PENGUDARAAN
Udara di sebagian kota-kota besar di Indonesia terutama daerah dengan
ketiggian tidak jauh dari permukaan laut, kurang memberikan kenyamanan karena
udara yang panas, berdebu/berasap/kotor, dan angin yang tidak menentu,
khususnya pada bangunan tinggi.
Dengan demikian perlu diadakan suatu cara untuk mendapatkan
kenyamanan dengan menggunakan alat penyegaran udara (air condition).
Penyegaran udara adalah suatu proses mendinginkan udara sehingga dapat
mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan yang diinginkan dan
disyaratkan. Udara yang segar/dingin, kering dan mengandung O2, setelah dinikmati
oleh penghuninya akan berubah menjadi panas, basah, dan berkurang kandungan
O2-nya sehingga untuk mendapatkan udara yang segar perlu diberikan tambahan
yang mengandung O2.
Sistem penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi 2 golongan utama:
1. Penyegaran untuk kenyamanan kerja bagi orang yang melakukan kegiatan
tertentu.
2. Penyegaran udara untuk industri; penyegaran udara di ruangan diperlukan
oleh proses, bahan, peralatan, atau barang di dalamnya.
berlangsung, temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik ditekan masuk ke
dalam kondensor.
Kondensor
Uap refrigeant yang bertekanan dan bersuhi tinggi pada akhir kompresi, dapat
dengan mudag dicairkan dengan mendinginkannya dengan air pendingin (atau
udara pendingin pada sistem air cooled). Dengan kata lain, uap refrigerant
menyerahkan panasnya kepada air atau udara pendingin di dalam kondenson
sehingga mengembun dan menjadi cair.
Krena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant maka air atau
udara tersebut akan menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Uap air
refrigerant yang sudah menjadi cair inim kemudian disalurkan ke dalam pipa-pipa
evaporator melalui katup exparsi, kejadian ini akan berulang kembali seperti di atas.
Katup Expansi
Digunakan untuk menurunkan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi
supaya dapat mudah menguap.
Katup expansi yang biasa digunakan ialah katup expansi termostalik yang
dapat mengatur laju aliran refrigerant yang masuk ke dalam evaporator. Untuk
mesin-mesin AC dengan kapasitas kecil, katup expansi ini diganti dengan pipa-pipa
kapilar.
Koil Pendingin
Jenis Expansi langsung; refrigerant yang menguap di dalam evaporato, akan
menyerap panas dari udara yang akan didinginkan yang dilewatkan melalui
permukaan luar dari pipa evaporator sehingga udara menjadi dingin dan
selanjutanya ditarik dan disalurkan ke dalam ruangan oleh kipas udara
(blower)
Jenis expansi tak langsung; Air yang mudah menjadi dingin yang keluar dari
evaporator, masuk ke dalam pipa-pipa koil pendingin di dalam AHU dan air
dingin ini akan menyerap panas dari udara (campuran udara luar dan udara
kembali ke ruangan) yanng melaluinya sehingga udara tersebut menjadi
dingin dan kemudian ditarik dan disalurkan ke dalam ruangan oleh kipas
udara (blower).
Cooling Tower
Berfungsi sebagai pendingin refrigerant setelah dipakai untuk mendinginkan
air atau membuat air es dalam chiller. Air dijatuhkan dalam bejana yang diberi
ventilasi mekanis. Salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU,
dan ducting adalah cooling tower atau menara pendingin. Fungsi utamanya sebagai
alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan
langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas.Konstruksi
2
cooling
tower
terdiri
dari
system
pemipaan
dengan
banyak
nozzle,fan/blower,bakpenampung,casing, ds.
Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan
system kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan
evaporasi. Proses ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida
kerja berupa refrigerant yang mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari
satu komponen ke komponen lainnya. Kondensor pada chiller biasanya berbentuk
water-cooled condenser yang menggunakan air untuk proses pendinginan
refrigeran. Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube dimana air
mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa
yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap
refrigeran superheat berubah fasa menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi
mengalir menuju alat ekspansi, sementara air yang keluar memiliki temperatur yang
lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses pendinginan kondensor
maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan kembali atau didinginkan pada
cooling tower. Langkah pertama adalah memompa air panas tersebut menuju
cooling tower melewati system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak
nozzle untuk tahap spraying atau semburan. Air panas yang keluar dari nozzle
secara langsung sementara itu udara atmosfer dialirkan melalui atau berlawanan
dengan arah jatuhnya air panas karena pengaruh.fan/blower yang terpasang pada
cooling tower. Untuk mengungkapkan 1 kg air diperlukan kira-kira 600 kcl dengan
mengeluarkan kalor laten, dengan mengungkapkan sebagian dari air maka bagian
besar dari air pendingin dapat didinginkan, jdi misalnya 1 % dari air dapat di uapkan
, air dapat diturunkan temperaturnya sebanyak 6o Cdengan menara pendingin.
Sistem ini sangat efektif dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya
sangat rendah mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami
penurunan temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa
kembali menuju kondensor yang berada di dalam chiller. Pada cooling tower juga
dipasang katup make up water yang dihubungkan ke sumber air terdekat untuk
menambah kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses
evaporative cooling tersebut.
Air Handling Unit (AHU) dan Fan Coil Unit
Baik Air Handling Unit maupun Fan Coil Unit memiliki kesamaan fungsi, Air Handling
unit difokuskan untuk menangani kapasitas pendinginan yang lebih besar
sedangkan Fan Coil Unit difokuskan untuk kapasitas pendinginan yang lebih kecil,
dalam sistem ini AHU di gunakan untuk mengkondisikan fresh air (udara segar) dari
udara luar yang akan didistribusikan sebagai tambahan udara segar untuk FCU dan
kamar juga sebagai distribusi suplai udara dingin guna keperluan koridor di masingmasing lantai. Komponen komponen dari AHU maupun FCU sebenarnya cukup
sederhana yang terdiri dari : Casing, Koil, Filter Udara dan Motor Blower.
1.
2.
3.
4.
Penempatan Ruang AC
Untuk pemipaan yang kembali ke ruang mesin diperlukan sistem yang dama atau
sistem planum (tanpa pipa).
7. Untuk sistem pendingin dengan air, mesinnya kecil dan memerlukan air cukup
banyak. Untuk sistem pendingin dengan udara, mesinnya besar sehinggga
memerlukan tempat yang cukup luas, dan keperluan air tidak banyak.
11
12
REFERENSI
13