Anda di halaman 1dari 5

Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Mengenai Jamban Sehat dan Faktor-Faktor yang Berhubungan di

Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan Kotamadya Jakarta Barat, Mei Juni 2013

Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Mengenai Jamban Sehat


dan Faktor-Faktor yang Berhubungan di Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Selatan Kotamadya Jakarta Barat, Mei Juni 2013
1

Mohammad Lokman Hakim bin Mat Isar, 2A. Aris Susanto, 2E. Irwandi Tirtawidjaja, 2Diana L. Tumisar
1
Fakultas Kedokteran Universitas Krisaten Krida Wacana
2
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Ukrida

Abstract
Introduction
Healthy toilet is an affective facility that using to keeps the faces from vector such as fly, cockroach, rat from
spreading virus or bacteria to humans. So, by using the healthy toilet, it can decrease rate of incidences of
disease such diarrhoea. The main point in this research is to know the knowledge and behavior among
housewife about healthy toilet and factors that corresponding to it.
Methods
This research was using cross sectional method and by using non probability convenience sampling. So the
sampled are 80 housewifes. This research was descriptive-analytic type among housewife at Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat in May June 2013.
Result
The result is mostly the housewife got low knowledge about healthy toilet, 67,5% and low behavior, 56,2%. By
using chi-square and Kolmogorov-Smirnov method, the result show that knowledge and behavior did not have
association, (p=0,149). Knowledge and attitude also did not have association (p=0,328). Education (p=3,771)
and income (p=1,356) also got no association with knowledge about healthy toilet. But education (p=2,144),
income (p=1,784) and attitude (p=1,504) got association with behavior about healthy toilet.
Conclusion
Based on this study the conclusion is education, income, and attitude got association with behavior about
healthy toilet.
Keyword
Healthy health, housewife, diarrhea.

Abstrak
Pendahuluan
Jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk mengelakan pencemaran lingkungan sekalian
mengurangkan penularan penyakit. Diarre merupakan penyakit utama yang disebabkan oleh pencemaran
lingkungan dan penyebab utama kematian bayi dan balita di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengetahuan dan perilaku ibu rumah tangga mengenai jamban sehat dan faktor-faktor yang
berhubungan di Puskesmas Tanjung Duren Selatan, Mei Juni 2013.
Metode
Metode penelitian ini menggunakan studi deskriktif-analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampling
dilakukan secara non-probability sampling yaitu consecutive sampling dan pengambilan sampel sebanyak 80 ibu
rumah tangga di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan.
Hasil
Didapatkan pengetahuan ibu rumah tangga mengenai jamban sehat rendah yaitu 67,5% manakala perilaku
mengenai jamban sehat juga kurang, sebesar 56,2%. Analisa statistik dengan uji chi-square dan KolmogorovSmirnov didapatkan pengetahuan tiada hubungan bermakna dengan perilaku mengenai jamban sehat (p=0,149).
Manakala pengetahuan juga tiada hubungan bermakna dengan sikap mengenai jamban sehat (p=0,328).
Pendidikan (p=3,771) dan pendapatan (p=1,356) tidak mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan
mengenai jamban sehat. Tetapi pendidikan (p=2,144), pendapatan (p=1,784) dan sikap (p=1,504) mempunyai
hubungan bermakna dengan perilaku mengenai jamban sehat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara pendidikan,
pendapatan dan sikap dengan perilaku mengenai jamban sehat pada ibu rumah tangga di Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Selatan Kotamadya Jakarta Barat, Mei Juni 2013.
Kata kunci
Jamban sehat, ibu rumah tangga, diare
Introduksi

Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Mengenai Jamban Sehat dan Faktor-Faktor yang Berhubungan di
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan Kotamadya Jakarta Barat, Mei Juni 2013

Perilaku buang air besar (BAB) sembarangan


memang masih terjadi dalam masyarakat kita,
seperti di sungai, kebun, dan semak-semak. Kadang
kita masih menemukan keluarga yang telah BAB di
jamban yang tersedia di rumah, tetapi kotoran
masih dibuang langsung melalui pipa ke sungai.
Atau kita melihat keluarga yang memiliki balita
yang membuang atau membersihkan kotorannya di
kamar mandi dan disiram masuk ke selokan. Ada
pula yang membuang bekas pampers bayi yang
masih mengandung kotoran langsung ke tempat
sampah. Perilaku BAB sembarangan seperti ini
tentu saja menjadi penyebab pencemaran
lingkungan lalu menjadi puncak berbagai penyakit
seperti diare dan cacingan.
Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia tahun 2002-2003 menunjukkan angka
kematian bayi dan balita di Indonesia masih tinggi,
yaitu 35 dan 46 per 1.000 kelahiran hidup.
Dibandingkan di provinsi Jawa Barat angka
kematian bayi dan balita lebih tinggi, yaitu 44 dan
50 per 1.000 kelahiran hidup yang disebabkan 5
penyakit; diare, infeksi saluran pernafasan akut
(ISPA), tuberculosis (TBC) dan malaria.1
Penyakit diare menempati urutan pertama
penyebab kematian. Hasil SKDI 1997 menyebut
prevalensi diare pada anak balita di Jawa Barat
sebesar 12,7%, lebih tinggi dari angka rata-rata
nasional, yaitu 10,4%. Penggunaan jamban dapat
mencegah penyakit diarre sebesar 28%. Ketika
penggunaan jamban paling tinggi di Daerah
Istimewa Yogjakarta, angka kesakitan dan kematian
akibat diare paling rendah yaitu 100 dan 17 kasus
per 100.000 penduduk manakala pada penggunaan
jamban paling rendah di Kalimantan Barat, angka
kesakitan dan kematian diare paling tinggi, yakni
940 dan 166 per 100.000 penduduk.1,2
Kepemilikan dan penggunaan jamban sehat adalah
salah satu indikator program Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Hasil kajian pada tahun 2004
mendapati secara nasional persentase rumah tangga
menggunakan jamban sehat sebesar 39%, di
perkotaan 60%, jauh lebih tinggi dari perdesaan
yaitu 23%.3 Persentase penggunaan jamban sehat di
DKI Jakarta sudah di atas rata-rata nasional yaitu
82,7%.4
Berdasarakan uraian latar belakang di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pengetahuan dan perilaku ibu rumah tangga
mengenai jamban sehat dan faktor-faktor yang
berhubungan di Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Selatan, Kotamadya Jakarta Barat, Mei-Juni
2013

Desain penelitian yang digunakan adalah studi


deskriptif-analitik dengan pendekatan
cross
sectional mengenai pengetahuan dan perilaku ibu
rumah tangga mengenai jamban sehat dan faktorfaktor yang berhubungan di Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Selatan, Kotamadya Jakarta Barat,
Mei-Juni 2013. Lokasi penelitian adalah Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Selatan pada bulan Mei
hingga Juni 2013. Sumber data terdiri dari data
primer yang diambil dengan kuisioner yang telah
diuji coba terhadap ibu rumah tangga di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Selatan Kotamadya
Jakarta Barat pada bulan Mei 2013.
Populasi terjangkau adalah semua ibu rumah
tangga di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren
Selatan pada bulan Mei Juni 2013. Subjek
penilitian adalah mereka yang termasuk ke dalam
populasi terjangkau dan memenuhi kriteria
penilitian. Pengambilan sampel adalah dengan cara
non-probability sampling yaitu consecutive
sampling.
Pasien yang masuk didalam kriteria inklusi adalah
ibu rumah tangga yang berkunjung ke Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Selatan yang bersedia
mengisi kuisioner, pada bulan Mei Juni 2013. Ibu
rumah tangga yang tidak bersedia mengisi
kuisioner dimasukkan ke dalam kriteria eksklusi.
Hasil
Telah dilakukan penelitian sepanjang periode Mei
hingga Juni 2013 di Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Selatan Kotamadya Jakarta Barat dan
didapatkan sebanyak 80 sampel. Hasil penelitian
ini mencakup gambaran serta analisa uji hipotesa
pengetahuan dan perilaku ibu rumah tangga
mengenai jamban sehat serta faktor-faktor yang
berhubungan. Hasil penelitian tersebut akan
dijelaskan melalui tabel distribusi frekuensi sesuai
dengan variabel-variabel yang telah diteliti.
Tabel 1: Sebaran Pengetahuan dan Perilaku Ibu
Rumah Tangga Mengenai Jamban Sehat di
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Mei
- Juni 2013
Variabel
Pengetahuan
- Rendah
- Cukup
- Tinggi
Perilaku
- Kurang
- Cukup
- Baik

Frekuensi

Persentase (%)

54
12
14

67,5
15,0
17,5

45
6
29

56,2
7,5
36,2

Metode

Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Mengenai Jamban Sehat dan Faktor-Faktor yang Berhubungan di
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan Kotamadya Jakarta Barat, Mei Juni 2013

Tabel 2: Sebaran Pendidikan, Pendapatan dan


Sikap Ibu Rumah Tangga di Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Selatan, Kotamadya Jakarta Barat,
Mei Juni 2013.
Variabel

Frekuensi

Persentase
(%)

Tingkat Pendidikan
-Rendah
-Sedang
-Tinggi

33
34
13

41.3
42.5
16,2

Jumlah Pendapatan
- Rendah
- Cukup
- Tinggi

44
25
11

55,0
31,2
13,8

Sikap
- Kurang
- Cukup
- Baik

1
34
45

1,3
42,5
56,2

*telah disederhanakan untuk tujuan menghitung uji


hipotesis
Pembahasan
Sebaran Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah
Tangga Mengenai Jamban Sehat di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Mei - Juni
2013
Dari data yang telah dikumpul, didapatkan masih
banyak ibu rumah tangga di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Duren Selatan yang
mempunyai tingkat pengetahuan serta perilaku
yang rendah mengenai jamban sehat. Sesuai yang
dikatakan di laman Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat, perilaku BAB sembarangan dan
membuang kotoran langsung ke selokan masih
banyak terjadi didalam masyarakat. Berdasarkan
hasil kajian PHBS juga mendapati secara nasional
penggunaan jamban hanya sebesar 39%, beerti
sebesar
61%
masyarakat
masih
belum
menggunakan jamban yang sehat.1 Hampir sama
dengan penelitian ini dimana perilaku ibu rumah
tangga terhadap jamban sehat masih rendah, yaitu
56,2%. Namun berdasarkan data dari Depkes RI
pada tahun 2010, penggunaan jamban di DKI
Jakarta sudah mencapai 82,7%,3 berbeda jauh
dengan hasil penelitian ini. Ini berkemungkinan
populasi yang diteliti didalam penelitian ini kecil
jika dibanding dengan populasi se DKI Jakarta dan
juga tidak diketahui cara penelitian yang digunakan
oleh Depkes.

Tabel 3: Hubungan antara Pengetahuan dan


Perilaku Ibu Rumah Tangga Mengenai Jamban
Sehat di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren
Selatan, Mei Juni 2013.
Variabel
Kur
ang
Pengetahuan
-Rendah
-Cukup/Tinggi

31
14

Perilaku
Cukup

Baik

Total

Uji

H0

4
2

19
10

54
26

Kolmogorov
Smirnov =
0,149

>
0,05

Gagal
ditolak

Tabel 4: Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap


Ibu Rumah Tangga Mengenai Jamban Sehat di
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Mei
Juni 2013.
Variabel
Pengetahuan
-Rendah
-Cukup/Tinggi

Kurang

Sikap
Cukup

Baik

Total

Uji

H0

1
0

24
10

29
16

54
26

Kolmogorov
Smirnov =
0,328

>
0,05

Gagal
ditolak

Tabel 5: Hubungan antara Pendidikan, dan


Pendapatan dengan Pengetahuan Ibu Rumah
Tangga Mengenai Jamban Sehat di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Mei Juni 2013
Variabel

Pengetahuan
Total

Uji

H0

9
5

33
47

X2 =
3,771

>
0,05

Gagal
ditolak

9
5

44
36

X2 =
1,356

>
0,05

Gagal
ditolak

Rendah

Cukup

Tinggi

Pendidikan
-Rendah
-Sedang/Tinggi

20
34

4
8

Pendapatan
-Rendah
-Cukup/Tinggi

30
24

5
7

Tabel 6: Hubungan antara Pendidikan, Pendapatan


dan Sikap dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga
Mengenai Jamban Sehat di Puskesmas Kelurahan
Tanjung Duren Selatan, Mei Juni 2013
Variabel

Perilaku
Total

Uji

H0

3
26

33
47

Kolmogorov
Smirnov =
2,144

<
0,05

Ditolak

4
2

8
21

44
36

Kolmogorov
Smirnov =
1,784

<
0,05

Ditolak

4
2

6
23

35
45

Kolmogorov
Smirnov =
1,504

<
0,05

Ditolak

Kurang

Cukup

Baik

Pendidikan
-Rendah
-Sedang/Tinggi

28
17

2
4

Pendapatan
-Rendah
-Cukup/Tinggi

32
13

Sikap
-Kurang/Cukup
-Baik

25
20

Hubungan antara Pengetahuan dan Perilaku Ibu


Rumah Tangga Mengenai Jamban Sehat di
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan,
Mei Juni 2013
Dari hasil penelitian mendapati tiada hubungan
bermakna di antara pengetahuan dan perilaku ibu
rumah tangga mengenai jamban sehat. Pengetahuan
tidak
semestinya
mempengaruhi
perilaku
seseorang. Sebagai contoh sering aja orang tahu
menjaga kebersihan itu bisa mencegah dari
penyakit tetapi tetap aja perilaku hidup sehat dan
bersih tidak dilakukan dengan sempurna. Namun
dari penelitian oleh Widaryoto di Kecamatan
Kepahiang menunjukkan ibu rumah tangga dengan
pengetahuan
tinggi
mempunyai
peluang
berperilaku baik terhadap jamban sehat sebesar 1,7
kali.4 Perbedaan terjadi pada penelitian ini mungkin
dikarenakan masalah di kuisioner dimana
responden dikehendaki menjawap lebih dari satu
jawapan pada tiap pertanyaan untuk mendapat skor
tinggi di bahagian pengetahuan. Rata-rata
responden hanya menjawap satu di setiap
pertanyaan dikarenakan faktor mau cepat dan
kurang
memahami
arahan
pertanyaan
menyebabkan skor pengetahuan menjadi rendah.

Pengetahuan dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Mengenai Jamban Sehat dan Faktor-Faktor yang Berhubungan di
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan Kotamadya Jakarta Barat, Mei Juni 2013

Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Ibu


Rumah Tangga Mengenai Jamban Sehat di
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan,
Mei Juni 2013
Dari data mendapati pengetahuan tidak mempunyai
hubungan bermakna dengan sikap ibu rumah
tangga mengenai jamban sehat. Namun penelitian
di Kecamatan Kebanjahe menunjukkan bahwa
pengetahuan dan sikap mempunyai hubungan
bermakna, berbeda dengan data penelitian ini. 5 Di
lokasi penelitian ini berkemungkinan ibu rumah
tangga sudah berada di daerah perkotaan dan
informasi mengenai jamban sehat sudah sering di
dengari. Namun informasi semata tidak semestinya
mempengaruhi sikap ibu rumah tangga. Dan
berkemungkinan juga terjadi perbedaan hasil
dengan penelitian lain di karenakan masalah
kebanyakan responden hanya mengisi satu jawapan
di bahagian pengetahuan, dimana responden bisa
mengisi lebih dari satu jawapan untuk mendapat
skor yang tinggi. Hal ini menyebabkan banyak
responden mendapat skor yang rendah di bahagian
pengetahuan.
Hubungan antara Pendidikan, dan Pendapatan
dengan Pengetahuan Ibu Rumah Tangga
Mengenai Jamban Sehat di Puskesmas Tanjung
Duren Selatan, Mei Juni 2013
Data dari penelitian mendapati bahawa ketiga
variabel indipenden ini, pendidikan, pendapatan
dan sikap tidak mempunyai hubungan bermakna
dengan pengetahuan ibu rumah tangga mengenai
jamban sehat. Namun seharusnya pendidikan yang
baik akan membuatkan seseorang itu lebih mau
meningkatkan pengetahuan nya melalui cara
membaca atau belajar. Dan seringnya juga orang
yang berpendpatan baik adalah yang mempunyai
pendidikan yang baik dan turut mempengaruhi
pengetahuan.
Hubungan antara Pendidikan, Pendapatan dan
Sikap dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga
Mengenai Jamban Sehat di Puskesmas Tanjung
Duren Selatan, Mei Juni 2013
Data menunjukkan tingkat pendidikan, pendapatan
dan sikap mempunyai hubungan bermakna dengan
perilaku ibu rumah tangga mengenai jamban sehat.
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia
untuk pengembangan diri karena denhan
pendidikan yang tinggi seseorang dapat
mempunyai pengetahuan yang lebih baik. Dari
penelitian di Desa Sukamurni, Kecamatan
Sukakarya mendapati ibu dengan pendidikan tinggi
mempunyai kesempatan 17,4 kali lebih baik untuk
berperilaku baik mengenai jamban sehat. 1 Soal
pendapatan, alas an utama kurangnya penggunaan
jamban sehat di Desa Sukamurni adalah karena
pembuatan jamban yang sehat dianggap mahal
sehingga warga lebih memilih untuk buang air
besar di sungaia atau empang. Berdasarkan

penelitian oleh Fauzi (2002) menunjukkan bahawa


responden yang mempunyai sikap yang negatif
memberi peluang untuk tidak mau menggunakan
jamban 2,24 jika dibanding responden yang
mempunyai sikap yang positif.6 Ini menunjukan
semua variebel indipenden ini mempunyai
hubungan bermakna dengan perilaku ibu rumah
tangga terhadap jamban sehat.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengetahuan dan perilaku ibu
rumah tangga mengenai jamban sehat di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Mei Juni 2013
dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu rumah
tangga mengenai jamban sehat di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Mei Juni
didpatkan 67,5% (54 orang) masih rendah,
manakala 15% (12 orang) pengetahuan cukup dan
selebihnya 17,5% (14 orang) pengetahuan tentang
jamban sehat tinggi. Manakala perilaku ibu rumah
tangga mengenai jamban sehat di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Mei Juni 2013
didapatkan 56,2% (45 orang) masih kurang
manakala 7,5% (6 orang) perilaku nya cukup dan
36,2% (29 orang) baik.
Bagi sebaran faktor-faktor yang berhubungan pula,
tingkat pendidikan ibu rumah tangga di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Selatan adalah 41,3%
(33 orang) masih rendah, 42,5% (34 orang) sedang
dan 16,2% tinggi. Jumlah pendapatan ibu rumah
tangga di Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren
Selatan masih rendah yaitu sebanyak 55% (44
orang) manakala 31,2% (25 orang) cukup dan
13,8% (11 orang) berpendapatan tinggi. Sikap ibu
rumah tangga di Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Selatan masih baik, yaitu sebanyak 56,2%
(45 orang), manakala 42,5% (34 orang) cukup dan
1,3% (1 orang) sikap kurang.
Pengetahuan tidak mempunyai hubungan bermakna
dengan perilaku ibu rumah tangga mengenai
jamban sehat di Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Selatan pada Mei Juni 2013. Pengetahuan
juga tidak mempunyai hubungan bermakna dengan
sikap ibu rumah tangga mengenai jamban sehat di
Puskesmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan pada
Mei Juni 2013. Faktor pendidikan dan
pengetahuan tidak mempunyai hubungan bermakna
dengan pengetahuan ibu rumah tangga mengenai
jamban sehat di Puskesmas Kelurahan Tanjung
Duren Selatan pada Mei Juni 2013. Dan faktor
pendidikan, pengetahuan serta sikap mempunyai
hubungan bermakna dengan perilaku ibu rumah
tangga mengenai jamban sehat di Puskesmas
Kelurahan Tanjung Duren Selatan pada Mei Juni
2013.

Daftar Pustaka
1. Erlinawati Pane. Pengaruh Perilaku Keluarga Terhadap Penggunaan Jamban. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional. Vol. 3; 2009: 229-34.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Perilaku hidup bersih dan sehat di Indonesia. 2004. Pusat
Promosi Kesehatan Depkes RI. 2006.
3. Widaryoto. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan praktik penggunaan jamban pada kepala keluarga
yang memiliki jamban di Kecamatan Kepahiang kabupaten Rejang Provinsi Bengkulu Tahun 2002. FKM
Universitas Indonesia, 2002.
4. Persentase Penduduk Indonesia yang Menggunakan Jamban Sehat Tahun 2010. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Diunduh dari http://stbm-indonesia.org/dkconten.php?id=116 pada 25 Mei 2013.
5. Elizabet Taringan. Artikel Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga Dalam Penggunaan
Jamban
Dikota
Kambanjahe.
Diunduh
dari
http://repository.usu.ac.id/
bitstream/123456789/6793/1/057023004.pdf pada 25 Mei 2013.
6. Pratiwi Nasir Hamzah. Fasilitas Jamban Keluarga dan Pengelolaan Air Limbah di Kelurahan Barombong
Kecamatan
Tamalate.
FK
Universitas
Muslim
Indonesia.
2011.
Diunduh
dari
http://www.artikelkedokteran.com
/516/fasilitas-jamban-keluarga-dan-pengelolaan-air-limbah-dikelurahan-barombong-kecamatan-tamalate-tahun-2009.html; pada 25 Mei 2013.

Anda mungkin juga menyukai