Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH CHARACTER BUILDING

KELAS BLOGGER 10

Disusun Oleh :
Wahyu Rahmat Hidayat ( 13100303 )

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA &


KOMPUTER (STMIK) PRINGSEWU
2013

Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunianya yang memberi kita kesehatan dan kemampuan untuk
dapat menyelesaikan makalah karakter building ini. Dalam buku ini kami
rangkum mengenai tata cara dan norma-norma dalam kehidupan ini. Dalam buku
ini kita dapat memahami mengenai manusia,kepribadian,serta norma-norma yang
terkandung dalam kehidupan manusia . kami harpakan bahwa bagi para pembaca
dapat memahami arti dan pentingan segala aturan dan norma yang ada di
lingkungan kita,serta dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kita.

Penulis,

Wahyu Rahmat Hidayat

DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................
i
Kata Pengantar....................................................................................................
ii
Daftar Isi...............................................................................................................
iii
BAB I
Seft Skill....................................................................................................
....................................................................................................................1
Pengertian Motivasi...................................................................................
....................................................................................................................2
Macam-Macam Motivasi...........................................................................
.............................................................................................................................2
Menumbuhkan Motivasi............................................................................
.............................................................................................................................3
BAB II
Kepribadian................................................................................................
.............................................................................................................................4
Ciri-Ciri Kepribadian.................................................................................
.............................................................................................................................4
Bentuk Kepribadian...................................................................................
.............................................................................................................................5
Sifat-Sifat Manusia....................................................................................
.............................................................................................................................7
Table Manner.............................................................................................
.............................................................................................................................7
Karakteristik Manusia................................................................................
.............................................................................................................................8

Pengembangan Diri...................................................................................
.............................................................................................................................9
BAB III
Norma-Norma............................................................................................
...........................................................................................................................10
Etika...........................................................................................................
...........................................................................................................................10
Budi Pekerti, Moral, Sopan Santun...........................................................
...........................................................................................................................11

BAB I
SEFT SKILL

Yang di maksud dengan soft skill yaitu Suatu kemampuan ,bakat, / keterampilan
yang ada di dalam diri manusia.
THE WINNING CHARACTERISTIK Yang Meliputi:
COMMUNICATIONS SKILL:

yaitu suatu kemampuan yang dimiliki

seseorang yang digunakan dalam berkomunikasi terhadap suatu komunitas


atau sekelempok manusia lain.
ORGANIZATION SKILL: Yaitu sebagai keterampilan,strategi,dan kualitas
yang di perlukan agar dapat mengatur waktu , tenggang waktu, dan
produktivitas. Merupakan aktifitas yang pan penting dan perlu kita lakukan .
Karena dengan berorganisasi kita mendapatkan wawasan yang lebih dan ilmu
yang lain selain kita dapatkan dari sekolah, berrorganisasi merupakan bentuk
aktualisasi diri kita, menunjukan eksistensi kita dalam bidangnya.
LEADERSHIP SKILL: yaitu belajar dari pengalaman yang lalu , mampu
mendengar, bersikap asektif, mampu mengfungsikan fadback, mengelola stres

yang mungkin timbul di tempat kerja, dan mampu menjalin hubungan dengan
atasan dan rekan kerja.
LOGIC yaitu pertimbangan akal pikiran yang dituangkan lewat kata dan
dinyatakan dalam bahasa .

MOTIVASI

Motivasi adalah sesuatu untuk mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Ditandai dengan munculnya rasa, afeksi sederhana,
dirangsang karenaadanya tujuan.
Motivasi juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi kondisi
tertentu. Sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu bila ia tidak suka
maka akan berusaha untuk meniadakan perasaan tidak suka.
Macam-Macam Motivasi:
1. Dari dasar pembentukannya.
Motif- motif bawaan yaitu motif yang dibawa sejak lahir, ada tanpa di
pelajari . ex: Dorongan untuk makan , minum , bekerja , beristirahat.
Motif-motof yang di pelajari yaitu motif yang timbul karena di pelajari
sebelumnya,baik dalam waktu yang pendek maupun yang panjang. Ex:
belajar cabang ilmu pengetahuan, mengejar sesuatu di masyarakat.
2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah .
Momen timbulnya alasan

Momen pilih; Dalam keadaan pada waktu ada alternatif-alternatif yang


mengakibatkan persaingan .
Momen putusan .: Dalam persaingan antara berbagai alasan , sudah pasti
tentu akan berakhir dengan pilihannya satu alternatif.
Momen terbentuknya kemauan.
Kalau seseorang sudah menentukan 1 keputusan untuk di kerjakan ,
timbulnya dorongan pada diri seseorang untuk berusaha.
3. Motivasi Interinsik dan Ekstrinsik.
Interinsik: motif-motif yang menjadi aktif / berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar
Ekstrinsik: Motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari dalam.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk meumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar. Antara lain sebagai berikut:
1. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya
2. Hadiah
Karena hadiah untuk suatu pekerjaan , mungkin akan menarik bagi seseorang
yang tidak suka dan tidak mau berbuat untuk suatu pekerjaan tersebut.
3. Saingan atau Kompetensi
Baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
4. Ego- Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentignya tugas dan
menerimanya

sebagai

tantangan

sehingga

bekerja

keras

dengan

mempertaruhkan harga diri.


5. Memberi ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
6. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan ,akan mendorong siswa untuk lebih giat
belajar.
7. Pujian
Apa bila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan
baik , perlu diberikan pujian.
8. Hukuman

Hukuman sebagai rainforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara


tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
9. Hasrat Untuk Belajar
Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan ada maksud untuk belajar.
10. Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan begitu juga minat, sehingga tepatlah
kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
11. Tujuan yang di akui
12. Sebab dengan memahami tujuan yang harus di hadapi karena di rasa sangat
berguna dan menguntungkan , maka akan timbulgairah untuk terus belajar.

BAB II
KEPRIBADIAN

Kepribadian adalah keseluruhan cara seseorang beraksi dan berinteraksi dengan


individu lain, dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa di ukur yang di tunjukan
oleh seseorang .
Kepribadian juga di artikan sebagai dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri
individu , seperti pada orang yang pemalu, dikenakan atrbut Kepribadian
Pemalu .
Pada orang supel diberikan atribut Berkepribadian Supel dan kepada orang
pemimpin ,pengecut, dan semacamnya di berikan atribut Tidak punya
Kepribadian
Ciri-Ciri Kepribadian :
Karakter yaitu konsekuen , tidaknya dalam mematuhi etika prilaku, konsisten
atau tidaknya dalam pendirian dan pendapat.
Tempramen yaitu diposisi negatif seseorang / cepat lambatnya
terhadap dalam rangsangan-rangsangan dari luar .
Sikap yaitu sambutan terhadap obyek untuk bersifat positif

mereaksi
, negatif ,

ambivalen.
Stability Emosi yaitu kader kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan
dari luar. Seperti mudah merasa tersinggung, marah , sedih, atau putus asa.
Responsibility (Tanggungjawab) adalah kesiapan dalam menerima resiko dan
tindakan atau perbuatan untuk di lakukan. Seperti mau menerima resiko
secara wajar. Cuci tangan atau melarikan diri dari resiko yang di hadapi.
Sosiabilitas yaitu posisi pribadi untuk berkaitan dengan hubungan
interpersonal seperti sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan
berkomunikasi dengan orang lain.

Faktor-faktor penentu kepribadian :


Faktor Keturunan
Keturunan menunjuk pada faktor genetika seseorang individu.
Ex. Tinggi fisik,bentuk wajah.
Faktor Lingkungan
Adalah dimana seseorang tumbuh dan dibesarkan .

BENTUK KEPRIBADIAN

1. Reformer Perfeksionis
Seorang yang rasional dan sangat idealis. Punya jiwa kuat dalam
membedakan benar dan salah. Umumnya seorang guru, atau agen perubahan

(agen reformasi). Ingin selalu memperbaiki yang salah. Tapi terkadang terlalu
kritis dan terlalu perfeksionis.
2. Giver / Helper
Seorang yang berjiwa merawat, peduli kepada sesamanya. Berhati lembut,
tulus dan empati kepada orang lain. Mau berkorban untuk orang lain. Suka
membantu orang lain. Namun terkadang terlalu sentimentil (perasa).
Terkadang punya masalah dalam hal menyampaikan kebutuhannya sendiri
kepada orang lain. Menuntut orang lain mengerti kebutuhannya.
3. Achiever/ Motivator/ Performer
Seorang yang berorientasi pada prestasi. Energik, bersemangat, percaya diri.
Punya ambisi untuk maju. Terkadang terlalu berpikir tentang pandangan
orang lain terhadap dirinya. Terlalu gila kerja dan terlalu suka bersaing untuk
menang.
4. Romantic / Artist/ Individualist
Seorang yang sensitif dan introspektif (melihat kedalam diri sendiri). Kreatif,
dapat mengekspresikan diri. Terkadang emosinya berubah-ubah (moody).
Terlalu menarik diri dari pergaulan. Kurang nyaman bertemu banyak orang.
Terkadang mengasihani diri sendiri.
5. Observer / Thinker / Investigator
Seorang yang memiliki otak cerebral kuat. Punya rasa penasaran tinggi. Ingin
mengetahui sesuatu secara mendalam. Mampu berkonsentrasi terhadap
keahlian-keahlian yang rumit. Mandiri. Inovatif. Dan punya kemampuan
inventif (menemukan sesuatu). Terkadang terlalu asyik dengan konsepkonsep gagasannya sendiri. Dapat melihat dunia dengan cara pandang yang
berbeda. Terkadang terlalu memisahkan diri dari bertemu banyak orang.
6. Loyalist / Pessimist
Seorang yang terlalu menekankan rasa aman. Punya komitmen.
Bertanggungjawab, dapat bekerja keras. Sering meragukan diri sendiri.
Kurang yakin dan kurang percaya diri. Kurang bisa mengambil keputusan.
7. Generalist / Optimist / Adventure
Seorang yang selalu sibuk. Punya sikap terbuka terhadap orang lain. Berjiwa
spontan. Bersemangat. Selalu optimis dan yakin pada diri sendiri. Terkadang

kurang disiplin mengerjakan satu hal. Kurang fokus. Selalu mencari


pengalaman-pengalaman baru. Kurang bisa bersabar.
8. Challenger/ Leader / Boss/ Protector/ Intimidator
Seorang yang dominan. Percaya diri. Berjiwa melindungi. Gaya bicara
langsung pada intinya. Terkadang cenderung egois dan mendominasi. Merasa
dia harus mengendalikan lingkungan, dan orang-orang di sekitarnya.
Cenderung mudah marah (temperamental).
9. Peacemaker / Mediator/ Accomodator
Seorang yang easygoing. Bisa mempercayai orang lain. Bisa menerima orang
lain. Emosinya stabil. Cukup kreatif dan optimis. Terkadang harus mengajak
orang lain untuk bepergian untuk mencari rasa aman.

SIFAT-SIFAT MANUSIA INTROVET DAN EKSTROVET

Setiap manusia memiliki sifat atau ciri baik dalam bentuk jasmaniah maupun
rohaniah. Sifat merupakan hak atau tingkah laku manusia yang setiap manusia
tersebut memiliki sifat yang berbeda.

Berikut sifat sifat manusia antara lain:


Sifat INTROVET
Orang yang memiliki sifat dan karakter yang cenderung menyendiri (tapi
bukan berarti bencu ada orang lain), orang yang Introvet susah di tebak adan
tidak banyak membuka diri.
Sifat EKSTROVET
Orang yang sangat ceria, suka bergaul, / berinteraksi dengan orang lain ,
senang pergi ke pesta dan mereka umumnya berbicara sambil berfikir.

TABELMANNER
Tabelmanner yaitu tata cara atau sikap saat berada dimeja makan yang di
sesuaikan dengan etika sopan santun dan etika internasional.

MACAM-MACAM KARAKTERSISTIK MANUSIA

Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda .


Berikut adalah beberapa karakteristik manusia yaitu:
Pemalu

Perasaan yang timbul dalam diri seseorang yang ia merasa minder dan
berharap orang lain tidak mengetahui tentang yang ia alami.
Pendiam
Orang yang jarang bicara dan senangnya berdiam diri.
Pemarah
Orang yang kalah karena ia tidak bisa melawan perasaan yang ada di dalam
dirinya sendiri.
Penyabar
Sabar itu relatif , bergantung dari seberapa bijak seseorang menghadapi
masalahnya.
Pemaaf
Salah satu karakter mulia yang dimiliki manusia.

PENGEMBANGAN DIRI

Pengenbangan diri adalah merupakan bagian dari proses transformasi menjadi


manusia dengan kesadaran seutuhnya.
Pengembangan diri dapat di lakukan dalah suatu lingkungan dan organisasi yang
ada dalam maupun luar lingkungan.

BAB III
NORMA-NORMA YANG ADA DALAM KEHIDUPAN
A. HAKIKAT

NORMA,

KEBIASAAN,

ADAT-ISTIADAT

DAN

PERATURAN DALAM MASYARAKAT


a) Manusia, Masyarakat, dan Ketertiban
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu senantiasa melakukan
interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Dalam interaksi sosial
tersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan kedudukan, status
sosial, dan peran yang mereka masing-masing. Tindakan manusia dalam

interaksi sosial itu senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang berlaku
di masyarakat.
Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama lain,
melainkan berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat
manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam hidup berkelompok itu
terjadilah interaksi antar manusia. Interaksi yang kalian lakukan pasti ada
kepentingannya, sehingga bertemulah dua atau lebih kepentingan.
Pertemuan kepentingan tersebut disebut kontak. Menurut Surojo
Wignjodipuro, ada dua macam kontak, yaitu :
b) Kontak yang menyenangkan, yaitu jika kepentingankepentingan yang
bertemu saling memenuhi. Misalnya, penjual bertemu dengan pembeli.
c) Kontak yang tidak menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan
yang bertemu bersaingan atau berlawanan. Misalnya, pelamar yang
bertemu dengan pelamar yang lain, pemilik barang bertemu dengan
pencuri.
Mengingat banyaknya kepentingan, terlebih kepentingan antar pribadi,
tidak

mustahil

terjadi

konflik

antar

sesama

manusia,

karena

kepentingannya saling bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak


terganggu dan setiap orang merasa merasa aman, maka setiap bentuk
gangguan terhadap kepentingan harus dicegah. Manusia selalu berusaha
agar tatanan masyarakat dalam keadaan tertib, aman, dan damai, yang
menjamin kelangsungan hidupnya.
Menurut Aristoteles, manusia itu adalah Zoon Politikon, yang dijelaskan lebih
lanjut oleh Hans Kelsen man is a social and politcal being artinya manusia
itu adalah mahluk sosial yang dikodratkan hidup dalam kebersamaan dengan
sesamanya dalam masyarakat, dan mahluk yang terbawa oleh kodrat sebagai
mahluk sosial itu selalu berorganisasi. Kehidupan dalam kebersamaan (koeksistensi) berarti adanya hubungan antara manusia yang satu dengan
manusia yang lainnya. Hubungan yang dimaksud dengan hubungan sosial
(social relation) atau relasi sosial.

Yang dimaksud hubungan sosial adalah hubungan antar subjek yang saling
menyadari kehadirannya masing-masing. Dalam hubungan sosial itu selalu
terjadi interaksi sosial yang mewujudkan jaringan relasi-relasi sosial (a web
of social relationship) yang disebut sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan
masyarakat menuntut cara berperilaku antara satu dengan yang lainnya untuk
mencapai suatu ketertiban. Ketertiban didukung oleh tatanan yang
mempunyai sifat berlain-lainan karena norma-norma yang mendukung
masing-masing tatanan mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu,
dalam masyarakat yang teratur setiap manusia sebagai anggota masyarakat
harus memperhatikan norma atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan
hidup dalam masyarakat.
B. Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat dan Peraturan
Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan
individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa
didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya
interaksi sosial di dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat dan lain sebagainya. Masyarakat yang menginginkan
hidup aman, tentram dan damai tanpa gangguan, maka bagi tiap manusia
perlu adanya suatu tata. Tata itu berwujud aturan-aturan yang menjadi
pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga
kepentingan masing-masing dapat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota
masyarakat mengetahui hak dan kewajiban masing-masing. Tata itu lazim
disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma (berasal dari bahasa
Latin) atau ukuran-ukuran.
Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud
perintah dan larangan. Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk
berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan
larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu
oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.
Ada bermacam-macam norma yang telah dikenal luas ada empat, yaitu:

a) Norma Agama ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia


sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang
bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini
akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa siksa
kelak di akhirat.
Contoh norma agama ini diantaranya ialah:
a) Kamu dilarang membunuh.
b) Kamu dilarang mencuri.
c) Kamu harus patuh kepada orang tua.
d) Kamu harus beribadah.
e) Kamu jangan menipu.
b) Norma Kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati
sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran
perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan
universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia.
Contoh norma ini diantaranya ialah :
a) Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain.
b) Kamu harus berlaku jujur.
c) Kamu harus berbuat baik terhadap sesamamanusia.
d) Kamu dilarang membunuh sesama manusia.
c) Norma Kesopanan ialah peraturan hidup yang timbul dalam pergaulan
antar manusia dalam masyarakat. Akibat dari pelanggaran terhadap norma
ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan
masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.
Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan
yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan
santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi
seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat
(regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja.

Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi


masyarakat lain tidak demikian.
Contoh norma ini diantaranya ialah :
a) Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus
dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi.
b) Jangan makan sambil berbicara.
c) Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat dan.
d) Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua. Kebiasaan
merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai
aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah.
Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan
berulang-ulang mengenai sesuatu hal yang sama, yang dianggap sebagai
aturan hidup. Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak
lama ada dalam masyarakat dengan maksud mengatur tata tertib. Ada pula
yang menganggap adat istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun
temurun Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber
pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat
yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan tradisi
rakyat.
d) Norma Hukum ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh
lembaga

kekuasaan

negara.

Isinya

mengikat

setiap

orang

dan

pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat


negara,

sumbernya

bisa

berupa

peraturan

perundangundangan,

yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama.


e) Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa,
sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan dan sanksi terhadap
pelanggaran peraturan-peraturan hukum bersifat heteronom, artinya dapat
dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara.
Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/ nyawa orang lain,


dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun.
b) Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan,
diwajibkan mengganti kerugian, misalnya jual beli.
c) Dilarang mengganggu ketertiban umum.
Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau
disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang
sifatnya nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal
yang diberi kewenangan untuk membuatnya. Oleh karena itu, norma
hukum sangat mengikat bagi warga negara.

C. Hubungan Antar Norma


Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga
diatur oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidahkaidah lainnya. Kaidah-kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh
anggota masyarakat di mana kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan
kaidah-kaidah social lainnya itu saling mengisi artinya kaidah sosial mengatur
kehidupan manusia dalam masyarakat dalam hal-hal hukum tidak
mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling memperkuat. Suatu kaidah
hukum, misalnya kamu tidak boleh membunuh diperkuat oleh kaidah sosial
lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi suruhan yang sama.
Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah
ada larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk
pencurian, penipuan, dan lain-lain pelanggaran hukum. Hubungan antara
norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan
itu dibedakan karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Norma
Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma

kesusilaan sumbernya suara hati. Norma kesopanan sumbernya keyakinan


masyarakat yang bersangkutan dan norma hukum sumbernya peraturan
perundang-undangan.

ETIKA
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat , bernegara, hingga pergaulan hidup
tingkat internasional di perlukan suatu sistem yang mengatur

bagaimana

seharusnya manusia bergaul.


Sistem pengaturan etika dalam pergaulan tersebut perkembangannya menjadi
sangat mempengaruhi saling menghormati kehidupan manusia yang lain. Etika
memberi orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui tata krama, da
lain lain.
Menurut para ahli Etika adalah aturan prilaku, adat kebiasaan, manusia dalam
pergaulan antar sesama dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui
rangkaian tindakan sehari hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk
mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada
akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang
perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita.

Etika Deskriptif :
Etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku
manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai.
Etika Normatif :
Etika yang berusaha menetapkan berbagai pola dan prilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai.

BUDI PEKERTI
Secara umum , Budi Pekerti berarti moral dan kelakuan yang baik dalam
menjalani kehidupan ini. Budi Pekerti adalah induk dari segala etika,tata krama,
tata susila, prilaku, baik dalam pergaulan ,pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

MORAL
Manusia menyebut orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif,
sehingga Moral adalah hal mutlak yang harus di miliki oleh manusia.
Moral diartikan sebagai sikap , prilaku, tindakan, kelakuan yang di lakukan
seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman,
tafsiran, suara hati, serta nasihat.
Moral merupakan kondisi pikiran ,perasaan,ucapan,dan prilaku manusia terkait
dengan nilai-nilai baik dan buruk .

SOPAN SANTUN

Peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekelompok itu.


Norma kesopanan bersikap relatif , artinya apa yang di anggap sebagai norma
kesopanan berbeda-beda di berbagai tempat.
Contoh: Menghormati orang tua,menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan,
tidak berkata-kata kasar, tidak meludah di sembarang tempat, tidak menyela
pembicaraan.

Anda mungkin juga menyukai