ABSTRACT
Kencur tuber extract (Kaemfera galanga L.) was extracted by mean of maceration using 96% ethanol as
solution, was studied on its antifungal effect on dermatophyte mold Trichophyton verrucosum using dilution
method. The extract for this study was diluted into 0.25, 0.5, 1 and 2%. The results revealed that Minimal
Inhibition Concentration (MIC) was 1%. Phytochemical analysis of the extract showed that it contains the
compound of alkaloid group, saponin, tannin, flavonoid, fenolic and glicosid.
Key Words: Kaemfera galanga, Ethanol Extract, Trichophyton verrucosum, In vitro
ABSTRAK
Ekstrak kencur (Kaemfera galanga L.) dibuat dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%,
dan diuji efek antifunginya terhadap kapang dermatofit Trichophyton verrucosum dengan uji dilusi.
Konsentrasi pengenceran untuk uji ini adalah 0,25; 0,5; 1 dan 2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) adalah 1%. Hasil penapisan fitokimia dari ekstrak kencur diketahui
mengandung senyawa golongan alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, fenolik dan glikosida.
Kata Kunci: Kaemfera galanga, Ekstrak Etanol, Trichophyton verrucosum, In vitro
PENDAHULUAN
Sumber kekayaan Indonesia terutama
tanaman, akhir-akhir ini menarik untuk digali
dan digunakan dalam kesehatan baik pada
manusia atau hewan. Keanekaragaman hayati
Indonesia menempati urutan ketiga terbesar di
dunia setelah Brasil dan Zaire. Di hutan tropika
Indonesia tumbuh sekitar 30.000 spesies
tumbuhan berbunga dan diperkirakan 3.689
spesies diantaranya merupakan tumbuhan obat.
Dari sejumlah tanaman obat tersebut menurut
Ditjen POM sebanyak 283 spesies tumbuhan
obat telah digunakan dalam industri obat
tradisional (DJAUHARIYA dan HERNANI, 2004).
Diantara tumbuhan obat tersebut yang
menarik untuk dikembangkan adalah rimpang
kencur (Kaemfera galanga L.) dari famili
Zingiberaceae. Rimpang ini sudah umum
digunakan sebagai rempah-rempah dalam
memasak atau membuat makanan dan mudah
865
866
Hasil
Alkaloid
++++
Saponin
+++
Tanin
++++
Flavonoid
++++
Fenolik
+++
Steroid/Triterpenoid
Glikosida
++++
867
KESIMPULAN
Ekstrak etanol rimpang kencur (Kaemfera
galanga L.) pada uji in vitro dengan metode
dilusi hasilnya menunjukkan efek daya hambat
terhadap pertumbuhan koloni Trichophyton
verrucosum isolat lokal. Nilai Konsentrasi
Hambat Minimal (KHM) adalah 1 %.
Sedangkan obat ketokonazol sebagai kontrol
positif nilai KHM-nya adalah < 0,25%.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
disarankan untuk pengujian secara in vivo,
sehingga diharapkan mendapatkan formula
obat
herbal
rimpang
kencur
untuk
penanggulangan penyakit ringworm.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Saudari Resti, mahasiswa Fakultas
Farmasi, ISTN (Institut Sains dan Teknologi
Negeri) Jakarta, yang telah membantu dalam
penelitian sehingga dapat dilaporkan dalam
tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
AINSWORTH, G.C. 1986. Introduction to the Hystory
of Medical and Veterinary Mycology.
Cambridge University Press. pp 88 100.
ANONIM. 1985. Tanaman Obat Indonesia. Jilid 1.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan
Makanan Departeman Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta. hlm. 43.
868
869