(SAP)
Hari/ tanggal
Waktu
Tempat
: Ruang Melati
Sasaran
: Keluarga An. P
Topik
Materi Penyuluhan
a. Pokok bahasan
Pencegahan demam
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
3. Demonstrasi
D. Media
1.Lembar Balik
2. Leaflet
Kegiatan Sasaran
a. Menjawab salam
menit)
b. Memperkenalkan diri
Pembuka
c. Kontrak waktu
b. Mendengarkan
Perkenalan dari pemberi
materi
Tahap
Penyajian
yang ditetapkan
(30 a. Menjelaskaln pengertian dari a. Memperhatikan
menit)
demam
b. Menyebutkan penyebab demam
b.Mendengarkan/
c. Memperhatikan
d. Merespon
mendemonstrasikan
cara
3.
Bertanya
Menanyakan
pemahaman
kembali mempraktekkan
sasaran
tentang a.
Mengevaluasi
materi
Mengevaluasi
bersama penyuluhan
yang b. Mendengarkan
Menutup
da
acara
mate
c. Evaluasi Hasil
1) Keluarga mampu menjelaskan pengertian kejang demam dengan
bahasanya sendiri.
2) Keluarga mampu menyebutkan penyebab kejang demam minimal 3
dari penyebab kejang demam.
3) Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala kejang demam
minimal 3 dari 4 tanda gejala kejang demam.
4) Keluarga mampu menjelaskan klarifikasi kejang demam dengan benar.
5) Keluarga mampu menjelaskan upaya pencegahan kejang demam
dengan tepat.
6) Keluarga mampu mendemonstrasikan kembali cara pecegahan dan
perawatan kejang demam.
MATERI
1. DEFINISI
Kejang demam merupakan kejang yang cukup sering dijumpai pada anakanak
yang berusia dibawah 5 tahun, gejalagejala yang timbul dapat bermacammacam
tergantung dibagian otak mana yang terpengaruh, tetapi kejang demam yang terjadi
pada anak adalah kejang umum .
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Jadi kejang
demam adalah kenaikan suhu tubuh yang menyebabkan perubahan fungsi otak akibat
perubahan potensial listrik serebral yang berlebihan sehingga mengakibatkan renjatan
berupa kejang.
2. PENYEBAB KEJANG DEMAM
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang
antara lain:
a. Usia < 15 bulan saat kejang demam pertama
b. Riwayat kejang demam dalam keluarga
c. Kejang demam terjadi segera setelah demam atau saat suhu sudah relatif normal
d. Riwayat demam yang sering
e. Infeksi saluran pernafasan atas, otitis media akut, pneumonia, gastroenteritis akut,
exantema subitum, bronchitis, dan infeksi saluran kemih
f. Produk toksik mikroorganisme terhadap otak (shigellosis, salmonellosis)
g. Respon alergi atau keadaan imun yang abnormal oleh karena infeksi.
h. Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit.
i. Gabungan dari faktor-faktor diatas
3. TANDA DAN GEJALA
a. Gerakan tangan, kaki dan muka yang menyentak-nyentak atau kaku
b. Bola mata berputar ke arah belakang kepala
c. Pernafasan bermasalah
d. Hilang kesadaran
e. Mengompol
f. Muntah
g. Suhu badan meningkat - biasanya lebih dari 38.5 C
4. KLASIFIKASI KEJANG DEMAM
a. Kejang demam komplek
Diagnosisnya :
5. Saat anak mengalami Kejang Demam, hal hal penting yang harus kita lakukan antara
lain :
a. Jika anak anda mengalami kejang demam, cepat bertindak untuk mencegah luka.
b. Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda yang keras
atau tajam
c. Palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva (ludah) atau muntah dapat
mengalir keluar dari mulut
d. Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan menelan lidahnya
sendiri.
e. Hubungi dokter anak anda
f. Tenang, ini merupakan prisip utama dalam menangani kasus2 kegawatan. Jangan
memegang anak untuk melawan kejang
6. Pencegahan
Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Seringkali kejang
demam muncul sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya sedang sakit.
Namun, jika anda melihat akan adanya gejala kejnag demam pada anak, sebaiknya
berikan acetaminophen (Tylenol, others) atau ibuprofen (advil, motrin, others) begitu
anak anda demam sehingga resiko kejang akan berkurang. Demam juga dapat
dikurangi dengan cara memperbanyak asupan cairan dan tidak memakai pakaian yang
terlalu tebal dimalam hari. Jangan memberikan aspirin yang dapat menyebabkan
Reyes Syndrome.
Obat-obatan (dengan resep dokter)yang dapat mengurangi resiko kejang, yaitu
Phenobarbital, valproic acid (depakene) dan divalproex sodium (depekote), rectal
diazepam (valium, diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki kelemahan karena adanya
resiko efek samping yang serius pada anak. Untuk itu, obat-obatan tersebut jarang
diberikan kepeda pasien karena sebagian besar kejang demam tidak berbahaya dan
banyak anak yang tetap tumbuh sehat walau mengalami kejang demam ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ngastiyah. 1997. Perawatan anak sakit. Jakarta : EGC. Anderson, Clifford R. 1996.
Dr. Mohamad Kartono. 1991. Pertolongan pertama. Jakarta Petunjuk modern kepada
kesehatan. Bandung.
Arif Mansjoer. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jakarta
http://www.webmd.com/parenting/rectal-ear-oral-and-axillary-temperature-comparison
: http://doktersehat.com/mengatasi-step-stuip-kejang-demam-pada-bayi-danbalita/#ixzz3DTntyZbc