Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dalam
TIPOLOGI LINGKUNGAN
DAMPAK POTENSIAL
Perubahan Iklim Mikro
Perubahan Fisiografi (Bentang Lahan)
Peningkatan Erosi & Sedimentasi
Perubahan Pola dan Penggunaan Lahan
Penurunan Kualitas Air
Penurunan Air Tanah
Pencemaran Limbah Domestik
Pencemaran Kualitas Udara
Peningkatan Kebisingan dan Getaran
Terganggunya Flora Darat
Terganggunya Fauna Darat
Perubahan Biota Air
Konflik Sosial
Persepsi Masyarakat
Kesempatan Kerja
Peluang Berusaha
Kependudukan
Pendapatan Masyarakat
Perekonomian Lokal
Kesehatan Masyarakat
Perubahan Tata Ruang
Resiko K-3 bagi Karyawan
ISSUE POKOK
Penurunan Kualitas Udara
Peningkatan Kebisingan
Penurunan Kualitas Air
Sikap & Persepsi Masyarakat
Konflik Sosial
Peluang dan Kesempatan
Berusaha
Peningkatan Pendapatan
Masyarakat dan PAD
Kesehatan Masyarakat & Limbah
Domestik
Gangguan Lalu-lintas
FISIK-KIMIA
BIOLOGI
SOSEKBUDKESMAS
Identifikasi
Dampak Potensial
Pemusatan
Dampak Penting
Gambar VI-1. Bagan Alir Proses Pelingkupan Kegiatan Pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor
b.
Tahap Konstruksi
Mobilisasi peralatan dan material.
Penerimaan tenaga kerja.
Pembersihan dan pematangan lahan.
Pembangunan sarana dan prasarana.
c.
Tabel VI-1. Matriks Identifikasi Dampak Pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan
Komp. Kegiatan
Komp.Lingkungan
Tahap
Pra
Konstruksi
1
Tahap Konstruksi
1
Keterangan
4
A. FISIK KIMIA
1. Iklim
a. Iklim Mikro
b. Kualitas Udara
c. Kebisingan
2. Fisiografi / Bentang Lahan
3. Kualitas Air
-P
-P
-
-TP
-P
-P
-TP
-P
-P
-P
-P
+P
+P
+P
+P
+P
-
+P
B. BIOLOGI
1. Biota Darat
a. Flora
b. Fauna
-TP
-TP
-TP
-TP
+P
-
+P
-
+P
-
+P
+P
+P
-P
+P
-P
+P
+P
+P
+P
+P
+P
-P
-
-/+P
-P
-/+P
-
-P
-
-/+P
-P
-
-P
-P
+P
-
C. SOSEKBUDKESMAS
1. Konflik Sosial
2. Kesempatan Kerja & Berusaha
3. Peningkatan Pendapatan
Masyarakat dan PAD
4. Sikap & Persepsi Masyarakat
5. Kesehatan Masyarakat
6. Gangguan Lalu-lintas
Keterangan :
- = Tidak ada Interaksi;
x = Ada Interaksi.
Tahap Konstruksi :
1. Mobilisasi Peralatan dan Material
2. Penerimaan Tenaga Kerja
3. Pembersihan dan Pematangan Lahan
4. Pembangunan Sarana dan Prasarana
Tahap Pasca Konstruksi/Operasi :
1. Pengoperasian Fasilitas Layanan
2. Pengoperasian Sarana Penunjang Umum
3. Pemeliharaan Fasilitas Layanan dan
Sarana Penunjang Umum
4. Pengelolaan Limbah Domestik
suhu udara di
Tanjung Selor, maka diprakirakan suhu udara akan meningkat sebesar + 1o C. Namun
demikian perubahan iklim tersebut tidak berdampak besar terhadap keberadaan pasar
induk tersebut.
Secara keseluruhan perubahan iklim mikro dari kegiatan kegiatan pembersihan
dan pematangan lahan pada tahap ini adalah bersifat negatif tidak penting.
b. Kualitas Udara
b.1. Tahap Konstruksi
Pada tahap konstruksi, kegiatan yang akan menimbulkan dampak terhadap
penurunan kualitas udara adalah pembersihan dan pematangan lahan, pengangkutan
material dan pembangunan sarana dan prasarana.
Dampak tersebut dikarenakan oleh gas polutan yang dihasilkan akibat
pembakaran BBM dari kendaraan alat-alat berat dan dump truck pengangkut bahan
material. Begitu pula debu yang terjadi akibat hilir mudiknya kendaraan operasional
dan kendaraan alat-alat berat di lokasi pembangunan sarana dan prasarana Pasar
Induk Tanjung Selor.
Kegiatan mobilisasi angkutan oleh dump truck tersebut akan menimbulkan
hamburan debu dan gas buang dari knalpot yang terdispersi di udara. Besar kecilnya
kadar debu dan gas yang dihasilkan ditentukan oleh kekerapan (frekuensi) dump truck
yang lewat per jam dan jarak pengangkutan antara lokasi material dengan lokasi
pembangunan.
Berdasarkan hasil pengukuran kualitas udara di beberapa lokasi pembangunan
sarana dan prasarana Pasar Induk Tanjung Selor, secara umum parameter kualitas
udara memenuhi baku mutu yang ditetapkan (PP No. 41 Tahun 1999. Kegiatan pada
tahap konstruksi diperkirakan akan berdampak terhadap penurunan kualitas udara
dengan sifat dampak negatif penting.
permukaan
tanah
dengan
melakukan
pengaspalan/semenisasi
dan
pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor menghasilkan dampak bising yang berasal
dari alat-alat berat dan mobilitas kendaraan. Secara keseluruhan dampak yang terjadi
pada tahap konstruksi adalah bersifat negatif penting.
c.2. Tahap Pasca Konstruksi
Sumber dampak peningkatan kebisingan yang terjadi pada tahap pasca
konstruksi berasal dari kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas layanan dan
sarana penunjang umum Pasar Induk Tanjung Selor.
Pada saat studi rona awal, tingkat kebisingan di lokasi sekitar pasar adalah
44,32 66,26 dBA. Dengan beroperasi Pasar Induk Tanjung Selor tersebut, tingkat
kebisingan diperkirakan akan meningkat. Seiring dengan tingkat perkembangan laju
arus mobilisasi kendaraan yang hilir mudik masuk dan ke luar pasar, diperkirakan tidak
melebihi ambang batas baku mutu yang ditetapkan (55 dBA). Oleh sebab itu kegiatan
pada tahap ini secara keseluruhan berdampak negatif penting.
d. Fisiografi / Bentang Lahan
d.1. Tahap Konstruksi
Kegiatan pembersihan dan pematangan lahan pada tahap konstruksi
diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap perubahan fisiografi / bentuk lahan.
Kegiatan pada tahap ini sudah barang tentu akan memotong, merubah dan
meratakan bentang lahan yang ada sesuai dengan peruntukkannya, sehingga akan
merubah ekosistem dan pola drainase alami yang ada serta menghilangkan
kelestarian lingkungan (ekosistem dan bentang lahan yang ada).
Mengingat luas lahan yang akan berubah bentang lahannya relatif tidak besar,
maka perubahan ini diperkirakan tdiak berdampak besar dan tidak penting. Walaupun
pada kenyataannya perubahan bentang lahan tersebut tidak dapat dipulihkan kembali,
karena sesuai dengan rencana peruntukkannya. Maka kegiatan pada tahap konstruksi
diperkirakan berdampak negatif tidak penting terhadap komponen lingkungan.
e. Kualitas Air
e.1. Tahap Konstruksi
Kegiatan pembersihan dan pematangan lahan dan pembangunan sarana dan
prasarana pada tahap konstruksi diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap
penurunan kualitas air pada badan-badan air penerima.
Kegiatan tersebut akan menimbulkan peningkatan air larian
yang akan
padatan tersuspensi (TSS), padatan terlarut (TDS) dan pH. Beban pencemaran akan
meningkat seiring dengan aktivitas pasar. Melalui kegiatan pengelolaan, diupayakan
limbah yang keluar dari IPAL telah sesuai dengan baku mutu yang diperbolehkan
(mengacu kepada Keputusan Gubernur No. 26 Tahun 2002).
Berdasarkan uraian tersebut, maka kegiatan pengelolaan limbah cair dapat
dikategorikan sebagai dampak positif penting.
2.2. Komponen Biologi
a. Flora Darat dan Fauna
a.1. Tahap Konstruksi
Kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap perubahan
flora darat (vegetasi) dan terganggunya
vegetasi yang ada di lokasi proyek. Secara tidak langsung kegiatan ini juga akan
berdampak terhadap kehidupan satwa yang ada di sekitarnya. Mengingat kegiatan
pembangunan pasar ini tidak terlalu luas, dimana kondisi vegetasi dan satwa yang ada
tidak mendominasi lokasi tersebut, sehingga tahapan kegiatan pada tahap ini adalah
tidak berdampak negatif penting terhadap flora dan fauna.
Perubahan luasan liputan vegetasi darat sebelum dan sesudah proyek akan
berkurang sekitar + 10% dari liputan vegetasi darat dalam batas ekologi.
Namun
demikian yang akan hilang itu berupa populasi bukan jenisnya, maka skala kualitas
lingkungan tidak mengalami perubahan berarti dan besaran dampaknya tergolong
kecil.
Mengacu pada pertimbangan di atas, maka derajat kepentingan dampak
perubahan keanekaragaman dan struktur komposisi vegetasi dan gangguan satwa
pada tahap konstruksi dapat dikategorikan negatif tidak penting.
ditetapkan sebagai lahan untuk tanaman peneduh akan memberikan peluang bagi
kembalinya kehidupan satwa di lokasi pasar, khususnya jenis aves.
Secara keseluruhan kegiatan penghijauan pada tahap pasca konstruksi
memberikan dampak positif penting bagi perubahan lingkungan hidup di lokasi pasar.
2.3. Sosekbudkesmas
a. Konflik Sosial
a.1. Tahap Pasca Konstruksi
Dampak yang diperkirakan akan muncul pada tahap pasca konstruksi adalah
munculnya konflik sosial yang berasal dari kegiatan pengoperasian fasilitas layanan
dan sarana penunjang umum.
Konflik sosial muncul dari interaksi pengguna pasar (pedagang) yang tidak
puas terhadap fasilitas atau layanan pasar yang diperoleh. Pengelolaan petak/sewa
tempat apabila tidak dikelola dengan baik diperkirakan akan menimbulkan ketidak
puasan pedagang seperti penetapan harga sewa, pungutan retribusi, siapa yang dapat
menempati dan kebersihan pasar.
Secara keseluruhan kegiatan pada tahap pasca konstrusi diperkirakan akan
memberikan dampak negatif penting terhadap terjadi peluang konflik sosial.
yang
nantinya
akan
berperan
dalam
kegiatan
sehari-hari
pasar.
Kesempatan kerja yang muncul dapat bersifat sebagai tenaga tetap maupun tidak
tetap, hal tersebut sangat tergantung dari kebijakan pemerintah daerah setempat.
Namun demikian keberadaan tenaga pengelola pasar adalah mutlak ada,
karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap kelancaran aktivitas pasar. Dengan
munculnyanya peluang kerja tersebut secara tidak langsung akan berdampak terhadap
peningkatan pendapatan masyarakat.
Secara keseluruhan kegiatan pada tahap pasca konstruksi pembangunan
Pasar Induk Tanjung Selor terhadap peluang kesempatan kerja dan berusaha adalah
berdampak positif penting.
c. Peningkatan Pendapatan Masyarakat dan PAD
c.1. Tahap Konstruksi
Kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap peningkatan
pendapatan pada tahap konstuksi adalah kegiatan penerimaan tenaga kerja dan
pembangunan sarana dan prasarana.
Pada saat kegiatan konstruksi pembangunan pasar berlangsung, maka
peluang kerja dan berusaha masyarakat di sekitar lokasi proyek cenderung ada.
Kesempatan kerja yang ada adalah dengan dilibatkannya masyarakat dalam
pembangunan pasar baik sebagai tenaga kasar maupun tenaga ahli. Peluang usaha
yang diperkirakan hadir saat kegiatan konstruksi seperti jasa makanan, penginapan
dan pemenuhan kebutuhan bahan baku bangunan.
usaha tersebut secara tidak langsung akan memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat yang berada di sekitar lokasi proyek dan masyarakat
Tanjung Selor umumnya. Peningkatan pendapatan tersebut terjadi selama tahap
kegiatan pembangunan hingga beroperasinya pasar secara keseluruhan. Dengan
meningkatnya tingkat pendapatan tersebut, maka hal itu akan berpengaruh pula
terhadap peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan kegiatan pada tahap konstruksi pembangunan Pasar Induk
Tanjung Selor akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Mengingat pengaruhnya
terhadap kesejahteraan masyarakat yang direkrut dan peluang usaha lainnya, maka
sifat dampaknya adalah positif penting.
Kegiatan tersebut,
tentunya tidak terlepas dari hak dan kewajiban bagi penghuni pasar. Kegiatan
pemungutan biaya pengelolaan pasar (retribusi) oleh pengelola pasar dilakukan
berdasarkan aturan yang ditetapkan atau sesuai pembagian petak dalam pasar.
Kesempatan berusaha bagi masyarakat sekitar maupun dari desa lain diperkirakan
akan memberikan peningkatan terhadap tingkat pendapatan masyarakat sebelumnya.
Selain itu juga akan memberikan dampak positif bagi peningkatan pendapatan daerah.
Secara keseluruhan kegiatan pengoperasian pasar induk Tanjung Selor pada
tahap pasca konstruksi terhadap peningkatan pendapatan adalah berdampak positif
penting.
d. Sikap dan Persepsi Masyarakat
d.1. Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan pada tahap pra konstruksi pembangunan Pasar Induk Tanjung Selor
yang diperkirakan menimbulkan dampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat
adalah proses perijinan.
Pada kegiatan proses perijinan ini diperlukan suatu koordinasi dan kerjasama
dengan instansi terkait dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi
terhadap rencana pembangunan pasar induk Tanjung Selor kepada masyarakat akan
berdampak terhadap munculnya sikap dan persepsi yang mendukung dan kurang
setuju. Selain itu dalam kegiatan pembangunan pasar ini tidak terlepas kepada proses
serta konstruksi
pembangunan pasar, berbagai kegiatan terjadi pada saat itu, antara lain mobilisasi
kendaraan yang hilir mudik meratakan lahan dan mengangkut bahan material
dibutuhkan. Kegiatan mobilisasi ini diperkirakan menimbulkan dampak berupa
peningkatan debu yang secara tidak langung akan berdampak terhadap gangguan
kesehatan para pekerja dan masyarakat yang bermukim di sekitar. Jenis penyakit yang
diperkirakan bisa timbul akibat penurunan kualitas air dan kualitas udara adalah diare,
penyakit kulit, infeksi dan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas). Namun
demikian, dampak ini tidak berlangsung lama karena apabila pekerjaan pematangan
lahan dan konstruksi pembangunan pasar ini telah selesai, maka kondisi lingkungan
akan kembali normal.
Secara keseluruhan, kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pasar pada
tahap ini berdampak negatif penting.
e.2. Tahap Pasca Konstruksi
Kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan
masyarakat adalah kegiatan pengelolaan limbah domestik.
Pada tahap operasional pasar, aktivitas masyarakat yang berdagang akan
semakin banyak, hal itu akan berdampak terhadap volume limbah padat dan cair yang
dihasilkan. Penyediaan sarana kesehatan lingkungan seperti tempat sampah, tempat
pembuangan hajad, penampung limbah padat dari kegiatan kantor, kantin dan lainnya
di dalam Pasar Induk Tanjung Selor adalah sangat penting. Pengelolaan limbah padat
yang tidak diatur akan berdampak terhadap kotornya bangunan pasar dengan
sampah-sampah yang berserakan.
menimbulkan bau yang tidak enak dan munculnya berbagai penyakit. Sedangkan
dampak dari limbah cair yang tidak dikelola dengan baik diperkirakan akan
menimbulkan dampak terhadap gangguan kesehatan masyarakat yang menggunakan
S. Kayan sebagai aktivitas sehari-hari.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dampak kegiatan pengelolaan limbah
domestik terhadap kesehatan masyarakat dapat dikatakan bersifat positif penting.
f. Gangguan Lalu-lintas
f.1. Tahap Konstruksi
Kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap terjadinya
gangguan lalu-lintas pada tahap konstruksi adalah mobilisasi peralatan dan bahan
material.
Pada saat kegiatan konstruksi berlangsung maka aktivitas kendaraan akan
semakin meningkat yang hilir mudik melintasi jalan umum Sengkawit menuju lokasi
proyek. Kegiatan mobilisasi kendaraan pada tahap ini adalah mengangkut peralatan
dan bahan material yang diperlukan dalam proyek. Frekuensi kendaraan yang hilir
mudik ke lokasi proyek lebih sering dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Secara keseluruhan kegiatan mobilisasi peralatan dan material pada tahap
konstruksi terhadap gangguan lalu-lintas adalah negatif penting.
f.2. Tahap Pasca Konstruksi
Kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap terjadinya
gangguan lalu-lintas pada tahap pasca konstruksi adalah pengoperasian fasilitas
layanan dan sarana penunjang umum.
Sejak pasar Induk Tanjung Selor resmi dioperasikan, maka aktivitas hilir mudik
kendaraan diperkirakan akan meningkat seiring dengan kebutuhan pasar.
Situasi
Jenis
Tahap Pra Konstruksi
a. Sikap dan Persepsi
Masyarakat
Tahap Konstruksi
a. Iklim Mikro
b. Kualitas Udara
c. Kebisingan
d. Bentuk Lahan/Bentang Lahan
e. Kualitas Air
f. Flora Darat
g. Fauna Darat
h. Kesempatan Kerja & berusaha
3.
Dampak Kegiatan
Sifat
Tolok Ukur
Negatif Penting
Negatif Tidak
Penting
Negatif Penting
Negatif Penting
Negatif Tidak
Penting
Negatif Penting
Negatif Tidak
Penting
Negatif Tidak
Penting
Positif Penting
i. Peningakatan Pendapatan
Masyarakat
j. Sikap dan Persepsi Masyarakat
Positif Penting
k. Kesehatan Masyarakat
Negatif Penting
l. Gangguan Lalu-Lintas
Negatif Penting
Positif Penting
Positif Penting
c. Kualitas Air
Positif Penting
d. Flora Darat
Positif Penting
e. Konflik Sosial
Negatif Penting
Negatif Penting
Jenis
f. Kesempatan Kerja & berusaha
g. Peningkatan PAD
h. Kesehatan Masyarakat
i. Gangguan Lalu-Lintas
Dampak Kegiatan
Sifat
Tolok Ukur
Positif Penting
Jumlah pedangan yang
berdagang di pasar Induk
Tanjung Selor
Positif Penting
Peningkatan PAD dibandingkan
data rona awal
Positif Penting
Adanya keluhan kesehatan
warga
Positif Penting
Jumlah dan frekuensi angka
kecelakaan lalu-lintas.