Anda di halaman 1dari 5

Tugas 4

Kebijakan Iklim
ME 4034

Dosen : Dr.rer.nat. Armi Susandi, MT.

Syarifatul Adlah
15011144

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


BANDUNG
2015

KLHK
(KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN)
KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia adalah


Kementerian dalam Pemerintahan Indonesia yang membagi lingkupnya untuk lingkungan
hidup dan kehutanan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) merupakan
penggabungan antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden atas kinerja yang dilakukannya. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
saat ini adalah Ir. Siti Nurbaya, MSc.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan fungsi:
1.

Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang penyelenggaraan pemantapan kawasan


hutan dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, pengelolaan konservasi sumber daya
alam dan ekosistemnya, peningkatan daya dukung daerah aliran sungai dan hutan
lindung, pengelolaan hutan produksi lestari, peningkatan daya saing industri primer hasil
hutan, peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan, pengendalian dampak perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan
lahan, perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman,
dan pelanggaran hukum bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

2.

Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan dan


lingkungan hidup secara berkelanjutan, pengelolaan konservasi sumber daya alam dan
ekosistemnya, peningkatan daya dukung daerah aliran sungai dan hutan lindung,
pengelolaan hutan produksi lestari, peningkatan daya saing industri primer hasil hutan,
peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan, pengendalian perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan lahan,
perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman, dan
pelanggaran hukum di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

3.

koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tata lingkungan,


pengelolaan keanekaragaman hayati, peningkatan daya dukung daerah aliran sungai dan
hutan lindung, peningkatan kualitas fungsi lingkungan, pengendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan, pengendalian perubahan iklim, pengendalian kebakaran hutan dan
lahan, kemitraan lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman dan pelanggaran
hukum bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

4.

pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan penyelenggaraan


pemantapan kawasan hutan dan penataan lingkungan hidup secara berkelanjutan,
pengelolaan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya, peningkatan daya dukung
daerah aliran sungai dan hutan lindung, pengelolaan hutan produksi lestari, peningkatan
daya saing industri primer hasil hutan, peningkatan kualitas fungsi lingkungan,
pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, pengendalian dampak perubahan
iklim, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, perhutanan sosial dan kemitraan
lingkungan, serta penurunan gangguan, ancaman dan pelanggaran hukum di bidang
lingkungan hidup dan kehutanan.

5.

Pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan


kehutanan.

6.

Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang lingkungan


hidup dan kehutanan.

7.

Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di


lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

8.

Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Kementerian


Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

9.

Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian


Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan

10. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
Menteri KLHK mengungkapkan bahwa Penggabungan ini membawa harapan penekanan
pada prospek pembangunan lingkungan hidup yang lebih baik aktualisasinya dalam
pembangunan terutama pembangunan dengan memanfaatkan sumber daya alam. Dengan
adanya penyatuan kelembagaan, semakin dapat memperkuat peran dan kemampuan
mendorong serta melaksanakan pembangunan dengan visi lingkungan, serta peran untuk
mampu mengaktualisasikan konsep pembangunan berkelanjutan. Adanya kehadiran bersama

kehutanan mempertegas misi untuk pentingnya sumber daya alam (hutan) secara arif dengan
sepenuhnya menerapkan kebijakan berbasis lingkungan.
Secara umum prinsip-prinsip dalam arah kebijakan pembangunan lingkungan hidup dan
kehutanan yang didorong, meliputi :
1.

Prinsip aktualisasi Nawa Cita terutama menyangkut kehadiran negara di tengah rakyat,
taat kelola pemerintahan yang demokratis, membangun perdesaan dan small holders,
menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik, reformasi sistem dan penegakan
hukum serta produktivitas rakyat dan kemampuan daya saing dan restorasi sosial.

2.

Kualitas lingkungan hidup untuk pemenuhan hak azasi manusia.

3.

Prinsip produksi dan konservasi (sustainable development).

4.

Hutan untuk kesejahteraan rakyat dan citizenship.

5.

Pendekatan ekosistem dan penataan kelembagaan pusat dan daerah (inter-government


relation).

Dengan prinsip-prinsip arahan tersebut, terdapat tiga peran strategis pembangunan


lingkungan hidup dan kehutanan meliputi:
1.

Menjaga kualitas lingkungan hidup yang memberikan daya dukung (kualitas udara, air,
dan tanah), pengendalian pencemaran, pengelolaan DAS, keanekaragaman hayati serta
pengendalian perubahan iklim.

2.

Menjaga keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumber daya alam untuk


kelangsungan kehidupan seperti menjaga keseimbangan alam untuk keseimbangan alam
dan kehidupan, menjaga DAS dan sumber mata air untuk ketersediaan air yang
mencukupi bagi kelangsung hidup dan menjaga daya dukung fisik ruang wilayah serta
kualitasnya.

3.

Menjaga luasan dan fungsi hutan yang mencukupi untuk menopang kehidupan (life
support system) serta menyediakan hutan (produksi dan APL) untuk kegiatan sosial
ekonomi rakyat, menjaga jumlah dan jenis flora dan fauna serta endangered species.

Sehingga KLHK memprioritaskan beberapa program andalannya, terbagi menjadi tiga di


antaranya adalah pengelolahan sampah, rehabilitasi hutan, serta penyelesaian persoalan
masyarakat adat di pinggiran hutan. serta, menuntut KLHK untuk bertindak tegas terhadap
perusahaan yang melakukan pelanggaran dalam pengelolaan lingkungan pasca tambang, serta
memastikan adanya kerjasama internasional pengendalian perubahan iklim.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutaan juga mengatur kebijakan menenai tata
ruang wilayah atau kota. Secara garis besar, permasalahan lingkungan perkotaan yang
dihadapi Indonesia, secara umum meliputi tiga hal pokok, yaitu:
1.

Kualitas lingkungan hidup yang cenderung menurun, masalah kebersihan (sampah),


ruang terbuka hijau (RTH), serta pencemaran air dan udara, termasuk di dalamnya isu
perubahan ikilm.

2.

Kapasitas aparatur pemerintah yang relatif kurang memadai dibandingkan dengan


besarnya masalah lingkungan perkotaan yang harus dihadapi, antara lain peraturan,
pendanaan, organisasi, sumber daya manusia, dan keterpaduan perencanaan, dan

3.

Partisipasi atau peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan perkotaan relatif
masih rendah. Kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup sudah meningkat, tetapi
masih kurang proaktif untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik yang
berpihak pada pelestarian lingkungan.

Untuk itulah KLHK membuat program kerja agar tata ruang wilayah atau kota yaitu Program
Adipura. Program ini adalah untuk mewujudkan kota yang cerdas, manusiawi dan ekologis
melalui penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) untuk mendorong
terciptanya lingkungan hidup yang baik (good environment). Sedangkan tujuan Program
Adipura adalah untuk mendorong pemerintah daerah dan masyarakat dalam mewujudkan
kota yang berwawasan lingkungan dengan membangun partisipasi aktif pemerintah daerah
dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan perkotaan. Dengan Adanya program ini
diharapkan ruang tata wilayah atau kota dapat tertata dengan baik sehingga ekologi terjaga.

Pustaka:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehtutanan. http://www.menlh.go.id/. Diakses tanggal
14 April 2015

Anda mungkin juga menyukai