Anda di halaman 1dari 12

Dr Frizar Irmansyah

Inkompatabilitas rhesus
Diamond dkk, 3 grade dari inkompatabilitas
1.Anemia gravis
2.Ikterus gravis
3.Hidrops fetalis

Di asia lebih banyak disebabkan


inkompatabilitas ABO, karena sedikitnya orang
dengan rhesus negatif (indonesia 0,5%)
Eritrosit bayi dapat masuk kedalam sirkulasi ibu,
namun darah ibu tidak masuk sirkulasi bayi.

Patofisiologi
1. Benda penangkis alami,disebut juga benda

penangkis lengkap ( Ig M ), BM besar tak dapat


melintasi sawar plasenta, cth aglutinin anti anti
A dan anti B.
2. Benda penangkis imun (Ig G), BM kecil
sehingga dapat melewati sawar plasenta.
Jika ibu Rh negatif dan janin Rh positif, maka
eritrosit janin yg masuk akan mensesibilisasi ibu
utk membuat benda penangkis. Dibutuhkan
waktu membuat zat pengkis yg cukup, oleh
karena itu biasanya pd kehamilan pertama lahir
sehat.

Patofisiologi
Pada saat partus dan plasenta lepas, eritrosit bayi

masuk kedalam sirkulasi ibu dalam jumlah besar


(transfusi fetomaternal). Dalam 48-72 jam terjadi
sensibilisasi sehingga ibu membuat zat penangkis
lebih banyak lagi.
Benda penangkis ini (IgG) dapat melewati sawar
plasenta dan meliputi eritrosit janin pada kehamilan
berikutnya dan terjadilah hemolisis di dalam limpa.
Pada inkompatabilitas ABO, benda penangkis (IGM)
tdk dapat lewat plasenta,namun oleh karena suatu
sebab berubah menjadi IgG dan lewat plasenta lalu
terjadilah hemolisis.

Patologi
Hemolisis
Anemia berat,ikterus
Hidrops krn hipoproteinemia
Kerusakan dan pembesaran hati
Pembesaran limpa
Decompensasio kordis krn anemia berat
Syok krn decomp cordis
Plasenta besar dan edematus
Hemopoesis ekstra meduler dan hati, limpa,
plasenta
10. Kelainan neurologis dikemudian hari krn ikterus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kelainan hematologis
Hb darah tali pusat < 14 g% ( N 16,6 g% )
Eritroblastemia
Retikulosit meningkat sampai 15% (N 2,5-6,5)
Bilirubin indirect meningkat dalam darah talipusat
> 3 mg%
Diagnosis antepartum
1. Riwayat bayi kuning dan atau bayi lahir mati
2. Ibu Rh negatif, ayah Rh positif
3. Tes coombs tak langsung pada ibu positif dg titer
tinggi, kenaikan titer menyokong diagnosis
4. Foto rontgen, tandahalo, sikap budha pada hidrop
fetal
5. Amniosentesis air ketuban bilirubin tinggi
1.
2.
3.
4.

Diagnosis post partum


Imunologis
a. ibu Rh negatif, anak Rh positif
b. test coomb tak langsung pd ibu positif titer tinggi
c. tes coomb langsung dan tak langsung pada anak
positif
2. Klinis (anak)
a. pucat, kuning atau hidrops
b. hepatosplenomegali
c. kurang aktif, malas minum
d. spasme otot,kejang,gerakan inkoordinat
e. dekomp cordis, syok
f. plasenta besar dan pucat
1.

Diagnosis post partum


3. Hematologis (anak)
a. Hb rendah
b. Hiperbilirubin
c. Eritroblastemia
d. Retikulositosis
Tes Coomb
Untuk membuktikan adanya benda penangkis
dalam darah. Serum Coomb berasal dari
serum kelinci yg telah disuntikan erirosit
manusia yg mengandung globulin.

Tes Coombs
1. Tak langsung, biasanya dilakukan pd ibu utk

mendeteksi adanya zat penangkis bebas


dalam darah (IgG), dilakukan titrasi
2. Langsung, hanya pd bayi, untuk melihat zat
penangkis yg telah terikat pada eritrosit.
Titer < 1/64, ringan
Antara 1/64 1/256, ringan sampai berat
> 1/256 : eritroblastosis berat

Penanganan
Tergantung :
1.Riwayat kematian anak sebelumnya
2.Diagnosis Ante atau post partum
3.Tuanya kehamilan
4.Beratnya penyakit

Bayi diusahakan dipertahankan sampai usia


kehamilan 34 minggu, jika terjadi anemia
dilakukan transfusi intra uterin

Penanganan
Jika sudah 34 minggu dapat dilakukan induksi

persalinan, jika gagal SC


Saat Partus
1.Talipusat segera dijepit
2.Darah dari plasenta dibiarkan mengalir
3.Kala III jangan banyak manipulasi
4.Tali pusat dijaga tetap segar untuk persiapan

Penanganan
Transfusi tukar pada bayi
Pencegahan Rhogam saat hamil 28 minggu

dan post partum

Anda mungkin juga menyukai