ANAK DAN
REMAJA
SOESMEYKA SAVITRI
9 OKT 2014
Pendahuluan
Gangguan jiwa pada anak-anak :
hal yang banyak terjadi
tidak terdiagnosis
pengobatannya kurang adekuat.
Masalah kesehatan jiwa terjadi
pada 15% - 22% anak-anak dan
remaja
mendapatkan pengobatan
jumlahnya kurang dari 20%
Pendahuluan
PREVALENSI
Rasio kesehatan jiwa/mental emosional pd
kelompok anak berusia 4 -15 tahun adalah
104 per 1000 anak
( Data kebijakan nasional Kesehatan Jiwa
2001 2005)
Prevalensi Gangguan jiwa anak usia 10 15
tahun
13 % remaja laki-laki Ggn Tingkah laku dan Ggn
pemusatan perhatian dan hiperaktif
10% remaja perempuan Ggn emosi(cemas dan
Depresi)
Perkembangan
(aspek lain)
11. Perkembangan psikoseksual
12. Perkembangan perilaku seksual
13. Perkembangan moral
14. Gangguan seksual genetik
15. Terapi psikiatrik
Gangguan Mental
Emosional Pada
Anak dan Remaja
FISIK
MORA
LAGAM
A
EMOSI
BAHA
SA
SOSIA
L
PERILA
KU
SOSI
AL
Melakukan
kontak dg
anak dan
orang
tua/keluarga
Membangun
kontak/raport
yg baik
Lakukan
wawancara
Deteksi Dini
Stimulasi
Dini
Sistim
rujukani
Intervensi
Penangan
multimodal
TUMBUH
KEMBANG
ANAK
TUMBUH KEMBANG
pertumbuha
n
Perkembang
an
Bertambahnya
ukuran fisik anak
Panjang / tinggi
badan, berat badan
dan pertambahan
lingkar kepala
Bertambahnya
kemampuan fungsi
fungsi individu
Rangkaian
perubahan teratur
dari tahap-tahap
perkembangan
Internal
Perbedaan
ras/etnik
Keluarga
Umur,jenis
kelamin
Kelainan
genetik
Kelainan
kromosom
Eksternal
Gizi,Psikologi
s,pola
asuh,Penyaki
t
kronis,kelain
an
kongenital,li
ngk fisik dan
kimia,sosial
ekonomi,oba
t-obatan
Depresi pada
Anak dan Remaja
DEPRESI
menggambarkan
suatu penyakit
jiwa dengan gejala utama sedih
gejala-gejala psikologis lainnya
gangguan somatik (fisik)
gangguan psikomotor dalam kurun
waktu tertentu dan digolongkan ke dalam
gangguan afektif.
Depresi dibedakan dg
kesedihan biasa
Depresi :Gangguan jiwa, kesedihan
fenomena sosial yang dapat dialami oleh
setiap manusia
Pada depresi, episode lebih lama, gejala
lebih intensif dibandingkan dengan
kesedihan biasa
Pada depresi faktor presipitasi tidak sejelas
pada kesedihan biasa dan kualitas gejala
depresi ada yang khusus seperti halusinasi
dan pikiran bunuh diri yang tidak terdapat
Perbedaan
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Usia lanjut
Keterbatasan-2
kematangan kepribadian
Populasi :
Di Amerika : 8,2 %
Di Indonesia : di Panti Asuhan : tinggi.
Penyebab :
1.
2.
3.
4.
5.
2. Kehilangan tiba-tiba
Orang terdekat :
Perceraian orang tua
Kematian
Figur pengganti tidak ada (tidak sesuai)
3. Penolakan lingkungan
Terutama oleh salah satu atau kedua orang tua
Di luar pernikahan
Jenis kelamin tidak diharapkan
Kegagalan KB
Cacat fisik / mental
Perlindungan berlebihan
Psikodinamika
Fase Protes
Segera setelah peristiwa
Tangisan meratap
Rasa marah
Mengharap obyek kembali
Berlangsung beberapa hari
Obyek tak kunjung datang
Ke fase putus asa
Fase menyerah
Sama sekali tidak memikirkan obyek yang
hilang
Tingkah laku hiperaktif, agresif, merusak
kejam
Fase pertama
Fase kedua
Fase ketiga
MPJ gagal
Keluhan fisik
Tingkah laku agresif
Sulit diatur
Prestasi sekolah menurun gagal
Depresi kronis
Gambaran Klinik
Gambaran Utama sama
Depresi bayi
Depresi anak
Depresi remaja
Depresi dewasa
Depresi usia lanjut
Trias depresi
Trias depresi
Perasaan sedih : dirasakan penderita,
dilaporkan secara verbal,diekspresikan
dlm bentuk roman muka yang sedih,
tidak mengindahkan dirinya, mudah
menangis
Tingkah laku lamban : kesulitan berpikir
Pikiran terhambat:
mudah lelah
kurang antusias
kurang energi
ragu-ragu
keluhan somatik yang yang tak menentu.
Gambaran penyerta
Berbeda-beda
Tergantung tahapan umur
Gambaran penyerta lebih menonjol
dibadingkan gambaran utama
Apatis
Cengeng
Menarik diri
Sulit tidur
Terlambat bicara
Terlambat jalan
Ketrampilan motorik rendah
Cemas perpisahan
Menolak sekolah
Takut dirinya meninggal
Takut orang tua meninggal
Remaja
Remaja (lanjutan)
Kesulitan di sekolah
Prestasi sekolah menurun/rendah
Sering membolos
Kurang perhatian lingkungan
Minuman keras
Narkoba
3 bentuk klinis
1. Depresi akut
2. Depresi kronis
3. Depresi tersamar
DEPRESI AKUT
ciri-ciri:
manifestasi gejala depresi jelas (nyata)
ada trauma psikologis berat yang mendadak
sebelum timbulnya gejala depresi
lamanya gejala hanya dalam waktu singkat
secara relatif mempunyai adaptasi dan fungsi
ego yang baik sebelum sakit
tidak ada psikopatologi yang berat dalam
anggota keluarganya yang terdekat
Depresi akut
Gang. Belajar
Gang. Penyesuaian sosial
Gang. Tidur
Gang. Pola makan
Perasaan tidak disayang
Tidak ada harapan
Hambatan psikomotor
Pikiran / tindakan bunuh diri
Depresi kronis
Depresi tersamar
Sering tidak diketahui orang tua atau dokter
Gejala depresi tidak lengkap atau tidak
manifes
Yang menonjol keluhan fisik.
Perilaku hiperaktif
Agresif
Suka menentang
Anti sosial
Pengobatan
Pengobatan Menyeluruh :
Fisik
Psikologis
Sosial
3 terapi utama :
1. Lingkungan : keluarga, sekolah, teman
bermain
2. Anak : terapi bermain
3. Obat : gangguan sedang - berat
Prognosis tergantung :
1.
2.
3.
4.
5.
Gangguan
perpisahan
Mutisme selektif
Fobia spesifik
Gangguan
cemas
(Fobia sosial
cemas
sosial
Gangguan
panik
dan
Serangan panik spesifik
Agorafobia
Gangguan Cemas Menyeluruh
MUTISME SELEKTIF
Prevalensi: 0,03-1% (anak >
remaja > dewasa)
Kegagalan yang konsisten untuk
bicara dalam situasi sosial yang
seharusnya mereka bisa bicara
(di sekolah)
Anak dapat bicara dalam situasi
lain
Kegagalan dalam bicara tsb
mengakibatkan
terganggunya
prestasi akademik dan pekerjaan
Kegagalan dalam bicara tsb
mengakibatkan
terganggunya
prestasi akademik dan pekerjaan
Komunikasi sosial yang normal
juga terganggu
Latar
belakang
yang
mendasari: tidak mampu untuk
self-control emosi dan perilaku
GANGGUAN MENENTANG
&
GANGGUAN PERILAKU
Pola Perilaku
Menentang figur
otoritas orang tua
Menentang figur
otorotas guru
Karakteristik Gangguan
Menentang
Pola perilaku
meenentang ( 4)
paling sedikit 6 bl:
Marah tidak terkontrol
Argumentatif
Tidak mau ikut aturan
Sengaja mengganggu
orang
Menyalahkan orang
Mudah terganggu
Mudah marah
Pendendam
Penyebab Gangguan
Menentang
Teori perkembangan
fiksasi fase anal
ggn perkembangan otonomi
proses individuation-separation
Penatalaksanaan Gangguan
Menentang
Medikasi untuk
komorbid GPPH,
depresi
Nonmedikasi
Psikoterapi keluarga
Psikodinamik dan
perkembangan
Psikoterapi individual
Orangtua (Keluarga)
Kepribadian antisosial
PGZ dan ibu hamil perokok
Tidak bekerja
Sekolah
prestasi akademik rendah
motivasi sekolah rendah
Teman sebaya
penolakan dari teman sebaya
berteman dengan anak dengan
gangguan tingkah laku
Lingkungan sekitar
lingkungan yang miskin
media dengan kekerasan
Penatalaksanaan Gangguan
Tingkah Laku
Preventif
Orangtua: meningkatkan kemampuan
orangtua mengasuh anak secara efektif
Anak: cognitive behavior therapy (CBT)
sedini mungkin
Intervensi
Medikasi (Obat)
Non-medikasi
Intervensi Non-Medikasi
Gangguan Perilaku
Memperbaiki fungsi keluarga
Parenting-skills
Communication-skills
Kasih sayang (attachment)
Child-Focused Programs
Psikoterapi individual
Psikoterapi kelompok
1. Parenting Skills
2. Communication Skills
Menjadi role-model
dicontoh anak
3. Kasih sayang
Psikoterapi
Individual dan Kelompok
Kemampuan problem-solving
Ketahanan mengatasi stres
(tidak mudah frustasi)
Keterampilan mengontrol diri
-impulsivitas
-marah
Gangguan Adiksi
Zat/ Narkotik
Nikotin
Alkohol
Marijuana
Heroin
Amphetamine
Non Drugs
Video games/internet
Shopping
Gambling
Seks
Faktor biopsikososial
Faktor Biologi
Predisposisi komponen genetik
kuat
Gangguan adiksi >> pada keluarga
adiksi
Predisposisi genetik berinteraksi
dengan faktor lingkungan
kerentanan terhadap faktor
lingkungan
Faktor Psikologik
Kecenderungan perilaku
Sikap membangkang
/pemberontak
Prestasi akademik rendah
Kecenderungan
kepribadian
Tempramen difficult child
Harga diri rendah
Kontrol-diri rendah
Tidak sabar
Faktor Sosial
Orangtua dengan
gangguan adiksi
Poor role model
Poor parenting
Pergaulan dengan teman
sebaya yang gangguan
adiksi
Kebiasaan personal
Perubahan pola tidur
Perubahan gaya pakaian
Teman atau minat baru
Akademik
Nilai akademik
Bolos sekolah
Sering dihukum
Sindroma Tourret
Pada anak dan remaja
Terutama laki-laki
Secara spontan bicara kotor,
terutama alat kelamin
Pasien tidak dapat menghentikan
Identik dengan gangguan tic
Dgn terapi Haloperidol 0,5 mg, 1 3
X /hari berhasil memuaskan.
GANGGUAN AUTISME
Gangguan Autisme adalah salah satu
defisit perkembangan pervasif pada awal
kehidupan anak (sebelum 3 tahun) yg
disebabkan oleh gangguan perkembangan
pd otak yg ditandai dg ciri pokok yaitu :
1. Terganggunya perkembangan interaksi sosial,
2. Terganggunya perkembangan bahasa dan
bicara
3. Munculnya perilaku yg bersifat repetitif,
stereotipik dan obsesif.
Deteksi Dini
Muncul sebelum usia 3 bulan tapi ortu menyadari usia 12-18
bulan karena anak belum bicara terlambat
Keluhan orang tua
Anamnesa
Pengamatan kepada anak
Tes skrining
Anamnesa
Terlambat bicar
Tidak ada kontak mata.
Tidak mau menengok bila dipanggil.
Bicaranya aneh/bahasa planet.
Sering mengepak-ngepakkan tangan.
Memutar-mutar roda mobil
Dll.
GAMBARAN KLINIK
1.
Kegagalan
dlm
interaksi
sosial
2.
Kegagalan
komunikasi
verbal dan
non verbal
3.
Perilaku
repetitif,
stereotipi
k, obsesif
Bermain pura-pura
Menunjukkan & menyebutkan
Minat sosial
Permainan sosial
Gabungan perhatian dan non
verbal
Aggression
tantru
m
Irritabili
ty
autistic
sympto
m
Self
injury
Rapidly
changing
moods
122
KRITERIA DIAGNOSTIK
DSM-V - A
Defisit hubungan yg menetap dlm komunikasi sosial
& interaksi sosial :
1. Defisit dlm hubungan timbal- balik sosial
emosional yg berkisar antara pendekatan sosial
yg abnormal dan kegagalan dlm percakapan
maju-mundur yaitu kegagalan dalam mulai atau
berespons terhadap interaksi sosial
2. Defisit dlm komunikasi non-verbal yg digunakan
dlm interasi sosial
3. Defisit dlm mengembangkan, mempertahankan &
mengerti hubungan dgn orang lain
KRITERIA DIAGNOSTIK
DSM V - B
Perilaku yg berulang dan terbatas, juga dlm
minat & aktivitas, harus ada sekurangkurangnya 2 gejala sbb.:
1. Kegiatan motorik yg stereotipik & berulang
2. Keinginan untuk kesamaan misalnya ritual
makan , memberi salam dsb.
3. Minat yang sangat terbatas, kelekatan
terhadap atau preokupasi terhadap bendabenda yg tidak biasa
4. Hiper atau hipo-sensitif ter hadap rangsang
Derajat Keparahan
Ditentukan oleh :
1. Komunikasi sosial
2. Perlaku yang berulang-ulang dan terbatas
(restricted)
Terdapat 3 tingkatan yang ditentukan oleh
CARS (Childhood Autistic Rating Scale)
Derajat 1 : skor 0 -15
Derajat 2 : skor 15 -30
Derajat 3 : skor 30 -45
Faktor genetik
Faktor biologik
Faktor perinatal
Faktor nero-anatomi
Faktor biokimia
Faktor perinatal :
Pd masa kehamilan dan neonatal komplikasi yg terjadi
lebih banyak, a.l,: gg,pernapasan & anemia neonatal
Tujuan Penatalaksanaan
Menurunkan gejala perilaku yg aneh
Meningkatkan komunikasi verbal & nonverbal
Mengurangi perilaku yg disruptif
Meningkatkan kemampuan untuk sekolah
Meningkatkan sosialisasi & perilaku
prososial, mengembangkan hubungan dgn
teman sebaya
Meningkatkan kemampuan untuk
independen saat dewasa
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
UNTUK GG.AUTISM 1
UMPAN BALIK UNTUK KELUARGA : membahas
diagnosis, prognosis, terapi & konseling
genetik supaya mereka dapat menerima
kehadiran anak yg menderita gg ini.
PERAWATAN MEDIS TERDIRI DARI: perawatan
kondisi medis bila ada, juga gg pd
penglihatan, pendengaran dll
MEMBERIKAN PENDIDIKAN KHUSUS : mencari
kelas / sekolah khusus atau kelas inklusif,
dukungan atau pelatihan vokasional,
perencanaan untuk masa depan
PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF
UNTUK GG.AUTISM 2
Penatalaksanaan oleh
keluarga
Orangtua merupakan tokoh kunci (key person) dan
tugasnya cukup berat baik secara psikologis maupun
secara finansial. Anak mungkin perlu obat dan terapi
khusus lainnya yg memerlukan tambahan biaya yg
bersifat rutin.
Orangtua sangat membutuhkan informasi mengenai
penyakit anaknya & bagaimana menghadapi gejala
penyakit itu.
Yg paling berat adalah menjaga anak selama 24 jam
supaya tidak membahayakan diri sendiri & lingkungan.
Anak sendiri tidak mengerti akan bahaya. Sering juga
dibutuhkan bantuan dari orang lain (saudara kandung,
pembantu dsb.) untuk melaksanakannya.
PENATALAKSANAAN OLEH
KELUARGA 2
Yg terbaik adalah konsultasi secara rutin dgn
para profesional mengenai keadaan anak &
apa yg dpt dilakukan ortu.
Orangtua juga tetap harus memperhatikan
anak lain dlm keluarga, juga suami / Isteri
Perhimpunan ortu dgn anak yg menderita
Gg.Autism dpt sangat membantu sebagai
lembaga untuk saling membantu & berbagi
rasa.
Terapi dgn psikofarmaka untuk orangtua
hanya dibutuhkan bila gg menurunkan fungsi
dan kemampuannya untuk menghadapi anak
dgn gg autisme
Diagnosis Banding
Gangguan Pemusatan Perhatian /
Hiperaktivitas (GPP/H)
Keterlambatan Bicara
GPP
AUTISME
Maju bertahap
3. Diarahkan
Sulit diarahkan
Sangat sulit
4. Respon Reaksi
Kadang kadang
aneh
Sering aneh
5. Emosi marah
Sulit diredakan
Sangat sulit
diredakan
6. sosialisai
Ingin-ditolak
teman
Tidak mau
7. Penyimpangan
perilaku
Kadang kadang
Sering
menyimpang
8. Persepsi sensorik
Kadang mau
dibelai
Sering menolak
9. Pengobatan
Psikostimulansia
Anti psikotik
DEFINISI
Anak dg GPPH adl anak yg menunjukkan
perilaku hiperaktif, impulsif, sulit
memusatkan perhatian yg timbulnya lebih
sering, lebih persisten dg tingkat yg lebih
berat jika dibandingkan dg anak - anak
lain seusianya.
GPPH adalah kondisi neurodevelopmental
khronik yang banyak didapatkan pada
usia anak, dan dapat berlangsung sampai
usia dewasa.
IMPULSIF
In-attensi
Tidak memperhatikan
Gagal menyelesaikan
tugas
Tidak rapi
Menghindari usaha
yang berkepanjangan
Kehilangan, pelupa
Perhatian mudah
beralih
Hiperaktivitas
Kjhkjsahdjs
Ashdkjhsjas
hjashkjsajsa
Gelisah
Meninggalkan kursi di
kelas
Berlari / memanjat
berlebihan
Tidak dapat diam dalam
bermain/berkerja
Selalu dalam keadaan
tergesa-gesa
Bicara berlebihan
Impulsivit
as
Si pengganggu
datang
Malas
main
sama
kamu
Tergesa-gesa
menjawab
Tidak bisa
menunggu
giliran
Menginterupsi
orang lain
Mengganggu
orang lain
A.
B.
Gejala
tersebut
yang
menimbulkan masalah terjadi
sebelum usia 7 tahun.
Penyebab GPPH
Penyebab pasti belum diketahui
Ditemukan ada kekurangan zat
kimiawi yang menyampaikan
pesan-pesan di otak
Kekurangan Norepinefrin inattensi
Kekurangan Dopamin
hiperaktif & impulsifPre-frontal
kortex
Tujuan terapi
Perilaku yang mengganggu berkurang
Perbaikan dalam prestasi sekolah
Memperbaiki hubungan dengan teman,
saudara, orangtua dan guru
Lebih mandiri di rumah maupun
disekolah
Meningkatkan kepercayaan diri anak
Perilaku yang lebih aman di komunitas
(menyeberang jalan dlsb)
Terapi GPPH
Terapi yang terbaik adalah
kombinasi :
Farmakologi/medikasi
Terapi perilaku
Edukasi pasien dan
keluarga
mengenai GPPH
Tujuan terapi
Perilaku yang mengganggu berkurang
Perbaikan dalam prestasi sekolah
Memperbaiki hubungan dengan teman,
saudara, orangtua dan guru
Lebih mandiri di rumah maupun
disekolah
Meningkatkan kepercayaan diri anak
Perilaku yang lebih aman di komunitas
(menyeberang jalan dlsb)
Peranan dokter
Sebagai dokter, edukator
dan konsultan
Merencanakan terapi
bagi anak
Memberikan
pengetahuan pada
orangtua dan guru
tentang GPPH
Memberikan
pengetahuan pada anak
sesuai usianya
Bekerjasama dengan
pihak guru-sekolah
Terapi Farmakologi
Terapi farmakologis penting karena GPPH
adalah gangguan yang sifatnya biologis
- aktivitas otak bagian tertentu yang
mengontrol level attensi dan aktivitas
kurang
- berhubungan dengan neurotransmitter (zat
kimia yang menghantarkan pesan-pesan di
otak)
Terapi farmakologi pilihan utama adalah
golongan psikostimulan yaitu methylphenidate
Terapi Perilaku
untuk GPPH
Strategi spesifik :
Hadiah dan hukuman
Di strap
Diberi kesempatan yang disukai
Diberi bintang dikumpulkan
Dukungan bagi orang tua
Edukasi dan pelatihan pasien
Edukasi pada keluarga
Terapi Remidial
Dibutuhkan untuk anak GPPH +
Kesulitan belajar spesifik gangguan
membaca
Keterlambatan bicara
GTL
1. Kemampuan
Konsentrasi
Tidak mampu
Mampu, tidak
mau
2. Tujuan Aktivitas
3. Lama Aktivitas
Lamakelelahan
4. Sosialiasasi
bisa diterima,
bisa memimpin
5. Kondisi tidur
mengigau,
berteriak, jalan2
6. Patologi otak
kondisi otak
normal
7. Arah perkembangan
perilaku
Keterlambatan
Penyimpangan
8. Terapi
Bermain &
keluarga
PROGNOSIS GPPH
Prognosis GPPH : dubia
GPPH biasanya berlanjut pada usia
dewasa (gejala hiperaktif kurang
jelas).
Tanpa pemahaman diri, dewasa
ADHD cenderung:
- Perilaku resiko tinggi : merugikan
diri dan
orang di lingkungan
- angka perceraian, PHK,
KETERLAMBATA
N BICARA
Perkembangan bicara :
1. Mampu menerima bahasa isyarat
2. Mampu melakukan bahasa isyarat
3. Mampu menerima bahasa verbal
4. Mampu bahasa verbal
Terlambat bicara :
Terlambat Bicara
1. Hasil Stimulasi
Sulit maju
Maju Bertahap
2. Ganti ganti
Mainan
Sulit ganti
3. Perhatian
Sulit diarahkan
Mudah diarahkan
4. Respon Reaksi
aneh
Wajar
5. Emosi marah
Sulit diredakan
Mudah diredakan
6. sosialisai
Tidak mau
Menolak
7. perilaku
Berlebihan
Dapat dikendalikan
8. Persepsi
sensorik
Merasa senang
9. Pengobatan
Anti psikotik
Tanpa obat
Terima kasih