Journal Reading
Multimodal Analgesia for
Perioperative Pain Management
Asokumar Buvanendran, MD
Professor, Department of
Anesthesiology, Director of Orthopedic
Anesthesia
Rush University Medical Center,
Pendahuluan
Multimodal
analgesia
memiliki
keefektifan pada rejimen individu
dengan
dosis
optimal
yang
menghasilkan efek maksimal dan
mengurangi efek samping obat
analgesik (terutama opioid).
Pembahasan ini hanya akan fokus
terhadap kemajuan terbaru pada
agen farmakologis untuk terapi
multimodal
Acetaminophen
Hampir setengah pasien (42,7%)
menerima dosis tunggal parasetamol
sebagai monoterapi untuk nyeri pasca
operasi (Grcs dan rekan )
Berdasarkan penelitian saat ini (systematic
review) kombinasi acetaminophen dan non
steroid Obat anti-inflamasi (NSAID) telah
diselidiki memiliki efek yang lebih kuat dan
memberikan efek analgesia yang lebih baik
dibandingkan dengan obat single.
4
Dalam
penelitian
Southworth
dan
rekan
didapatkan
kelompok
yang
menggunakan
ibuprofen 800 mg/6 jam 22% mengurangi
penggunaan morfin pasca operasi
Pada penelitian lain yang membandingkan
ketorolac intra nasal (IN) dengan plasebo
didapatkan 60% dari peserta dalam kelompok
studi dilaporkan bisa mengontrol rasa sakit
dengan sangat baik dibandingkan dengan 13% di
group plasebo. Ketorolac IN 31.5mg setiap 6 jam
selama 48 jam, kemudian bisa diteruskan sampai
5 hari pada pasien yang menjalani operasi
abdomen bisa menurunkan penggunaan morfin.
Ketorolac IN sekarang dapat digunakan sebagai
terapi rawat jalan setelah pulang ke rumah.
7
Anti konvulsan
Pada penelitian terhadap pasien yang menjalani
artroplasti total lutut ketika diberikan sebelum
dan sesudah dioperasi, gabapentin menurunkan
konsumsi morfin pada 2-4 hari pasca operasi
dan meningkatkan fleksi lutut aktif pada 2-3 hari
pasca operasi. Hal ini terjadi tanpa peningkatan
efek samping.
Sen et al mengungkapkan bahwa gabapentin
1200 mg diberikan sebelum operasi bisa
menurunkan konsumsi morfin, mengurangi nyeri
insisi pada 1, 3, dan 6 bulan, dan meningkatkan
kepuasan pasien dibandingkan dengan placebo.
11
15
Memantine,
antagonis
reseptor
NMDA non-kompetitif secara oral
terbukti lebih bermanfaat daripada
ketamin
sebagai
tambahan
analgesik. Dalam sebuah penelitian,
dosis harian memantine 30 mg
menurunkan nyeri hingga 80% yang
diikuti selama satu bulan setelah
amputasi ekstremitas atas.
16
Alpha 2 Agonists
Baru-baru
ini,
Lena
dan
rekan
membandingkan clonidine/morfin spinal
ditambah infus remifentanil terhadap infus
sufentanil untuk analgesia pada 83 pasien
yang menjalani open heart surgery. Pada
kelompok clonidine/morfin spinal memiliki
waktu ekstubasi yang lebih cepat, skor
nyeri yang lebih rendah pasca-op,
penurunan penggunaan morfin, dan
meningkatkan kepuasan pasien.
17
20
Kesimpulan
Nyeri postoperative akut merupakan respon
yang dapat diprediksi. Penelitian terbaru
menyatakan bahwa nyeri post-operative akut
yang tidak tertangani dengan baik bisa
menjadi nyeri persisten kronik.
Penting untuk tenaga kesehatan memahami
cara penanganan nyeri post-operative dengan
berbagai pilihan terapi seperti multimodal
analgesia sehingga nyeri akut bisa ditangani
dan mencegah agar tidak menjadi nyeri
kronik.
21