Atap adalah bagian paling atas dari suatu rumah yang berfungsi untuk melindungi rumah dan penghuninya dari pengaruh angin, curah hujan, sinar panas matahari, dan lain-lain. Komponen atap terdiri dari dua bagian penting, yaitu konstruksi kuda-kuda di bawah penutup atap yang memikul beban penutup atap dan konstruksi penutup atap/pelapis atap yang berfungsi sebagai pelindung kuda-kuda dan elemen bangunan di bawahnya (Yap, 2001). Masyarakat Indonesia banyak menggunakan material kayu sebagai rangka kudakuda atap rumah karena awet, mudah didapat, mudah dibuat, dan ringan. Karena pembalakan liar dan ilegal logging membuat ketersediaan kayu berkualitas semakin terbatas sehingga harganya semakin mahal (Rohman, 2011). Penggunaan material beton bertulang sebagai rangka kuda-kuda atap memang sangat awet, tidak butuh perawatan, dan kokoh namun memiliki kapasitas dalam menahan beban yang berlebihan (overdesign) dan berat bobotnya (Hayat, 2006). Penggunaan material baja ringan sebagai rangka kuda-kuda atap memang lebih awet (anti rayap), cukup kokoh juga sangat ringan namun karena bentuknya yang sangat tipis, baja ringan memiliki kelemahan dalam hal tekuk dan harganya relatif masih mahal karena didominasi oleh beberapa supplier tertentu saja (Frick, 2002). Untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan bahan rangka kuda-kuda atap rumah di atas, maka perlu dilakukan penelitian dan pengembangan penggunaan bahan alternatif yang cukup kuat, cukup kaku, murah, dan mudah pengerjaannya. Penelitian ini akan menggunakan besi baja tulangan beton sebagai batang rangka kuda-kuda atap rumah. Penggunaan bahan tersebut merupakan pengembangan dari kuda-kuda beton bertulang yang ada di masyarakat dimana bahan beton pada batang dihilangkan untuk mengurangi beratnya namun direncanakan tetap kuat dan kaku dalam menahan beban. 1
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya perilaku struktur rangka kuda-kuda atap rumah dengan batang baja tulangan beton bila dibandingkan dengan struktur rangka kuda-kuda beton bertulang, dan kuda-kuda baja ringan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui dan membandingkan kinerja struktur rangka kuda-kuda yang terbuat dari baja tulangan beton, beton bertulang, dan baja ringan. 2. Mengetahui pola kegagalan struktur rangka kuda-kuda yang terbuat dari baja tulangan beton, beton bertulang, dan baja ringan. 3. Mengetahui kemampuan layan struktur kuda-kuda yang terbuat dari baja tulangan beton, beton bertulang, dan baja ringan. 1.4 Batasan Penelitian Batasan penelitian ini antara lain: 1. Rangka kuda-kuda atap diperuntukan bagi rumah tinggal dengan bentang 6 meter dan tinggi 1,7 meter (sudut 300). 2. Menggunakan bahan alternatif yang mudah didapat di pasaran dan relatif murah. 3. Pengujian menggunakan beban statik. 4. Aspek keawetan (durabilitas) tidak ditinjau. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu mendapatkan alternatif bahan sebagai rangka kuda-kuda atap rumah tinggal yang awet, ekonomis, mudah dibuat dengan peralatan sederhana, dan cukup ringan untuk dikerjakan 3 (tiga) orang serta cukup kuat dan kaku dalam menahan beban.
1.6 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini antara lain : 1. Struktur rangka kuda-kuda dengan batang baja tulangan beton memiliki kinerja yang mendekati baja ringan namun tidak lebih baik dari kuda-kuda beton bertulang. 2. Struktur rangka kuda-kuda dengan batang baja tulangan beton mengalami kegagalan pada batang tekan akibat terlampauinya kapasitas penampang. 3. Struktur rangka kuda-kuda dengan batang baja tulangan beton dapat dipergunakan dengan kondisi beban layan tertentu. 1.7 Keaslian Penelitian Penelitian mengenai rangka kuda-kuda pernah dilakukan sebelumnya oleh Basukito (2010) dalam penelitian dengan judul Stabilitas Kuda-Kuda Baja Ringan Startruss Type C (Studi Kasus : Pengujian Kuda-Kuda Baja Ringan Bentang 6 m). Selain itu pernah dilakukan juga oleh Lutfiansyah (2011) dalam penelitian dengan judul Optimasi Berat Per Luasan Struktur Atap Rangka Baja Bentang 6 M Sudut 300. Penelitian serupa juga pernah dilakukan Rutra (2011) dengan judul Optimasi Kuda-Kuda Baja Ringan Sudut 300dengan Penutup Atap Genteng Beton. Dalam penelitian tersebut dilakukan analisis secara teoritis untuk menentukan dimensi batang yang paling optimal. Penelitian dengan judul Perilaku Struktur Rangka Kuda-Kuda Atap Rumah Dengan Batang Baja Tulangan Beton belum pernah dilakukan sebelumnya berdasarkan referensi tema tesis yang ada di Teknik Sipil dan Lingkungan UGM maupun di luar instansi pendidikan Universitas Gadjah Mada.