Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Atap adalah bagian paling atas dari suatu rumah yang berfungsi untuk melindungi
rumah dan penghuninya dari pengaruh angin, curah hujan, sinar panas matahari,
dan lain-lain. Komponen atap terdiri dari dua bagian penting, yaitu konstruksi
kuda-kuda di bawah penutup atap yang memikul beban penutup atap dan
konstruksi penutup atap/pelapis atap yang berfungsi sebagai pelindung kuda-kuda
dan elemen bangunan di bawahnya (Yap, 2001).
Masyarakat Indonesia banyak menggunakan material kayu sebagai rangka kudakuda atap rumah karena awet, mudah didapat, mudah dibuat, dan ringan. Karena
pembalakan liar dan ilegal logging membuat ketersediaan kayu berkualitas
semakin terbatas sehingga harganya semakin mahal (Rohman, 2011). Penggunaan
material beton bertulang sebagai rangka kuda-kuda atap memang sangat awet,
tidak butuh perawatan, dan kokoh namun memiliki kapasitas dalam menahan
beban yang berlebihan (overdesign) dan berat bobotnya (Hayat, 2006).
Penggunaan material baja ringan sebagai rangka kuda-kuda atap memang lebih
awet (anti rayap), cukup kokoh juga sangat ringan namun karena bentuknya yang
sangat tipis, baja ringan memiliki kelemahan dalam hal tekuk dan harganya relatif
masih mahal karena didominasi oleh beberapa supplier tertentu saja (Frick, 2002).
Untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan bahan rangka kuda-kuda atap
rumah di atas, maka perlu dilakukan penelitian dan pengembangan penggunaan
bahan alternatif yang cukup kuat, cukup kaku, murah, dan mudah pengerjaannya.
Penelitian ini akan menggunakan besi baja tulangan beton sebagai batang rangka
kuda-kuda atap rumah. Penggunaan bahan tersebut merupakan pengembangan
dari kuda-kuda beton bertulang yang ada di masyarakat dimana bahan beton pada
batang dihilangkan untuk mengurangi beratnya namun direncanakan tetap kuat
dan kaku dalam menahan beban.
1

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya perilaku
struktur rangka kuda-kuda atap rumah dengan batang baja tulangan beton bila
dibandingkan dengan struktur rangka kuda-kuda beton bertulang, dan kuda-kuda
baja ringan.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui dan membandingkan kinerja struktur rangka kuda-kuda yang
terbuat dari baja tulangan beton, beton bertulang, dan baja ringan.
2. Mengetahui pola kegagalan struktur rangka kuda-kuda yang terbuat dari baja
tulangan beton, beton bertulang, dan baja ringan.
3. Mengetahui kemampuan layan struktur kuda-kuda yang terbuat dari baja
tulangan beton, beton bertulang, dan baja ringan.
1.4 Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini antara lain:
1. Rangka kuda-kuda atap diperuntukan bagi rumah tinggal dengan bentang 6
meter dan tinggi 1,7 meter (sudut 300).
2. Menggunakan bahan alternatif yang mudah didapat di pasaran dan relatif
murah.
3. Pengujian menggunakan beban statik.
4. Aspek keawetan (durabilitas) tidak ditinjau.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu mendapatkan alternatif bahan
sebagai rangka kuda-kuda atap rumah tinggal yang awet, ekonomis, mudah dibuat
dengan peralatan sederhana, dan cukup ringan untuk dikerjakan 3 (tiga) orang
serta cukup kuat dan kaku dalam menahan beban.

1.6 Hipotesis Penelitian


Hipotesis penelitian ini antara lain :
1. Struktur rangka kuda-kuda dengan batang baja tulangan beton memiliki
kinerja yang mendekati baja ringan namun tidak lebih baik dari kuda-kuda
beton bertulang.
2. Struktur rangka kuda-kuda dengan batang baja tulangan beton mengalami
kegagalan pada batang tekan akibat terlampauinya kapasitas penampang.
3. Struktur rangka kuda-kuda dengan batang baja tulangan beton dapat
dipergunakan dengan kondisi beban layan tertentu.
1.7 Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai rangka kuda-kuda pernah dilakukan sebelumnya oleh
Basukito (2010) dalam penelitian dengan judul Stabilitas Kuda-Kuda Baja
Ringan Startruss Type C (Studi Kasus : Pengujian Kuda-Kuda Baja Ringan
Bentang 6 m). Selain itu pernah dilakukan juga oleh Lutfiansyah (2011) dalam
penelitian dengan judul Optimasi Berat Per Luasan Struktur Atap Rangka Baja
Bentang 6 M Sudut 300. Penelitian serupa juga pernah dilakukan Rutra (2011)
dengan judul Optimasi Kuda-Kuda Baja Ringan Sudut 300dengan Penutup Atap
Genteng Beton. Dalam penelitian tersebut dilakukan analisis secara teoritis untuk
menentukan dimensi batang yang paling optimal.
Penelitian dengan judul Perilaku Struktur Rangka Kuda-Kuda Atap Rumah
Dengan Batang Baja Tulangan Beton belum pernah dilakukan sebelumnya
berdasarkan referensi tema tesis yang ada di Teknik Sipil dan Lingkungan UGM
maupun di luar instansi pendidikan Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai