Anda di halaman 1dari 2

Analisis diagnosis

Pada kasus di atas, pak daroji adalah seorang perokok berat yang sudah merokok
sejak muda namun sudah berhenti empat tahun terakhir ini. Yang mana sewaktu masih
sering merokok pak daroji bahkan bisa menghabiskan dua bungkus rokok dalam sehari.
Sehingga karena kebiasaannya ini membuat pak daroji setiap hari terpajan oleh zat zat
iritan yang di hasilkan dari asap rokok yang di hisapnya terus menerus. Sehingga hal
tersebut menimbulkan batuk berdahak yang berwarna bening dan sesak nafas yang sering
dirasakan oleh pak daroji. Dilihat dari gejala dan kebiasaan pak daroji tesebut kami dapat
menegakkan diagnosis bahwa pak daroji ini mengidap bronkhitis kronik. Hal itu semakin
dikuatkan dengan lamanya manifestasi klinis yg dirasakan oleh pak daroji yang sudah
kurang lebih 5 bulan terakhir. Dan dari pemeriksaan fisik juga ditemukan adanya bunyi
rongki basah keras yang merupakan gejala bronkhitis kronik.
-Analisis
Penyakit bronkhitis kronik merupakan penyakit infeksi pada brongkus yang lamanya
sudah lebih dari 3 bulan. Penyakit ini sangat erat hubungannya dengan pecandu rokok
ataupun orang yang sering terpajan oleh polusi udara. Karena paparan asap rokok yang
merupakan zat zat iritan tersebut dapat memperlambat aktivitas dari silia dan fagositosis
tubuh. Yang mana jika terjadi penurunan fungsi silia tersebut akan mengakibatkan ganguan
pada pembersihan paru, dan jika terjadi gangguan pada pembersihan paru maka akan
mengakibatkan bronkhitis kronik. Yang mana temuan patologisnya yaitu berupa hipertrofi
pada kelenjar mukosa, dan hipertofi ini sehingga membuat jumlah dan ukuran sel sel
goblet meningkat yang menyebabkan hipersekresi mukus. Hipersekresi mukus ini akan
menimbulkan batuk produktif yang mana sputumnya berbentuk keruh dan bening dan hal ini
merupakan salah satu dari gejala bronkhitis kronik. Gejala lainya yaitu sesak nafas yang
mana sesak nafas ini timbul karena adanya obstruksi pada aliran udara yang perifer
sehingga jalan keluar masuk udara juga terhambat. Sedangkan pada pemeriksaan fisik
thorak, ditemukan adanya bunyi rongki basah keras pada pasien yang mana bunyi ini timbul
di karenakan adanya pergesekkan antara mukus dan udara. Selain itu seharusnya pasien
juga telah melakukan pemeriksaan penunjang, namun dari kasus di atas pasien belum
pernah melakukan pemeriksaan penunjang. Tapi walaupun demikian penegakkan diagnosis
telah dapat di lakukan dengan melihat dari gejala dan hasil yang di temukan pada
pemeriksaan fisik thorak bahwa pasien ini menderita bronkhitis kronik.
A. Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa bronkhitis kronik ini merupakan penyakit infeksi
kronik yang menyerang bagian brongkus. Di sini bronkhitis kronik sangat erat

hubungannya dengan rokok, yang mana asap rokok dapat menyebabkan gangguan
pada sistem pembersihan paru. Dan jika bronkhitis kronik ini telah menyerang
seseorang maka dia akan menimbulkan gejala berupa batuk berdahak dan sesak
nafas, yang mana mekanisme nya telah kita bahas sebelumnya.
B. Saran
Meskipun bronkhitis kronik merupakan suatu penyakit kronik yang pengobatannya
harus di lakukan dengan sangat intensif, namun penyakit ini juga dapat di cegah
dengan berbagai cara. Yaitu yang paling harus di hindarkan adalah paparan zat zat
iritan yang bisa berupa asap rokok, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian
besar penderita bronkhitis kronik adalah seorang pecandu rokok. Jadi dapat kita
pahami bahwa untuk menghindarkan diri dari penyakit bronkhitis kronik ini adalah
dengan tidak merokok ataupun sebisa mungkin menjauhi asap rokok yang dihasilkan
dari perokok, karena bukan tidak mungkin bahwa seorang perokok pasif juga bisa
terkena penyakit bronkhitis kronik. Selain itu kita juga harus menjaga diri kita dari
paparan polusi udara yang mana juga merupakan faktor resiko dari bronkhitis kronik,
yaiut bisa dengan menggunakan masker udara saat berpergian ke tempat tempat
yang polusi udaranya sangat tinggi. Untuk pasien dari kasus di atas langkah di
ambilnya telah cukup bagus yaitu dengan ia berhenti merokok bebrapa tahun
terakhir, karena dengan dia behenti merokok dia juga dapat mengurangi gejala
gejala sesak dan batuk yang dia rasakan.

Anda mungkin juga menyukai