KELOMPOK 3:
1.
2.
3.
4.
SEMESTER II / A1
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkankepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah Proses Pembuatan Urea dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapakan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengenalkan proses
pembuatan urea termasuk proses-proses yang ada didalam pembuatan urea tersebut dalam skala
industri yang sesuai dengan SNI-nya yang ada kaitannya dengan teknik kimia yang ada dalam
bidang ilmu kimia. Dengan adanya makalah ini diharapkan baik penyusun sendiri maupun
pembaca dapat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai proses pembuatan urea.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan
dari para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya
dan pembaca pada umumnya.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARii
DAFTAR ISI.iii
BAB I..1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Permasalahan ..................................................................................................1
1.3 Tujuan .............................................................................................................2
1.4 Manfaat ...........................................................................................................2
BAB II ..............................................................................................................................3
PEMBAHASAN ..............................................................................................................3
2.1 Sejarah ............................................................................................................3
2.2 Alat dan Mesin Produksi Pupuk Urea ............................................................5
2.2.1 Sintesa Unit ..................................................................................5
2.2.2 Dekomposisi / Purifikasi ..............................................................5
2.2.3 Recovery .......................................................................................6
2.2.4 Kristal dan Pembutiran .................................................................7
2.3 PrinsipPembuatan Urea ..................................................................................12
2.3.1 Bahan Baku Pembuatan Urea .......................................................12
2.3.2 Tabel sifat Fisika Urea ..................................................................14
2.3.3 Sifat Kimia Urea ...........................................................................14
2.3.4 Diagram Proses Pembuatan Urea .................................................15
2.4 Industri Urea ...................................................................................................15
2.4.1 Sintesa Unit ..................................................................................15
2.4.2 Purifikasi Unit ..............................................................................16
2.4.3 Kristalliser Unit ............................................................................16
2.4.4 Rilling Unit ...................................................................................16
2.4.5 Recovery Unit ..............................................................................16
2.4.6 Condensat Treatment Unit ............................................................16
2.5 SNI Pupuk Urea .......................................................................................... 17
2.5.1 Ruang Lingkup .............................................................................17
2.5.2 Definisi .........................................................................................17
2.5.3 Syarat Umum ................................................................................17
2.5.4 Syarat Lulus Uji ...........................................................................17
2.5.5 Syarat Penandaan .........................................................................17
2.5.6 Pengemasan ..................................................................................17
2.6 Limbah Pabrik Urea .......................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Usaha pertanian modern termasuk dalam usaha kehutanan semakin tergantung pada
pemakaian pupuk. Hal ini sejalan dengan usaha peningkatan produksi pertanian melalui
penggunaan varietas unggul yang membutuhkan pupuk lebih banyak. Produksi pertanian
yang tinggi dapat diperoleh tanpa penggunaan pupuk yang merupakan cirri dari system
pertanian intensif. Dalam usaha pertanian yang intensif tersebut kesuburan tanah terus
mengalami kemerosotan akibat diambil oleh tanaman dan hilangnya pupuk karena pencucian
dan penguapan.
FAO mencatat penggunaan pupuk di Negara berkembang( termasuk Indonesia )
berkembang cukup pesat, terutama pupuk nitrogen. Nitrogen termasuk dalam unsur esensial,
yaitu unsur yang mutlak diperlukan oleh segala tumbuhan. Nitrogen berfungsi untuk bahan
sintesis asam amino, protein, asam nukleat, klorofil, merangsang pertumbuhan vegetatif,
membuat bagian tanaman menjadi lebih hijau karena mengandung butir hijau yang penting
dalam proses fotosintesis, dan mempercepat pertumbuhan tanaman.
Upaya peningkatan produksi pangan selalu diikuti oleh pemakaian pupuk yang semakin
besar. Namun demikian, di daerah beriklim tropika basah dengan tanah-tanah yang
mengalami pelapukan lanjut (highly weatheral soils) seperti Indonesia kebutuhan pupuk
lebih banyak karena sebagian dari pupuk tersebut hilang melalui irigasi, run off, nitrifikasi
dan volatilisasi.
Dari uraian di atas, industri pupuk masih merupakan mata usaha yang perlu dikaji
kemungkinan pengembangannya seiring dengan usaha peningkatan produksi pertanian.
Kenyataannya bahwa stok pupuk pada tingkat nasional belum tersedia merata dan kadang
terjadi kelangkaan pupuk.
1.2 Permasalahan
Permasalahan yang akan di bahas pada makalah ini yaitu bagaimana proses pembuatan
urea dalam skala industri yang sesuaivdengan SNI-nya.
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan urea dalam
skala industri yang sesuai dengan SNI-nya dalam kaitannya dengan teknik kimia yang ada
dalam bidang ilmu kimia.
1.4 Manfaat
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penyusunan makalah ini. Melalui makalah
ini, baik penyusun dan pembaca dapat mengetahui lebih jauh mengenai proses pembuatan
urea. adapun mafaatnya adalah sebagai berikut :
1.4.1
1.4.2
Pupuk urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen juga
membantu tanaman sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil). Dengan
adanya zat hijau daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah melakukan
fotosintesis.
Pupuk urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman. Kondisi tanaman akan makin
tinggi, dengan jumlah anakan yang banyak.
1.4.3 Pupuk urea juga mampu menambah kandungan protein di dalam tanaman.
1.4.3
Pupuk urea bersifat universal. Pupuk ini dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.
Urea dapat ditambahkan untuk tanaman darat maupun air. Urea juga baik untuk
tanaman pangan, tanaman holtikultura, tanaman usaha perkebunan, tanaman di sekitar
peternakan dan juga tanaman di sekeliling usaha perikanan.
BAB II
PEMBAHASAN
dari zat
anorganik. Proses yang menjadi dasar dari proses pembuatan urea saat ini adalah proses
dehidrasi yang ditemukan oleh Bassarow (1870) yang mensintesa urea dari pemanasan
ammonium karbamat.
Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan amoniak (NH3) dengan karbondioksida
(CO2) dan bahan dasarnya biasanya dari gas alam. Kandungan Nitrogen total berkisar antara
45-46%. Urea mempunyai sifat higroskopis dan pada kelembaban udara 73% urea akan
menarik uap air dari udara. Keuntungan menggunakan pupuk urea adalah mudah diserap oleh
tanaman. Selain itu, kandungan nitrogen yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada
pertumbuhan awal tanaman. Kekurangannya adalah apabila diberikan kedalam tanah yang
miskin hara, urea akan berubah ke wujud awalnya yaitu amoniak (NH 3) dan karbondioksida
(CO2) yang mudah menguap. Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah meningkatkan
pertumbuhan tanaman, membuat daun tanaman menjadi lebar dengan warna yang lebih hijau,
meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil
daun-daunan, dan meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah. Letak
pabrik urea yang ada di Indonesia yaitu :
PT. Pupuk Sriwijaya
Lokasi: Palembang, Sumatera Selatan
Didirikan tanggal: 24 Desember 1959
Jumlah pabrik: 4
Kapasitas produksi total: 2.262.000 ton
Website: http://www.pusri.co.id
PT. Pupuk Iskandar Muda
Lokasi: Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam
Berfungsi
untuk
mendinginkan
larutan
dari
High
Pressure
satu dan baromestrik kondensor tingkat satu dan dua. sedangkan bagian
bawah berupa eristalizer dengan agitator.
2.2.4.1.1 Vacuum Concentrator dengan Vacum Generator
Berfungsi untuk menguapkan air dari larutan urea.
2.2.4.1.2 Cristallizer dengan agitator
Berfungsi untuk mengkristalkan urea.
2.2.4.2 Melter
Berfungsi untuk melelehkan kristal-kristal urea.
2.2.4.3 Dissolving tank I
Berfungsi sebagai tempat pelarutan urea oversize.
2.2.4.4 Dissolving tank II
Berfungsi
sebagai
tempat
pelarutan
urea
oversize.
NH2COONH4(s)
H=159,7 kJ
Pada bagian kedua dari amonium karbamat terbentuk urea dan air. Reaksi ini
bersifat endoterm.
NH2COONH4(s)
NH2CONH2(aq) + H2O(l)
H=41,43 kJ
NH2CONH2(aq) + H2O
(l)
H=118,27 kJ
Kedua bagian reaksi berlangsung dalam fase cair pada interval temperatur
mulai 170-190
eksoterm. panas reaksi diambil dalam sistem dengan jalan pembuatan uap air.
Bagian reaksi kedua merupakan langkah yang menentukan kecepatan reaksi
dikarenakan reaksi ini berlangsung lebih lambat daripada reaksi bagian pertama.
NILAI
Berat Molekul
Titik Leleh
44,01 g/mol
-56,6
Titik Didih
-78,5
Temperatur Kritis
Tekanan Kritis
Panas Peleburan
Panas Pembakaran
304,21 K
7,39.21 K
1900 kal/mol
6030 kal/mol
SIFAT (NH3)
NILAI
Berat Molekul
Titik Didih
17,03 g/mol
-33,4
Titik Leleh
-77,70
Temperatur Kritis
Tekanan Kritis
Tekanan uap cairan
405,65 K
11,30 . 10-6 Pa
8,5 kg/cm2
22,7 kg/m3
0,77 kg/m3
2.3.2
SIFAT
Titik Didih
13,20
Titik Lelelh
132,7
Spesifik Gravity
Indeks Bias
Bentuk Kristal
1,355
1,484
Tetragonal
-47,12 kkal/mol
Panas Fusi
Panas Pelarutan dalam air
Panas Kristalisasi
Densitas Curah
Panas Spesifik (50
60 kkal/mol
60 kkal/gram
58 kkal.gram
0,74 g/cm2
0,397
51,6
2.3.3
NILAI
2.3.4
NH3
CO2
SEKSI
SEKSI
RECOVER
SEKSI
PURIFIK
SEKSI
PEMBUTI
SEKSI
KRISTALI
PROSES
SEKSI
KONDESAT
2.4 Industri Urea
PENGOLA
Bahan baku dalam pembuatan urea adalah gas HAN
CO2 dan NH3 cair yang dipasok
dari pabrik amoniak. Proses pembuatan urea dibagiKONDENS
menjadi 6 unit. Unit-unit proses
tersebut adalah sintesa unit, purifikasi unit, kristalizer unit, prilling unit, recovery unit, dan
terakhir proses condesat treatment unit.
2.4.1 Sintesa Unit
Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik urea untuk mensintesa dengan
mereaksikan NH3 cair dan gas CO2 di dalam urea reactor dan ke dalam reaktor ini
dimasukkan juga larutan recycle carbonat yang berasal dari bagian recovery.
Tekanan operasi proses sintesa adalah 175 kg/cm2. Hasil sintesa urea dikirim ke
bagian purifikasi untuk dipisahkan ammonium karbamat dan kelebihan amonianya
setelah dilakukan stripping oleh CO2.
Kristalliser Unit
Larutan urea dari unit purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vakum
kemudian kristal urea dipisahkan di pemutar sentrifugal. Panas yang diperlukan
untuk menguapkan air diambil dari panas sensibel larutan urea maupun panas
kristalisasi urea dan panas yang diambil dari sirkulasi urea slurry ke HP absorber
dari recovery.
2.4.4
Rilling Unit
Kristal urea kluaran pemutar sentrifugal dikeringkan sampai menjadi 99,8%
dari berat dengan udara panas kemudian dikirmkan ke bagian atas prilling tower
untuk dilelelehkan dan didistribusikan merata ke distributor, dan dari distributor
dijatuhkan ke bawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan
produk urea butiran (prill). Produk urea dikirim ke bulk storage dengan belt
2.4.5
conveyor.
Recovery Unit
Gas amoniak dan gas karbon dioksida yang dipisahkan di bagian purifikasi
diambil kembali dengan 2 langkah absorbsi dengan menggunakan mother liquor
2.4.6
2.5.4
URAIAN
Bentuk Butiran
Kadar Nitrogen
Kadar air
Kadar Biuret
PERSYARATAN
min 46%
max 0,5%
max 1%
2
2.1
2.2
2.3
Bentuk Gelintiran
Kadar Nitrogen
Kadar air
Kadar Biuret
min 46%
max 0,5%
max 2%
Syarat Penandaan
Pada setiap kemasan harus dicantumkan nama produk, kadar hara utama, berat
bersih, lambing merek, nama produsen, serta tulisan tanda Jangan Pakai Gancu.
2.5.6
Pengemasan
Produk dikemas dalam wadah yang tidak menimbulkan reaksi dengan isi, kedap
activated
microalgae
dan
nitrifikasi-denitrifikasi
autotrofik
untuk
menguraikan limbah cair urea kadar tinggi dan ammonia kadar tinggi. Microalgae
merupakan mikroba autotrof yang mampu memanfaatkan (NH 2)2 CO dan NH-N sebagai
sumber nitrogen (sumber N) dan gas karbon dioksida (CO2) sebagai sumber karbon.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Urea adalah pupuk buatan hasil persenyawaan NH3 dengan CO2 dan bahan
dasarnya biasanya berasal dari gas alam. Kandungan N total berkisar antara 45-46%. Bahahn
baku dalam pembuatan urea adalah gas CO2 dan NH3 cair yang dipasok dari pabrik amoniak.
Proses pembuatan urea dibagi menjadi enam unit. Unit-unit proses tersebut adalah sintesa
unit, purifikasi unit, kristaliser unit, prilling unit, recovery unit, proses kondensat treatment
unit.
Menurut SNI 02-2801-1998 pupuk urea adalah pupuk buatan yang
merupakan pupuk tunggal, mengandung unusur hara utama nitrogen, berbentuk butiran
(prill) atau gelintiran (granuler) dengan rumus kimia CO(NH2)2. Spesifikasi pupuk urea
mengandung kadar air maksimal 0,50%, kadar biuret maksimal 1% (bentuk butiran) dan 2%
(bentuk gelintiran), kadar nitrogen minimal 46%. Pupuk urea bersifat higroskopis dan mudah
larut dalam air.
3.2 Saran
Industri pembuatan pupuk urea sebaiknya memenuhi syarat umum
pupuk urea berdasarkan SNI 02-2801-1998 agar kualitas yang dihasilkan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.pusri.co.id
http://majarimagazine.com/2009/05/resin-urea-formaldehide/