pendidikan yang harus dilaksanakan oleh seorang dosen


adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas pendidikan
manusia, yaitu kualitas iman/taqwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Dan untuk mewujudkan tugas dan tanggung
jawab dosen seperti itu diperlukan dosen yang profesional.
Dosen adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya
diangkat oleh penyelenggara pendidikan tinggi dengan tugas utama mengajar pada
politeknik kesehatan (Kepmenkes No..298/2001). Sedangkan berdasarkan Surat
Edaran

Menkes

R.I

No.265/Menkes/E/V/1991

tentang

petunjuk

Teknis

Pelaksanaan Angka Kredit Jabatan Dosen adalah pegawai negeri sipil


dilingkungan Departemen Kesehtan R.I yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencangkup tiga bidang yaitu
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada mayarakat.
Manajemen mutu SDM di Perguruan Tinggi dalam melaksankan fungsi, perlu
menetapkan standar mutu kerja dosen. Standar mutu dosen ini menjadi pondasi
maupun acuan untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme kerja dosen.
Kompetensi profesional dosen berkenaan dengan penguasaan materi, struktur
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata kuliah yang mampu
(dibinanya), mengusai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata kuliah yang
diampu, mengembangkan materi perkuliahan yang diampu secara kreatif,
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif, memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri.
Faktor utama penyebab rendahnya mutu pendidikan adalah kondisi pengajar
yaitu kualifikasinya tidak layak atau mengajar tidak sesuai bidang keahliannya.
Tantangan yang terkait dengan mutu pendidik mencakup tantangan pribadi,
kompetensional pribadi maupun ketrampilan pendidik dalam melaksanakan
tugasnya.

Dosen yang berkualitas pada akhirnya akan meningkatkan kualitas Perguruan


Tinggi secara keseluruhan. Tidak dapat dipungkiri bahwa dosen adalah sumber
yang sangat potensial bagi Perguruan Tinggi karena dosen dapat memberikan
pelayanan dengan mutu tinggi kepada mahasiswa. Perlu sekali sebuah perguruan
tinggi menempatkan dosen yang bermutu dalam jajaran staf pengajarnya, sebab
dosen yang bermutu tinggi dapat menimbulkan citra dan efek positif bagi
perguruan tinggi tersebut..
Kinerja dosen diukur berdasarkan beban kerja dosen mencakup kegiatan
pokok, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,
melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan
penelitian, melakukan pengabdian pada masyarakat, serta melakukan tugas
tambahan. Beban kerja dosen sepadan dengan 12 satuan kredit semester (sks) dan
sebanyak banyaknya 16 satuan kredit semester (sks). Menurut undang-undang
N0.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, dalam pasal 51 ayat 1 huruf d
menyatakan bahwa dalam melaksanakn tugas keprofesionalan, dosen berhak
memperoleh kesematan untuk meningkatkan kompetensi, akses ke sumber belajar,
informasi, saran dan prasaran pembelajran, serta penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
Kajian tentang penelitian yang berhubungan dengan kinerja dosen kebidanan
masih sangat terbatas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mundarti (2007)
mengenai

Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhi

Kinerja

Dosen

Dalam

Melaksanakan Proses Belajar Di Prodi Kebidanan Magelang didapatkan bahwa


responden pada usia tua kinerjanya lebih banyak yang rendah yaitu 78,6 %
dibandingkan yang kinerjanya tinggi hanya 14,3 %. Responden dengan tingkat
pendidikan sesuai kualifikasi akademik minimal S2 sebagian besar kinerjanya
tinggi yaitu sebanyak 42,9 % dibandingkan yang kinerjanya rendah hanya 7,1 %.
Responden dengan masa kerja tinggi lebih banyak kinerjanya rendah yaitu 64,3 %
dibandingkan yang kinerjanya tinggi hanya 28,6 %. Responden yang mempunyai
motivasi kerja tinggi lebih banyak menunjukkan kinerja tinggi yaitu 85,7 %
dibandingkan yang kinerjanya rendah hanya 21,4 %. Responden yang mempunyai

tingkat kepuasan tinggi lebih banyak menunjukkan kinerja tinggi yaitu 76,9%
dibandingkan yang kinerjanya rendah hanya 21,4 %. Responden yang mempunyai
persepsi imbalan baik lebih banyak menunjukkan kinerja tinggi yaitu 85,7%
dibandingkan yang kinerjanya rendah hanya 35,7 %. Responden yang mempunyai
persepsi supervisi baik lebih banyak menunjukkan kinerja tinggi yaitu 78,6%
dibandingkan yang kinerjanya rendah hanya 28,6 %. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ani Nur Fauziah (2013) tentang Pengaruh Lama Kerja Dan
Motivasi Terhadap Kinerja Dosen Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Di
Akbid Mambaululum Surakarta adalah Pengaruh lama kerja dan motivasi
terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi sebesar
32.4% ( R2= 0.324) sedangkan sisanya 67.6% dijelaskan oleh variabel lain.
Sedangkan peneliitian yang hampir sama dengan kedua penelitian Ani dan
Mundarti adalah penelitian dari

Irfan (2003) yaitu dengan judul penelitian

Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Keperwatan Dalam


Melaksanakan Pendidikan Di Politeknik Kesehatan Kupang Nusa Tenggara Timur
yaitu dengan variabel yang diteliti menujukan bahwa 57,7% dosen keperawatan
memiliki kinerja tinggi dan 42,3% kinerja rendah. Lebih dari 80% dosen masa
kerja 1-5 tahun dan 84% pernah mengikuti pelatihan teknisi dan akta pengajar.
Terhadap kompensasi yang diterima cukup baik bahwa 53,8%. Persepsi dosen
terhadap motivasi cukup baik yaitu 65,4%, terhadap supervisi oleh atasan cukup
baik 53,8% dan gaya kepemimpinan dominan atasan adalah direktif 73,8%.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
mengenai Perbedaan Masa Kerja, Motivasi, Kompensasi, Pelatihan terhadap
Kinerja Dosen Di Dua Institusi Kebidanan Tahun 2015.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, bahwa dapat dirumuskan salah
satu isu strategi dalam pengembangan tenaga kesehatan di Indonesia adalah masih
banyak kualitas dan kemampuan Institusi pendidikan tenaga kesehatan, dimana

kemampuan akademi dan profesionalisme tenaga kependidikan (dosen) yang ada


di institusi pendidikan khususnya kebidanan masih terbatas. Pendidikan
kebidanan di Indonesia masih dalam tahap awal proses profesionalisme, kinerja
dan kualitas proses pembelajaran oleh

dosen masih berbeda antara AKBID

Swasta dan Negeri. Bahkan pandangan masyarakat, mhasiswa dan calon


mahasilwa tentang kinerja dosen yang ada di Institusi Kebidanan Swasta dan
Negeri itu berbeda. Sehingga perlu dilakukan penelitan yang berbungan dengan
kinerja dosen Swasta dan Negeri untuk mengetahui perbedaan apa yang bisa
mengakibatnkan pandangannya berbeda. Maka pertanyaan yang diajukan adalah :
Bagaimana perbedaan masa kerja, motivasi, kompensasi, pelatihan terhadap
kinerja dosen di Dua Institusi Kebidanan Bogor Tahun 2015 ?
C. Batasan Masalah
Kinerja dosen dalam penelitian ini adalah kinerja dosen yang bekrja di
Akbid Prima Husada Bogor dan Poltekes Bandung yang berada di Bogor.
D. Tujuan Penelitian
1. Umum
Mengetahui perbedaan masa kerja, motivasi, kompensasi, pelatihan
terhadap kinerja dosen di dua Institusi Kebidanan Bogor Tahun 2015.
2. Khusus
a. Mendeskripsikan kegiatan dosen dalam proses pembelajaran dikelas.
b. Mengetahui tingkat kinerja dosen berdasarkan masa kerja, mtivasi,
kompensasi dan pelatihan.
c. Mengetahui perbedaan hasil kinerja dosen berdasarkan masa kerja kerja,
motivasi, kompensasi dan pelatihan.

E. Manfaat Penelitian
1. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan dalam pembuatan kebijakan dan strategi


pengembangan dosen kebidanan serta upaya meningkatkan kinerja dosen
dalam pendidikan.
2. Institusi Pendidikan Kebidanan Prima Husada dan Kebidanan Poltekes
Bandung
Sebagai bahan masukan mengenai perbedaan yang mempengaruhi kinerja
dosen,

selanjtnya

digunakan

untuk

mencari

solusi

upaya

lebih

meningkatkan kinerja dosen.


3. Penulis
Sebagai pengalaman langsung dalam melakukan penelitian ilmiah.
4. Peneliti selanjutnya
Hasil pebelitian ini dapat di manfaatkan bagi peneliti selanjutnya sebagai
acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya engenai kinerja dosen.
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini termasuk dalam ilmu Kesehtgan Masyarakat bidang kajian
Administrasi dan Kebijakan Kesehtan, dengan fokus pada Manajemen
Sumber Daya Manusia.
2. Lingkup Materi
Penelitian ini dibtasi pada kinerja dosen kebidanan dalam melaksanakan
kegiatan pendidikan dan pengajaran teori, praktek laobratorium, praktik
klinik dan kegiatan bombingan dan konseling kepada mahasiswa.
3. Lingkup Sasaran
Sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh dosen tetap jurusan kebidan
pada Akbid Prima Husada Bogor dan Poltekes Bandung Kebidanan Bogor.
4. Lingkup Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di dua Institusi Kebidanan di Daerah Kota
Bogor yaitu Akbid Prima Husada Bogor dan Poltekes Bandung Kebidanan
Bogor.
5. Lingkup Waktu
Penelitian ini dilaksankan pada tahun 2015
G. Keaslian Penelitian
Penelitian ini difokuskan
melaksanakan

kegiatan

kepada

pendidikan

kinerja

dosen

kebidanan

dan

pengajaran

teori,

dalam
praktek

laboratorium di Akbid Prima Husada Bogor dan poltekes Bandung Kebidanan


Bogor.
Penelitian ini tentang kinerja dosen keperawatan sepengatuan penulis belum
pernah dilaksanakan atau dilakukan penelitian ini di Akbid Prima Husada
Bogor dan Polteker Bandung Kebidanan Bogor.
Ada beberapa penelitian serupa yang pernah dilaksanakan, namun dengan
perbedaan dengan penelitian ini antara lain :
Tabel 1.1
Irfan
(2003)

Mundart
i

Karningsih
(2009)

Ani Nur

Penelit

Istikhoma

Fauziah
(2013)

ian ini
(2015)

Pengaruh

Perbed

Faktor-

Faktor-

Faktor-faktor

h
(2011)
Hubungan

faktor

faktor

yang

karakteristi

lama

aan

yang

yang

berhubungan

k, motivasi,

kerja dan

masa

berhubu

mempeng

dengan

dan

motivasi

kerja,

ngan

aruhi

kinerja dosen

kepuasan

dengan

motiva

dengan

kinerja

jurusan

dosen

kinerja

si,

kinerja

dosen

kebidanan

terhadap

dosen

kompe

dosen

dalam

poltekkes

kinerja

dalam

nsasi,

keperaw

melaksan

jakarta tahun

dosen

pelaksana

pelatih

atan

akan

2009

dalam

an

dalam

proses

melaksanak

dharma

melaksa

belajar

an

nakan

mengajar

dharma

tinggi di

kinerja

pendidik

di

perguruan

akbid

dosen

an pada

kebidanan

tinggi

mambaul

di dua

politekn

magelang

um

institus

ik

politeknik

surakarta

kesehtan

kesehatan

kebida

kupang

semarang

nan

(2005)
Fokus

Henik

prodi

tri an

tri perguruan

terhada
p

bogor
tahun
2015

Jenis

Explana

Observasi

Kuantitatif,

Deskriptif

Observasi

peneli

tory,

onal

deskriptif

analitik,

onal,

tian

desain

bersifat

jenis

potong

diskripstif

kroseksi

diskriptip

sectional

lintang

analitik,

onal

analitik

()cross

cross

sectional)
Motivasi

sectional.
Lama

Masa

cross

Varia

Pendidk

Usia,

Masa

bel

an, masa

pendidika

pengetahuan,

kerja,

kerja,

kerja,

bebas

kerja,pel

n,

sikap,

kepuasan

motivasi.

motiva

atihan,

kerja,

motivasi

kerja,

si,

supervis

motivasi

imbalan

kompe

i,

kerja,

terhadap

nsasi,

kepuasan

kinerja

pelatih

dosen.

an.

gaya

kepimpi

masa

kerja,

nan,
motivasi
Varia

.
Kinerja

Kinerja

Kinerja

Kinerja

Kinerja

Kinerj

bel

dosen

dalam

dosen

dosen

dosen

terika

dalam

melaksan

dalam

dalam

dosen

melaksa

akan

sertifikasi

pelaksann

kebida

nakan

proses

proses

nan

pendidik

belajar

belajar

tridharma

an

mengajar

mengajar.

perguruan

pengajar

tinggi

Samp

an
Dosen

PNS,

Semua dosen

Dosen yang

Dosen

Seluru

el

tetap

Dosen

yang

bersedia

tetap

pada

yang

bertugas

menjadi

dosen

jurusan

memiliki

secara

responden,

tetap

keperaw

dan tidak

time

atan

memiliki

dalam

SK

sedang

fungsiona

bertugas

l,

mengajar

tidak

sedang

full

dan

dan

tidak

yang

menjabat

mempunyai

sebagai

sertifikasi.

ketuan
kebidanan
Temp

Politekn

,
Kebidana

Poltekkes

Poltekkes

Akbid

Akbid

at

ik

Jakarta

kemenkes

Mambau

prima

kesehata

magelang

bengkulu

lulum

husada

surakarta

bogor

di

n
kupang,

dan

NTT

poltek
kes
Bandu
ng
kabida
nan
Bogor

BAB III
Kerangka Teori, Kerangka Konsep dan Definisi Operasional
A. Kerangka Teori
Kerangka teori atau kerangka pikir atau landasan teori adalah kesimpulan dari
tinjauan pustaka yang berisi dengan konsep-konsep teori yang dipergunakan
atau berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. (dr. Suparyanto,
2009)
Variabel Individu :

: 3.1 dan
1.Bagan
Kemampuan
keterampilan

Fisik dan mental


B.
2. Latar Belakang
C.
Keluarga
D.
Pengalaman
E.
3. Demografis
F.
Umur, Etnis, Jenis
Kelamin
4. Beban kerja
5. Tanggung jawab
6. Kepuasan

Perilaku Individu
(apa yang
dikerjakan)

kinerja
Hasil yang
diharapkan

Psikologi :
1. Persepsi
2. Sikap
3. Kepribadia
n
4. Motivasi
5. Belajar

G.
H.
I.
J.
K.

Variabel Organisasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Sumber daya
Kepemimpinan
Struktur
Desain pekerjaan
Imbalan
Kondisi kerja
Supervisi
Nilai sosial
Peraturan

Sumber : Arini (2015), Edy (2013), Handoko (2009), Wibowo (2007)


B. Kerangka Konsep
Kerangka Konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan
bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis
beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Sehingga kerangka konsep
akan membahas saling ketergantungan antar variabel yang dianggap perlu untuk
melengkapi dinamika situasi atau hal hal yang diteliti.
Penelitian ini, sesuai dengan tujuan penelitian, kerangka konsep dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja dosen di dua institusi
kebidanan tahun 2015 yaitu yang meliputi variabel : masa kerja, motivasi,
kompensasi dan pelatihan.
Bagan 3.2
Variabel Independen (Bebas)
1.
2.
3.
4.

Masa kerja
Motivasi
Kompensasi
Pelatihan

Variabel Dependen (Terikat)


Kinerja Dosen
Kebidanan

C. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja dosen kebidanan di
Akbid Prima Husada Bogor dan Poltekkes Bandung Kebidanan Bogor
2. Variabel Bebas
Variabel bebas terdiri dari karakteristik individu yang meliputi masa kerja,
motivasi, kompensasi, dan pelatihan.
D. Definisi Operasianal
N
o
1.

Variabel

Definisi

Alat

Cara

Kinerja

Operasional
Kemampuan

ukur
Kuesio

Ukur
SPSS

dosen

kerja

ner

atau

prestasi kerja
yang
diperhatikan
atau dicapai
dalam
melaksanaka
n

kegiatan

pendidikan
dan
pengajaran,
yang diukur
berdasarkan
pelaksanaan
tugas

atau

Hasil Ukur
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi

Skala
Ukur
Interval

kegiatan
pokok sesuai
dengan
uraian
Masa

tugasnya.
Rentan

Kuesio

kerja

waktu dosen

ner

SPSS

1. 1-5 tahun
2. 6-10 tahun
3. >10 tahun

Rasio

SPSS

1. Hasil pekerjaan
2. Prestasi
3. Pengharapan

Interval

bekerja
sebagai
tenang
pengajar
pada
program
kebidanan
Akbid Prima
Husada
Bogor

dan

Poltekkes
Bandung
Kebidanan
Bogor
sampai
dengan
dilakukannya
penelitian
Motivasi

ini.
Kegiatan

Kuesio

yang

ner

mengakibatk
an,
menyalurkan
dan
memelihara
perilaku

dosen
kebidanan
dalam
melaksanaka
n

kegiatan

pendidikan
dan
4. Kompens
asi

pengajaran.
Kontra

Kuesio

prestasi

ner

SPSS

1. Baik
2. Sedang
3. Kurang

Interval

SPSS

1. Belum pernah
2. 1-2 kali
3. > 2 kali

Rasio

dosen
terhadap
penggunaan
tenaga

atau

jasa

yang

telah
diberikan
oleh

tenaga

kerja

baik

dalam
bentuk
finansial
maupun non
5.

Pelatihan

finansial.
Pengalaman

Kuesio

pelatiahan

ner

akta menajar
dan pelatihan
kebidanan
yang pernah
diikuti

oleh

dosen
keperawatan
selama

menjadi
dosen.

Anda mungkin juga menyukai