Anda di halaman 1dari 13

Struktur Cerebral yang Berkaitan dengan Contusio Cerebri

Taridha Vania Christy Emmanuella Sibarani 102013409 / D6


Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara no.6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11510
chokyuri219@gmail.com

PENDAHULUAN
Cedera kepala adalah trauma mekanik pada kepala yang terjadi baik secara langsung atau
tidak langsung yang kemudian dapat berakibat kepada gangguan fungsi neurologis, fungsi
fisik, kognitif, psikososial, bersifat temporer atau permanent. Untuk itu jika kepala
mengalami cidera maka sangat membahayakan keberlangsungan hidup. Salah satu bentuk
cidera kepala yaitu contusio cerebri yaitu luka memar pada otak. Memar yang disebabkan
oleh trauma itu dapat membuat jaringan menjadi rusak dan bengkak dan pembuluh darah
dalam jaringan pecah, menyebabkan darah mengalir ke dalam jaringan.
A. Struktur Organ Terkait
Struktur dari sel saraf (neuron) akan membentuk jaringan saraf dan kemudian menyusun
sistem saraf. Antara sel saraf satu dengan yang lain saling berhubungan dan bekerja sama
dalam menerima dan menanggapi rangsang sehingga dapat menghasilkan suatu respon tubuh.
Berdasarkan macamnya, sistem saraf itu meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat tersusun atas otak, sedangkan sebagai sistem saraf tepi yaitu medulla
spinalis (sumsum tulang belakang), berdasarkan pembagiannya sistem saraf tepi terdiri atas
saraf sadar dan tidak sadar (otonom). Jika dilihat dari namanya, sistem saraf pusat berarti
sebagai pusat koordinasi dari segala aksi yang harus dilaksanakan. Adapun sistem saraf tepi
berfungsi untuk memberikan informasi kepada sistem saraf pusat tentang adanya rangsangan
dan menyebabkan otot dan kelenjar melakukan respons. Dari pengertian ini, dapat diketahui
antara sistem saraf pusat dan tepi ada kerja sama yang sinergis, dan tidak dapat bekerja
sendiri-sendiri.1

Page | 1

1) Otak
Otak manusia dewasa memiliki berat 1,5 kg dan wujudnya dalam keadaan lembek
seperti alpukat yang matang. Berkat adanya tulang tengkorak itulah, maka otak dapat
terlindung dari benturan yang datang dari luar. Otak manusia itu ibarat komputer, dapat
terisi data atau program tertentu dan banyak file yang dapat tersimpan di sana. Apabila
Anda ingin mengingat peristiwa yang telah terjadi, maka otak akan menampilkan kembali
semacam rekaman atas peristiwa itu. Otak manusia terdiri atas bagian kiri dan kanan.
Masing-masing bagian mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri mengatur kegiatan bagian
kanan tubuh, sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan bagian kiri tubuh.1
Adapun otak sendiri dapat dibedakan menjadi otak depan, otak tengah, dan otak belakang
untuk mengetahui lebih mendetail dapat Anda simak penjelasan di bawah ini:
a) Otak Besar
Otak besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang
disebut dengan serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian
kiri mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan
mengatur dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai
pusat berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan
semua kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berpikir,
dan lain-lain. Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut. Korteks merupakan bagian
luar dari serebrum. Bagian ini terbuat dari bahan abu-abu, yaitu massa badan sel. Keadaan
korteks

memiliki

permukaan

yang

berlipat-lipat

sehingga

dapat

memperluas

permukaannya. Pada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari bahan
putih.1
Di bagian otak besar ini terdapat talamus, hipotalamus, bagian dari kelenjar pituitari,
dan kelenjar pineal. Talamus merupakan penjaga pintu gerbang pada korteks serebrum.
Semua pesan sensori yang sampai ke otak harus melalui talamus terlebih dahulu agar
dapat dirasakan secara sadar, kecuali bau semua rangsangan dari reseptor diterima
talamus dan kemudian diteruskan ke area sensorik serebrum. Hipotalamus berfungsi
sebagai pusat koordinasi bagi banyak kegiatan organ-organ dalam. Selain itu, hipotalamus
juga berfungsi untuk mengatur suhu dan kandungan air dalam darah. Hipotalamus juga
Page | 2

merupakan penghasil hormon. Hormon yang dihasilkan, antara lainoksitosin dan ADH
(antideuretik hormon) yang tersimpan di lobus posterior pada pituitari, serta TSH
(hormon perangsang tiroid) dan LH (Luteinizing hormon) yang tersimpan di lobus
anterior pada pituitari. Otak besar dibagi menjadi beberapa bagian penting sebagai
berikut. Lobus Osksipitalis, daerah ini berperan penting terhadap penglihatan. Seseorang
yang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan pada bagian ini, maka akan
mengalami kebutaan. Apabila kita membuka mata dan melihat suatu pemandangan,
jumlah radioaktifnya sangat meningkat di daerah penglihatan pada lobus oksipitalis.
Lobus Temporalis, bagian ini berperan sebagai pusat pendengaran. Adanya bunyi dapat
meningkatkan metabolisme daerah pembicaraan pada lobus temporalis. Lobus Frontalis,
daerah ini berperan dalam koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berpikir, belajar,
memori, pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi bergantung
kepada kegiatan saraf di lobus frontalis. Berdasarkan sebuah penelitian ternyata
kerusakan pada lobus frontalis dapat mengakibatkan perubahan pada perilaku manusia.
Pada penelitian yang sudah dilakukan pada manusia ditemukan ternyata kerusakan ini
mengakibatkan karakter seseorang yang sebelumnya tenang dan bersungguh-sungguh
bisa berubah menjadi sembrono, tidak bertanggung jawab, resah, kepala batu, dan tidak
sopan. Lobus Parientalis, daerah ini terletak di bagian belakang. Antara lobus frontalis
dengan lobus parientalis terdapat lekukan atau parit yang disebut dengan sulkus sentralis
atau celah Rolando. Lobus parientalis ini berfungsi untuk menerima rangsang panas,
dingin, tekanan, dan sentuhan.1,2
Korteks cerebri
Korteks cerebri terdiri dari subtansia grisea. Korteks cerebri merupakan kurang lebih
40% dari total massa otak. Memiliki 52 daerah yang berbeda strukturnya atau sering
disebut dengan area brodman.
Serebrum dibagi atas 2 bagian, yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan.

Terdiri dari 6 lobus, yaitu :

Page | 3

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Lobus frontal
Lobus parietal
Lobus occipital
Lobus temporal
Lobus insula
Lobus limbicus

Memiliki beberapa gyrus :


Gambar 1. Pembagian Korteks Cerebri

1. Gyrus frontalis
Gyrus frontalis superior
Gyrus frontalis medius
Gyrus frontalis inferior
- Pars orbitalis
- Pars triangularis
- Pars opercularis
2. Gyrus precentralis
3. Gyrus postcentralis
4. Gyrus supramarginalis
5. Gyrus angularis
6. Gyrus temporalis
Gyrus temporalis superior
Gyrus temporalis medius
Gyrus temporalis inferior

Gambar 2. Pembagian Lobus

Ada beberpa istilah pembagian yang


terdapat pada otak, ada yang namanya firssura ini adalah garis yang memisahkan belahan
otak, ada sulcus, ini adalah lekukan dalam yang memisahkan gyrus, ada gyrus, yaitu tonjolan
berulir diantara sulcus, dan gyrus.
Gyrus ini dibagi menurut letak lobus dan terdapat pada bagian lobus. Untuk lobus
seperti fontalis dan temporalis, jika dilihat secara lateral, maka gyrusnya dibagi sama menjadi
3. Pada lobus frontalis gyrus di bagi sesuai dengan tempatnya, gyrus frontalis superior,
medius, dan inferior. 2
Ketiga gyrus ini di pisahkan oleh sulcus frontalis superior yang memisahkan antara
gyrus frontalis superior dengan medius dan sulcus frontalis inferior yang memisahkan gyrus
medius dengan gyrus inferior. Ada gyri yang terletak di bagian bawah dari gyrus frontalis,
yaitu gyri orbitales. Bagian gyrus temporales sama dengan gyrus frontalis dibagi menurut
letaknyaada gyrus temporalis superior, medius, dan inferior.

Page | 4

Sulcus yang membagi pun sama dengan di frontalis, yaitu sulcus temporalis superior
membagi antara gyrus temporalis inferior dengan medius dan sulcus temporalis inferior yang
membagi gyrus temporalis medius dengan inferior. Berikut gyrus-gyrus lain yang terlihat di
bagian lateral dari otak. Gyrus precentralis dan gyrus postcentralis, gyrus ini dipisahkan oleh
sulcus centralis. Lalu ada gyrus supramarginalis, dan gyrus angularis.ada juga sulcus yang
memisahkan antara gyrus frontalis inferior dengan temporalis superior yaitu sulcus et fossa
lateralis cerebri, dari tampak medial terdapat gyrus cinguli yang berada di atas corpus
callosum.
b) Otak Tengah
Otak tengah disebut juga disensefalon dan terletak di depan otak kecil dan jembatan
varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan tidak mencolok. Fungsi utamanya adalah untuk
memberikan impuls antara otak depan dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di
samping itu juga berfungsi menjaga keseimbangan. Melalui pusat medula oblongata dan
otak tengah menuju ke atas merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan
formasi retikuler yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan.
Aksi formasi retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini dapat mengakibatkan
kematian.2
c) Otak Belakang
Otak belakang terbagi menjadi dua bagian, yaitu medula oblongata (sumsum lanjutan)
dan serebelum (otak kecil). Masing-masing bagian tersebut memiliki koordinasi dan
fungsi sendiri-sendiri.1,2
1. Medula Oblongata
Bagian ini tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya ukurannya
kecil tetapi fungsinya sangat besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian medula
oblongata ini dapat mengakibatkan kematian. Fungsi medula oblongata, antara lain
menstimulasi

otot-otot

antartulang

rusuk

dan

diafragma

sehingga

dapat

memungkinkan untuk pernapasan; mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung


diameter arteriola, tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan, dan
sekresi kelenjar pencernaan; mengkoordinir gerak refleks, misalnya kedipan mata,

Page | 5

bersin, bersendawa, dan muntah. Medula oblongata ini akan diteruskan ke bawah
yang

disebut

sumsum

tulang

belakang.

Bagian

sumsum

lanjutan

yang

menghubungkan antara sumsum lanjutan dengan otak disebut vons varolii (jembatan
varoli).2
2. Serebelum (otak kecil)
Serebelum terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Fungsinya
adalah untuk mengkoordinasikan kegiatan lokomotor tubuh, antara lain pengaturan
otot, posisi, dan keseimbangan tubuh. Rusaknya bagian serebelum ini dapat
mengakibatkan seseorang kehilangan koordinasi gerakan otot tubuh. Pada gambar di
depan gerakan halus dan lemah gemulai yang dihasilkan penari dikoordinir oleh
serebelum.
2) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sumsum tulang belakang (medula spinalis)
merupakan lanjutan ke bawah dari medula oblongata. Sumsum tulang belakang ini terletak
memanjang dari ruas tulang leher sampai dengan antara tulang pertama dan kedua. Fungsi
sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut.
a) Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Informasi melalui neuron sensori
ditransmisikan dengan bantuan interneuron.
b) Sebagai pusat dari gerak refleks, misalnya refleks menarik diri. Irisan melintang
menunjukkan bagian luar berwarna putih yang banyak mengandung dendrit dam
akson, sedangkan bagian dalam berwana abuabu. Pada bagian yang berwarna abuabu inilah terdapat cairan serebrospinal, seperti yang terdapat pada otak. Cairan ini
tepatnya terletak di saluran tengah yang berhubungan dengan rongga ventrikel
dalam otak. Bagian tengah yang berwarna abu-abu ini jika dilihat seperti huruf H.
bagian ini mengandung badan saraf motorik yang mempunyai akson menuju ke
efektor dan juga mengandung saraf sensorik.1,2
Sistem Saraf Sadar

Page | 6

Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika Anda makan,
menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini mene-ruskan impuls
dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua
otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial.3
Tabel 1.1 Jenis-Jenis Saraf Beserta Asalnya
Nomo
r
I

Nama

Jenis

Olfaktorius

Sensori

II

Optik

Sensori

III
IV
V

Okulomotor
Troklearis
Trigeminus

Motorik
Motorik
Gabunga
n

VI
VII

Abdusen
Fasialis

Motorik
Gabunga
n

VIII

Vestibulokokleari
s

Sensori

IX

Glosofaringeus

Gabunga
n

Vagus

XI
XII

Aksesorius
Hipoglossus

Gabunga
n
Motorik
Motorik

Fungsi
Menerima
rangsang
dari
hidung
dan
menghantarkannya ke otak untuk diproses
sebagai sensasi bau
Menerima
rangsang
dari
mata
dan
menghantarkannya ke otak untuk diproses
sebagai persepsi visual
Menggerakkan sebagian besar otot mata
Menggerakkan beberapa otot mata
Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk
diproses
di
otak
sebagai
sentuhan
Motorik: Menggerakkan rahang
Abduksi mata
Sensorik: Menerima rangsang dari bagian
anterior lidah untuk diproses di otak sebagai
sensasi
rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk
menciptakan
ekspresi
wajah
Sensori sistem
vestibular:
Mengendalikan
keseimbangan
Sensori koklea: Menerima rangsang untuk
diproses di otak sebagai suara
Sensori: Menerima rangsang dari bagian
posterior lidah untuk diproses di otak sebagai
sensasi
rasa
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam
Mengendalikan pergerakan kepala
Mengendalikan pergerakan lidah

A. Meninges
Page | 7

Fungsi dari meninges itu sendiri adalah :


1. Membungkus dan melindungi SSP
2. Membungkus dan melindungi pembuluh darah yang mendarahi SSP
3. Mengandung Liquor cerebrospinalis (LCS)
Meninges terbagi atas 3 bagian, yaitu :
1. Duramater
Dura = kuat, sedangkan mater = ibu(menunjukan peran protektif dan suportif).
Duramater merupakan lapisan meninges yang paling kuat.
Terdiri dari 2 bagian yaitu lamins periosteal dan lamina meningeal. Kedua lapisan
duramater tersebut menyatu kecuali pada saat membentuk sinus duramatis. Duramater
melekuk kedalam dan memisahkan cavum cranii menjadi beberapa bagian.
2. Arachnoidmater
Terletak di profundal duramater.
Diantara antara duramater dan
arachnoidmater terdapat sebuah ruang
potensial yaitu spatium profundal.
3. Piamater
Merupakan jaringan ikat yang sangat tipis.

Gambar 3. Lapisan Meninges

Melekat erat pada permukaan otak dan


mengikuti lekukan dari gyrus dan sulcus otak.
B. Cairan Serebrospinal (CSS)
Cairan LCS (liquor cerebriispinalis) dibentuk terutama oleh pleksus koroideus.
Kemudian LCS akan diteruskan mengalir melalui empat ventrikel yang saling
berhubungan di dalam bagian interior otak dan melalui kanalis sentralis korda spinalis
yang sempit, yang berhubungan dengan ventrikel terakhir.2,3
Cairan LCS kemudian keluar melalui lubang-lubang kecil dari ventrikel ke empat di
dasar otak dan memasuki ruangan subarachnoid dan akhirnya mengalir diantara lapisanlapisan meninges diseluruh permukaan otak dan korda spinalis. Sewaktu mencapai bagian
atas otak, SSP direabsorpsi dari ruangan subarachnoid ke dalam darah vena melalui villus
arachnoidales.
Tekanan normal cairan LCS adalah 10 mmH 20. Penurunan tekanan akibat
pengeluaran hanya beberapa mililiter untuk analisis laboratorium dapat menimbulkan

Page | 8

nyeri kepala hebat. Sedangkan total volume LCS adalah 125 150 ml dan digantikan
lebih dari 3 kali sehari. LCS terdapat di ventrikel otak, cysterna sekitar otak dan di ruang
subarachnoid.
LCS mengandung air, glukosa, asam amino, vitamin C, B dan asam folat.
Fungsi dari LCS adalah :
1.
2.
3.
4.

Melindungi otak dari benturan


Mengatur isi tengkorak
Metabolisme otak
Merupakan nutrisi bagi jaringan otak

Cairan serebrospinal (CSS) dihasilkan oleh plexus khoroideus dengan kecepatan produksi
sebanyak 20 ml/jam. CSS mengalir dari dari ventrikel lateral yang berada didalam
hemisperium cerebri, berjumlah dua. Ventrikel lateral dihhubungkan dengan ventrikulus
tertius oleh foramen foramen interventrikulare/monro. Kemudian menuju ventrikulus tertius
berada diantara ventrikulus lateralis. Ventrikulus tertius berhubungan dengan ventriculus
quartus melalui aquaductus cerebri.
C. Vaskularisasi otak
Setiap jaringan termasuk juga susunan saraf pusat sangat bergantung pada aliran darah
yang memadai untuk nutrisi dan pembuangan sisa-sisa metabolisme. Aliran darah otak
berasal dari suatu jalinan pembuluh-pembuluh darah bercabang-cabang dan berhubungan erat
satu dengan lainnya sehingga menjamin suplai darah yang adekuat untuk sel otak. Suplai
darah ini dijamin oleh dua pasang arteri, yaitu arteri vertebralis dan arteri karotis interna.1,2

Page | 9

Gambar 4. Vaskularisasi Otak

Otak menerima darah yang dipompakan oleh jantung melalui arkus aorta yang
mempunyai tiga cabang, yaitu Trunkus brakhiosefalik, arteri karotis komunis sinistra, dan
arteri subklavia sinistra. Trunkus brakhiosefalik selanjutya becabang menjadi arteri karotis
komunis dekstra dan arteri subklavia dekstra. Arteri karotis komunis dekstra dan sinistra
masing-masing bercabang menjadi arteri karotis interna dan eksterna (dekstra dan sinistra),
dan arteri subklavia dekstra dan sinistra masing-masing mempunyai salah satu cabang yaitu
arteri vertebralis dekstra dan sinistra. Cabang-cabang dari arteri-arteri tersebut kemudian
akan beranastomosis membentuk sirkulus arteriosus Willisi. Aliran darah ke susunan saraf
pusat yang melalui arteri vertebralis beserta cabang-cabangnya disebut dengan sistem
vertebrobasiler, dan yang melalui arteri karotis interna beserta cabang-cabangnya disebut
dengan sistem karotis.3

B. Struktur yang terlibat secara mikroskopis


Secara mikroskopis, di dalam sistem saraf terdapat 2 jenis sel :
Sel neuron 10%
Sel glia atau neuroglia 90%.
Sel neuron merupakan sel fungsional pada system saraf, yang bekerja dengan cara
menghasilkan potensi aksi dan menjalarkan impuls dari satu sel ke sel berikutnya.
Page | 10

Pembentukan potensi aksi merupakan cara yang dilakukan sel saraf dalam memindahkan
informasi. Pembentukan potensial aksi juga merupakan cara yang dilakukan oleh system
saraf dalam melaksanakan fungsi kendali dan koordinasi tubuh.4

Gambar 5. Sel Neuron

Ditinjau dari fungsinya, neuron dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu neuron
motorik, sensorik, dan interneuron. Neuron sensorik ialah sel saraf yang berfungsi untuk
membawa rangsang dari daerah tepi (perifer tubuh) ke pusat saraf (otak dan sumsum tulang
belakang atau medulla spinalis). Neuron motorik ialah sel saraf yang berfungsi membawa
rangsang dari pusat saraf ke daerah tepi (perifer tubuh). Interneuron atau saraf penghubung
ialah sel sraf yang terdapat di pusat saraf, yang menjadi penghubung antara neuron sensorik
dan motorik. Ketiga jenis neuron terseut tersusun secara khusus sehingga mampu
menanggapi berbagai perubahan yang terjadi pada lingkungan baik dari dalam dan luar
tubuh.4
Sedangkan berdasarkan jumlah dan prosessus yang terjulur dari badan sel, kebanyakan
neuron dapat digolongkan sebagai :
1) Neuron multipolar, yang memiliki sebuah akson dan dua atau lebih dendrit
2) Neuron bipolar, dengan sebuah dendrit dan sebuah akson
3) Neuron pseudounipolar, yang memiliki sebuah processus yang bercabang di dekat
perikarion, dengan cabang panjang yang terjulur ke ujung perifer dan yang lain
terjulur ke SSP.4
Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, sel saraf di dukung oleh sel glia. Jadi sel glia
merupakan sel yang berkaitan erat dengan neuron, yang berfungsi sebagai pendukung
struktur dan fungsi neuron, namun tidak terlibat dalam fungsi penjalaran impuls.

Page | 11

Sel glia berfungsi untuk menjamin agar kondisi lingkungan ionic sekitar neuron dapat
selalu tepat, dan juga berfungsi untuk membuang zat-zat sisa dari sekitar neuron.
Jenis-jenis sel glia beserta fungsinya :
(a) Astrosit : menopang neuron dalam hubungan spasial yang tepat, menyerap dan
menguraikan neurotransmitter yang dibebaskan menjadi bahan mentah untuk
membentuk lebih banyak neurotransmiter oleh neuron.5
(b) Oligodendrosit : membentuk selubung mielin di SSP.
(c) Mikroglia : berperan dalam pertahanan otak sebagai fagosit
(d) Sel Ependim : melapisi bagian dalam otak dan medula spinalis, ikut membentuk
cairan serebrospinal, berfungsi sebagai sel punca neuron dengan potensi membentuk
neuron baru dan sel glia baru.5
C. Reticular Activating system (RAS)
Reticular Activating system (RAS) dari formasio retikularis bertanggungjawab untuk
kesadaran dan bangun. Perjalanan nya melalui nuclei tak spesifik dari talamus hingga ke
korteks otak; kerusakan pada bagian ini dapat menyebabkan koma. Formasio Retikularis
mengirimkan impuls kebagian sensorik, motorik dan bagian autonom dari sistem saraf
ditulang belakang yang menerima masukan dari bagian sensoris yang ada disana, keluar dari
masing-masing preganglion saraf autonom, dan keluar dari sistem saraf motorik bagian tepi
(LMN).5
RAS terdiri dari beberapa sirkuit saraf yang menghubungkan otak ke korteks. Jalur ini
berasal di inti batang otak reticular bagian atas dan proyeksi sirkuitnya melalui riley sinaptik
dalam rostral intralaminar dan inti talamus ke korteks serebri. Akibatnya, Individu dengan
lesi/ kerusakan kedua belah inti intralaminar talamus berakibat menjadi lesu atau mengantuk,
bahkan dapat menyebabkan penurunan kesadaran atau koma.
Fungsi RAS juga turut mengatur perubahan fisiologi dari keadaan tidur nyenyak
hingga terjaga dan bersifat reversible untuk hal ini. Selama tidur, neuron di RAS akan
memiliki aktifitas yang jauh lebih rendah sebaliknya, RAS memiliki tingkat aktivitas yang
lebih tinggi selama keadaan sadar. Agar otak dapat tidur, harus ada pengurangan aktivitas
ascending aferen mencapai korteks dengan penekanan aktivitas RAS.

4,5

Page | 12

KESIMPULAN
Otak sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia, oleh sebabitu otak
dilindungi oleh beberapa lapisa seperti kulit kepala, tulang dan meninges. Jika terjadi
kerusakan otak maka dapat menganggu struktur otak, sistem saraf kranial, vaskularisasi
crebris, CCS, dan mengganggu RAS.

DAFTAR PUSTAKA
1

Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Ed ke -2. Jakarta; Penerbit Buku

Kedokteran EGC: 2004. h. 189-93


Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Ed ke-33. Jakarta; PT Gramedia

Pustaka Utama: 2009. h. 329


Putz R., Pabst R. Atlas Anatomi Manusia Sobota. Ed ke 22. Jakarta; Penerbit buku

kedokteran EGC:2007
Sherwood L. Fisiologi manusia. Ed ke-6. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran EGC:

2012.
Ganong W. Review of medical physiology. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2008.

Page | 13

Anda mungkin juga menyukai