SAP Diare
SAP Diare
PENYAKIT DIARE
Topik
: Penyakit Diare
Sasaran
Penyuluh
5. Media
1) Leaflet
2) Flipchart
6. Pengorganisasian
1) Moderator
: Sry
2) Penyaji
: Lia
3) Observer
: Novi
4) Dokumentasi
: Christin
7. Susunan Kegiatan Penyuluhan
Tahap
Kegiatan
Pembukaan
(moderator)
Kegiatan Perawat
Kegiatan peserta
Memperkenalkan diri
Memperhatikan dan
Mengadakan kontrak waktu
mendengarkan penyaji
Menjelaskan
tujuan
Waktu
5 menit
penyuluhan
Menyampaikan pokok-pokok
Pengembanga
n (Penyaji)
Penutup
(Moderator)
dari penyaji
8. Evaluasi
Struktur :
Kesiapan materi :
Kesiapan waktu dan tempat :
Kesiapan media meliputi : Leaflet dan flip chart.
Proses:
Pada saat penyuluhan peserta aktif mengikuti kegiatan penyuluhan.
Hasil :
20 menit
5 menit
Materi penyuluhan
Diare
1. Pengertian Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal
(lebih dari 3 kali sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer, 2001:1093).
2. Klasifikasi Diare
Menurut Donna L. Wong (2008:995), diare dapat diklasifikasi menjadi dua
yaitu:
Diare Akut
Diare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensi
defekasi yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI.
Diare akut biasanya sembuh sendiri dan lamanya sakit kurang dari 14
hari.
Diare Kronis
Diare kronis adalah keadaan meningkatnya frekeunsi defekasi dan
kandungan air dalam feses dengan lamanya (durasi) sakit lebih dari 14
hari
3. Penyebab Diare
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:
1) Faktor infeksi (Cecily Lynn 2009:185)
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, meliputi
infeksi bakteri (Vibrio, E.
coli,
Salmonella,
ShiDiarella,
Trichiuris,
oxyuris,
diserap
kemampuan
absorbsi
4) Faktor psikologis
psikologis
hiperperistaltik
DIARE
berkurang.
Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan
tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan
bibir kering serta penurunan berat badan.
Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,
denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan
kesadaran menurun.
Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).
(Suraatmaja, 2005:8).
5) Penanganan Diare
Mengganti cairan cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah
dengan oralit. Cairan oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok,
dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan
elektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama
cairan.
Minum oralit caranya :
(1) Siapkan 1 gelas air matang 200 ml
(2) Kemudian masukan 1 bungkus bubuk oralit
(3) Aduk sampai larut benar
Umur
Setiap Mencret
Dalam waktu 4
jam
< 1tahun
gelas air
matang
1 gelas air
matang
1 gelas air
matang
3 gelas air
matang
400 ml (2
bungkus)
600-800 ml (3-4
bungkus)
800-1000 ml (4-5
bungkus)
1200-2000ml (610 bungkus)
1-4 tahun
5-12 tahun
Dewasa
Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel
usus supaya tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok
air. Pemberian zinc untuk anak <6 bulan tablet dan >6 bulan 1 tablet.
Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar
anak tidak kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susu
formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh,
misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM, almiron atau sejenis lainnya).
Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari
atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang,
makan atau minum sedikit, demam dan tinja berdarah, sehingga bisa
mendaptkan obat antibiotic selektif dari dokter (OTC DIGEST, 2011:27).
Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan
serta cara menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah
makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan
rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur) dan rendah lemak.
Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan karena dapat beresiko dapat
menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya seperti mual, muntah
bahkan yang cukup berat timbul illeus paralitik
(OTC DIGEST,
2011:27).
6) Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi diare (Nelson, 2000:1820 dan Cecily,
2009:190)
Syok hipovolomik yang terdekompensasi (hipotensi, asidosis metabolok,
perfusi sistemik buruk)
Dehidrasi
BB
( % kehilangan )
Keadaan Umum
Air mata
Turgor jaringan
Ringan
4-5
Haus, sadar
Sedang
6-9
Haus, Diarelisah,
letargi
Tidak ada
Kembali lambat
Membran mukosa
Tekanan darah
Ada
Kembali
cepat/ normal
Basah
Normal
BAK
Normal
Menurun / keruh
Nadi
Normal
Cepat
Mata
Fontanela anterior
Defisit cairan (ml/ kg)
Normal
Normal
40-50
Cekung
Cekung
60-90
Kering
Normal / rendah
Berat
7-10
Mengantuk, dingin,
berkeringat
Tidak ada
Kembali sangat
lambat
Sangat kering
< 90mmHg,
mungkin tidak dapat
diukur
Oliguria (50500cc/24jam)
Cepat,lemah,
mungkin tidak teraba
Sangat cekung
Sangat cekung
>100
mengandung terlalu banyak Na. Pada bayi juga dapat terjadi jika setelah
diare sembuh diberi oralit dalam jumlah berlebihan.
Pengobatan : dapat diobati dengan pemberian oralit, atasi kejang sebaik
baiknya.
Hiponatremia
Dapat terjadi pada penderita diare yang minum cairan yang sedikit/tidak
mengandung Na. Penderita gizi buruk mempunyai kecenderungan
mengalami hiponatremia.
Pengobatan : beri oralit dalam jumlah yang cukup.
Demam
Demam sering terjadi pada infeksi Shigella disentriae dan Rotavirus.
Pada umunya demam akan timbul jika penyebab diare mengadakan
invasi ke dalam sel epitel usus. Demam juga dapat terjadi karena
dehidrasi. Demam yang timbul akibat dehidrasi pada umumnya tidak
tinggi dan akan menurun setelah mendapat hidrasi yang cukup. Demam
yang tinggi mungkin diikuti kejang demam.
Pengobatan : kompres dan/atau antipiretika. Antibiotika jika ada infeksi.
Edema/overhidrasi
Terjadi bila penderita mendapat cairan terlalu banyak. Tanda dan gejala :
edema kelopak mata. Kejang kejang jika terjadi edema otak. Edema
paru paru dapat terjadi pada penderita dehidrasi berat yang diberi
larutan Garam Faali.
Pengobatan : pemberian
cairan
intravena
dan/oral
dihentikan.
cairan
ekstraseluler. Sebagai
kompensasi
terjadi
alkalosis
Daftar Pustaka
Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta:EGC
OTC DIGEST. 2011. Diare dan Obatnya edisi 61 halaman 27. Jakarta: PT
Triprakarsa Media Utama
Suraatmaja, Sudaryat. 2005. Gastroenterologi Anak. Jakarta: Agung Seto.
Smeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &
Suddart vol.2. Jakarta: EGC