Anda di halaman 1dari 36

DEBIT ANDALAN

Debit Andalan (dependable discharge) : debit yang


berhubungan dgn probabilitas atau nilai kemungkinan
terjadinya. Merupakan debit yg kemungkinan terjadinya
sama atau melampaui dari yg diharapkan.
Debit yg mengalir pd suatu penampang sungai dlm
suatu daerah aliran sungai (DAS).
Perencanaan teknik sumber daya air membutuhkan nilai
probabilitas debit yg diandalkan:
-Penyediaan air minum dgn debit andalan 99%
-Pembangkit tenaga listrik dgn debit andalan 85% - 90%
-Perencanaan irigasi dgn debit andalan 70% - 85%

Misal dgn andalan 90% diperoleh debit


andalan 100 m3/det. Berarti akan dihadapi
adanya debit-debit yg sama atau lebih besar
dari 100 m3/det sebesar 90% dari
banyaknya pengamatan selama waktu
tertentu. Dan akan dihadapi resiko debitdebit lebih kecil dari 100 m3/det sebesar
10% dari banyaknya pengamatan.

METODA MOCK
Dikembangkan oleh F.J. Mock (1973)
berdasarkan daur hidrologi.
Menjelaskan hubungan rainfall-runoff .

Evapotranspirasi

RAINFAL
L

Surface storage

Surface Run Off

Infiltrasi
groundwater storage

Total Run Off

Groundwater Run Off

Bagan alir model rainfall-runoff

Metoda Mock dikembangkan utk menghitung debit


bulanan rata-rata. Data yg diperlukan:
- Data hujan rerata bulanan
- Data klimatologi (penyinaran matahari, kec. angin,
kelembaban relatif, temperatur)
- Luas dan tataguna lahan DAS
Prinsip:
- Memperhitungkan volume air yg masuk (hujan),
keluar (infiltrasi,perkolasi & evapotranspirasi) dan yg
disimpan dalam tanah (soil storage).
- Dlm sistem mengacu pd waterbalance, vol air total
yg ada di bumi tetap, hanya sirkulasi dan distribusi
yg bervariasi.

Bagan alir perhitungan debit (Metoda Mock)


Perhitungan Evapotranspirasi
Potensial (Metode Penman)

Perhitungan
Evapotranspirasi Aktual

Perhitungan
Water Surplus

Perhitungan
Base Flow, Direct Runoff dan Storm Runoff

WATER BALANCE
Dlm siklus hidrologi, hub antara aliran masuk
(inflow) dan aliran keluar (outflow) pd suatu
DAS utk periode tertentu disebut Neraca Air
(water balance).

Sirkulasi Air
Presipitasi

Evaporasi

Presipitasi

Curah Hujan

Perkolasi

Uap Air

Air Keluar

Air Permukaan

Kelembaban Tanah
Dan Air Tanah

Evaporasi
Presipitasi

Bentuk umum pers. Water balance:


P = Ea + GS + TRO
P=presipitasi; Ea=evapotranspirasi;
GS=perubahan groundwater storage;
TRO=total run off.
Water balance merupakan siklus tertutup dlm
satu pengamatan tertentu (1 tahun) dan tdk
terjadi perubahan storage, GS=0
(awal penentuan grdwtr storage berdasarkan
bulan terakhir dalam satu tinjauan kurun waktu
tahunan). Sehingga : P = Ea + TRO

Acuan prediksi debit Metoda Mock:


a. Dalam satu tahun, perubahan groundwater
storage (GS) hrs sama dgn NOL.
b. Jumlah total evapotranspirasi dan total run
off selama satu tahun harus sama dengan
total presipitasi yg terjadi dalam tahun itu.
Data Meteorologi:
Data yg dipakai adalah data bulanan rata-rata
Kecuali dalam presipitasi data yg digunakan
adalah jumlah data dalam satu bulan.

Satuan parameter meteorologi


Data Meteorologi

Notasi

Satuan

Presipitasi

mm

Temperatur

oC

Penyinaran matahari

Kelembaban relatif

Kecepatan angin

mile/hari

EVAPOTRANSPIRASI
Kehilangan air dari lahan dan permukaan air
pada DAS.
Evapotranspirasi Potensial, dpt dihitung dgn
metoda Thornthwaite, Blaney-Cridle, Penman,
dan Turc-Langbein-Wundt.
Evapotranspirasi Aktual, evapotranspirasi yg
terjadi pd kondisi air yg tersedia terbatas,
dipengaruhi oleh proporsi permukaan luar yg
tdk tertutupi tumbuhan hijau (exposed surface)
pd musim kemarau.

Exposed Surface

m
0%

Daerah
Hutan primer, sekunder

10% 40%

Daerah tererosi

30% - 50%

Daerah ladang pertanian

Rasio antara selisih evapotranspirasi potensial dan


evapotranspirasi aktual dengan evapotranspirasi
potensial dipengaruhi oleh exposed surface (m)
dan jumlah hari hujan (n) dalam satu bulan.

E m
(18 n )
E P 20
Sehingga:

m
E E P (18 n )
20

Dari formulasi di atas dpt dirumuskan bahwa


evapotranspirasi potensial akan sama dgn
evapotranspirasi aktual jika:
a. Evapotranspirasi terjadi pada hutan primer
atau sekunder, karena nilai m=0
b.Banyaknya hari hujan dlm bulan yg diamati pd
daerah itu sama dgn 18 hari.
Sehingga:
Eaktual = EP - E

WATER SURPLUS
Water surplus=air hujan (presipitasi) yg telah
mengalami evapotranspirasi dan mengisi
tampungan tanah (soil storage, SS). Water
surplus (WS) diformulasikan dgn:
WS = (P Ea) + SS
Water surplus merupakan air limpasan
permukaan ditambah dengan air yg mengalami
infiltrasi.

Skema water surplus


P

Tampungan
Kelembaban Tanah

E V A P O T R A N S P I R A S I

Run Off
Zona infiltrasi
Kapasitas
Kelembaban Tanah

Tampungan kelembaban tanah (soil moisture


storage, SMS):
- Kapasitas kelembaban tanah (soil moisture
capacity, SMC)
- Zona infiltrasi
- Limpasan permukaan dan tampungan tanah
(soil storage, SS)
Besarnya SMC tiap daerah tergantung pd tipe
penutup lahan (land covery) dan tipe tanahnya
(tabel).

Kapasitas kelembaban tanah maksimum


ditetapkan sebesar 200 mm/bulan (hasil studi FJ
Mock pd DAS di Bogor).
SMS = ISMS + (P Ea)
ISMS= initial soil moisture storage, merupakan
soil moisture capacity (SMC) bulan sebelumnya.
P-Ea = presipitasi yg tlh mengalami
evapotranspirasi.
Asumsi Mock:
Air akan memenuhi SMC terlebih dahulu sblm
water surplus tersedia utk infiltrasi dan perkolasi
yg lebih dalam atau melimpas langsung (direct
run off).

Ada 2 keadaan dlm menentukan SMC:


1. SMC = 200 mm/bulan, jika P-Ea 0
tampungan tanah lembab (soil moisture storage)
sudah mencapai kapasitas maksimumnya atau
terlampaui sehingga air tdk disimpan dlm tanah
lembab. Berarti SS=0 dan water surplus= P-Ea
2. SMC=SMC bulan sebelumnya + (P-Ea), jika P-Ea<0
pd keadaan ini SMS blm mencapai kapasitas
maksimum, sehingga ada air yg disimpan dlm tanah
lembab sebesar P-Ea. Karena air berusaha utk
mengisi kapasitas maksimumnya, maka water
surplus, WS = 0

LIMPASAN TOTAL
Air hujan yg tlh mengalami evapotranspirasi dan
disimpan dlm tanah lembab, selanjutnya akan
melimpas di permukaan (surface run off) dan
mengalami perkolasi.
Infiltrasi (i) = WS x if
Koefisien infiltrasi (if) ditentukan oleh kondisi
porositas dan kemiringan daerah pengaliran.
Infiltrasi terus terjadi sampai mencapai zona
tampungan air tanah (ground water storage, GS).

Perjalanan air hujan hingga terbentuk debit

Ea

presipitasi

SROS
percolasi
SRO

GS

channel

Groundwater Storage dipengaruhi:


a. Infiltrasi (i)
b. Konstanta resesi aliran bulanan (K)
c. Groundwater storage bulan sebelumnya (Gsom)
Diformulasikan oleh Mock:
GS = { 0,5 x (1 + K) x i } + {K x Gsom}
Prinsip water balance, perubahan groundwater storage
selama rentang waktu tahunan tertentu adalah nol.
bulan ke12

GS

i bulan ke1

Perubahan groundwater storage (GS) adalah selisih


antara groundwater storage bulan yang ditinjau dengan
groundwater storage bulam sebelumnya.
Perubahan goundwater storage penting bagi
terbentuknya aliran dasar sungai (base flow, BF):
BF = i - GS
Jika pd suatu bulan GS negatif (terjadi krn GS bulan yg
ditinjau < dari bulan sebelumnya) maka base flow akan
> dari infiltrasinya.
Karena water balance merupakan siklus tertutup dgn
periode tahunan, maka perubahan groundwater storage
selama 1 tahun = 0.
Dalam 1 tahun jumlah base flow = jmlh infiltrasi.

Direct run off/surface run off


Berasal dari water surplus yg telah mengalami infiltrasi.
DRO = WS i
Storm run off
Limpasan langsung ke sungai yg terjadi saat hujan
deras. SRO ini hanya beberapa % saja dari
hujan. SRO dipengaruhi oleh percentage factor,
PF. Yaitu persen hujan yg menjadi limpasan. PF
= 5% - 10%
Ketentuan:
a. Jika P > maksimum soil moisture capacity,
maka SRO = 0
b. Jika P < maksimum soil moisture capacity ,
maka SRO = jmlh curah hujan dlm satu bulan
ybs dikali PF
SRO = P x PF

Total Run Off


Merupakan penjumlahan komponenkomponen pembentuk debit sungai.
TRO = BF + DRO + SRO
Dinyatakan dalam mm/bulan.
Jika TRO dikalikan dgn luas catchment area
akan diperoleh besaran debit dlm m3/det.

PARAMETER MOCK
1.

2.
3.
4.
5.

Koefisien refleksi (r)


Exposed surface (m)
Koefisien infiltrasi (if)
Konstanta resesi aliran (K)
Percentage factor (PF)

1. Koefisien Refleksi (r)


Perbandingan antara jmlh radiasi matahari yg
dipantulkan oleh suatu permukaan dgn jumlah
radiasi yg terjadi (%).
Lihat tabel koefisien refleksi (nilai albedo, r).

2. Exposed Surface (m)


Proporsi permukaan luar yg tdk tertutup
tumbuhan hijau pd musim kering (%).
Diklasifikasikan menjadi 3 daerah:
1. Hutan primer atau sekunder
2. Daerah tererosi
3. Daerah ladang pertanian
Besarnya m berkisar 0 50% dan sama
untuk tiap bulan (lihat tabel).

3. Koefisien Infiltrasi (if)


Tergantung kpd kondisi porositas tanah dan
kemiringan daerah pengaliran. Koefisien
infiltrasi mempunyai nilai yg besar jika tanah
bersifat poreus, sifat bulan kering dan
kemiringan lahannya tdk terjal.
Harga minimum koefisien infiltrasi dpt
tercapai karena kondisi lahan yg terjal dan
air tdk sempat mengalami infiltrasi.

4. Konstanta Resesi Aliran (K)


Proporsi air tanah bulan lalu yg masih ada
bulan sekarang. Pada bulan hujan nilai K
cenderung lebih besar, berarti tiap bulan
nilai K berbeda-beda. Nilai K akan menjadi
besar jika bulan sebelumnya merupakan
bulan basah.

5. Percentage Factor (PF)


Persentase hujan yg menjadi limpasan,
digunakan dlm menghitung SRO pada total run
off. Storm run off hanya dimasukkan kedalam
TRO jika P < nilai maksimum soil moisture
capacity. Besarnya PF berkisar 5% - 10%
Kemungkinan dpt meningkat hingga 37,3%

KALIBRASI
Upaya yg dilakukan utk menyesuaikan output model
dgn data hasil pengukuran di lapangan.
Bertujuan utk mengatur kombinasi parameterparameter dalam pemodelan sehingga hasil
pemodelan dpt menyerupai keadaan sebenarnya.
Mengatur adalah megubah parameter-parameter dlm
rentang yg sesuai dgn kondisi lapangan. Hal ini
dilakukan krn kebanyakan parameter di lapangan
sulit diatur secara pasti.
Ada 3 parameter yg perlu dikalibrasi;
1. Koefisien Infiltrasi (if)
2. Konstanta Resesi Aliran (K)
3. Percentage Factor (PF)

Chek Kesalahan Hasil Kalibrasi


Error () < toleransi (3%)

terhitung terukur

x 100%
terukur

Anda mungkin juga menyukai