Tugas I
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2015
1. Metal Processing
A. Casting
Casting (Pengecoran) adalah proses fabrikasi logam, dimana logam
dicairkan dan kemudian dituangkan kedalam cetakan yang memiliki bentuk
sesuai desain. Langkah kerja dari casting adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Pembuatan cetakan
Persiapan peleburan logam
Penuangan logam cair kedalam cetakan
Pembersihan coran dan proses daur ulang pasir cetak
B. Extrusion
Extrusion (Ekstrusi) adalah menekan logam dalam rongga tertutup
melalui alat, disebut juga cetakan menggunakan tekanan mekanik atau
hidrolik untuk mendapatkan bentuk penampang yang diinginkan.Lingkup
ekstrusi umumnya pada pembuatan lubangan pada logam dan membentuk
logam batangan menjadi desain yang sesuai di inginkan dengan cetakan
yang sudah dibuat terlebih dahulu, dan diproses melalui cara kerja ektrusi,
terbagi 3 yaitu:
a. Ekstrusi panas adalah berkaitan dengan sensifitas laju regangan bahan
pada
suhu
tinggi,
ekstrusi
panas
membutuhkan
pertimbangan-
juga
menjaga
terkontaminasinya
billet
oleh
lingkungan
Bahan
menggunakan
untuk
cetakan
cetakan
baja
pada
yang
ekstrusi
dikerjakan
panas
biasanya
panas.
Untuk
bulatyang
tebal
dindingnya
lebih
kecil
disbanding
Jenis-jenis proses ekstrusi: (a) Langsung, (b) Tak langsung, (c) Hidrostatis,
dan (d) Impak (kejut).
Ada 4 macam jenis proses dasar ekstrusi :
a. Ekstrusi langsung Dikenal juga dengan sebutan
ekstrusi maju (forward extrusion). Prosesnya
mirip dengan ketika pasta gigi ditekan keluar dari
tube-nya. Billet bergerak relatif terhadap dinding
kontainer. Gesekan antara billet dengan dinding
kontainer
C. Rolling
`Rolling
(Pengerolan)
adalah
proses
deformasi
dengan
menggunakangaya tekan yang kuat pada kedua rol yang berlawanan untuk
membuat perubahan ketebalan material.
Kegunaannya:
1. Membuat alumnium foil dengan ketebalan (0.008 mm).
2. Membuat lembaran logam yang digunakan pada pembuatan kaleng
dengan ketebalan (0,15 mm ).
3. Membuat baja rel kereta api.
Jenis-jenis roll ada roll dua tingkat, roll tiga tingkat, roll empat tingkat, dan roll
tandem, terlihat seperti gambar:
6
Macam macam dari proses rolling yang banyak dijumpai ada 4 proses,
yaitu;
1.
2.
3.
4.
Pengerolan panas.
Pengerolan dingin.
Pengerolan ring.
Roll piercing
Pada saat pengerollan ini juga akan terjadi perubahan struktur dan
deformasi dari bentuk cristal pada awal penempaan batangan logam yang
akan mengalamipemuaian,pemadatan struktur cristal, dan lebih ulet, akibat
penekan pada pengerollan panas. Terlihat pada gambar.
biasanya
dihitung
dari
pengurangan
ketebalan
dan
dapat
H 0H 1
100
H1
Keterangan :
= % besar reduksi
H1
H0
e.
d. Koefisien gesekan
Kekuatan mekanik benda kerja
f.
Lebarnya benda yang
akan di rolling
D. Forging
Forging
(Penempaan)
proses
deformasi
yang
dilakukan
dengan
menekan benda kerja diantara dua cetakan (die), baik menggunakan gaya
kejut (impact) atau ditekan secara gradual hingga diperoleh bentuk akhir
benda kerja yang diinginkan.Kegunaannya untuk menempa logam baja.
10
2. Corrosion Protection
Korosi adalah proses perusakan logam, dimana logam akan mengalami
penurunan mutu (degradation), karena bereaksi dengan lingkungan baik itu
secara
kimia
atau
elekrokimia
pada
waktu
pemakaiannya.Sedangkan
11
memisahkan
permukaan
dengan
air/elektrolit
dan
oksigen.
2. Cathodic Protection
Penggunaan
anoda
korban
untuk
system
atau
ditempelkan
Anoda
yang
secara
menyebar.
ditempelkan
menyebar
Zn, Al, Mg. Pada anoda, Misal Mg ditambahkan back fill untuk meningkatkan
konduktivitas
tanah
sekeliling
anoda
dan
menurunkan
korosi
anoda
yaitu
menghambat
memperlambat
suatu
zat
kimia
yang
dapat
atau
suatu
reaksi
suatu
suatu
ke
lingkungan
13
proses
pengujian
bahan
ada
dua
macam
jika
ditinjau
Pengujian
ini
dilakukan
dengan
dua
pertimbanagn
yaitu
untuk
suatu
material
memiliki
spesifikasi
kualitas
tertentu.
14
2. Pengujian Tarik
Pengujian ini merupakan proses pengujian yang biasa dilakukan karena
pengujian
tarik
dapat
menunjukkan
perilaku
bahan
selama
proses
pembebanan. Pada uji tarik , benda uji diberi beban gaya tarik , yang
bertambah secara kontinyu, bersamaan dengan itu dilakukan pengamatan
terhadap perpanjangan yang dialami benda uji.
3. Pengujian lengkung
Pengujian ini merupakan salah satu pengujian sifat mekanik bahan
yang diletakkan terhadap specimen dan bahan, baik bahan yang akan
digunakan pada kontraksi atau komponen yang akan menerima pembebanan
terhadap suatu bahan pada satu titik tengah dari bahan yang ditahan diatas
dua tumpuan.
4. Uji impact
Uji impact dilakukan untuk menentukan kekuatan material sebagai
sebuah metode uji impct digunakan dalam dunia industry khususnya uji
impact charpy dan uji impact izod. Dasar pengujian ini adalah penyerapan
energy potensial dari pendulum beban yang mengayun dari suatu ketinggian
tertentu dan menumbuk material uji sehingga terjadi deformasi.
5. Uji struktur
15
B. Pengujian non-destruktif
Pengujian ini tidak merusak dan merupakan bagian dari pengujian
bahan. Berainana dengan pengujian destruktif pengujian nendstruktif terdiri
dari:
1. Penetrant testing
Yaitu pengujian yang digunakan untuk melihat keretakan dan perositas
dari suatu bahan. Pengujian dengan penetrant terdiri dari 4 tahap yaitu
pembersihan awal, pemberian penetrant, pembersihan penetrant, dan
pemberian developer. Pengujian ini memiliki keuntungan yaitu murah dan
cepat dilaksanakan.
2. Magnetic particle testing
Pengujian yang juga biasa disebut dengan pengujian menggu-nakan
partikel magnetic ini digunakan untuk diskontinuitas yang ada dipermukaan
dan dekat permukaan. Pengujian ini dapat kita lakukan
untuk melihat
keretakan permukaan pada semua logam induk maupun ion, laminasi fusi
yang tidak sempurna, undercut, dan subsurface crack. Jika dibandingkan
16
dengan uji penetrant, pengujian ini dilakuakn untuk diskontinuitas yang lebih
dalam.
3. Ultrasonic testing
Pengujian ini menggunakan metode gelombang suara dengan frekuensi
tinggi. Keuntungan dari pengujian ini yaitu dapat dilakukan pada semua
bahan dan lebih dalam jika dibandingkan dengan uji magnetic dan uji
penetrasi karena menggunakan pantulan gelombang.
4. Radiography
Yaitu pengujian dengan menggunakan x-ray untuk mendapatkan
gambar dari material. Prinsipnya sama denagn penggunaan pada tubuh
material hanya saja menggunakan gelombang yang lebih pendek.
5. Eddy Current
4. Mineral Processing
Pengolahan
bahan
galian
(mineral
beneficiation/mineral
perbedaan-perbedaan
sifat
fisik
bahan
galian
untuk
(coal washing)
jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan
siap untuk dilebur atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut
perlu menjalani pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu atau kadarnya
dapat ditingkatkan sampai memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan.
Keuntungan yang bisa diperoleh dari proses PBG tersebut antara lain adalah :
1. Mengurangi ongkos angkut.
2. Mengurangi ongkos peleburan.
3. Mengurangi kehilangan (losses) logam berharga pada saat peleburan.
4. Proses pemisahan (pengolahan) secara fisik jauh lebih sederhana dan
menguntungkan daripada proses pemisahan secara kimia.
Sedangkan metalurgi (metallurgy) adalah ilmu yang mempelajari caracara untuk memperoleh logam (metal) melalui proses fisika dan kimia serta
mempelajari cara-cara memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia logam murni
maupun paduannya (alloy). Metalurgi ada dua macam atau kelompok utama,
yaitu :
a. Metalurgi ekstraktif (extractive metallurgy).
b. Metalurgi fisik dan ilmu bahan (physical metallurgy and material
science).
b. Menghasilkan
ukuran
dan
bentuk
partikel
yang
sesuai
dengan
f. Rotary breaker
g. Hammer mill
20
Pengayakan
atau
penyaringan
adalah proses
pemisahan
secara
(undersize).
Saringan (sieve) yang sering dipakai di laboratorium adalah :
a. Hand sieve
b. Vibrating sieve series / Tyler vibrating sive
c. Sieve shaker / rotap
d. Wet and dry sieving
Sedangkan ayakan (screen) yang berskala industri antara lain :
a) Stationary grizzly
b) Roll grizzly
c) Sieve bend
d) Revolving screen
e) Vibrating screen (single deck, double deck, triple deck, etc.)
f) Shaking screen
g) Rotary shifter
b. Klasifikasi (Classification)
Klasifikasi adalah proses pemisahan partikel berdasarkan kecepatan
pengendapannya dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan
dalam suatu alat yang disebut classifier. Produk dari proses klasifikasi ada 2
(dua), yaitu :
21
Proses pemisahan dalam classifier dapat terjadi dalam tiga cara (concept),
yaitu :
Partition concept
Tapping concept
Rein concept
Hal ini dapat berlangsung apabila sejumlah partikel dengan bermacam-
macam ukuran jatuh bebas di dalam suatu media atau fluida (udara atau air),
maka setiap partikel akan menerima gaya berat dan gaya gesek dari media.
Pada saat kecepatan gerak partikel menjadi rendah (tenang/laminer), ukuran
partikel yang besar-besar mengendap lebih dahulu, kemudian diikuti oleh
ukuran-ukuran yang lebih kecil, sedang yang terhalus (antara lain slimes)
akan tidak sempat mengendap. Peralatan yang umum dipakai dalam proses
klasifikasi adalah :
a. Scrubber
b. Log washer
c. Sloping tank classifier (rake, spiral & drag)
d. Hydraulic bowl classifier
e. Hydraulic clindrical tank classifier
f. Hydraulic cone classifier
g. Counter current classifier
h. Pocket classifier
i. Hydrocyclone
j. Air separator
k. Solid bowl centrifuge
l. Elutriator
22
media
fluida,
jadi
sebenarnya
juga
memanfaatkan
perbedaan
Aliran fluida horisontal, contoh sluice box, shaking table dan spiral
concentration.
23
terjadi pengendapan bebas (free settling). Tetapi bila jumlah partikel banyak
gerakannya akan terhambat sehingga terbentuk stratifikasi yang terdiri dari
3 (tiga) tahap sebagai berikut :
a. Hindered settling classification ; klasifikasi pengendapannya terhalang.
b. Differential accelerationpada awal pengendapan ; artinya partikel yang
berat mengendap lebih dahulu.
c. Consolidation trickling pada akhir pengendapan ; partikel-partikel kecil
berusaha mengatur diri di antara partikel-partikel besar sesuai dengan
berat jenisnya.
Produk dari proses konsentrasi gravitasi ada 3 (tiga), yaitu :
-
Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan yang tidak
terlalu besar.
Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah dengan debu yang
berterbangan.
Mineral-mineral yang bersifat konduktor antara lain adalah :
Galena (Pb S)
Concurrent
Countercurrent
Counter rotation
26
a. Pembuih (frother) yang berfungsi sebagai pen-stabil gelembunggelembung udara. Misalnya : methyl isobuthyl carbinol (MIBC), minyak
pinus, dan terpentin.
b. Kolektor / pengumpul (collector) yang bisa mengubah sifat permukaan
mineral yang semula suka air menjadi suka udara. Contohnya :
xanthate, thiocarbonilid, asam oleik, dll.
c. Penekan / pencegah (depresant) yang berguna untuk mencegah agar
mineral pengotor tidak ikut menempel pada udara dan ikut terapung.
Misalnya : Zn SO4 untuk menekan Zn S.
d. Pengatur keasaman (pH regulator) yang berfungsi untuk mengatur
tingkat keasaman proses flotasi. Misalnya : HCl, HNO 3, Ca (OH)3, NH4
OH, dll.
Produk flotasi ada 3 (tiga) macam, yaitu :
Konsentrat (concentrate) yang berupa mineral-mineral yang ikut terapung
(mineral-mineral apungan) dengan gelembung-gelembung udara.
Amang (middling) yang merupakan mineral-mineral apungan yang masih
mengandung banyak mineral-mineral pengotor.
Ampas (tailing) yang tenggelam terdiri dari mineral-mineral pengotor.
Peralatan yang biasa dipakai adalah :
a. Mechanical flotation yang terdiri dari berbagai variasi antara lain :
-
Agitair cell
Denver cell
Krupp cell
Outokumpu cell
Wemco-Fagregren cell
27
Daftar Pustaka
-
%20penggunaan-Literatur.pdf
By Dr W. R. Tyfour , B.Sc.
Engineeringpaper
about
Productions
Rolling,
from
and
mutah
Metallurgical
university,
http://www.arab-eng.org/vb/attachment.php?
-
attachmentid=3613&d=1145558736
http://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/pembentukan-logam-metalforming/proses-penempaan-bahan-logam-tempa-forging
http://nzic.org.nz/ChemProcesses/metals/8J.pdf
http://www.cortecvci.com/Publications/Papers/VCIProducts/CTP-13.pdf
Silalahi. L., 1996,Pengendalian Korosi Untuk Meningkatkan Efisiensi
Industri Dengan Protective Coating, Workshop Korosi, Dies Natalis ITB,
Bandung .
28