TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Hipertirod
adalah
proses
kimia
dan
fisika
yang
menciptakan
unsur
dan
menghasilkan energi yang diperlukan untuk fungsi sel, pertumbuhan dan divisi.
Hipertiroid atau Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan. Pilihan
lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium
radiaktif. Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan sejumlah kecil yodium :
Jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan mencegah
pelepasan hormon tiroid. Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid yang
berlebihan, bisa diberikan yodium dosis tinggi. Pemberian yodium terutama bermanfaat jika
hipertirodisme harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum
dilakukan tindakan pembedahan). Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin atau
pengobatan jangka panjang. Propiltiourasil atau metimatol merupakan obat yang paling
sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid
dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut
diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi. Selanjutnya disesuaikan dengan
hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid.
Tiroiditis adalah radang kelenjar tiroid yang biasanya diikuti dengan gejala hipertiroid.
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita setelah melahirkan, yang beberapa bulan
kemudian timbul gejala hipotiroid. Sebagian besar akan pulih kembali menjadi normatiroid.
Setelah pengobatan dengan radiasi yodium radiaktif, atau setelah tindakan beda, jaringan
tiroid menjadi tidak berdungsi atau terambil semua oleh operasi mata akan timbul gejala
hipotiroid.
Obat-obatan beta bloker (misalnya prapanolol) membantu mengendalikan beberapa
gejala Hipertiroid. Obat ini efektif dalam memperlambat denyut jantung yang cepat,
mengurangi gemetar dan mengendalikan kecemasan. Beta broker terutama bermanfaat dalam
mengatasi badai tiroid dan penderita yang dikendalikan oleh obat lain. Sebagian besar
pemakaian yodium radiaktif pada akhirnya menyebabkan hipotiroidlisme sekitar 25%
penderita mengalamai hipoteroidisme dalam waktu 1 tahun setelah pemberian radioaktif.
Pada riroldektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan. Pembedahan
merupakan terapi pilihan bagi penderita muda, penderita yang gondoknya sangat besar,
penderita yang alergi, terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat. Setelah
menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme kepada penderita ini diberikan terapi salih
hormon sepanjang hidupnya.
B. Anatomi fisiologi
Mekanisme
yang
berjalan
di
dalam
tubuh
manusia
tersebut
diatur
oleh
dua sistem pengatur utama, yaitu: sistem saraf dan sistem hormonal atau sistem endokrin
(Guyton & Hall: 1159). Pada umumnya, sistem saraf ini mengatur aktivitas tubuh yang cepat,
misalnya kontraksi otot, perubahan viseral yang berlangsung dengan cepat, dan bahkan juga
kecepatan sekresi beberapa kelenjar endokrin (Guyton & Hall: 703). Sedangkan, sistem
hormonal terutama berkaitan dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme tubuh, seperti
pengaturan kecepatan rekasi kimia di dalam sel atau pengangkutan bahan-bahan melewati
membran sel atau aspek lain dari metabolisme sel seperti pertumbuhan dan sekresi (Guyton
& Hall:1159).
Hormon tersebut dikeluarkan oleh sistem kelenjar atau struktur lain yang disebut sistem
endokrin.Salah satu kelenjar yang mensekresi hormon yang sangat berperan dalam
metabolisme tubuh manusia adalah kelenjar tiroid. Dalam pembentukan hormon tiroid
tersebut dibutuhkan persediaan unsur yodium yang cukup dan berkesinambungan. Penurunan
total sekresi tiroid biasanya menyebabkan penurunan kecepatan metabolisme basal kira-kira
40 sampai 50 persen di bawah normal, dan bila kelebihan sekresi hormon tiroid sangat hebat
dapat menyebabkan naiknya kecepatan metabolisme basal sampai setinggi 60 sampai 100
persen di atas normal (Guyton & Hall: 1187). Keadaan ini dapat timbul secara spontan
maupun sebagai akibat pemasukan hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson:337-338).
Tiroksin dan triiodotironin berfungsi meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam hampir
semua sel tubuh, jadi meningkatkan tingkat metabolisme tubuh umum. Kalsitonin berfungsi
memacu pengendapan kalsium di dalam tulang sehingga menurunkan konsentrasi tingkat
metabolisme tubuh umum. Fungsi Hormon-hormon tiroid yang lain:
Efek kronotropik dan inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi
otot dan menambah irama jantung
C. Patofisiologi
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada
kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari
ukuran normal, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke salam
folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan
pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan 5-15 kali lebih besar dari pada
normal.
Pada hipertiroidisme, konsentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang
menyerupai TSH, Biasanya bahan-bahan ini adalah antibody immunoglobulin yang disebut
TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berkaitan dengan reseptor yang mengikat
TSH. Bahan-bahan tersebut merangsang aktivasi CAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya
adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroidisme konsentrasi TSI meningkat.
Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12
jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon
tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar
hipofisis anterior.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid dipaksa mensekresikan hormon hingga diluar
batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar.
Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat
hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas
normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita
hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang
mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya
tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami
gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardia atau diatas normal juga merupakan
salah satu efek hormone tiroid pada system kardiovaskular. Eksopthalamus yang terjadi
merupakan reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otototot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar.
D. Manifestasi klinis
Hipertiroid pada penyakit graves adalah akibat antibodi reseptor TSH yang merangsng
aktivitas tiroid, sedang pada goiter multimodular toksik berhubungan dengan autonomi tiroid
itu sendiri.
Perjalanan penyakit hipertiroid biaanya perlahan-lahan dalam beberapa bulan sampai
beberapa tahun. Manifestasi klinis yang paling sering adalah penurunan berat badan,
kelelahan, tremor : gugup berkeringat banyak, tidak tahan panas, palpasi dan pembesaran
tiroid.
E.
Etiologi
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus.
Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF
karena umpan balik negatif TH terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat
rnalfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar TH dan TSH yang finggi. TRF akan Tendah
karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus
akan memperlihatkan HT yang finggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.
Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :
1. Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab
hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih
sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang
ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.
Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH receptor
antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan
kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat
menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak
tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi
merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.
2. Toxic Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak.
Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH
sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihan
Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter
yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum
hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping.
Denyut
nadi
>100x/menit
Berat
mudah tersinggung
dan paha
Rambut rontok
badan
cepat,
seringkali
turun,
meskipun
Terjadi
perubahan
bertambahnya
pada
pembentukan
mata
air
cahaya
G. Komplikasi
Komplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid, yang
terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :
1.
2.
3.
4.
tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama
jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok. Badal tiroid biasanya terjadi karena
hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan yang tidak adekuat dan bisa dipicu oleh :
-
Infeksi
Pembedahan
Ketakutan
Stress
H. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau merusak
jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)
1. Obat antitiroid
Digunakan dengan indikasi :
a.
Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada pasien
muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.
b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.
c.
Persiapan tiroidektomi
Pemeriksaan (mg/hari)
Karbimatol
30 60
5 20
Metimazol
30 60
5 20
Propiltiourasil
300 600
50 200
Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya
diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi.
Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang keluar dari
air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.
2. Pengobatan dengan yodium radioaktif
Indikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada :
a.
3. Operasi
Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasi adalah :
a.
Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid
b. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
c.
Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.
e.
Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
Sebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai eutiroid
kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14 tetes/ hari
selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.
4. Pengobatan tambahan
a.
Sekat -adrenergik
Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosis diberikan 40-200
mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia diberik 10 mg/6 jam.
b. Yodium
Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatan dengan yodium
radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada dosis 100-300 mg/hari.
c.
Ipodat
Ipodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis tiroid
kerja padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3 diperifer, mengurangi sintesis
hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaran hormon dari tiroid.
d. Litium
Litium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas keuntungannya
dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan pada pasien dengan krisis tiroid alergi
terhadap yodium.
I.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan adalah :