. . .
.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam
beberapa hari yang tertentu.
karena itu, yang mengetahui bahwa orang itu sedang melakukan ibadah puasa
hanyalah Allah dan dirinya sendiri.
Maka nilai puasa ini sangat tinggi sekali derajatnya, begitu pula pahalanya.
Sebab puasa yang dilakukan dengan ikhlas menurut tuntutan syra, penelitian
pahala atau ganjarannya yang besar langsung dari karunia dan rahmat Allah Yang
Maha Esa Lagi Maha Penyayang.
Sidang jamaah tarwih yang sama berbahagia. Puasa adalah ibadah perisai,
dinding dan benteng. Sebab dapat melindungi pelaksanaannya dari kelemahan
rohani dan jasmani. Puasa menjadi sumber penumbuh kekuatan cita-citam
kehendak dan kemauan. Puasa sebaga sumber sinar iman di dalam batin. Selain
dari itu puasa menjadi sumber pokok kekuatan dan kesehatan, baik jasmani
maupun rohaniah serta menambah lemah lembut dan kehalusan budi pekerti dan
akhlak yang luhur.
Manfaat puasa dan bulan ramadhan sebagagaimana hadist Nabi Saw.
:
.
Abu Said Al-Khudri ra. berkata: Rasulullah Saw. bersabda: Tiada seorang yang
berpuasa sehari saja karena Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya
dari api neraka jarak tujuh puluh tahun.
Sidang jammah tarwih yang sama berbahagia.
Selain itu banyak disebutkan pula dalam hadist-hadist Nabi, bahwa ibadah
pausa ini mempunyai keistimewaan-keistimewaan dari keutamaan-keutamaan,
: ,
. ,
Demi Allah yang jiwanya ada di tangan-Nya, bau mulut orang yang puasa bagi
Allah lebih harum dari bau misik (kasturi). Dan untuk orang puasa dua kali masa
gembira, yaitu: ketika akan berbuka puasa, dan ketika ia menghadap Tuhan akan
gembira benar, menerima pahala puasanya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Nyatalah bahwa dari hadist tersebut, mengemukakan betapa keistimewaan
bagi orang yang melakukan puasa adalah:
1. Bauh mulutnya di sisi Allah lebih harum dari pada misik (kasturi).
2. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, kegembiraan di dunia dan
kegembiraan di akhirat.
a. Kegembiraan di dunia, terjadi di kala berbuka puasa di waktu magrib dan
diwaktu telah selesai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama 1
bulan yang diakhiri dengan Hari Raya Idul Fitri. Di saat itu ia merasa
gembira sekali karena Allah Taala telah memberikan taufik dan hidayahNya untuk suksesnya menunaikan ibadah suci dengan sempurna. Sebab ia
telah lulus dan berhasil puasa walaupun dengan menghadapi cobaan dan
ujian mental berupa menindas syahwat hawa nafsu terutama di siang hari.
Selain itu karena ia telah dapat menikmati makan dan minum di malam
hari setelah merasakan letih dan dahaga setiap siang hari selama ia
melakukan puasa.
b. Kegembiraan yang akhirat, aialah ketika bertemu dengan Tuhannya, ketika
ia mengetahui bahwa ibadah dan ketaatannnya memperoleh keridhaan
Allah dan langsung diterima-Nya kemudian dikala itu ia menerima bahala
genajran yang telah dijanjikan oleh Allah swt. yang selanjutnya ia akan
masuk di Pintu Royyaan.
Demikian besarnya pahala Puasa Ramadhan.
Demikian kiranya ceramah singkat saya bawakan semoga bermanfaat bagi kita
semua dan saya akhiri dengan ucapan Hadanallahu Waiyyakum Ajmain Assalamu
Alaikum Wr. Wb.
Seperti yang telah kita maklumi bahwa lailatul Qadr itu ada pada bulan
ramadhan yaitu malam yang dimaksudkan dalam firman Allah yang artinya:
sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan
sesungguhnya kami-lah yang memberikan peringatan (As Dukhaan:3)
Dan karena penyepinya Rasulullah saw. di gua Hira adalah pada bulan
ramadhan, dan kejadian turunnya Jibril as adalah di dalam gua Hira.
Jadi Nuzul Quran ada [pada bulan Ramadhan, pada hari senin, sebab
semua ahli sejarah atau sebagian besar mereka sepakat bahwa diutusnya beliau
menjadi Nabi adalah pada hari senin. Hal ini sangat kuat karena Rasulullah saw
ketika ditanya tentang puasa senin beliau menjawab: Di dalamnya akau
dilahirkan dan di dalamnya diturunkan (wahyu) atasku (HR. Muslim).
Hadirin hadirat yang sama-sama dimuliakan oleh Allah swt.
Peristiwa Nuzul Quran bukanlah diharapkan agar dijadikan sebagai hari
raya oleh umat ini, yang dirayakan setiap tahun, karena hari raya oleh umat ini,
yang dirayakan setiap tahun, karena Islam bukanlah agama perayaan sebagaiaman
halnya agama-agama lain.
Islam tidak memerlukan polesan, tidak perlu dibungkusa dengan perayaanperayaan yang membuat orang-orang tertarik kepadanya.
Karena turunnya al-Qur'an bukan untuk diperingati setiap tahunnya,
melainkan untuk memperingatkan kita setiap saat.
membaca
dan
membaca
lagi. Allah
berfirman
yang
artinya:
itu mengharapkan
Qur'an, ada yang sekali dan dapat yang dua kali. Sementara kita
Ramadhan jika khatam sekali saja maka sudah puas dan gembira.
sebulan