Manual Pengoperasian Perangkat Lunak AHS
Manual Pengoperasian Perangkat Lunak AHS
KONSEP
KONSEP
Manual Pengoperasian
Daftar I s i
Daftar I s i ......................................................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................................ ii
1.
Ruang lingkup........................................................................................................... 1
2.
3.
4.
Rangkuman .............................................................................................................. 3
5.
Persyaratan .............................................................................................................. 4
5.1
5.2
5.3
5.4
Umum ................................................................................................................. 4
Data yang Diperlukan ......................................................................................... 4
Peralatan komputer ............................................................................................. 5
Organisasi ........................................................................................................... 5
6.
7.
8.
9.
Menu utama.............................................................................................................. 7
9.1
9.2
9.3
9.4
KONSEP
Manual Pengoperasian
Kata Pengantar
Panduan Analisis Harga Satuan ini merupakan pengembangan dari Panduan Analisis
Harga Satuan No. 28/T/BM/1995 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 1995.
Penyusunan panduan ini dilakukan sebagai revisi guna mengantisipasi kemajuan teknologi
yang erat hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan di bidang jalan dan
jembatan serta penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan seiring dengan adanya
perubahan Spesifikasi Teknik dalam dokumen kontrak pekerjaan jalan dan jembatan,
serta adanya peralatan baru dan bahan yang belum diakomodasi dalam Spesifikasi Teknik
sebelumnya.
Panduan Analisis Harga Satuan ini terdiri atas 2 bagian, yaitu:
Bagian I : Panduan Analisis Harga Satuan Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Pada Bagian ini dijelaskan prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam menganalisis harga
satuan sebagai dasar pembahasan penentuan harga perkiraan sendiri (HPS), dilengkapi
dengan lampiran-lampiran koefisien bahan, alat dan tenaga kerja dalam Lampiran A, serta
contoh perhitungan harga satuan dasar bahan dan pekerjaan dalam Lampiran B, dan
contoh perhitungan koefesien tenaga kerja dan upah Lampiran C.
Bagian II : Perangkat Lunak Analisis Harga Satuan
Pada Bagian ini diuraikan langkah-langkah perhitungan analisis harga satuan
menggunakan Spread-Sheet, program Microsoft Office Excel, yang akan menghasilkan
perhitungan yang dapat di cetak (print-out) sebagai laporan hasil perhitungan, dilengkapi
dengan Manual Pengoperasian dan buku Peralatan.
Dengan adanya panduan ini, maka Panduan Analisis harga Satuan No. 28/T/BM/1995
dinyatakan tidak berlaku lagi.
Jakarta,
Agustus 2008
Direktur Jenderal Bina Marga
A. Hermanto Dardak
ii
KONSEP
Manual Pengoperasian
Pendahuluan
Perkembangan perangkat lunak AHS secara historis melalui tahap-tahap sebagai berikut:
Tahun 1995, perhitungan harga satuan dengan spread sheet berupa perangkat lunak
untuk perencanaan jalan, disusun oleh Road Betterment Office (RBO) Sumatera
Barat kemudian dikembangkan oleh Dirjen Bina Marga dan dijadikan Panduan
Analisis Harga Satuan No. 028/T/BM/1995 dengan mempergunakan program
aplikasi Lotus.
Tahun 2002, perangkat lunak AHS di kembangkan oleh (Sumatera Road Regional Project)
SRRP dan program aplikasi menggunakan Microsoft Excel.
Tahun 2007, perangkat lunak AHS dikembangkan berdasarkan spesifikasi teknik per
Desember 2006 oleh Sub Direktorat Penyiapan Standar dan Pedoman, Direktorat
Bina Teknik, Dirjen Bina Marga.
Manual Pengoperasian Analisis Harga Satuan (PAHS) ini dimaksudkan sebagai buku
panduan dalam pembuatan Owners Estimate (OE) atau HPS (Harga Perkiraan Sendiri)
bagi unsur Pelaksana Pengadaan Jasa Konstruksi.
Panduan Analisis Harga Satuan No. 28/T/BM/1995 yang sampai saat ini masih digunakan
sudah berumur lebih dari satu dekade sehingga perlu dilakukan revisi sesuai dengan
perkembangan teknologi kontruksi dan peralatan.
Untuk maksud tersebut Direktorat Jenderal Bina Marga, menerbitkan Panduan Analisis
Harga Satuan yang telah disesuaikan dengan Spesifikasi Teknik (Spesifikasi Umum 2006)
dan perkembangan teknologi yang berhubungan erat dengan pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan/ pembangunan di bidang jalan dan jembatan. Adapun jumllah divisi dalam
Spesifikasi Umum 2006 dan perkiraan jumlah mata pembayaran, adalah sebagai berikut:
Spesifikasi Umum (Desember 2006)
Jumlah Mata
Divisi
Pembayaran
I
Umum
1
II Drainase
12
III Pekerjaan Tanah
17
IV Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
7
V Perkerasan Berbutir
8
VI Perkerasan Aspal
31
VII Struktur
94
Pengembalian Kondisi & Pekerjaan
VIII
44
Minor
IX Pekerjaan Harian
54
X Pekerjaan Pemeliharaan Rutin
26
No
Dalam buku panduan telah dimasukkan koefisien bahan yang dapat dipilih dalam suatu
rentang, termasuk pemakaian bahan bakar untuk memanaskan aspal di Unit Pencampur
Aspal (UPA). Sejumlah peralatan baru diakomodasikan dalam analisis ini sehingga jumlah
peralatan menjadi 52 buah.alat
iii
KONSEP
Manual Pengoperasian
Diharapkan dengan tersedianya Manual ini, diperoleh keseragaman dan persamaan
metoda dalam proses penyusunan HPS maupun evaluasi harga satuan pekerjaan ( bila
diperlukan) pada saat pelaksanaan pekerjaan fisik.
iv
Manual Pengoperasian
Bagian II:
Manual Pengoperasian perangkat lunak
Analisis Harga Satuan
1.
Ruang lingkup
Manual ini menetapkan cara menjalankan perangkat lunak (software) Analisa Harga
Satuan menggunakan komputer dalam program spread sheet atau Microsoft Excell,
sebagai alat bantu untuk mendapatkan perkiraan harga satuan pekerjaan penanganan
jalan dan jembatan di lingkungan Dirjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum.
Proses aplikasi dilakukan dalam satu file tetapi bila dibutuhkan dapat menggunakan file
lain yang terhubung dengan file AHS (link formula).
2.
Acuan Normatif
3.
3.1
Alat
3.1.1
depresiasi alat
adalah penyusutan nilai harga peralatan tiap tahunnya
3.1.2
harga pokok alat
harga pembelian peralatan yang bersangkutan sampai di gudang pembeli
3.1.3
nilai sisa alat (salvage value)
nilai (harga) peralatan yang bersangkutan pada saat akhir masa umur ekonomisnya
3.2
analisis harga satuan pekerjaan
perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan
harga satuan satu jenis pekerjaan tertentu
1 dari 37
Manual Pengoperasian
3.3
bahan
3.3.1
bahan baku
bahan di suatu lokasi tertentu atau sumber bahan (quarry) dan merupakan bahan dasar
yang belum mengalami pengolahan (contoh: batu, pasir dan lain-lain), atau bahan yang
diterima di gudang atau base camp yang diperhitungkan dari sumber bahan, setelah
memperhitungkan ongkos bongkar-muat dan pengangkutannya
3.3.2
bahan olahan
bahan yang merupakan produksi suatu pabrik tertentu atau plant atau membeli dari
produsen (contoh: agregat kasar, agregat halus dan lain-lain)
3.3.3
bahan jadi
bahan yang merupakan barang jadi (contoh: tiang pancang beton pracetak, kerb beton,
parapet beton dan lain-lain) yang diperhitungkan diterima di Base Camp/Gudang atau di
pabrik setelah memperhitungkan ongkos bongkar-muat dan pengangkutannya serta biaya
pemasangan (bila diperlukan)
3.4
Daftar Kuantitas dan Harga atau Bill of Quantity (BOQ)
daftar rincian pekerjaan yang disusun secara sistimatis menurut kelompok/bagian
pekerjaan, disertai keterangan mengenai volume dan satuan setiap jenis pekerjaan, mata
uang, harga satuan, hasil kali volume dengan harga satuan setiap jenis pekerjaan dan
jumlah seluruh hasil pekerjaan sebagai total harga pekerjaan
3.5
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owners Estimate (OE)
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh panitia dan
disahkan oleh pejabat pembuat komitmen, yang digunakan sebagai salah satu acuan di
dalam melakukan evaluasi harga penawaran
3.6
Harga Satuan Dasar (HSD)
harga komponen dari mata pembayaran dalam satuan tertentu, misalnya:
a. bahan/material (m, m2, m3, kg, ton, zak, dsb)
b. peralatan (unit, jam, hari, dsb)
c. upah tenaga kerja (jam, hari, bulan, dsb)
3.6.1
harga satuan dasar alat
besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen biaya alat yang meliputi biaya pasti,
biaya tidak pasti atau operasi, biaya bengkel dan biaya upah, biaya perbaikan dan biaya
operatornya
2 dari 37
Manual Pengoperasian
3.6.2
harga satuan dasar bahan
besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen bahan untuk memproduksi satu satuan
pengukuran pekerjaan tertentu
3.6.3
harga satuan dasar tenaga kerja
jumlah biaya yang dikeluarkan pada komponen tenaga kerja untuk memproduksi satu
satuan pengukuran pekerjaan tertentu
3.7
harga satuan pekerjaan
biaya yang dihitung dalam suatu analisis harga satuan suatu pekerjaan, yang terdiri atas
biaya langsung (tenaga kerja, bahan dan peralatan) dan biaya operasional atau
tidaklangsung (biaya umum atau over head, dan keuntungan) sebagai mata pembayaran
suatu jenis pekerjaan tertentu, termasuk pajak-pajak
3.8
lokasi pekerjaan
tempat suatu pekerjaan dilaksanakan
3.9
mata pembayaran
jenis pekerjaan yang secara tegas dinyatakan dalam dokumen lelang sebagai bagian dari
pekerjaan yang dilelang yang dapat dibayar oleh pemilik (owner)
3.10
metode kerja
cara kerja untuk menghasilkan suatu jenis pekerjaan/ bagian pekerjaan tertentu sesuai
dengan spesifikasi teknik yang ditetapkan dalam dokumen lelang
3.11
over head
biaya yang diperhitungkan sebagai biaya operasional dan pengeluaran biaya kantor pusat
yang bukan dari biaya pengadaan untuk setiap mata pembayaran, biaya manajemen,
akuntansi, pelatihan dan auditing, perijinan, registrasi, biaya iklan, humas dan promosi,
dan lain sebagainya
4.
Rangkuman
Manual pengoperasian analisis harga satuan menguraikan suatu tahap-tahap perhitungan
harga satuan pekerjaan (HSP) yang secara teknis dirinci berdasarkan suatu metode kerja
dan asumsi-asumsi yang sesuai dengan ketentuan dalam suatu spesifikasi teknik,
gambar disain dan harga satuan dasar (HSD) komponen utama biaya langsung seperti
tergambar dalam Gambar 1, baik untuk kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan, maupun
peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan. Proses aplikasi dilakukan dalam satu
file tetapi bila dibutuhkan dapat menggunakan file lain yang dapat terhubung (linked)
dengan file AHS.
3 dari 37
Manual Pengoperasian
A: Biaya Langsung
Bahan
Tenaga Kerja
Alat
B2: Keuntungan
Analisis
Produktifitas
(A + B)
5.
Persyaratan
5.1 Umum
Dalam membuat analisis harga satuan tiap-tiap satuan pengukuran memerlukan asumsi
metoda pelaksanaan pekerjaan atau cara kerja yang digunakan sehingga rumusan
analisis harga satuan yang diperoleh mencerminkan harga aktual di lapangan. Beberapa
prinsip utama AHS antara lain:
4 dari 37
Manual Pengoperasian
5.3
Peralatan komputer
Perangkat keras (Hardware) yang diperlukan untuk menjalankan program ini dianjurkan
mempunyai komponen minimum sebagai berikut:
5.4
Organisasi
Program ini menggunakan spread sheet dalam program Microsoft Office Excel. File terdiri
atas beberapa lembar (Sheet) yang masing-masing diberi nama sebagai berikut:
1)
Informasi
2)
Major
3)
4)
Rekap
5)
Mobilisasi
6)
7)
BOQ
8)
D2
9)
D3
10)
D4
11)
D5
12)
D6
13)
D6 ASBT
14)
D7(1)
15)
D7(2)
16)
D7(3)
17)
18)
D9
19)
D10 LS-Rutin dan D10-Analisis HSP: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Divisi 10
20)
21)
4-Basic Price
22)
4-Analisis quarry
23)
5 dari 37
Manual Pengoperasian
24)
25)
Agg Halus & Kasar : berisi Analisis Harga Satuan Dasar Bahan Olahan Agregat
Halus dan kasar
6.
26)
Agg A
27)
Agg B
28)
Agg C
Instalasi program
Perangkat lunak program Analisis Harga Satuan dikemas dalam compact disk (CD) dan
dapat digandakan ke dalam flask disk. sehingga cara menginstalnya sangat sederhana
yaitu cukup mengcopy Sub Direktory PAHS versi 2.0 ke dalam computer.
Apabila media yang akan dikopi dari CD, cara mengkopi sama tetapi properties Read
Only harus dirubah, caranya dengan menyorot file AHS kemudian Klik kanan mouse, pilih
properties, tanda pada Read Only dihilangkan kemudian klik Apply.
7.
6 dari 37
Manual Pengoperasian
Gambar 2 Peringatan
Gambar 3 Disclaimer
8.
9.
Menu utama
7 dari 37
Manual Pengoperasian
Berikut ini disajikan bagan alir proses pengoperasian AHS. Bagan alir pengoperasian
AHS menjadi dasar pengoperasian analisis harga satuan dalam tahap berikutnya di buku
ini.
Mulai
INFORMASI UMUM
1. BUNGA PINJAMAN (U)
2. JARAK ANGKUT BC. KE
LOKASI PEK. (E)
3. INFROMASI LAINNYA
ANALISA ALAT
1. JENIS (E)
2. KAPASITAS (E)
3. UMUR (E)
4. HARGA POKOK (U)
BIAYA SEWA / JAM
1. UPAH (U)
2. BAHAN (U)
ANALISA PRODUKSI
TIDAK
PERIKSA
YA
URAIAN ANALISA
PEK.
1. ASUMSI / FAKTOR (E)
2. METODE RELAKS.
3. BAHAN
4. ALAT
5. UPA (E)
ANALISA HARGA
SATUAN
1. KOEF. UPAH
2. KOEF. BAHAN
3. KOEF ALAT
4. OVERHEAD + PROFIT
5. HARGA PEKERJAAN
DAFTAR KUANTITAS
DAN HARGA (BILL OF
QUANTITIES)
URAIAN
ANALISA PEK.
1. MOB. PERALATAN
2. LABORATORIUM
3. BASE CAMP
4. DEMOBILISASI
5. DLL
TIDAK
PERIKSA
REKAPITULASI
YA
SELESAI
8 dari 37
Manual Pengoperasian
9 dari 37
Manual Pengoperasian
Data yang dimasukan ada yang berupa masukan atau keterangan. Data yang dimasukan
akan mempengaruhi perhitungan atau berinteraksi terhadap lembar lain, terutama
terhadap sel-sel yang dalam Lembar D2, Lembar D3 dan seterusnya.
9.2
Quarry dan Basic Price terdapat dalam Lembar 4-BASIC PRICE dan Lembar 4: ANALISIS
QUARRY.
Lembar 4: BASIC PRICE berisi data isian seperti terlihat pada Gambar 6a: Harga satuan
dasar upah, Gambar 6b: Harga satuan dasar bahan, dan Gambar 6c: Harga satuan dasar
alat.
10 dari 37
Manual Pengoperasian
11 dari 37
Manual Pengoperasian
12 dari 37
Manual Pengoperasian
13 dari 37
Manual Pengoperasian
14 dari 37
Manual Pengoperasian
Data yang dimasukan ke dalam Analisis Quarry dalam Gambar 4a, akan mempengaruhi
rumus-rumus pada perhitungan yang ada di Lembar 4: ANALISIS QUARRY dan lembar
lainnya. Gambar 6a dan Gambar 6b adalah contoh HSD Pasir Pasang.
Pada lembar ini dimasukan data yang diperlukan dari setiap bahan dan harga, sehingga
akan mempengaruhi perhitungan Harga Satuan yang ada pada sel-sel dalam halaman
lembar yang bersangkutan dan lembar lainnya.
Perhitungan Analisis Harga Satuan membutuhkan masukan data antara laian :
Urutan kerja atau metode kerja untuk menghasilkan suatu jenis pekerjaan
Pasir pasang yang sesuai dengan spesifikasi
ASPHALT MIXING
PLANT
E01
2.
ASPHALT FINISHER
E02
3.
E03
6.
ASPHALT SPRAYER
BULLDOZER 100-150
HP
COMPRESSOR 40006500 L\M
CONCRETE MIXER 0.30.6 M3
7.
E07
8.
E08
EXCAVATOR 80-140 HP
FLAT BED TRUCK 3-4
M3
E10
GENERATOR SET
MOTOR GRADER >100
HP
TRACK LOADER 75-100
HP
WHEEL LOADER 1.0-1.6
E12
4.
5.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
E04
E05
E06
E09
E11
E13
E14
E15
26
.
27
.
28
.
29
.
30
31
.
32
.
33
.
34
.
35
.
36
.
37
.
38
.
39
.
40
15 dari 37
JACK HAMMER
E26
FULVI MIXER
E27
CONCRETE PUMP
E28
TRAILER 20 TON
PILE DRIVER +
HAMMER
CRANE ON TRACK 35
TON
E29
WELDING SET
E32
E33
TRONTON
COLD MILLING
MACHINE
E35
E36
COLD RECYCLER
E38
HOT RECYCLER
AGGREGATE (CHIP)
E39
E40
E30
E31
E34
E37
Manual Pengoperasian
.
16
.
17
.
18
.
19
.
20
.
21
.
22
.
23
.
24
.
25
.
M3
THREE WHEEL ROLLER
6-8 T
.
SPREADER
41 ASPHALT
E16
.
DISTRIBUTOR
42
TANDEM ROLLER 6-8 T. E17
.
SLIP FORM PAVER
43 CONCRETE PAN
TIRE ROLLER 8-10 T.
E18
.
MIXER
VIBRATORY ROLLER 544
8 T.
E19
.
CONCRETE BREAKER
45
CONCRETE VIBRATOR
E20
.
ASPAHLT TANKER
46
STONE CRUSHER
E21
.
CEMENT TANKER
WATER PUMP 70-100
47 CONDRETE MIXER
mm
E22
.
(350)
WATER TANKER 300048
4500 L.
E23
.
VIBRATING RAMMER
49 TRUK MIXER
PEDESTRIAN ROLLER
E24
.
(AGITATOR)
50
TAMPER
E25
.
BORE PILE MACHINE
51 CRANE ON TRACK 75.
100 TON
Analisis biaya sewa peralatan per jam kerja (1)
16 dari 37
E41
E42
E43
E44
E45
E46
E47
E48
E49
E50
E51
Manual Pengoperasian
17 dari 37
Manual Pengoperasian
Gambar 7b Cuplikan Biaya Pasti alat pada analisis biaya sewa peralatan per
jam kerja (1)
18 dari 37
Manual Pengoperasian
19 dari 37
Manual Pengoperasian
20 dari 37
Manual Pengoperasian
21 dari 37
Manual Pengoperasian
22 dari 37
Manual Pengoperasian
D2
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 2
D3
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 3
D4
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 4
D5
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 5
D6
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 6
D6 ASBT
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 6
D7(1)
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 7
D7(2)
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 7
D7(3)
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 7
D8 (1)
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 8
D8 (1)
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 8
D9
: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 9
D10 LS-Rutin : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 10
D10 Kuanitas : berisi Kuantitas Pekerjaan dalam Divisi 10
D10 Analisis HSP: berisi uraian Analisis Harga Satuan Pekerjaan dlm Divisi 10
Overhead
dan Profit
Analisis Harga
Satuan Pekerjaan
Harga Satuan
Pekerjaan (HSP)
23 dari 37
Manual Pengoperasian
Salah satu contoh proses uraian analisis harga satuan pekerjaan ditunjukkan pada
Gambar 10 di bawah ini.
Gambar 10a Cuplikan dari Lembar: D2, untuk analisis galian drainase, saluran dan
saluran air
24 dari 37
Manual Pengoperasian
25 dari 37
Manual Pengoperasian
Perhitungan Analisis harga satuan Divisi 2 sampai dengan Divisi 8 mempunyai metode
perhitungan yang sama yaitu mengikuti urutan dalam Gambar 7, yaitu
Asumsi
Urutan kerja/Metode kerja
Pemakaian bahan, alat, dan tenaga kerja yang masing-masing dihitung dari Harga
Satuan Dasar (HSD) setiap komponen.
Seluruh data direkam secara otomatis dalam Formulir Standar Analisis Harga
Satuan Pekerjaan (HSP), seperti ditunjukkan pada Gambar 10b.
Dalam proses masukan data harus memperhatikan metode konstruksi dan spesifikasi
teknik yang berlaku, serta memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Data di kolom Harga Satuan yang terhubung (link formula) dengan Lembar 4Basic Price dan lembar lain sesuai kebutuhan, kecuali untuk Alat Bantu yang
satuannya lumpsum.
Untuk mendapatkan Harga Satuan Pekerjaan harus dimasukan juga Overhead
dan profit, sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Contoh perhitungan analisis harga satuan Divisi 9: Pekerjaan Rutin disajikan dalam
Gambar 11a untuk kendaraan Dump Truck, dan Gambar 11b hasil rekaman harga satuan
pekerjaan tanah.
Pada lembar ini semua data merupakan data yang terhubung dengan lembar lain.
26 dari 37
Manual Pengoperasian
Gambar 11a Cuplikan Lembar: D9, analisis HSP harian menggunakan kendaraan
Dump Truck, Kap 3-4 m3.
27 dari 37
Manual Pengoperasian
Gambar 11b Cuplikan Lembar: D9, rekaman analisis HSP harian menggunakan
Dump Truck Kap 3-4 m3
28 dari 37
Manual Pengoperasian
Perhitungan analisis harga satuan Divisi 10 diuraikan pada Lembar: D10 LS-Rutin,
Lembar: D10 Kuantitas dan Lembar: D10 Analisis HSP, dan beberapa contoh analisis
disajikan dalam Gambar 12a, Gambar 12b, dan Gambar 12c.
Gambar 12a : Cuplikan Lembar: D10 LS-Rutin, rekaman analisis HSP pemeliharaan
rutin perkerasan
29 dari 37
Manual Pengoperasian
Gambar 12b : Cuplikan Lembar: D10 Kuantitas, hasil analisis HSP pemeliharaan
rutin perkerasan dengan pembayaran Lumpsum
30 dari 37
Manual Pengoperasian
Gambar 12c Cuplikan Lembar: D10 Analisis HSP pondasi Agregat Kelas B untuk
pekerjaan rutin
31 dari 37
Manual Pengoperasian
12. Mobilisasi
Uraian Analisis HSP Mobilisasi diuraikan dalam 2 lembar, yaitu Lembar: Mobilisasi dan
Lembar Perhitungan Mobilisasi Alat. Hasil perhitungan disajikan dalam Gambar 13.
32 dari 37
Manual Pengoperasian
33 dari 37
Manual Pengoperasian
34 dari 37
Manual Pengoperasian
Daftar kuantitas dan harga (BOQ), disajikan secara otomatis dari seluruh hasil
perhitungan HSP, termasuk data kuantitas pekerjaan yang dihitung dari Engineerings
Estimate.
14. Rekapitulasi
Rekapitulasi seluruh kuantitas dan harga yang diperoleh disusun dalam Lembar: Rekap,
dan disajikan dalam Gambar 15, yang seluruhnya secara otomatis terhubung dengan
Lembar: Informasi dan Lembar: BOQ.
35 dari 37
Manual Pengoperasian
36 dari 37
Manual Pengoperasian
Satuan jumlah
Lampu Berkedip
Buah ..
Buah .
Buah ..
Buah ..
Orang-Hari
..
Orang-Hari
..
Buah
Lampu Tali
..
..
Pelat Baja (4 x 8 x )
Buah ..
..
M
Buah ..
Rambu Peringatan
..
Lain-lain
Asumsi lokasi penutupan setengah lebar jalan adalah sepanjang 300 m. Terdapat 2
team yang bekerja secara simultan. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan adalah
selama masa pelaksanaan (jika tidak ada data maka diambil 1 tahun).
Dalam perhitungan, setelah nilai kebutuhan diatas diperoleh, maka dihitung berapa
persen terhadap seluruh Kontrak (x %). Dengan demikian dalam Breakdown masingmasing Mata Pembayaran akan ditambahkan Pemeliharaan sebesar x %.
37 dari 37
Manual Pengoperasian
4. Perlu diperiksa berapa lama masa pelaksanaan dan berapa panjang ruas dalam
Kontrak (Dokumen Lelang termasuk Gambar Rencana) sehingga apakah wajar jika
kita memutuskan untuk menambah team karena space untuk bekerja itu sangat
terbatas. Misalnya seperti jalan tol yang hanya dapat dikerjakan pada malam hari.
Dalam hal ini, tentunya durasi kerja alat (tahunan) tidak boleh diambil terlalu tinggi.
5. Abstrak, komponen utama dalam AHS adalah bahan, tenaga kerja dan peralatan
(termasuk bahan bakar dan operator). Kebutuhan bahan tidak boleh menyimpang dari
Spesifikasi, sedangkan tenaga kerja dan peralatan yang digunakan tergantung dari
metode pelaksanaan yang akan digunakan dan kondisi masing-masing proyek/lokasi.
Dalam hal ini, koefisien bahan umumnya sudah fix (atau dalam rentang), sedangkan
koefisien tenaga kerja dan peralatan akan sangat bervariasi. Tidaklah mungkin setiap
proyek mempunyai koefisien tenaga kerja dan peralatan yang sama..
6. Contoh Perhitungan Produksi Peralatan Pemecah Batu (Stone Crusher)
Jenis Crusher : JAW CRUSHER
Kapasitas 90 Ton per jam pada setting bukaan 80 mm (berdasarkan data dari pabrik).
Jenis batu yang dipecah : LIME STONE
Uhuran saringan terpasang : 5 mm, 20 mm dan 40 mm
Dari ukuran saringan yang terpasang serta dari setting bukaan Jaw Crusher, ukuran
agregat yang dihasikan adalah :
0 5 mm
5 20 mm
20 40 mm
40 80 mm
Ukuran agregat yang banyak diperlukan adalah dari ukuran halus, yaitu 0 5 mm.
Sedangkan agregat ukuran 20 40 mm dan ukuran 40 80 mm tidak diperlukan,
sehingga harus dipecah lagi dengan menggunakan crusher lain, yaitu crusher kedua
(secondary) dan crusher ketiga (testierry). Crusher kedua (secondary) akan
memecah kembali agregat ukuran 20 40 mm sedangkan crusher ketiga (testierry)
akan memecah agregat ukuran 40 80 mm.
Perhitungan Produksi Agregat
Primary Crusher
Setting 80 mm, jenis batu lime stone dan under size percentage = 85% (dari tabel).
Dari data diatas, pada grafik Sieve Analysis Produk Jaw Crusher, akan diperoleh
garis grafik (yang terdekat dengan tititk potong).
Produksi agregat : lihat garis pada grafik.
40 80 mm = 87% - 52% = 35% = 35%/87% * 90 Ton/jam = 36,21 Ton/jam
20 40 mm = 52% - 32% = 20% = 20%/87% * 90 Ton/jam = 20,69 Ton/jam
5 20 mm = 32% - 15% = 15% = 17%/87% * 90 Ton/jam = 17,58 Ton/jam
0 5 mm = 15%
= 15%/87% * 90 Ton/jam = 15.52 Ton/jam
Secondary Crusher
Agregat yang dipecah adalah ukuran 40 80 mm, sejumlah 36.21 Ton/jam
Jenis pemecah dipilih : Cone Crusher
Kapasitas 40 ton/jam pada setting 20 mm, undersize percentage diambil 75%, dari
setting pemilihan undersize 75 % ditemukan garis grafik pada sieve analysis produk
Cone Crusher garis C (yang terdekat dengan titik potongnya).
Ukuran Agregat yang dihasilkan adalah ukuran 0 5 mm dan 5 20 mm
Produksi agregat dari secondary :
5 20 mm = 78% - 13% = 65% = 65%/78% * 36.21 = 30,17 Ton/jam
38 dari 37
Manual Pengoperasian
0 5 mm = 13%
= 13%/78% * 36.21 = 6.04 Ton/jam
Tertierry Crusher
Agregat yang dipecah adalah ukuran 20 40 mm produksi dari Primary crusher
sejumlah 20.69 Ton/jam, jenis pemecah yang dipilih Cone Crusher kapasitas 25
ton/jam pada seting 2 mm undersize persentage 75%
Garis grafik adalah garis C
Ukuran agregat yang dihasilkan adalah ukuran 0 5 mm , 5 -20 mm.
Produksi agregat dari tertierry :
5 20 mm = 78% - 13% = 65% = 65%/78% * 20,69 = 17,24 Ton/jam
0 5 mm = 13%
= 13%/78% * 20,69 = 3,45 Ton/jam
Total produksi agregat :
Ukuran 5 20 mm = 17,58 + 30,17 + 17.24 = 64,99 Ton/jam
Ukuran 0 5 mm = 15,52 + 6.04 + 3,45 = 25,01 Ton/jam
Catatan :
Untuk memperbesar produksi agregat halus ( 0 5 mm ) dapat diperoleh dengan
pemecahan kembali agregat 5 20 mm memakai Impact Crusher kapasitas + 65
ton/jam.
Untuk memperoleh agregat yang lebih kecil bisa dicapai cara mempercepat putaran
palunya.
Alternatif yang lebih baik adalah secondary dan tertiery crusher diganti dengan
Impact Crusher dengan fungsi yang tetap sebagai secondary dan tertiery crusher.
39 dari 37
Manual Pengoperasian
40 dari 37
Manual Pengoperasian
41 dari 37
Manual Pengoperasian
Bibliografi
Bahan Bacaan dan Refensi Analisis Harga Satuan SRRP, Januari 2003 (Modul 1, 2, 3,
dan 4).
Bina Marga, No. 028/T/BM/1995. Panduan Analisis Harga Satuan
Brochures / Leaflets Produk KOMATSU, SAKAI
Caterpillar Performance Handbook Edition 34, October 2003
Data Spesifikasi Teknik dari Nissan (Astra International)
Data Spesifikasi Teknik dari PT. Bukaka untuk AMP.
Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen PUTL, No. 02/ST/BM/73. Standarisasi
Analisis Biaya Pembangunan Jalan dan Jembatan, Bagian III,
Laporan Akhir, Pekerjaan Pengembangan Panduan Analisis Harga Satuan Paket D-8.
Leaflets / Brochures Data Spesifikasi Peralatan AMP, Stone Crusher dari PT. Rutraindo
Leaflets / Brochures Data Spesifikasi Peralatan Produk dari WIRTGEN, HAMM dan
VOGELE
Mc Graw-Hill tahun 2006. Construction Planning, Equipment, and Methods, PeurefoyScheknayder-Shapira seventh Edition.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi
Pusat Litbang Jaan dan Jembatan (2006). Laporan Akhir Penelitian dan Pengembangan
Metode Penetapan Harga Satuan Bidang Jalan Tahun 2006.
Robert L. Peurifoy and Garold D. Oberlender. Estimating Construction Costs, Fifth edition,
Penerbit Mc. Graw Hill, tahun 2004
Specifications and Application Handbook Edition 15, KOMATSU 1993
Specifications and Application Handbook Edition 17, KOMATSU 1996
Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan Tahun 2005.
Tata Cara Pemasangan CMP dari Bakrie
42 dari 37