Anda di halaman 1dari 28

Tekanan Darah, Tekanan Perfusi Ocular,

dan Index Massa Tubuh Pada Pasien


Glaukoma
Sandra Ngo1, Alon Harris1, Brent A.
Siesky1, Anne Schroeder1, George
Eckert2, Stephen Holland1
Eur J Ophthalmol 2013; 23 (5): 664669

Pendahuluan

METODE

Analisis statistik
Pearson correlation (p value < 0.05)

Hasil
Setelah 2 tahun dari menindaklanjuti data

dari 38 dengan berat badan normal, 43


overweight, dan 34 penderita obesitas
pada awal dianalisis.
2 tahun, 5 pasien meningkat dari berat
badan normal menjadi overweight, 3 pasien
menurun dari overweight ke berat badan
normal, dan 3 pasien menurun dari
obesitas ke overweight

Tekanan intraokular (IOP/ Intraocular Pressure)

menurun dari awal sampai 2-tahun pengukuran


dalam berat badan normal (-1.5, 95% CI -2.7
sampai -0.4), overweight(-1.9, 95% CI -3.4
sampai -0.4), dan obesitas (-2.5, 95% CI -3.9 ke
-1.2) pasien dengan OAG (Gambar 1).

SBP dan Tekanan perfusi ocular (OPP/Ocular

Perfusion Pressure) menurun dari awal


sampai pengukuran 2 -tahun di semua 3
kategori BMI, meskipun tidak mencapai
signifikan statistik

Pada pasien dengan berat badan normal, ada

yang signifikan, korelasi positif antara


perubahan Tekanan intraokular (IOP/ Intraocular
Pressure) dan SBP (r = 0,36, p = 0,0431)
tidak ada korelasi antara perubahan Tekanan
intraokular (IOP/ Intraocular Pressure) dan SBP
yang diamati pada populasi overweight (r =
-0.08, p = 0,65) atau obesitas (r = 0,09, p =
0,64). Tidak ada korelasi yang signifikan
ditemukan antara DBP dan Tekanan intraokular
(IOP/ Intraocular Pressure)

ada korelasi negative yang signifikan, antara

perubahan Tekanan intraokular (IOP/


Intraocular Pressure) dan Tekanan perfusi
ocular (OPP/Ocular Perfusion Pressure) pada
pasien overwight (r = -0,56, p = 0,0002) dan
obesitas (r = -0.38, p = 0,0499)
Tidak ada korelasi antara Tekanan intraokular
(IOP/ Intraocular Pressure). dan Tekanan perfusi
ocular (OPP/Ocular Perfusion Pressure) diamati
pada pasien dengan berat badan normal (r =
0,03, p = 0,89).

Pembahasan
Penelitian

ini menunjukan bahwa pada


individu dengan OAG (open-angle Glaukoma)
yang
memiliki
berat
badan
normal,
perubahan SBP (systolic blood pressure)
berkorelasi positif dengan perubahan IOP.
Namun, hubungan ini tidak untuk pasien
overweight atau obesitas. Sebaliknya, pasien
overweight
dan
obesitas
menunjukan
korelasi negatif antara OPP (ocular perfusion
pressure) dan TIO (tekanan intraokular).

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam

BP dan Tekanan intraokular (IOP/ Intraocular


Pressure). dari awal sampai 2 tahun yang
mungkin disebabkan oleh obat-obatan yang
digunakan oleh pasien.
Beta-blocker

yang
digunakan
untuk
pengobatan hipertensi serta OAG dan
dengan
demikian
mungkin
memiliki
tumpang tindih efek sistemik dan penyakit
pada mata

penelitian Beijing, Barbados, Beaver Dam, EgnaNeumarkt, dan Rotterdam menemukan korelasi
yang signifikan antara peningkatan Tekanan
intraokular (IOP/ Intraocular Pressure) dan
peningkatan Tekanan darah sistolik (SBP/ Sistolik
Blood Pressure) dan DBP khususnya
Penelitian Kumejima dan tajimi menemukan
korelasi yang signifikan antara Tekanan darah
sistolik (SBP/ Sistolik Blood Pressure) tinggi dan
Tekanan intraokular (IOP/ Intraocular Pressure)
tinggi

statistic dengan nilai signifikan dinyatakan dalam artikel


ini adalah peningkatan dalam rata-rata Tekanan
intraokular (IOP/ Intraocular Pressure) pada mata kanan
sebesar 0,28 mmHg (95% CI 0,23-0,34) untuk setiap 10
mmHg peningkatan dalam Tekanan darah sistolik (SBP/
Sistolik Blood Pressure) dan dengan 0,52 mmHg (95% CI
0,40-0,66) untuk setiap 10 mmHg peningkatan DBP

Keterbatasan
bahwa pengukuran BP dalam penelitian ini

adalah hanya sedikit ditinggikan diatas


normal dan lamanya waktu bahwa BP
mungkin telah meningkat tidak diketahui
sebelum pengukuran awal.

Anda mungkin juga menyukai