Anda di halaman 1dari 9

IQ

111

Kepercayaan
Diri

Kerja
Sama

Kurang

Baik

Costumer
Inovasi
Service
Baik

Baik

Leader
Tes

Type AQ

Type
DISC

Deserter

Climber

111 120 : Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)


Kiat Menjadi Pemimpin Yang Baik Bagi Diri Sendiri
Belajar kepemimpinan ternyata tidak melulu belajar perihal bagaimana kita memimpin orang lain.
Belajar kepemimpinan yang sesungguhnya adalah belajar bagaimana kita bisa melakukan kontrol
dan memimpin diri kita sendiri.
Orang bilang memimpin diri sendiri merupakan kunci untuk memimpin orang lain karena Anda
bukanlah pemimpin yang baik kalau belum bisa memimpin diri sendiri.
Oke, lalu apa dan bagaimana sebenarnya memimpin diri sendiri itu?
Dari beberapa pembahasan perihal memimpin diri sendiri, saya menyukai model Self Limited
Company dari Pentti Sydnmaanlakka yang ditulisnya dalam suatu artikel berjudul What is Selfleadership.
Model beliau mencoba menempatkan kita menjadi layaknya seorang pemimpin perusahaan yang
harus mengendalikan 5 divisi utama yaitu: pikiran, tubuh, perasaan, pekerjaan, dan spiritual.
Pikiran berarti Anda mampu mengendalikan pikiran Anda untuk mampu berpikir dengan baik,
memiliki daya analisa dan ingatan yang baik, punya kreatifitas dan persepi yang baik pula.
Tubuh berarti Anda mampu menjaga tubuh untuk tetap sehat dengan memperhatikan pola makan,
rutinitas olahraga, istirahat dan relaksasi yang cukup.
Perasaan berarti Anda memiliki kendali terhadap emosi, pola reaksi dan memiliki pilihan-pilihan
terbaik terhadap setiap respon yang mempengaruhi emosi Anda.
Spiritual berarti Anda memiliki nilai-nilai hidup, tujuan dan hasil akhir yang terjaga dalam koridor
keyakinan dan kepercayaan Anda.
Layaknya perusahaan beneran, Anda pun harus memiliki prinsip tata kelola yang baik. Beberapa
prinsip dari Pentti Sydnmaanlakka yang sangat baik untuk diingat adalah:
1. Anda harus punya tujuan Hidup. Anda harus punya tujuan dalam hidup ini mau apa? Visi
harus Anda miliki. Peran dan manfaat apa yang mau Anda berikan untuk Anda dan orang lain
harus ada. Bagi Anda yang belum tahu cepat-cepatlah mencarinya.

2. Anda harus Fokus. Anda memiliki prioritas hidup dan manajemen waktu yang baik. Tidak
semua keinginan bisa dipenuhi maka lakukan skala prioritas untuk itu. Jangan terlalu terpaku
pada parameter-parameter eksternal. Lebih baik menjadikan diri sendiri sebagai alat ukur
ketimbang membandingkan dengan orang lain. Dan, untuk bisa fokus maka Anda harus tahu
jalan sukses Anda. Tahu kekuatan Anda, keunikan Anda dan asahlah terus itu.
3. Anda harus fleksible, selalu ingin belajar, spontan, inovatif dan sangat senang dalam
menghadapi perubahan.
4. Anda harus selalu disiplin karena semua tidak akan terjadi tanpa kedisiplinan. Berikan
komitmen Anda karena melakukan perubahan itu tidak bisa cepat untuk itu jangan pernah
menyerah.
5. Anda harus Percaya diri, yakin dan tetaplah rendah hati kepada siapapun.
Hal lain yang juga harus Anda perhatikan dalam memimpin diri sendiri dan kenapa itu menjadi
berat adalah adanya kompromi (self excuse) dan tidak pernah ada hukuman (self punishment) pada
suatu pelanggaran dalam memimpin diri sendiri. Berbeda dengan memimpin orang lain Anda akan
tidak kenal kompromi dan selalu ada hukuman terhadap suatu pelanggaran.
Ternyata selama ini, kita hanya mengikuti nafsu kita saja. Lebih reaktif daripada proaktif. Padahal
untuk bisa memimpin diri sendiri Anda harus bisa membedakan mana diri Anda dan mana nafsu
Anda.
Pembahasan menarik perihal tersebut bisa kita pelajari dari kutipan tulisan Pak Muhammad Syafii
Antonio dalam bukunya yang berjudul Muhammad SAW: The Super Leader Super Manager, bagi
Anda yang belum pernah baca bukunya segeralah memilikinya. Berikut ini kutipan pembahasannya:
Setiap orang, merupakan pemilik sekaligus pengelola, pengamat sekaligus yang
mengalami tubuh, pikiran dan emosinya. Hal ini dapat digambarkan sebagai sebuah
kursi. Ketika Anda duduk di kursi itu (tubuh, pikiran dan emosi), Anda tidak dapat
mengamati kursi itu secara keseluruhan, juga tidak dapat mengatur kursi itu.
Sebaliknya, kursi itulah yang mengatur Anda! Untuk mengamati kursi itu, Anda harus
berdiri dari kursi itu. Artinya, Anda harus meyakinkan bahwa Anda bukanlah kursi itu.
Ketika Anda telah menyadari ini, dapat terpisah dari kursi itu, dan kemudian Anda dapat
mengaturnya, memindahkan, dan mempimpin kursi itu kearah yang diinginkan, dengan
demikian Anda menjadi penguasa dan pemimpin kursi itu.
Hal ini akan membuat orang tersebut dapat memfokuskan diri pada pengembangan
dimensi fungsioner dirinya, yaitu menjaga agar tubuhnya sehat dan energik, membuat

pikirannya lebih terbuka dan kreatif serta mencegahnya dari emosi negatif
Berarti disamping usaha dan prinsip pengelolaan diri diatas, kita juga harus bisa mengendalikan
nafsu kita. Inilah yang terpenting.
Bagaimanakah caranya?
Banyak orang melakukan meditasi, yoga dan kontemplasi. Namun, bagi sahabat-sahabat muslim
tentu sudah punya caranya yakni banyak berzikir, tafakur, shaum dan tentu saja mendirikan sholat.
Lebih lanjut Pak Syafii Antonio mengatakan bahwa latihan tersebut tidak hanya merelaksasi, tetapi
juga menimbulkan perasaan positif dan senang. Dengan cara tersebut, seseorang akan dapat
memfungsikan diri yang riang dan proaktif.
Kembali kepada kesimpulan akhir bahwa memimpin diri sendiri harus tahu apa yang dipimpin, kita
buat rencana, kita kelola, tetapi semuanya itu tidak boleh lepas dari rahmat Allah sebab semua
berada dalam gengaman-Nya.
Demikian para sahabat semua semoga berkenan dan semoga saya dan Anda bisa segera
mempraktekkannya.

Mengalahkan Musuh Utama Rasa Percaya Diri


Kita bisa menang atau kalah dalam meraih sukses dengan membangun rasa percaya diri. Meskipun
bukan faktor utama semata, rasa percaya diri juga saya yakini menjadi penentu berhasil tidaknya
kita mencapai tujuan.
Definisi Percaya diri menurut saya adalah keyakinan diri untuk melakukan tindakan yang
diinginkan dengan penuh harapan untuk bisa mewujudkannya. Kalaupun belum berhasil, tidak jadi
masalah yang penting sudah mencobanya. Tetap realistik dan positif sajalah sepanjang tidak
bergantung pada orang lain.
Banyak sudah pembahasan mengapa kita perlu memiliki rasa percaya diri karena diyakini orangorang dengan penuh rasa percaya diri akan lebih berhasil daripada orang tanpa rasa percaya diri.
Di dunia olahraga, kita sering lihat betapa kurangnya rasa percaya diri menyebabkan seseorang
tidak bisa melakukan eksekusi tendangan pinalti dengan baik. Jangankan pemain kelas kabupaten,
pemain kelas dunia saja terkadang tidak berhasil melakukannya karena ketegangan luar biasa yang
akhirnya membuat dia merasa tidak percaya diri.
Di dunia pekerjaan apalagi. Seorang pemimpin tanpa rasa percaya diri untuk memberikan
pengarahan di depan orang banyak sudah pasti kehilangan wibawa. Seorang staf yang tidak percaya
bahwa dirinya mampu melakukan pekerjaan baru yang lebih sulit sudah pasti tidak akan berhasil
memenuhi target waktu dan berprestasi. Seorang Supervisor yang tidak percaya diri dalam
mengambil keputusan sudah pasti akan merugikan teamnya terlebih lagi bila efeknya besar maka
perusahaan yang akan dirugikan.
Di kehidupan sehari-hari juga banyak. Kita sering mendengar orang berkata,Tidak percaya diri,
belum siap, tidak punya pengalaman dan kalaupun punya pengalaman masih belum yakin
melakukannya.
Orang banyak beranggapan bahwa mereka yang lebih siap, memiliki pengalaman dan
kemampuanlah yang akan memiliki rasa percaya diri lebih tinggi daripada kebanyakan orang lain.
Mereka itu yang akan sukses. Padahal kenyataannya belum tentu. Banyak mereka yang memiliki
kriteria itu belum tentu memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Seseorang dengan kemampuan baik terkadang masih tidak tidak percaya diri. Contohnya, teman
saya. Dia tidak mau berbicara dalam suatu rapat untuk mengemukakan ide baiknya. Padahal saya
tahu betul dia memiliki cara jitu untuk membuat pekerjaan lebih baik karena dia punya kemampuan
dan pengalaman di tempat kerja sebelumnya.
Saya bukannya tidak punya kemampuan. Kemampuan ada, tetapi entah mengapa rasa percaya diri
itu kok tidak ada sama sekali ya, begitu kata-kata yang terdengar dari mereka yang merasa punya
kemampuan tetapi belum berani bertindak.

Memiliki kemampuan atau pun tidak kini bukan menjadi penyebab kurangnya rasa percaya diri.
Ada sesuatu atau bisa kita katakan faktor tertentu yang kadang membuat kita tidak percaya diri
bukan? Memang benar kemampuan, pengalaman dan pengetahuan diperlukan. Anda yang belum
memilikinya harus membangun itu semua agar lebih percaya diri. Namun, kita harus mengetahui
bahwa ternyata ada 2 musuh utama yang membuat kita tidak percaya diri. Apa sajakan itu?
Musuh nomor satu : Pikiran Anda sendiri.
Pikiran Anda harus diwaspadai karena dia yang kerap kali berbicara bahwa Anda tidak layak dan
sangat kuatir terhadap tindakan Anda.
Benar sekali, suara pertama yang kita dengar saat hendak bertindak pasti adalah suara di pikiran.
Kita harus waspada terhadap pikiran negatif kita sendiri.
Apakah saya sudah yakin bisa melakukannya?
Saya tidak memiliki kemampuan untuk itu sebelumnya. Ini sesuatu yang baru. Saya belum tahu
apa-apa. Jadi saya pasti gagal!
Jangan coba-coba untuk berbicara nanti kamu hanya akan jadi tertawaan saja.
Banyak lagi suara-suara negatif yang biasanya berbisik di telinga Anda. Itu dari sahabat karib Anda
yang selalu menemani dimana pun Anda berada karena dia adalah pikiran Anda. Berhati-hati karena
terkadang kita lebih sering mendapatkan suara negatif darinya.
Musuh nomor dua : Faktor Suara-Suara di luar anda.
Suara di luar Anda bisa berupa standar, ukuran ataupun pendapat dari orang-orang terdekat Anda
seperti: orang tua, istri, saudara, teman, atasan dan lain sebagainya yang selalu membuat
pernyataan-pernyataan yang terkadang meragukan Anda.
Apakah kamu sudah yakin dengan keputusan kamu?
Apakah sudah dipikirkan baik-baik? Si fulan saja sudah mencobanya berkali-kali tetapi tidak
berhasil juga tuh.
Semoga kamu menang agar kita semua senang.
Standar orang lain ini terkadang berguna untuk memacu semangat kita, tetapi terkadang malah
membuat beban buat Anda dan menimbulkan rasa tidak percaya diri.
Kedua musuh itu terkadang berkolaborasi. Misalkan, Anda hendak maju sebagai ketua panitia acara
kantor. Kemudian musuh pertama Anda akan berkata,Saya belum punya pengalaman, bisa tidak
ya? Kali pertama mungkin, Anda akan tetap berpikiran positif bahwa Anda bisa dan Anda bisa
belajar dari teman Anda yang periode lalu sudah sukses menjadi ketua panitia. Sayangnya, atasan
Anda berkata bahwa Anda harus lebih sukses daripada teman Anda itu. Nah jadilah Anda tidak
percaya diri karena standar atasan Anda. Pada gilirannya musuh nomor satu lagi yang akan masuk

dan berkata,Anda tidak bisa sesukses atau melebihi teman Anda.


Itulah musuh-musuh utama Anda yang akan mengurangi rasa percaya diri Anda. Bila kita sudah
mengenali musuhnya, kita hanya tinggal mencari senjata untuk mengatasinya. Kenali musuhnya
untuk kemudian ciptakan strategi mengatasinya sehingga rasa percaya diri Anda tetap tinggi dalam
meraih kesuksesan.
Terlalu yakin pada kemampuan sendiri tetapi tidak realistik juga tidak baik. Terlalu percaya diri
terkadang menyeret kita untuk bertindak semaunya, terkesan sombong dan celakanya kalau ternyata
gagal malah membuat orang mencibir dan sangat senang dengan kegagalan kita.
Saya jadi ingat tulisan lalu mengenai kunci keberhasilan Arnold berikut:
1. Trust Yourself
2. Break Some Rules
3. Dont be Afraid to Fail
4. Ignore the Naysayers
5. Work Like Hell
6. Giving Something Back
Anda bisa membacanya kembali tips pak Arnold itu disini. Bila berkenan Anda bisa juga membaca
3 kebiasaan yang menandakan bahwa Anda adalah orang percaya diri disini. Tidak perlu risau
dengan percaya diri. Anda adalah orang percaya diri bila punya ketiga kebiasaan itu silahkan
membacanya lagi.

Rahasia Sukses Dr. Arnold Schwarzenegger Dibagikan untuk Anda


Siapa yang tidak kenal Arnold Schwarzenergger? Beliau adalah atlet, aktor dan pengusaha ternama
Amerika. Dia pun pernah menjabat sebagai gubenur California selama 2 periode.
Bila Anda tertarik apa rahasia seorang atlet pada akhirnya berhasil menjadi seorang pemimpin
pemerintahan maka inilah rahasianya. Rahasia ini pernah disampaikannya saat dia memperoleh
gelar Dokter Honoris Causa di University of Southern California tahun 2009.
Sengaja saya ambil terjemahannya secara langsung dengan sedikit proses edit agar tidak terlalu
panjang dan membuat bosan Anda saat membacanya.
1. Trust Yourself (Percaya Dirilah)
Dari kecil, kita sudah mendengar begitu banyak nasehat dari orang tua, guru dan semua orang.
Namun, cobalah Anda cari lebih jauh lagi di dalam lubuk hati Anda siapa yang Anda inginkan
sesungguhnya? Bukan apa, tapi siapa. Carilah apa yang membuat Anda bahagia, tak peduli betapa
gila kedengarannya buat orang lain.
Saya ingin berbeda dan bertekad untuk menjadi unik. Saya terdorong untuk berpikir besar dan
bermimpi besar meskipun semua orang berpikir bahwa saya gila, tetapi saya tidak peduli. Saya
ingin menjadi juara binaraga dan datang ke Amerika lalu membuat film dan menghasilkan jutaan
dolar. Percayalah bahwa Anda bisa.
2. Break Some Rules (Jangan Terpaku pada Aturan Orang Lain)
Anda harus berpikir di luar kotak. Saya ingat benar bahwa setelah selesai dengan karir binaraga dan
ingin masuk ke dunia akting itu sangatlah sulit. Anda dapat membayangkan para agen berkata
perihal tubuh saya yang besar yang tidak akan cocok untuk main film. Mereka juga juga
mengeluhkan aksen saya dan bilang bahwa tidak seorang pun pernah menjadi bintang dengan aksen
seperti itu, apalagi dengan aksen Jerman, tambah lagi nama kamu pada billboard tidak akan menarik
untuk menjual banyak tiket.
Namun, saya tidak mendengarkan itu semua. Itu adalah adalah aturan mereka, bukan aturan saya.
Saya yakin saya bisa melakukannya jika saya bekerja keras seperti yang saya lakukan di binaraga.
Mulailah saya bekerja, mengambil kelas akting, kelas bahasa Inggris, kelas pidato dan kelas dialog
sampai akhirnya berhasil mendapakan bagian peran pertama di sebuah stasiun Televisi.
Anda lihat sekarang, Ill be back! menjadi salah satu kata paling terkenal dalam sejarah film dan
semua itu karena aksen gila saya. Hal-hal yang agen katakan dulu dan membuat saya seakan tidak
mungkin untuk mendapatkan pekerjaan karena tubuh saya dan aksen saya , tiba-tiba menjadi harta
buat saya.

Sama ketika saya mencalonkan diri sebagai gubernur semua orang berkata saya tidak layak. Saya
seharusnya saya menjadi walikota dulu, kemudian anggota parlemen, kemudian wakil gubernur dan
baru kemudian menjadi gubernur. Itulah cara kerja dalam karir politik menurut mereka.
Saya berkata, Saya tidak tertarik pada karir politik karena saya ingin menjadi pelayan masyarakat.
Saya ingin memperbaiki masalah California.
Jadi, saya memutuskan maju. Saya tidak memperhatikan aturan mereka dan saya berhasil.
3. Dont Be Afraid to Fail (Jangan Takut Gagal)
Apa pun yang pernah saya coba maka saya selalu siap untuk gagal. Coba lihat bahwa tidak semua
film-film saya sukses di pasar. Tapi itu bukan masalah buat saya. Pada saat yang lain saya mampu
membuat film-film saya lainnya meraih box office seperti Terminator, Conan, True Lies, Predator
dan Twins.
Jadi, Anda tidak bisa selalu menang, tapi janganlah takut membuat keputusan. Kata gagal jangan
sampai menghalangi niat Anda. Bila Anda tahu bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan
maka kesuksesan akan datang. Jadi jangan takut untuk gagal.
4. Ignore the naysayers (Jangan Dengarkan Para Penentang)
Berapa kali Anda mendengar bahwa Anda tidak dapat melakukan ini dan Anda tidak bisa
melakukan itu karena tidak pernah ada orang melakukan sebelumnya? Saya justru menyukai ketika
seseorang berkata bahwa tak seorang pun pernah melakukannya karena itu berarti saya adalah orang
pertama yang melakukannya.
Hal yang sama terjadi ketika Anda melihat Barack Obama. Jika dia hanya mendengarkan para
penentangnya maka dia tidak akan pernah mencalonkan diri sebagai presiden. Orang-orang
mengatakan bahwa dia tidak bisa melakukannya, bahwa ia tidak bisa terpilih, bahwa ia tidak bisa
mengalahkan Hillary Clinton. Namun, dia lebih suka untuk mengikuti kata hatinya sampai akhirnya
dia mengubah jalannya sejarah Amerika.
Jika saya mendengarkan para penentang maka saya masih hanya akan berada di Pegunungan Alpen
Austria. Saya tidak akan pernah datang ke Amerika. Saya tidak akan pernah bertemu dengan istri
saya dan saya tidak akan memiliki empat anak yang baik.
Bila saya mendengarkan para penentang maka saya tidak akan pernah menjadi aktor dalam film,
saya tidak akan berdiri di sini di depan Anda hari ini sebagai gubernur negara bagian terbesar dari
Negara yang terbesar di dunia. Saya tidak pernah mau mendengar bahwa, Kamu tidak bisa. Saya
selalu mendengarkan diri sendiri dan berkata, Ya, Anda bisa.

5. Work like hell (Kerja Keras)


Saya tidak pernah ingin kalah dalam kompetisi atau kalah dalam pemilihan karena saya bekerja
cukup keras.
Mohammed Ali, salah satu pahlawan besar saya, memiliki contoh sangat bagus di tahun 70-an
ketika dia ditanya, Berapa banyak sit-up yang Anda lakukan? Dia berkata, Saya tidak
menghitung sit-up saya. Saya baru mulai menghitung ketika mulai sakit. Ketika saya merasa sakit,
saat itulah saya mulai menghitung, karena itulah saat benar-benar penting. Itulah yang membuat
Anda juara. No pain No Gain. Sama sekali tidak ada jalan kecuali dengan kerja keras bila Anda
ingin menang. Anda tidak bisa memanjat tangga kesuksesan dengan tangan hanya di saku Anda.
6. Giving Something Back (Berbagilah)
Apapun jalan yang Anda ambil dalam hidup Anda, Anda harus selalu menemukan waktu untuk
memberikannya kembali ke orang lain. Dengan mengulurkan tangan dan membantu orang lain,
anda akan memperoleh kepuasan lebih dari apa pun yang pernah Anda lakukan.
Itulah 6 aturan keberhasilan Arnold. Lebih lanjut Arnold menambahkan,The mind is the limit. As
long as the mind can evision the fact that you can do something, you can do it, as long as you really
believe 100 percent.
Arnold Schwarzenegger sangat percaya pada kekuatan pikiran. Dia selalu membayangkan
kesuksesan dalam pikirannya dan percaya 100 persen pada pikiran itu. Terlepas dari kasus pribadi
yang akhirnya menyebabkan dia harus bercerai dari Istrinya meskipun telah menikah selama kurang
lebih 25 tahun, aturan keberhasilan Dr. Schwarzengger semoga membawa inspirasi untuk kita
semua.

Anda mungkin juga menyukai