Anda di halaman 1dari 24

LARUTAN

Teori Singkat
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut, misal terdispersi secara molekuler dalam pelarut
yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur.
Larutan adalah sediaan cair yang homogen secara fisika dan
kimia dan merupakan suatu proses termodinamika stabil yang terdiri
dari dua atau lebih komponen baik berupa gas, cair, atau padat untuk
membentuk larutan jernih, kecuali dinyatakan lain sebagai pelarut
digunakan air suling, yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai
obat luar, atau untuk dimasukkan ke dalam rongga tubuh.
Kelarutan adalah jumlah bagian pelarut yang dibutuhkan untuk
melarutkan 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair,
secara kuantitatif merupakan konsentrasi zat terlarut dalam larutan
jenuh pada temperatur tertentu dan secara kualitatif merupakan
interaksi spontan 2 atau lebih.
Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah
kelarutan pada suhu 20 dan kecuali dinyatakan lain menunjukkan
bahwa 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair larut
dalam bagian volue tertentu pelarut. Pernyataan kelarutan yang tidak
disertai angka adalah kelarutan pada suhu kamar, kecuali dinyatakan
lain zat jika dilarutkan boleh menunjukkan sedikit kotoran mekanik,
seperti bagian kertas saring, serat, butiran debu. Jika suatu zat tidak
diketahui dengan pasti kelarutannya, dapat ditunjukkan dengan istilah
sebagai berikut :

Istilah kelarutan

Jumlah bagian pelarut diperlukan untuk


melarutkan 1 bagian zat

Sangat mudah larut


Mudah larut
Larut
Agak sukar larut
Sukar larut
Sangat sukar larut
Praktis tidak larut

Kurang dari 1
1-10
10-30
30-100
100-1000
1000-10000
Lebih dari 10000

Daftar kelarutan (1 gram zat X dalam mlpelarut) Zat Organik


dalam Air dan Alkohol
Nama Obat (gram)
Atropin Sulfat
Codeinum
Codeini Sulfas
Codeini Phosfas
Morphini Sulfas
Luminal
Luminal Natrium
Procaini

Air (ml)
0,5
120
30
2,5
16
1000
1
1

Alkohol (ml)
5
2
1280
325
565
8
10
15

Hydrocloridium
Sulfadiazinum
Natriii Sulfadiazinum

13000
2

Agak sukar larut


Sedikit larut

Daftar kelarutan cairan organik dalam air (1 gram zat dalam X ml


Air)
Benzene

1430

Benzyl Acoholum
Carbon tetrachlorodium
Chloroformum
Komposisi larutan
1.Pembawa
Pembawa

merupakan

25
2000
200

media bagi bahan-bahan obat

untukterlarut dan terdispersi. Untuk obat oral cair, pembawa dapat


berupa:air aromatik, dan air

Air aromati.air aromatik sering digunakan terutama karena nilai


aromanya meski sangat kecil aksi terapi dan aksi preservatifnya.
Air armatik disiapkan dengan mengencerkan suatu konsentrasi

pada suatu sediaan.


Air.dalam suatu formula,air yang digunakan dapat berupa air
yang dapat diminum, air yang sudah dimasak/didihkan atau air

suling.
2. Zat aktif / bahan obat
Ajuvan/ bahan tambahan
a. Penstabil warna
Sebagai antioksidan misalnya

campuran ferosulfat yang

mengandung 0-1 % asam askorbat yntuk mencegah oksidasi.


b. Pewarna
Tidak ada bahan khusus pewarna yang ditambahkan tetapi
beberapa mekstura mengandung pewarna obat / bahan obat
c. Pengaroma
Pengaroma yang digunakan dalam mekstura meliputi ;
i.

Air aromatik

ii.

Sirup dan atau gliserol untuk pemanis bagi preparat

iii.

untuk anak anak.


Ekstrak liquor cair untuk penyamaran rasa dari bahanbahan garam, seperti garam amonium dan alkali iodide

iv.

dalam campuran obat batuk


Orange sirup dan senyawa orange spirit untuk
menyamarkan logam dan rasa atsiri garam-garam besi

dalam campuran untuk sediaan anak-anak.


d. Pengawet
Ada dua senyawa yang paling sering digunakan yaitu: Kloroforom
dan asam benzoat.
Jenis- Jenis Larutan
1. Yang diminum / secara oral
a. Mixtura : sediaan yang biasa digunakan untuk keadaan gawat
seperti gangguan pencernaan, kontipasi.
b. Elixir : larutan alkoholik atau hidroalkoholik, mempunyai bau
yang enak digunakan secara oral.
c. Linctus : sediaan yang berupa larutan yang pembawanya
adalah sirup, digunakan untuk mencegah masuk angin.
d. Sirup : sediaan cair yang mengandung 65 bagian sukrosa
dalam larutan metil paraben 0,025 %
e. Draught : sediaan cair yang diambil dalam bentuk dosis tunggal
dengan volume biasanya 50ml.
f. Pediatrik drops: sediaan cair yang berupa obat tetes untuk
anak-anak.
2. Yang digunakan pada mulut/ tenggorokan
a. Mouthwash : sediaan yang digunakan untuk membersihkan
dan memberi bau yang harum pada mulut

b. Gargle : sediaan yang digunakan untuk mencegah infeksi


tenggorokan kebanyakan mempunyai efek deodoran serta
bakterisid seperti fenol dan thymol.
c. Throat paint: sediaan yang digunakan untuk infeksi mulut dan
tengorokan.
d. Throat spray : sediaan yang mengandung antibiotik yang
digunakan untuk keadaan faringitis .
3. Yang dimasukkan kedalam rongga tubuh.
a. Douche : larutan obat yang digunakan untuk mencuci rongga
tubuh dengan cara dimasukkan ke dalam lubang tubuh.
b. Enema :bentuk injeksi rektal untuk mengosongkan perut,
pengaruh sistem oleh absorpsi atau efek lokal yang
menyebabkan penyakit.
c. Ear Drops : larutan yang digunakan pada telinga dengan cara
meneteskan larutan tersebut pada telingan.
d. Nasal drops : larutan berupa tetesan yang digunakan pada
hidung.

dr. Aaaaa
SIP no. 123.456/.789
Jl. Dr.Ratulangi No.12 , Palopo (0471786)

Palopo,
R/

PCT Sirup SF da 60 ml
m.f syr
S 2 dd Cth I

Pro

Umur :
Alamat :
Petunjuk Penyelesaian Resep :
a. Formula Paracetamol
Paraceamol 120 mg/5 ml
Etanol 5 ml
Sirup Simplex 40%
Asam Benzoat 0,1 %
CMC 1%
Esence q.s
Aqua ad.60 ml
b. Cara Kerja
a) Botol dikalibrasi 60 ml
b) Timbang paracetamol, masukkan ke dalam beker glass + etanol,
aduk sampai larut, tambah asam benzoat aduk sampai larut
c) Taburkan CMC di atas air biarkan sampai mengembang, lalu aduk
d) Campurkan campuran b)dan c), aduk sampai homogen
e) Tambahkan air sampai tanda kalibrasi, tambahkan esence

SUSPENSI
Teori Singkat
Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat
padat dalam bentukhalus yang tidak larut, terdispersi dalam cairan
pembawa. Zat yang terdispersi harus halus, tidak boleh cepat
mengendap dan bila dikocok perlahan-lahan, endapan harus
terdispersi kembali.
Suatu suspensi yang dapat diterima mempunyai kualitas tertentu
yang diinginkan:
a. Zat yang tersuspensi tidak boleh cepat mengendap
b. Partikel-partikel tersebut walaupun mengendap pada dasar
wadah tidak boleh membentuk suatu gumapalan padat tetapi
harus

dengan

cepat

terdispersi

kembali

menjadi

suatu

campuran homogen bila wadahnya dikocok dari botolnya atau


untuk mengalir melewati jarum injeksi.
c. Untuk cairan obat luar, produk tersebut harus cukup cair
sehingga dapat tersebar dengan mudah keseluruh daerah yang
sedang diobati teteapi juga tidak boleh sedemikiaan mudah

bergerak sehingga gampang hilang dari permukaan dimana


obat tersebut digunakan.
d. Cairan tersebut dapat kering dengan cepat dan membentuk
suatu lapisan pelindung titpis yang elastis sehingga tidak akan
mudah terhapus, juga harus mempunyai warna dan bau yang
nyaman.
Suspensi obat suntik harus steril, mudah disuntikkan dan
tidak menyumbat jarum suntik.suspensi obat mata harus steril
dan zat yang terdispersi harus sangat halus . ada etiket harus
tertera kocok dahulu dan disimpan dalam wadah tertutup baik
dan disimpan ditempat sejuk.
dr. Aaaaa
SIP no. 123.456/.789
Jl. Dr.Ratulangi No.12 , Palopo (0471786)
Palopo,
R/ Calamin Lotio da 30 ml
m.f lotio
s.u.e

Pro

Umur :

Alamat :

Petunjuk Penyelesaian Resep


Komposisi calamin lotio (Menurut FN)
tiap 100 ml mengandung :
calamin

8g

zat aktif

ZnO

8g

zat aktif

Gliserin

2 ml

pembasah

Bentonit Magma

25 ml

pengsuspensi

Ca(OH)2

100 ml

pembawa

ad

Penyediaan bentonit magma (RPS ; 1305)


- Diambil bentonit 50 g
- Dilarutkan dgn menggunakan air panas sebanyak 800ml, diaduk
- Didiamkan selama 24 jam, sesekali diaduk kemudian diadkan 1000ml

Penyediaan Ca(OH)2 (RPS ; 1319)


-

Diambil Ca(OH)2 sebanyak 3g

Ditambahkan dgn aquadest sebanyak 1000ml

Diaduk dgn menggunakan mixer

Kemudian didiamkan selama 1 jam

Cara Kerja :

Disediakan mortir dan stamfer

ZnO digerus dimortir panas kemudian diayak dan ditimbang 2,4g

Ditimbang calamin 2,4g dan dimasukkan ke dalam mortir digerus


ad homogen

Diukur bentonit magma 7,5ml dan dimasukkan ke dalam mortir


digerus ad homogen

Diukur gliserol 0,6ml dimasukkan ke dlm mortir digerus ad


homogen

Ditambahkan dgn Ca(OH)2 solutio ad 30ml dimasukkan ke dlm


botol lotio, diberi etiket dan brosur.

Emulsi

Teori singkat
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan
obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan pengemulsi
atau surfaktan yang cocok.
Metode pembuatan emulsi
a. Pembuatan emulsi skala kecil
1. Lumpang Dan Alu
Pendekatan ini tidak tetap, digunakan hanya untuk emulsi yang
distabilkan dengan adanya lapisan multi molekuler (seperti akasia,
tragakan, agar dan chondrus) pada permukaan. Ada dua metode

dasar untukmebuat emulsi dengan Lumpang dan alu yaitu metode


gom basah (metode inggris) dan metode kering (metode kontinental)
a) Metode gom basah
Pada metode ini bahan pengemulsi ditempatkan dalam lumpang
dan didispersikan dalam air menjadi bentuk mucilago. Minyak
yang ditambahkan dalam jumlah kecil dengan triturasi secara
kontinyu, tiap ion dari minyak diemulsikan dalam jumlah
kecilsebelum penambahan bahan tambahan selanjutnya. Akasia
paling sering digunakan sebagai bahan pengemulsi saat emulsi
disiapkan dengan lumpang dan alu. Bahan pengemulsi minyak
tertentu, ratio optimum dari minyak : air : akasia adalah 4 : 2 : 1
jadi penyiapan 60 ml dari 40% emulsi minyak hati ikan kod adalah
sebagai berikut :
hati ikan kod
24 g
Akasia
6 g
Air
q.s
60 ml
Mucilago akasia dibentuk dengan penambahan 12 ml air dan 6 gr
akasia dalam lumpang dan triturasi 24 gr minyak ditambahkan dalam
jumlah yang meningkat dari 1-2 gr dan didispersikan. Produk pada
tahap ini diketahui sebagai emulsi dasar. Emulsi dasar seharusnya
ditriturasi selama paling kurang 5 menit setelah itu ditambahkan air
secukupnya untuk volume akhir produk 60 ml.
b)Metode Gom Kering
Metode ini disukai oleh farmasis, gom ditambahkan kedalam minyak
lebih baik daripada air dengan metode gom basah. Selanjutnya
pertimbangan untuk penyiapan emulsi dasar dari produk dapat diperoleh
dengan melarutkan dengan fase kontinyu. Jika pengemulsi adalah

akasia dan minyak tertentu diemulsikan, perbandingan minyak : air :


gom adalah 4 : 2 : 1 lagi.
Penyiapan dispersi dari akasia dalam minyak dicukupkan, metode gom
kering dapat menjamin untuk menghasilkan emulsi yang diinginkan,
karena penambahan salah satu komponen tidak ditingkatkan, penyiapan
emulsi dari metode ini cepat.
Dengan metode kedua rasio minyak :air : gom bervariasi tergantung
pada tipe minyak yang akan diemulsikan dan bahan pengemulsi yang
digunakan. Penyiapan emulsi dan kedua metode gom basah dan kering
dapat dicampur dalam botol lebih baik daripada lumpang dan alu.

dr. Aaaaa
SIP no. 123.456/.789
Jl. Dr.Ratulangi No.12 , Palopo (0471786)

Palopo,
R/ emulsi minyak ikan SF da 30 ml
m.f pot
S 3 dd C I

Pro

Umur :
Alamat :
Petunjuk penyelesaian resep:
Komposisi Menurut FN
Oleum Iecoris Aselli 100gzat aktif
Gliserol 10g pembasah
PGA 30g pengemulsi
Oleum citri gtt VI perasa
Aquadest ad 215 ml pelarut
Cara Kerja:
Dikalibrasi botol 30 ml
Ditimbang minyak ikan di cawan porselin dan dimasukkan ke dlm

mortir
Ditimbang minyak jeruk di cawan porselin dimasukkan ke dlm mortir

digerus ad homogen
Ditimbang PGA dan dimasukkan ke dlm mortir digerus ad homogen
Ditambahkan dgn air 2 kali PGA = 10,47ml digerus hingga terbentuk
korpus emulsi

Ditimbang gliserol, dimasukkan ke dlm mortir sedikit demi sedikit ad

homogen kemudian dimasukkan ke dlm botol


Dicukupkan volumenya dgn aquadest ad 30 ml, dimasukkan ke dalam
kemasan diberi etiket dan brosur

GALENICA
Teori Singkat

Sediaan galenik adalah sediaan yang dibuat dari bahan baku dari hewan
atau tumbh-tumbuhanyang disari. Zat-zat yang tersari terdapat dalam selsel bagian tumbuh-tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering
cairan penyari masuk dalam sel-sel dari bahan-bahan dan zat yang tersari
larut dalam cairan penyari, setelah itu larutan yang mengandung zat yang
tersari dipisahkan dari simplisia yang disari. Penyari akan lebih cepat
terjadi bila bahan dasar dalam keadaan halus. Adakalanya digunakan
bagian tanaman yang masih segar, seperti pada pembuatan spiritus
chchleariae dan Spiritus Citri .
PENGGOLONGAN SEDIAAN GALENICA
Aqua Aromatica (Air Aromatik)
Air Aromatik menurut Farmakope Indonesia adalah larutan jenuh minyak
atsiri dalam air . Air Aromatik merupakan cairan jernih atau agak keruh,
mempunyai bau dan rasa yang tidak menyimpang dari bau dan rasa
minyak atsiri asam. Air aromatik disimpan dalam wadah tertutup rapat
terlindung dari cahaya dan ditempat yang sejuk. Pembuatan air aromatik
dilakukan dengan melarutkan sejumlah minyak atsiri dalam air yang
sesuai yang tertera dalam 60 ml etanol (95%), lalu ditambahkan air sedikit
demi sedikit sambil dikocok sekali-sekali, dibiarkan selama beberapa jam
dan disaring. Dan 1bagian filtrat diencerkan dengan 39 bagian volume air
Extracta (Ekstrak)
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari
simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok diluar pengaruh

cahaya matahari langsung. Ekstrak kering harus mudah digerus menjadi


serbuk . adapaun metode ekstraksi antara lain : maserasi, perkolasi,
refluks, sokletasi.
Infusa (Infus)
Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati
dengan air pada suhu 90 C selama 15 menit
Sirupi (Sirup)
Sirop adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa.
kadar sakarosa adalah tidak kurang dari 64,0 % dan tidak lebih dari 66,0
% kecuali dinyatakan lain.
Spiritus Aromatici
Spritus Aromatici dibuat dengan maserasi sejumlah simplisia dengan
campuran sejumlah etanol dan air selama 24 jam. Maserat lalu didestilasi
sampai diperoleh 1000 bagian
Tincturae ( Tingtur)
Tingtur adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau
perkolasi simplisia nabati atau hewani atau dengan cara melarutkan
senyawa kimia dalam pelarut.

dr. Aaaaa
SIP no. 123.456/.789

Jl. Dr.Ratulangi No.12 , Palopo (0471786)

Palopo,
R/ Infus Daun Sirih 50 ml
Aqua Calcis 50 ml
S. b.dd. C II

Pro

Umur :
Alamat :
Petunjuk Penyelesaian Resep

Ditimbang 10g daun sirih yg sudah dipotong-potong halus degan


derajat halus (5/8)

Dimasukkan dlm panci infus, lalu ditambahkan dgn aquadest

Dipanaskan selama 15 menit, terhitung mulai suhu 90 oC

Setelah itu diserkai setelah dingin

Dimasukkan ke dlm botol yg telah dikalibrasi 100ml, jika volumenya


kurang diadkan hingga batas tanda.

Maserasi

Disiapkan alat dan bahan yg akan digunakan

Ditimbang daun sambiloto yang telah dirajang halus sebayak 200g


lalu ditambahkan dgn cairan penyari (metanol) 2cm di atas
sampel

Kemudian disimpan di tempat gelap terlindung dari cahaya


matahari selama 5 hari, sesekali diaduk

Setelah itu diserkai kemudian ditampung, diulangi ekstraksi 1-2 kali,


diserkai dan ditampung dicawan penguap lalu diuapkan di atas
waterbath.

LEMBAR HASIL DISKUSI


LEMBAR KEGIATAN 1
I.

HASIL DISKUSI
Formula Asli

II. Master Formula


Nama Produk
Jumlah Produk
Tanggal Produksi
No. Reg
No. Batch
Komposisi Formula

:
:
:
:
:
: tiap ...... mengandung.....

Rancangan formula
Nama Produk
Nama
Pabrik

Disetujui oleh
Dibuat oleh
Master formula

Tgl produksi

Nama Asisten
Nama Praktikan

Kode bahan

Nama bahan

kegunaan

Per dosis

Per batch

III.

Alat dan Bahan yang digunakan


III.1 Alat yang digunakan

III.2 Bahan-bahan yang digunakan

IV.Perhitungan Dosis :

V.

Perhitungan Bahan

VI.

Cara Kerja

Anda mungkin juga menyukai