Anda di halaman 1dari 11

Struktur dan Mekanisme yang Berperan pada Pencernaan

Taridha Vania Christy Emmanuella Sibarani 102013409 / D6


Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara no.6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11510
chokyuri219@gmail.com

PENDAHULUAN
Pencernaan merupakan hal yang penting dalam melangsungkan kehidupan, tanpa
adanya pencernanaan kita sulit untuk hidup. Pencernaan pada manusia sangat rumit dan
kompleks, mulai dari mekanisme, enzim-enzim yang bekerja dan juga struktur yang ada pada
organ tersebut. Pencernaan dimulai dari mulut, menuju ke esophagus, kemudian ke lambung,
ke usus halus, ke usus besar dan terakhir menuju ke anus. Terdapan fungsi yang berbeda-beda
pada tiap alat, dan terdapat bermacam-macam enzim atau pun sekret yang dikeluarkan dari
alat tersebut. Jika pada alat pencernaan tersebut mengalami kerusakan, itu akan berakibat
pada alat pencernaan yang lain dan mengganggu aktivitas dari tubuh itu sendiri.
Makroskopis sistem pencernaan

Cavum Oris / Mulut


Mulut merupakan pintu masuk bagi makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Makanan

yang masuk kedalam mulut melewati beberapa bagian yaitu rima oris, vestibulum oris,
cavum oris, dan ishtmus faucium. Rima oris merupakan lubang antar bibir atas dan bawah
yang tersusun atas bibir labium superior dan inferior, kedua labium ini digerakan oleh
Mm.orbicularis oris, rima oris juga dipendarahi oleh aa. Labiales superiores et inferiores
yang terletak pada submukosa bibir dan berbayang keluar, sehingga bibir berwarna
merah. Vestibulum oris yaitu ruang depan rongga mulut (antara belakang bibir dengan
gigi), ketika proses pengunyahan makanan yang masuk ke mulut dan berada di
vestibulum akan didorong melewati vestibulum agar dapat dikunyah, fungsi ini dilakukan
oleh m.buccinatorius, muskulus ini nantinya akan ditembus oleh saluran dari kelenjar
ludah besar dan bermuara pada vestibulum oris dan tempat keluarnya disebut papilla
1 | Page

salivaria buccalis. Dan isthmus faucium (daerah belakang mulut atau daerah faring) yaitu
pintu keluar rongga mulut.1
Untuk mengunyah dan menggerakan mulut diperlukan otot-otot pengunyah, otot-otot
pengunyah ini dipersarafi oleh n.trigeminus, ada empat otot pengunyah yaitu, m.masseter
yang terletak vertikal dari maxilla sampai ke mandibula, bagian pars superficialis
digunakan untuk kontraksi mulut serta elevasi dan menarik mandibula ke depan
(protruda), sedangkan pars profunda untuk retruda. Lalu m.temporalis yang terletak di
bagian temporal, bagian pars anterior untuk mengangkat mandibula, sedangkan pars
posterior untuk retrusi. Yang ketiga adalah m.pterygoideus lateralis/externus yang berarah
horizontal dan berguna untuk membuka mulut serta menggeser mulut ke kanan dan kiri.
Dan yang keempat adalah m.pterygoideus medialis/internus terdapat dibagian dalam
mandibula dan arah serabutnya searah dengan arah m.masseter, otot ini berfungsi untuk
menutup mulut.
Langit-langit mulut terdiri dari palatum durum yang merupakan tulang dan palatum
molle yang merupakan suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat beberapa otot
seperti m. tensor veli palatini, m. levator veli palatini, mm. uvulae, m. palatoglossus serta
mm. palatopharyngeus.1
Lidah merupakan struktur yang lentur berfungsi dalam proses berbicara. Organ ini
juga memiliki kuncup pengecap yang menjadikannya juga berfungsi sebagai organ
perasa. Lidah dapat dibedakan menjadi bagian oral yang terdiri dari apex dan corpus,
serta bagian pharingeal yang padanya terdapat akar lidah (radix lingua). Corpus dan radix
lingua dibatasi oleh alur yang disebut dengan sulcus terminalis. Dorsum linguae
merupakan bagian yang disebut juga dengan punggung lidah. Pada garis tengahnya
terdapat sulcus medianus yang bersesuaian dengan septum lingue di bagian bawahnya
yang berjalan secara vertikal.
2
3

bagian depan dari dorsum linguae mengandung selaput lendir yang memiliki

papila. Papila terdiri atas papilla filiformis, fungiformis, foliatae dan vallatae.

1
3

bagian belakangnya terdiri aras kelenjar getah bening yang disebut dengan tonsila
lingualis yang akan membentuk cincin Waldeyer bersama dengan tonsilae palatinee dan
2 | Page

tonsila pharyngea (adenoid). Lidah memiliki otot ekstrinsik yaitu M. genioglossus, M.


hyoglossus, M. styloglossus dan M. palatoglossus. Selain itu, ada otot intrinsik lidah yaitu
M. verticalis, M. longitudinalis superior, M. longitundinalis inferior dan M. transversalis.1
Lidah mendapat pendarahan dari a. lingualis yang melalui sisi medial m. hyoglossus
bercabang menjadi a. dorsalis linguae untuk radix linguae dan a. profunda linguae untuk
corpus dan apex linguae. Sedangkan sistem pembuluh baliknya terdiri atas v. dorsalis
linguae, vv. profunda linguae dan v. sublingualis. Getah bening lidah akan bermuara
menuju nnll. submentales dan nnll. cervicales profunda pars superior. Sedangkan untuk
sistem persarafannya terdiri dari sistem motorik yang dipersarafi oleh n. hypoglossus
kecuali untuk n. palatoglossus yang dipersarafi oleh n. glossopharyngeus. Sistem

persarafannya juga terdiri dari sistem sensorik yang terbagi untuk bagian

oleh n. lingualis (N. V3) dan chorda tympani (N. VII). Bagian

1
3

2
3

anterior

posterior dipersarafi

oleh n. IX dan X. Sedangkan untuk pengecapan dipersarafi oleh saraf pengecap yaitu N.
IX.
Pada cavum oris terdapat kelenjar ludah yaitu glandula parotis, glandula
submandibularis dan glandula sublingualis. Glandula parotis berbentuk seperti piramid
dan terletak pada fossa mandibula antara os mandibula dan m. sternocleidomastoideus.
Dalam kelenjar ini terletak n. fascialis, v. fascialis posterior dan a. carotis externa. Saluran
keluar dari glandula parotis ialah ductus parotideus yang sejajar dengan arcus
zygomaticus.2
Glandula submandibularis terdiri dari 2 bagian yaitu bagian yang dangkal dan yang
dalam. Saluran keluarnya disebut dengan ductus submandibularis Whartoni dan bermuara
di caruncula sublingualis s. Papila salivaris inferior yang terletak di belakang gigi seri
rahang bawah. Glandula sublingualis merupakan kelenjar dengan bentuk memanjang dan
terletak di dasar rongga mulut dekat dengan frenulum linguae antara m. geniohyoideus
dan m. genioglossus pada bagian medial dan m. hyoglossus pada bagian lateral. Saluran
keluarnya disebut dengan ductus sublingual major dan minor.
Fungsi utama rongga mulut serta gigi dalam saluran cerna ialah untuk mengunyah
makanan sehingga lebih mudah dicerna. Untuk membantu fungsi ini terdapat otot-otot
pengunyah yang melekatkan mandibula pada basis cranii. Otot pengunyah terdiri dari otot
yang dangkal dan otot yang dalam. Otot yang dangkal terdiri atas m. masseter dan m.
3 | Page

temporalis. Sedangkan otot yang dalam terdiri atas m. pterygoideus lateralis/externus dan
m. pterygoideus medialis/internus. Otot-otot ini dipersarafi oleh n. mandibularis (N. V3).
Rongga mulut berakhir di isthmus faucium. Isthmus faucium ini menghubungkan
rongga mulut dengan saluran selanjutnya yaitu oropharynx. Isthmus faucium dibatasi oleh
tepi bebas dari palatum molle, arcus palatoglossus dan dorsum linguae. Pada daerah ini
terdapat 2 arcus yaitu arcus palatoglossus dan arcus palatopharyngeus. Di antara kedua
arcus ini terdapat sinus tonsilaris yang berisi tonsila palatina.

Lidah
Lidah adalah massa otot lurik yang ditutupi membran mukosa. Due pertiga bagian

anterirornya terdapat dalam mulut, dan sepertiga posteriornya terletak dalam pharynx.
Otot-otot meletakkan lidah pada processus styloideus dan palatum molle diatas, dan pada
mandibula dan os. Hyoideum dibawah. Lidah dibagi menjadi belahan kiri dan kana oleh
septum fibrosa mediana.3

Faring dan Oesophagus


Faring merupakan rongga dibelakang tenggorokan dan merupakan saluran bersama

untuk pencernaan dan pernapasan sebelum lanjut menjadi trakea (untuk pernapasan) dan
esofagus (untuk pencernaan). Pada faring terdapat tonsil, yaitu organ limfoid yang
berperan sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh.3
Batas-batas untuk esofagus pars cervicalis (bagian leher, setinggi cervicalis 6) adalah
sebagai berikut, batas anterior oleh trakea dan gl.thyroidea, batas posterior oleh vertebra
cervicalis dan f.prevertebralis, batas kanan adalah a.carotis communis dan n.recurrens,
sedangkan batas kirinya terdapat a.subclavia dan ductus thoracicus. Pada pars thoracalis
(dari thoracal 1-10) batas-batasnya adalah sebagai berikut, batas anterior oleh trachea,
bronkus kiri, pericardium, atrium kiri, dan diafragma. Batas posterior oleh vertebra
thoracalis, ductus thoracicus, v.azygos, dan aorta ascendens. Batas kiri oleh arcus aorta,
n.recurrens kiri, a.subclavia kiri, ductus thoracicus, dan pleura. Dan untuk batas sebelah
kanannya adalah pleura serta v.azygos. Esofagus dipersarafi oleh n.vagus dan n.reccurens.

Gaster /Lambung
Gaster adalah bagian saluran cerna yang paling lebar dan terletak di anatara ujung

esophagus dan pangkal usus halus. Bentuk dan posisi lambung dipengaruhi oleh

4 | Page

perubahan di dalam rongga abdomen dan oleh isi lambung, tetapi lambung berada di
bawah diafragma, agak ke kiri dari garis tengah.4

Gambar 1. Anatomi Gaster

Lambung berbentuk seperti huruf J dan dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan
perbendaan anatomik, histologis, dan fungsional. Ketiga bagian tersebut adalah fundus,
korpus, dan antrum. Fundus adalah bagian lambung yang terletak di atas lubang esofagus.
Bagian tengah atau utama lambung adalah korpus. Lapisan otot polos di fundus dan
korpus relatif tipis, tetapi bagian bawah lambung yaitu bagian antrum, memiliki otot yang
jauh lebih tebal.
Organ ini mempunyai dua kurvatura. Kurvatura minor membentuk batas kanan atau
posterior lambung. Kurvatura mayor diarahkan terutama ke depan dan bentuk pertama
arkus ke atas dan ke kiri untuk membentuk fundus lambung, kemudian berjalan ke bawah
dan akhirnya memutar ke kanan, ke titik dimana ia bergabung dengan duodenum.
Lubang bagian atas esofagus disebut orifisium jantung dan serat otot sirkular esofagus
agak lebih tipis pada titik ini dan mengandung otot sfingter yang lemah, sfingter tersebut
disebut sebagai sfingter gastroesofagus. Lubang bagian bawah, ke dalam duodenum,
disebut orifisum pilorus dan dilindungi oleh sfingter pilorik atau sfingter pilorus kuat
yang mencegah regurgitasi makanan dari duodenum ke dalam lambung.
Sedangkan untuk perdarahan gaster, arteri berasal dari cabang truncuscoeliacus.
Arteria gastrica sinistra berasal dari truncus coeliacus. Arteria gastricadextra bersal
dari arteria hepatica communis. Arteria gastricae breves bersal dariarteriaa lienalis.

5 | Page

Arteria gastroomentalis sinistra berasal dari arteria splenica. Arteriagastroomentalis


dextra berasal dari arteria gastroduodenalis.
Vena mengalirkan dari kedalam sirkulasi portal. Vena gastrica sinistra dan dextra
bermuara langsung ke vena portae hepatis. Vena gastrica breves dan

vena

gastroomentalis sinistra bermuara kedalam vena lienalis. Vena gastroomentalis dextra


bermuara ke dalam vena mesentericasuperior. Persarafan termasuk serabut-serabut
simpatis yang berasal dari plexuscoeliacus dan serabut-serabut parasimpatis dari nervus
vagus dextra dan sinistra.
Mikroskopis sistem pencernaan

Cavum Oris / Mulut


Sedangkan secara mikroskopis labium oris dibagi menjadi tiga bagian, yaitu area
cutanea yang mempunyai struktur khas yaitu terdiri dari epitel berlapis gepeng dengan
lapisan tanduk, mempunyai kelenjar sebasea, dan folikel rambut. Yang kedua area
merah bibir memiliki ciri khas yaitu terdiri dari epitel berlapis gepeng tanpa lapisan
tanduk dan mempunyai arteri labialis serta m.orbikularis oris. Dan yang ketiga adalah
area mukosa yang terdiri dari epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan

mempunyai gl.labialis.5
Lingua dipendarahi oleh a.lingualis yang bercabang menjadi a.dorsalis linguae, dan
a.profunda linguae. Untuk persarafan fungsi sensibel diurus oleh n.lingualis V3 serta
n.IX dan n.X. Sedangkan untuk persarafan fungsi pengecap diurus oleh n.lingualis V3
(chorda tympani) dan n.IX. Secara mikroskopis pada seluruh permukaan dorsal lingua
terdapat papil-papil yang terdiri dari epitel berlapis gepeng bertandu kdan tidak
bertanduk. Papila linguae di 2/3 anterior lidah terdiri dari papilla filiformis,

fungiformis, dan papilla circumvallata.


Dalam mulut juga terdapat kelenjar atau glandula salivarius. Kelenjar ini berfungsi
untuk mensekresikan saliva yang membantu dalam proses pencernaan karbohidrat,
kedalam cavum oris. Ada tiga pasang glandula salivarius pada manusia yaitu, kelenjar
parotid yang merupakan kelenjar saliva terbesar yang terletak didepan bawah telinga
sampai di angulus mandibula. Yang kedua adalah kelenjar submandibularis, besarnya
kurang lebih sebesar kacang kenari dan terletak dipermukaan dalam mandibula. Dan
yang ketiga adalah kelenjar sublingualis yang terletak didasar mulut tepatnya dibawah
lidah bagian kanan dan kiri.3,5
Faring dan Oesophagus

6 | Page

Secara mikroskopis esofagus terdiri dari tiga tunika yaitu, mukosa, submukosa, dan
muskularis. Tunika mukosa terdiri dari epitel berapis gepeng tanpa lapisan tanduk yang
berfungsi untuk proteksi dan terdapat tunika muskularis mukosa (TMM) hanya satu lapis
longitudinal, pada bagian lamina proprianya terdapat kelenjar mukus tubulosa kompleks
yang merupakan perluasan kelenjar kardia.2 Tunika submukosa mempunyai kelenjar
mukus tubulosa kompleks yang disbut kelenjar submukosa. Sedangkan pada 1/3
proksimal tunika muskularis terdiri dari otot lurik yang berfungsi untuk membantu
menelan, 1/3 media terdiri dari campuran otot lurik dan polos, dan 1/3 distal seluruhnya
otot polos.
Gaster / Lambung
Ada tiga lapisan jaringan dasar pada struktur histologi lambung, yaitu mukosa,
submukosa, dan jaringa muskularis beserta modifikasinya.5 Lambung dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu cardia, fundus, dan pilorus. Pada bagian fundus, lapisan mukosa lambung
dilapisi epitel selapis torak. Sumur-sumur lambung juga erdapat di sini berupa celah
diantara dua tonjolan mukosa. Pada dasar sumur terdapat muara kelenjar kubah (kelenjar
fundus) yang biasanya merupakan kelenjar tubulosa simpleks dan lurus-lurus.
Dapat ditemukan 4 macam sel pada bagian ini, yaitu sel mukus leher, sel parietal, sel
chief, dan sel argentafin. Pada bagian pilorus, epitel yang melapisinya sama dengan epitel
kubah yaitu selapis torak. Pilorus mempunyai sumur-sumur lambung yang dalam. Di
dalam lamina propia terdapat nodulus limfatikus yang kadang-kadang meluas sampai ke
lapisan submukosa. Lapisan otot yang melingkar amat tebal karena membentuk otot
lingkar yaitu sfingter pilorus.2,4
Mekanisme Sistem Pencernaan

Motilitas
Kata motilitas menunjuk kepada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong

maju isi saluran cerna. Saluran cerna disusun oleh otot polos yang mempertahankan suatu
kontraksi tingkat rendah yang menetap yang dikenal sebagai tonus. Tonus ini sangat
penting untuk mempertahankan tekanan tetap pada isi saluran cerna utuk mencegah
dindingnya teregang permanan setelah mengalami distensi.
Terdapat dua tipe dasar motilitas yaitu gerakan mendorong (propulsif) dan gerakan
mencampur. Gerakan mendorong maju isi saluran cerna, dengan kecepatan pergerakan

7 | Page

bervariasi bergantung pada dungsi yang dilakukan oleh berbagai bagian sauran cerna.
Pada esofagus, gerakan ini berlangsung sangat cepat.
Sementara itu, gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama, dengan
mencampur makanan dengan getah pencernaan, gerakan ini meningkatkan pencernaan
makanan. Kedua, gerakan ini mempermudah penyerapan dengan memajankan semua
bagian isi saluran cerna ke permukaan serap saluran cerna.

Sekresi
Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran cerna oleh kelenjar

eksokrin. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konsituen organik
spesifik yang penting dalam proses pencernaan, misalnya enzim, gram empedu, atau
mukus. Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energi, baik untuk transpor aktif
sebagai bahan mentah ke dalam sel maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh
retikulum endoplasma.

Pencernaan
Manusia mengkonsumsi tiga kategori biokimiawi bahan makanan kaya energi yaitu

karbohidrat, protein dan juga lemak. Dasar dari proses pencernaan ini adalah untuk
memecah molekul-molekul besar yang tidak dapat melewati membran plasma menjadi
molekul-molekul kecil untuk dapat diserap dari lumen saluran cerna ke dalam darah.
Perubahan molekul besar menjadi kecil ini dibantu oleh enzim-enzim yang diproduksi di
dalam sistem pencernaan.
Sebagain besar karbohidrat yang kita telan berada dalam bentuk polisakarida yang
terdiri dari rantai-rantai molekul glukosa yang saling berikatan. Selulosa adalah
polisakarida lain dalam makanan yang ditemukan di dinding tumbuhan yang tidak dapat
dicerna menjadi monosakarida, karena itu karbohidrat ini membentuk serat yang tidak
tercerna. Selain bentuk polisakarida, sumber karbohidrat lain yang lebih sedikit dalam
makanan adalah dalam bentuk disakarida termaksuk sukrosa dan laktosa. Dalam
prosesnya, kesemuanya harus diubah menjadi bentuk monosakarida (glukosa, fruktoa,
galaktosa) agar dapat diserap.
Sementara itu, protein melalui proses pencernaan diuraikan menjadi asam amino
konstituennya serta beberapa polipeptida kecil. Keduanya adalah satuan protein yang
dapat diserap. Sebagai besar lemak dalam makanan berbentuk trigliserida, yaitu lemak
netral yang terdiri dari satu molekul gliserol dengan tiga asam lemak. Dalam prosesnya,
dua dari tiga molekul asam lemak tersebut terpisah, meninggalkan satu monogliserida,
8 | Page

satu molekul gliserol dengan satu molekul asam lemak melekat padanya. Karena itu hasil
akhirnya adalah monogliserida dan asam lemak bebas.

Penyerapan
Secara sederhana, proses penyerapan adalah proses dimana unit-unit kecil makanan

yang dapat diserap yang dihasilkan oleh pencernaan, bersama dengan air, vitamin, dan
elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran cerna ke dalam darah atau limfe. Di usus halus,
terjadi sebagain besar penyerapan.
Saliva
Liur memulai pencernaan karbohidrat yang penting juga untuk hygiene mulut dan
mempermudah bicara. Sekresi liur (saliva) ini dilakukan oleh tiga kelenjar liur utama yang
terletak di luar rongga mulut dan mengeluarkan liur melalui duktus pendek ke dalam mulut.
Didalam mulut terdapat sekresi saliva. Saliva terdiri dar 99,5% H20 serta 0,5% protein dan
elektrolit.5
Beberapa fungsi saliva :

Liur memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amylase liur, suatu
enzim yang menguraikan polisakarida menjadi maltosa yang merupakan suatu

disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa.


Liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partrikel makanan sehingga
partikel-partikel tersebut menyatu serta menghasilkan pelumasan oleh adanya mucus

yang kental dan licin


Liur kaya akan dapar bikarbonat sehingga dapat menetralkan asam dalam makanan
dan asam yang dihasilkan oleh bakteri mulut

Liur memiliki efek anti bakteri melalui efek ganda-pertama oleh lisozim, suatu enzim
yang melisiskan atau menghancurkan suatu bakteri tertentu, dan kedua dengan
membilas bahan yang mungkin digukana bakteri sebgai sumber makanan.

Enzim-Enzim Pencernaan

Mulut

9 | Page

Liur (Saliva) yang disekresikan oleh kelenjar liur terdiri atas 99,5% air dengan pH
sekitar 6,8. Liur mengandung glikoprotein, musin, yang bekerja sebagai pelumas pada waktu
mengunyah dan menelan makanan. Gerakan mengunyah berfungsi memecah makanan
sehingga terjadi peningkatan kelarutan dan perluasan daerah permukaan bagi kerja enzim.
Liur juga merupakan sarana untuk mensekresikan obat-obat tertentu (teanol dan morfin), ionion organik (K+, Ca2+, HCO3-, SCN- (tiosinat), iodium, dan ekskresi imunoglobulin (IgA)).4
-Amilase liur mampu membuat pati dam glikogen dihidrosis menjadi maltosa dan
oligosakarida. Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH <4, sehingga kerja pencernaan
dalam mulut akan terhenti ketika lingkunagn lambung yang asam menembus partikel
makanan. Enzim lipase lingual disekresikan oleh permukaan dorsal lidah (kelenjar Ebner).4
Lambung
Getah lambung merupakan cairan jernih bewarna kuning pucat yang mengandung HCl
0,2-0,5% dengan pH 1. Getah lambung terdiri atas 97-99% air dan sisanya musin (lendir)
serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin dan renin), dan lipase.4

Pepsin
- Fungsi utama untuk hidrolisis molekul protein menjadi peptide
- Disekresikan dalam bentuk inaktif. Jika diperlukan maka akan berubah
bentuk dari pepsinogen menjadi pepsi.
Renin
- Fungsi utama mengubah kaseinogen menjadi kasein
- Hanya terdapat pada lambung bayi untuk mengolah susu
Lipase
- Fungsi utama hidrolisis tri-asilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol

KESIMPULAN
10 | P a g e

Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, dan
berakhir pada anus.
Melihat dan mencium bau makanan merangsang aktifnya sistem saraf ekstrinsik (saraf
otonom: simpatis dan parasimpatis) yang berperan merangsang sekresi saliva.

DAFTAR PUSTAKA

1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC; 2006.h.758-60
2. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran Ed. 20. Jakarta: EGC; 2002.h.469, 471
3. Fawcett, Don W. Buku ajar histologi. Edisi 12. Jakarta: EGC;2002.h.530-620.
4. Marks, Dawn B. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC;2000.h.481-90.5
5. Hall JE. Buku saku fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2009.h.492-3.

11 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai