Po = Pf + sv
RIG SELECTION
CASING DESIGN
TUBING DESIGN
FRACTURE GRADIENT
MUD PLAN
PORE PRESSURE
CEMENT PLAN
Hubungan dari ketiga macam tekanan diatas dpat digambarkan secara sederhana
sbb :
P
S=P+
Terlihat dari persamaan 1 bahwa ketika tekanan formasi berubah menjadi besar dari
tekanan formasi normalnya, maka tegangan matrik batuan menjadi lebih rendah dari
normalnya. Pada kondisi normal gradient tekanan overburden dianggap sebesar 1.0 psi/ft,
kedalaman dan gradient tekanan formasi sebesar 0.465 psi/ft, maka harga tegangan matrik
batuan adalah :
Depth
Normal trend
v Abnormal pressure
METODA HAM
Ham menentukan tekanan formasi normal dengan mengadakan penelitian tentang hubungan
antara transit time terhadap kedalaman seperti yang terdapat dalam gambar 6 .
Dlm kurva log density satuannya adalah gr/cc, dan karena energi
yang diterima oleh detektor dipengaruhi oleh matrik batuan
ditambah kandungan fluida yang ada dalam pori2 batuan, maka
satuan gr/cc merupakan besaran bulk density batuan.Tinggi
rendahnya harga densitas batuan disamping dipengaruhi oleh
porositas dan jenis kandungan yang ada dalam pori2, juga
dipengaruhi oleh kekompakan batuan. Meninkatnya kekompakan
batuan berpengaruh terhdap besarnya porositas, yaitu dengan
semakin tinggi harga densitas batuannya.
Perkiraan tekanan formasi berdasarkan data2 dari density log
dikeukakan oleh Ham, Prosedur penentuannya seperti pada data
sonic log dengan gambar 10.