Anda di halaman 1dari 35

BAB 2

Klasifikasi Limbah

Industri proses umumnya melibatkan beberapa tahap

pengolahan bahan baku menjadi produk akhir, yaitu:

Penyiapan bahan mentah


Proses produksi
Pemisahan produk utama dan produk samping
Penyempurnaan produk

Dari setiap tahap pengolahan seringkali


menghasilkan limbah berupa limbah padat, cair dan
gas. Limbah-limbah ini biasanya diolah terlebih dulu
sebelum dibuang ke lingkungan.

Pengertian Limbah

Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari


suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada
skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan
sebagainya.
Limbah mengandung bahan pencemar yang
bersifat racun dan bahaya B3 (bahan beracun
dan berbahaya). Bahan ini dirumuskan sebagai
bahan dalam jumlah relatif sedikit tapi mempunyai
potensi mencemarkan/merusakkan lingkungan
kehidupan dan sumber daya.

Klasifikasi Limbah

Berdasarkan karakteristiknya digolongkan menjadi


4 bagian, yaitu:
limbah

cair,
limbah gas/asap dan
limbah padat.
Limbah B3

Berdasarkan nilai ekonomisnya, yaitu :


Ekonomis
Non-ekonomis

Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah :

Volume limbah
Kandungan bahan pencemar
Frekuensi pembuangan limbah

Jenis limbah berdasarkan nilai ekonomis

Limbah yang mempunyai nilai ekonomis dengan proses


lanjut akan memberikan nilai tambah.

Misalnya: tetes merupakan limbah pabrik gula. Tetes menjadi


bahan baku untuk pabrik alkohol.
Ampas tebu dapat dijadikan bahan baku untuk pabrik kertas,
sebab ampas tebu melalui proses sulfinasi dapat menghasilkan
bubur pulp.
Dll.

Limbah nonekonomis diolah dalam proses bentuk apapun


tidak akan memberikan nilai tambah, kecuali mempermudah
sistem pembuangan. Limbah jenis ini yang sering menjadi
persoalan pencemaran dan merusakkan lingkungan

Jenis Limbah Berdasarkan Bentuk

Limbah Cair
bersumber dari industri yang banyak menggunakan air
dalam sistem prosesnya.
Asal :

Bahan baku mengandung air sehingga dalam proses


pengolahannya air harus dibuang.
On going Process

untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut. Air ditambah


bahan kimia tertentu kemudian di-proses dan setelah itu dibuang.
untuk pendinginan mesin ataupun dapur pengecoran. Air ini dipompa
dari sumbernya lalu dilewatkan pada bagian-bagian yang
membutuhkan pendinginan, kemudian dibuang.
Dll

Sumber-sumber air limbah industri

Industri makanan: pengalengan, permen, bir, susu dan keju,


pemrosesan produk pertanian, pemrosesan daging. Umumnya
merupakan senyawa organik berbentuk suspensi, koloid dan larutan
sehingga memungkinkan proses secara biologis.
Industri tekstil, penyamakan kulit dan kertas, menghasilkan limbah
zat organik yang dapat didegradasi secara biologis.
Industri logam dan pertambangan: limbah yang dihasilkan umumnya
berjumlah besar dan banyak padatan tersuspensi.
Industri pemrosesan bahan bakar: seperti oil refinery dan gas
reforming, umumnya sulit diolah dan bersifat racun
Industri kimia: seperti industri pupuk, logam berat, pestisida, farmasi,
umumnya sulit diolah dan bersifat racun.
Industri elektroplating dan engineering work, umumnya sulit diolah
dan bersifat racun

Limbah Cair
Pencemar penting dalam
air limbah dikelompokan
berdasarkan:
Jenis zat pencemar, dan
Pengaruhnya terhadap
lingkungan seperti
penyakit, sifat racun/
berba-haya, gangguan
estetika, dan kerusakan
flora dan fauna akuatik.

Jenis pencemar dan pengaruhnya terhadap lingkungan

BOD (Biochemical oxygen demand): banyaknya oksigen yang


digunakan oleh mikroba untuk mendekomposisi materi organik
yang ada dalam limbah. Perairan yg baik memiliki BOD 12ppm.
COD (chemical oxygen demand): banyaknya oksigen yg
digunakan untuk mengoksidasi materi organik limbah dg
K2Cr2O7. Nilai COD selalu lebih tinggi dari BOD, karena tdp
bahan yang teroksi-dasi kimiawi tdk teroksidasi dg biologis.
TOC (total organik carbon), TOD (total oxygen demand):
ukuran jumlah zat organik dengan mengukur jml CO2 setelah
pembakaran.

Jenis pencemar dan pengaruhnya terhadap


lingkungan (lanjutan)

Zat organik: menurunkan DO (disolved oxygen) dan timbul bau


dari H2S & NH3. DO optimum 4-6ppm, DO kritis 3-4ppm.
Padatan tersuspensi total (TSS): termasuk tanah liat, lumpur,
bakteri, alga dll. Dapat mempenga-ruhi kehidupan akuatik dg
menurunkan DO.
Padatan & cairan terapung: termasuk minyak & lemak dll
berakibat mencegah penetrasi sinar, racun, bahaya kebakaran
dan menyulitkan water treatment.
Padatan terlarut total (TDS): termasuk garam-garam anorganik
seperti besi menyebabkan warna pd air, senyawa karbonat

Jenis pencemar dan pengaruhnya terhadap


lingkungan (lanjutan)

Asam basa: misal H2SO4 menyebabkan iritasi mata, korosi;


soda kaustik mematikan pd ikan, caustik embritlement,
mengganggu pembentukan flok dll. Perairan yg baik pH 6-8
(air tawar) 8,1-8,4 (air laut), perubahan pH mempengaruhi
kelarutan logam beracun.
Zat pencemar estetik: bau, rasa & warna. Warna
menyebabkan berkurangnya proses fotosintesa dan suply air
bersih. Sumber: industri tekstil, pulp & kertas, kimia dll.
Mikroorganisme: sumber yg pathogen dari industri
penyamakan kulit, pemotongan hewan dll.

Sumber-sumber air limbah industri

Industri makanan: pengalengan, permen, bir, susu dan keju,


pemrosesan produk pertanian, pemrosesan daging. Umumnya
merupakan senyawa organik berbentuk suspensi, koloid dan larutan
sehingga memungkinkan proses secara biologis.
Industri tekstil, penyamakan kulit dan kertas, menghasilkan limbah
zat organik yang dapat didegradasi secara biologis.
Industri logam dan pertambangan: limbah yang dihasilkan umumnya
berjumlah besar dan banyak padatan tersuspensi.
Industri pemrosesan bahan bakar: seperti oil refinery dan gas
reforming, umumnya sulit diolah dan bersifat racun
Industri kimia: seperti industri pupuk, logam berat, pestisida, farmasi,
umumnya sulit diolah dan bersifat racun.
Industri elektroplating dan engineering work, umumnya sulit diolah
dan bersifat racun

Limbah Gas dan Partikel

Udara adalah media


pencemar untuk limbah gas.
Limbah gas atau asap yang
diproduksi pabrik keluar
bersamaan dengan udara.
Secara alamiah udara
mengandung unsur kimia
seperti O2, N2, NO2, CO2,
H2 dan Jain-lain.
Penambahan gas ke dalam
udara melampaui
kandungan alami akibat
kegiatan manusia akan
menurunkan kualitas udara

Pencemaran Udara

Kegiatan alam dan manusia khususnya kegiatan


industri merupakan sumber emisi polutan udara.
Pencemar udara dibagi dalam 3 golongan, yaitu
partikulat, gas organik dan gas anorganik.
Pencemar udara gas dapat diklasifikasikan menjadi
pencemar primer (langsung diemisikan dari sumber)
dan pencemar sekunder (setelah bereaksi di udara).

Tabel 2.4 Golongan parameter pencemar udara


Golongan
Partikulat

Gas organik

Gas anorganik

Sub golongan

Parameter

padat

Debu, asap, abu


terbang, uap asap

cair

Halimun, percikan

Hidrokarbon

Hexane, etilen, metana,


butana

Aldehid & keton

Formaldehid, aseton

Organik lainnya

Chlorinated hidrokarbon,
aseton

Oksida karbon

CO, CO2

Oksida sulfur

SO, SO2, SO3

Oksida nitrogen

NO, NO2

Anorganik lainnya

H2S, HF, NH3

Tabel 2.5 Klasifikasi gas pencemar udara


Gologan

Pencemar
primer

Pencemar
sekunder

Sumber
antrophogenik

Senyawa sulfur

SO2, H2S

SO3, H2SO4,
MSO4

Pembakaran bahan
bakar yang
mengandung sulfat

Senyawa
nitrogen

NO, NH3

NO2, MNO3

Kombinasi O2 & N2 pd
pembakaran temp.
tinggi

Senyawa
karbon

Senyawa
C1-C5

Aldehid,
keton, asam

Pembakaran bahan
bakar pengilangan
minyak, pakai solven

Oksida karbon

CO, CO2

Tidak ada

Pembakaran

Senyawa
halogen

HF, HCl

Tidak ada

metalurgi

Pencemar
udara

Karakteristik, jenis

Sumber di
industri

Sumber lain

dampak

H2S

Gas yg tidak stabil, tidak


berwarna dan mudah terbakar.
Di atmosfir H2S dioksidasi oleh
O2 menjadi SO3.

Pembakaran,
terutama bahan
bakar yang
mengandung
sulfur

Hujan asam, korosi logam,


merusak bebatuan dan tumbuhan,
mengganggu pernafasan,
menimbulkan bercak pada logam
dan memudarkan kilaunya

Karbon oksida

Tidak berbau, tidak berwarna,


tidak berasa
CO dan CO2

Pembakaran

Kendaraan
bermotor

CO beracun, bereaksi dg Hb dalm


darah menghasilkan COHb shg
mengurangi kemampuan darah
mengalirkan oksigen.
CO2 menangkap panas dlm
atmosfir dan terlibat dlm
pemanasan global

Hidrokarbon

Senyawa alifatik dan aromatik

Tangki
penyimpanan,
pembakaran tak
sempurna

Kendaraan
bermotor

Asap fotokimia, kanker, gangguan


pernafasan, CH4 terlibat dlm
pemanasan global

Ozon (O3)

Gas biru muda, berbau harum.


Terbentuk ketika sinar UV
mengkatalisa reaksi nitrogen
oksida dan hidrokarbon

Troposferik
ozon

Pemanasan global, kerusakan


hutan, asap fotokimia, mengurangi
fisibilitas, gangguan kesehatan

CFCs

Tidak beracun, stabil, tidak


mudah terbakar, tidak korosif.
CFCl3, CF2Cl2

Refrigeran dan
propelan

Refrigeran dlm
lemari
pendingin,
produk spray.

Penipisan ozon

Lainnya

Pb, asam hidroklorat,


Berbahaya bagi

Formal dehid,
kesehatan

Substansi

Radioaktif, beberapa sangat

Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui


udara di antaranya:

industri besi dan baja


industri semen
industri kendaraan bermotor
industri pupuk
industri aluminium
industri pembangkit tenaga listrik
industri kertas
industri kilang minyak
industri pertambangan

No

Jenis Industri

Jenis Limbah

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Industri pupuk
Pabrik pangan (ikan, daging, minyak makan, bagase,
bir
Industri pertambangan (mineral)
semen, aspal, kapur, batu bara,
karbida, serat gelas.
Industri metalurgi (tembaga, bajaseng, timah hitam, aluminium)
Industri kimia (sulfat, serat rayon
PVC, amonia, cat dan lain- lain
Industri pulp.

Uap asam, NH3, bau, partikel


Hidrokarbon, bau,
partikel, CO, H2S dan uap asam.
NOx, SOx,CO, HK,
bau, partikel.
NOx, SO, CO, HK, H2S, chlor,
bau dan partikel.
HK, CO, NH3, bau dan partikel.
SOx CO, NH3, H2S, bau.

Limbah Padat

Limbah padat adalah hasil buangan industri


berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal
dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat
dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah
padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik,
tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat
yang tidak punya nilai ekonomis. Bagi limbah
padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat
ditangani dengan berbagai cara antara lain
ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali
kemudian dibuang dan dibakar.

Limbah Padat (sambungan)

padat yang tidak punya nilai ekonomis sebagian


besar dilakukan sebagai berikut:
Ditumpuk

pada Areal Tertentu,


mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau di
permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap
ke dalam tanah mengalami kontaminasi dengan bakteri
tertentu yang mengakibatkan turunnya kualitas air
tanah.
Pada musim kemarau timbunan mengalami kekeringan
dan ini mengundang bahaya kebakaran.

. Pembakaran
Limbah padat yang dibakar menimbulkan asap, bau dan debu.
Pembakaran ini menjadi sumber pencemaran melalui udara
dengan timbulnya bahan pencemar baru seperti NOR,
hidrokarbon, karbon monoksida, bau, partikel dan sulfur
dioksida.
Pembuangan
Pembuangan tanpa rencana sangat membahayakan lingkungan.
Di antara beberapa pabrik membuang limbah padatnya ke
sungai karena diperkirakan larut ataupun membusuk dalam air.
Ini adalah perkiraan yang keliru, sebab setiap pembuangan
bahan padatan apakah namanya lumpur atau buburan, akan
menambah total solid dalam air sungai. Sumber limbah padat di
antaranya adalah pabrik gula, pulp dan rayon, plywood,
pengawetan buah, ikan dan daging dan lainlain

limbah padat dapat diklasifikasikan


sebagai berikut:

1. Limbah padat yang mudah terbakar


2. Limbah padat yang sukar terbakar
3. Limbah padat yang mudah membusuk
4. Limbah berupa debu
5. Lumpur
6. Limbah yang dapat didaurulang
7. Limbah radio aktip
8. Limbah yang menimbulkan penyakit
9. Bongkaran bangunan

Sistem pengelolaan yang dilakukan


limbah padat :

Pemisahan pengambilan bahan tertentu kemudian


diolah kembali sehingga mempunyai nilai ekonomis.
penyusutan ukuran bertujuan untuk memudahkan
pengolahan limbah selanjutnya, misalnya pembakaran.
Dengan ukuran lebih kecil akan lebih mudah membawa
atau membakar pada tungku pembakaran. Jadi
tujuannya adalah pengurangan volume maupun berat.
pengomposan proses melalui biokimia yaitu zat
organik dalam limbah dipecah sehingga menghasilkan
humus yang berguna untuk memperbaiki struktur tanah.

E-Wastes

Para produsen perangkat keras computer


(PC) hanya melakukan 8,8 - 12,4 persen
daur ulang. Sedangkan tingkat daur ulang
produsen ponsel lebih rendah lagi, yakni
hanya sekitar 2 - 3 persen.
PBB untuk Program Lingkungan sampah
elektronik meningkat sebanyak 40 juta ton
per tahun
barang elektronik diproduksi dengan design
for obselency or design for the dump atau
dirancang untuk segera usang lalu dibuang.
Material yang digunakanpun sebagian besar
berbahaya (tantalum=blood mineral),
terbuat dari bahan tahan api (BFR), anti
lengket yang karsinogenik dan ditambang
dari tempat-tempat sensitif dan rawan
konflik.
Untuk memisah-misahkannnyapun dibutuhkan
bahan kimia tertentu.

Limbah B3 (Bahan Bercaun dan Berbahaya)

UU Lingkungan Hidup Nomor 23 tahun 1997 pasal


1 angka 18: Limbah bahan berbahaya dan
beracun adalah adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya
dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau
konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan
hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain.

Limbah B3 (Bahan Bercaun dan Berbahaya)

Limbah B-3 adalah limbah yang memenuhi salah satu atau lebih
karakteristik, yaitu:
Mudah meledak ,Limbah mudah meledak adalah limbah yang
melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan
sekitarnya.
Mudah terbakar ,Limbah mudah terbakar adalah limbah yang
apabila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber
nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan apabila telah
nyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
Limbah yang bersifat reaktif adalah limbah yang dapat
menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima
oksigen.

Karakteristik Limbah B3 (lanjutan)

Limbah beracun adalah limbah yang


mengandung racun yang berbahaya bagi
manusia dan lingkungan menyebabkan
kematian dan sakit yang serius, apabila
masuk ke dalam tubuh melalui pencernaan,
kulit, atau mulut.
Bersifat korosif. Limbah bersifat korosif
dapat menyebabkan iritasi (terbakar) pada
kulit atau mengkorosikan baja.
Jenis lainnya. Limbah lain yang apabila diuji
dengan metode toksikologi dapat diketahui
termasuk dalam jenis limbah B-3, misalnya
dengan metode LD-05 (lethal dose fifty) yaitu
perhitungan dosis (gram pencemar per
kilogram berat bahan) yang dapat
menyebabkan kematian 50% populasi
makhluk hidup yang dijadikan percobaan.

Anda mungkin juga menyukai