Anda di halaman 1dari 47

Hipotermi,

bila suhu tubuh kurang

dari 36C
Normal, bila suhu tubuh berkisar
antara 36 - 37,5C
Febris / pireksia, bila suhu tubuh
antara 37,5 - 40C
Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari
40

ANATOMI FISIOLOGI
PENGATURAN SUHU
Suhu tubuh diatur oleh sistem saraf
TUBUH
dan sistem endokrin
1.

Sistem Saraf
Pusat pengatur suhu tubuh
hipotalamus preoptik
hipotalamus anterior.
Pemanasan vasodilatasi
Dingin vasokonstriksi

2. Sistem Endokrin
a. Medula adrenal : Dingin
mengakibatkan sekresi yg menstimulasi
metabolisme shg meningkatkan
pembentukan panas.
b. Kelenjar tiroid : Dingin meningkatkan
skresi tiroksin yg mengakibatkan
peningkatan metabolisme dan
pembentukan panas

Sistem Endokrin
Hormone

kelamin pria dapat


meningkatkan kecepatan metabolisme
basal kira-kira 10-15% kecepatan normal,
menyebabkan peningkatan produksi
panas. Pada perempuan, fluktuasi suhu
lebih bervariasi dari pada laki-laki karena
pengeluaran hormon progesterone pada
masa ovulasi meningkatkan suhu tubuh
sekitar 0,3 0,6C di atas suhu basal

Sistem Endokrin
Hormon

pertumbuhan ( growth
hormone ) dapat menyebabkan
peningkatan kecepatan metabolisme
sebesar 15-20%. Akibatnya, produksi
panas tubuh juga meningkat.

FISIOLOGI REGULASI SUHU


Suhu tubuh adalah keadaan
seimbang antara produksi panas
tubuh dan kehilangan panas dari
tubuh. diukur dengan derajat.

Terdapat 2 jenis panas/ suhu tubuh


yaitu :
1. Suhu inti ( suhu dari organ/jaringan
tubuh bag dalam:otak,dada,perut
dll) Suhu relatif konstan 37C/98,6F)
2. Suhu permukaan ( suhu kulit,jar.sub
kutan dan lemak ).Variasi suhu
antara 20C (68F)-40C(104F)

PRODUKSI PANAS/
HEAT PRODUCTION
5 Faktor penting produksi panas
a. BMR ( Basal Metabolisme Rate )
b. Aktifitas otot
c. Pengeluaran tiroxin
d. Stimulasi simpatis,epinephrin dan
norepineptin
e. Demam

KEHILANGAN PANAS/
Heat loss
4 Mekanisme kehilangan panas:
a. Konduksi : Perpindahan lgsung dari
badan ke obyek tanpa gerakan :
Kompres
b. Konveksi : Melalui sirkulasi :Kipas
angin

c.Radiasi : Diantara kulit


danlingkungan
d. Evaporasi : Penguapan ( Insensibel
water loss mis, pernafasan,kulit,)

FAKTOR YG MEMPENGARUHI
SUHU TUBUH
Umur. Bayi sangat rawan thd
perubahan suhu lingkungan yg
ektrem, anak anak lebih labil
dibanding selama pubertas dan
dewasa, sebagian orang umur lebih
dari 75 th beresiko utk hypotermi
2. Variasi diurnal ( siklus cirkardian )
Suhu tubuh bervariasi dlm sehari
1.

3. Ecercise/Latihan: Kerja/latihan keras dapat


meningkatkan suhu tubuh sampai 38,3C-40C
4. Hormon: Sekresi progesteron pada saat
ovulasi meningkatkan suhu tubuh 0,3-0,6C
pada suhu basal
5. Stres : Stimulasi sistem saraf simpatis dapat
meningkatkan produksi epineprin dan
norepineprin yg akan meningkatkan aktifitas
metabolik dan produksi panas
6. Lingkungan : Suhu lingkungan yg ektrem
dpt mempengaruhi sistem regulasi suhu
individu

FAKTOR LAIN

Kerusakan organ seperti trauma atau


keganasan pada hipotalamus, dapat
menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh
mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen
yang dikeluarkan pada saai terjadi infeksi
dapat merangsang peningkatan suhu tubuh.
Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat
yang sedikit juga dapat menyebabkan
mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.

FAKTOR LAIN

Demam ( peradangan )
Proses peradangan dan demam dapat menyebabkan
peningkatan metabolisme sebesar 120% untuk tiap
peningkatan suhu 10C.
Status gizi
Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan
metabolisme 20 30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel
tidak ada zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan
metabolisme. Dengan demikian, orang yang mengalami
mal nutrisi mudah mengalami penurunan suhu tubuh
(hipotermia). Selain itu, individu dengan lapisan lemak tebal
cenderung tidak mudah mengalami hipotermia karena
lemak merupakan isolator yang cukup baik, dalam arti
lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga
kecepatan jaringan yang

Tentang Anak Mengapa Fokus


Pembahasan Kita ?

Karena peningkatan suhu tubuh pada anak


sangat berpengaruh terhadap fisiologis
organ tubuhnya, karena luas permukaan
tubuh relatif kecil dibandingkan pada orang
dewasa, menyebabkan ketidakseimbangan
organ tubuhnya. Peningkatan suhu tubuh
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
dehidrasi, letargi, penurunan nafsu makan
sehingga asupan gizi berkurang termasuk
kejang yang mengancam kelangsungan
hidupnya, lebih lanjut dapat mengakibatkan
terganggunya proses tumbuh kembang
anak

Ketidakseimbangan
pengaturan suhu
PENINGKATAN

SUHU
PENURUNAN SUHU

PENINGKATAN SUHU
Suhu tubuh diatas rentang
normal disebut
Pyrexia,Hypertermia,ata
u fever.

PERUBAHAN PD SUHU
TUBUH
Demam tinggi spt 41C disbt
Hyperpyrexia
Seseorang dalam keadaan demam dst
febris

ANTIGEN
ANTIBODI
ZAT INTERKULIN 1/PIROGEN ENDOGEN/PIROGEN
LEUKOSIT
SIRKULASI
HIPOTALAMUS
PROSTAGLANDINE E2
PANAS

Type demam
intermittent
Remittent
relapsing,
dan constant

Demam

Intermittent : Suhu tubuh


menunjukan interval yang teratur
antara periode demam dan periode
suhu normal/subnormal (Demam
selang seling )
Demam Remittent : Suhu
berfluktuasi lebih dari 2C terjadi lebih
dari 24 jam tetapi diatas normal

Demam

relapsing :Periode demam


pendek beberapa hari diselingi suhu
normal 1 / 2 hari
Demam Constant : Temperatur tubuh
berfluktuasi minimal tetapi selalu
diatas normal

Perubahan

yg cepat ini disebut krisis


atau vasodilatasi/defervesente
stages of pyresix condition
Kembalinya suhu tubuh secara pelan
ke normal disebut lysis.

TANDA TANDA DEMAM

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Onset ( Stadium Mengigil ):


Peningkatan denyut jantung
Nafas cepat dan dalam
Mengigil selama peningkatan aktifitas
kontraksi otot dan mengkerutnya pori-pori
Mengeluh kedinginan
Kuku jari sianosis
Tampak bercak bercak pd kulit selama
kontriksi dari musculus pilo-erektus
Berkeringat
Temp meningkat


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Course / dampak
Kedinginan
Kulit panas
Merasa panas dingin
Peningkatan pernafasan
Kehausan terus
Dehidrasi
Kelelahan
Delirium
Kejang selama iritasi dari sel saraf
Mukosa bibir kering
Kehilangan nafsu makan
Lemah
Katabolisme protein


1.
2.
3.
4.

Defervesense ( Fever abatemen )


Kulit kelihatan mengkerut dan
terasa panas
Berkeringat
Tambah mengigil
Dehidrasi

INTERVENSI KEP.PAS.DEMAM
1.
2.
3.
4.
5.

Monitor tanda- tanda vital


Kaji warna kulit dan suhu
Monitor jumlah leukosit,hematokrit,dan
lihat data lab
Buka selimut bila pasien panas, tetapi
sediakan ekstra selimut bila kedinginan
Sediakan makanan yg adekuat dan
cairan( 2500-3000ml/hari )utk mencapai
peningkatan metabolik dan pencegahan
dehidrasi bila tidak ada kontra indikasi,
bila pasien berkeringat terus dpt
menyebabkan dehidrasi

6. Ukur intake dan out put


7. Pasang cairan intravena mentenen
8. Kurangi aktifitas fisik utk membatasi produksi
panas khususnya selama panas
9. Berikan antipiretika sesuai order
10. Sediakan oral hygiene utk menjaga mukosa
bibir tetap lembab. Panas dapat menyebabkan
bibir kering dan pecah akibat kekurangan cairan
11.Sediakan dan beri kompres basah untuk
membantu menurunkan panas melalui proses
konduksi.
12. Sediakan baju yang kering dan sprai untuk
meningkatkan kehilangan panas secara konduksi

HYPOTHERMIA
Hypotermia

adalah temperatur inti


tubuh dibawah limit dari normal
( Kozier,1995 )
Suatu keadaan dimana individu
mengalami atau beresiko untuk
mengalami penurunan suhu tubuh
dibawah 35,5 ( 96F )perektal disebabkan
oleh peningkatan faktor faktor ekternal
( Carpenito, 2000 )


1.
2.
3.

3 Mekanisme terjadinya hypotermia


Kehilangan panas berlebihan
Produksi panas tidak adekuat untuk
mengatasi kehilangan panas
Gangguan termoregulasi
hypotalamus

TANDA KLINIS HYPOTERMIA

Temperatur tubuh menurun


Merasa dingin/mengigil
Kulit pucat,dingin
Hypotensi
Out put urine berkurang
Koordinasi otot berkurang
Disorientasi
Penurunan kesadaran - Coma

FAKTOR RESIKO
HYPOTERMIA
Terpajan

lingkungan dingin yang lama


Kemiskinan/tidak ada tempat berlindung
Usia yang ekstrem (Bayi baru lahir/lansia)
Penyakit neurovaskuler/Vaskuler perifer
Malnutrisi/Kahexia
Perioperasi

Intervensi
Kaji adanya faktor resiko
Pantau suhu tubuh dan lingkungan
Anjurkan membatasi bepergian jika
suhu sangat dingin
Beri/Anjurkan menggunakan kaos kaki
hangat, sweater, sarung tangan, topi
Jelaskan pada anggota keluarga bahwa
bayi baru lahir dan orang tualebih
mudah terjadi penguapan

Kaji sirkulasi yang adekuat di exterimitas /


nadi perifer
Untuk anak anak dan lansia selama intra
operasi/Bila tdk terjadi perdarahan
-Tingkatkan suhu kamar operasi sebelum
operasi
- Tutup dengan selimut hangat waktu tiba
diruang operasi
- Pertahankan kepala tetap tertutup
- Ajarkan tanda tanda dini hypotermi
- Jelaskan kebutuhan minum 8 10 gelas
setiap hari,makan roti porsi kecil dan minum
hangat
- Jelaskan untuk tidak minum alkohol selama
udara sangat dingin
-

MEMBERI KOMPRES DINGIN


(KIRBAT ES)
Pengertian

: Memberi kompres dingin


kepada pasien yg memerlukan
dengan menggunakan kirbat es yg
diisi potongan es
Tujuan :
- Menurunkan suhu tubuh
- Mengurangi rasa sakit
- Mengurangi perdarahan

MEMBERI KOMPRES DINGIN


(KIRBAT ES)

MEMBERI KOMPRES DINGIN


(KIRBAT ES)

Persiapan

Alat :
- Kirbat es leher
- Sarung sesuai bentuk kalau ada
- Es dalam tempatnya
- Air dalam waskom + garam
- Perlak
Prosedur kerja :
- Persiapan alat
- Persiapan lingkungan
- Persiapan pasien

Pelaksanaan :
1. Komunikasi
2. Cusi tangan
3. Persiapan kirbat es
* Siapkan potongan es isi garam satu
sendok kemudian masukkan kedalam
baskom berisi air
* Masukkan potongan es 2/3 bagian
* Keluarkan udara dan cek kebocorannya
* Kemudian pakaikan sarung
4. Persiapan pasien dan lingkungan
5. Pasang kirbat es pada leher

Catatan
-

:
Kirbat es tidak boleh menekan ( kontak
langsung dg tubuh pasien )
Observasi suhu ( es mencair/tidak )
Memasang kirbat es jangan terbalik
Bila pas.tampak kedinginan(Cyanosis)
tindakan dihentikan
Perhatikan keadaan kulit adakah iritasi
Bila tidak ada kirbat es diganti dengan
kantong plastik

MEMBERI KOMPRES HANGAT


Pengertian

: Memberi rasa hangat


pada tubuh dgn menggunakan air
hangat pd bag.tubuh yg memerlukan
Tujuan :
- Pengaturan keseimbangan suhu
tubuh
- Memperlancar sirkulasi darah
- Mengurangi rasa sakit
- Memberi rasa nyaman

Persiapan

alat
- Lap kecil 3 buah
- Mangkok berisi cairan hangat
- Handuk
Prosedur kerja :
- Persiapan alat
- Persiapan lingkungan
- Persiapan pasien


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pelaksanaan
Komunikasi
Cuci tangan
Dekatkan alat
Buka pakaian pasien bila perlu
Basahi lap kemudian letakkan pada
dahi, ketiak dan lipatan lainnya
Lakukan secara berulang ulang
Bereskan alat alat lalu cuci tangan

From me

Anda mungkin juga menyukai