PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
JACKET
I.4
I.2
Permasalahan
Batasan Masalah
Tujuan
Manfaat
Penyusunan
Tugas
Akhir
ini
diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
bidang
ketekniksipilan,
terutama
dalam
menambah wawasan tentang ilmu bangunan
lepas pantai. Output yang dihasilkan dalam
Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberi
kemudahan bagi para mahasiswa Teknik Sipil
ITS yang ingin merancang jacket stucture pada
bangunan lepas pantai dengan memperhitungkan
gaya gempa (seismic analysis) dan fatigue life
dari suatu struktur dengan menggunakan
program bantu SACS 5.2.
Dengan penyusunan Tugas Akhir ini
diharapkan dapat menjadi referensi untuk
mengembangkan wawasan keilmuan tentang
bangunan lepas pantai yang lebih kompleks di
Jurusan Teknik Sipil ITS di masa yang akan
datang, sehingga dapat menambah wacana baru
dalam bidang structural engineering.
BAB II
DASAR TEORI
(Sengaja tidak dicantumkan)
BAB III
METODOLOGI
III.1 Metodologi Analisis Seismik
START
Environmental
Struktur
Data
Modelling structure
with Dummy pile
Compute
START
Natural Period
Seismic Environmental
Data (Response Spectrum)
Model struktur jacket
Seismic Analysis
Input beban gelombang pada sea state
Code Check
(Member Unity Check)
Tegangan Stress dari hasil running SACS 5.2
Acceptabl
Perhitungan Spektra Gelombang dan RAO
List Output:
Base Shear Force
Support Reaction
Stress Ratio
Member Stress
Member Displacement
END
STOP
2. Mentransformasikan
RAO
respons
struktur menjadi RAO tegangan (stress
analysis).
3. Menentukan mode operasi bangunan laut
dengan mempertimbangkan data sebaran
gelombang (wave scatter diagram),
peluang kejadian arah gelombang,
kombinasi H & T gelombang, variasi
spektra gelombang (bila ada), kecepatan
(untuk kapal yang melaju).
4. Menghitung spektra respons tegangan
sesuai dengan mode operasi dalam butir
3.
5. Menentukan jumlah siklus tegangan dan
sebaran siklus tegangan dalam kurun
waktu pendek sesuai dengan distribusi
Rayleigh untuk tiap-tiap mode operasi
dalam butir 3.
6. Menghitung sebaran siklus tegangan
dalam kurun waktu panjang (yang
merupakan penjumlahan siklus tegangan
dalam kurun waktu pendek) dengan
mempertimbangkan umur operasi T
(tahun detik) dan peluang kejadian
elemen-elemen dalam mode operasi
dalam butir 3), dan menyelesaikan
persamaan distribusi sebaran beban
kelelahan akan mengikuti distribusi
Weibull.
7. Mengkorelasikan hasil analisis dan
perhitungan sebaran siklus tegangan
dalam kurun waktu panjang dari butir 6
dengan data kelelahan kurva S-N
memakai hukum Palmgren-Miner untuk
menentukan umur kelelahan sambungan
struktur yang ditinjau.
BAB IV
PEMODELAN STRUKTUR
IV.1 Data Struktur
Pemodelan dilakukan dengan bantuan
software SACS 5.2. Dengan data profil member
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Dimensi dan profil member struktur
Keterangan
Jacket :
Horizontal brace 1 (HB)
Diagonal brace 1 (DB)
Center Brace (CB)
Conductor Guide (CG)
Riser (RI)
Chord (JL)
Jacket leg (BJL)
Batter / kemiringan
Profil Member
OD 22 in; t 0,5 in
OD 22 in; t 0,5 in
OD 22 in; t 0,5 in
W 14 x 53
OD 18 in; t 0,25 in
OD 40 in; t 1,0 in
OD 45 in; t 3,5 in
1 : 10
Keterangan :
- Data struktur dan data lingkungan
merupakan data fiktif.
+ 20.00
+ 13.00
(LANTAI ATAS)
+ 0.00
(LWL)
- 23.00
(LANTAI 2)
- 59.00
(LANTAI 3)
- 95.00
(LANTAI 4)
- 131.00
(LANTAI DASAR/
DASAR LAUT)
CG
- 147.00
JL
DB
RI
CB
12
19
HB
3
1
11
18
2
BJ
9
O
1B
IV.2.3 Offseting
Offseting dilakukan setelah setiap
member pembentuk struktur jacket diberi nama
sesuai dengan ukuran dan karakteristiknya.
Offsetting, adalah upaya memindahkan
ujung-ujung setiap member dengan mengutakatik koordinat sumbu X, Y, dan Z pada ujungujung setiap member yang bertemu pada joint
pembentuk jacket pada posisi sedemikian hingga
setiap member yang bertemu pada joint tidak
mengalami over stress akibat penumpukan
ujung member pada joint. Karena hal ini akan
berpengaruh kepada UC (Unity Check) pada
setiap joint. Semakin rapi offsetting, maka
semakin baik pula pemodelannya. Dalam
offsetting, sumbu yang digunakan adalah sumbu
lokal struktur.
Berikut ini akan ditampilkan pemodelan
member yang sebelum dan sesudah dilakukan
offsetting pada beberapa joint :
JOINT 9 :
JOINT 10 :
JOINT 12 :
JOINT O :
Gambar 4.10 Tampak depan
Keterangan :
- Data struktur dan data lingkungan
merupakan data fiktif.
Dalam analisa dinamis akibat pengaruh gempa
ini tergantung pada faktor-faktor :
1. Frekuensi natural dari struktur
2. Tipe tanah
Frekuensi natural diperoleh dari hasil
pemodelan struktur menggunakan bantuan
perangkat lunak SACS 5.2, menghasilkan data
berupa frekuensi dan periode natural dari
struktur.
Setelah mengetahui tipe tanah dan
periode natural, maka dapat dihitung Spectral
velocity, Spectral displacement dan Spectral
acceleration.
Perhitungan dilakukan dengan bantuan
grafik Normalized respons spectrum API RP
2A.
Dimana ,
SA = Spectral Acceleration
SV = T/2 SA (Spectral Velocity)
SD = T2/4 2 SA (Spectral Displacement)
Dengan mengetahui respon spektrum
maka dapat diketahui gerakan tanah untuk
memperoleh respon secara umum dari struktur.
Respon kemudian akan dianalisa dengan model
analitis.
Perhitungan atau analisa dinamis akibat
gempa pada tiap model dilakukan secara
otomatis menggunakan perangkat lunak SACS
5.2 dengan metode CQC (Complete Quadratic
Combination) Response Spectrum. Dari data
seismik di atas dan dengan mengacu pada kurva
Elastic Response Spectrum API RP 2A tahun
2002, maka dibuat kurva spektrum respon yang
baru baik untuk Horizontal maupun Vertical
Effective Ground Motion.
Struktur jacket dianalisa dengan menggunakan
perangkat lunak SACS 5.2 dengan pembebanan
gempa bumi berdasarkan catatan gerak dari
gempa bumi (akselerogram), maka akan
menyebabkan tegangan dan lendutan yang lebih
besar pada berbagai komponen kritis struktur
daripada semua beban gabungan lainnya. Aspek
yang paling penting dari gerak bumi akibat
gempa bumi adalah pengaruh yang akan
ditimbulkannya terhadap
struktur,
yaitu
tegangan dan deformasi atau jumlah kerusakan
yang akan terjadi.
Di dalam pembebanan ini yang
terpenting adalah menetapkan karakteristik
gerak tanah dari gempa bumi rancangan gempa
bumi maksimum yang mungkin terjadi, untuk
tugas rancang ini berdasarkan data yang telah
ditentukan, dengan acuan spectrum rancangan
API-RP 2A tahun 2002.
Dengan menggunakan data seismik
yang telah ada (Tabel 4.2 Data Seismik) maka
dapat dicari nilai spectrum rancangan dengan
acuan dari respons spektra pada Normalized
respons spectrum API RP 2A . Dari data
rancangan seismik dan dengan memasukkan
harga damping ratio 2 % dan jumlah mode shape
sebanyak 10 serta memasukkan tipe tanah yang
mempengaruhi struktur yaitu tipe A maka
dihasilkan spektrum rancangan yang nantinya
dimasukkan ke dalam perangkat lunak SACS
5.2 sebagai beban gempa yang dapat berupa
spectrum percepatan (SA) , kecepatan (SV) dan
Displacement (SD)
dengan effective 0.125
sebagai berikut ini :
d
gT
H
gT
= 0 , 028
= 0 , 008
Keterangan :
- Data struktur dan data lingkungan
merupakan data fiktif.
Setelah data beban gelombang berulang
tersebut dimasukkan ke dalam software, maka
langkah selanjutnya adalah menganalisis kondisi
struktur jika dikenai beban kombinasi yang
berasal dari beban sendiri yaitu berat jacket,
deck beserta beban lingkungan dan beban
gelombang yang berulang.
BAB V
ANALISIS STRUKTUR
V.1 Analisis Seismik
V.1.1 Urutan Analisis Seismik SACS 5.2
1. Masukkan input data seismik : (dalam satu
folder)
- dyninp
- DYRINP
- DYNMOD
- DYNMAS
Masukkan Data struktur :
- Jacket (Edit notepad/wordpad, dan
pastikan beban yang bekerja
hanya beban Deck).
2. Running Static Analysis, Analysys Static
Linear dari data struktur yang telah dibuat,
Jacket.
sehingga muncul file :
- SACCF.DEMO05B
- SEAOCI.DEMO05B, dll.
3. Running Dynamic Analysis, Earthquake :
- Masukkan data lingkungan,
DYRINP
- Masukkan data Mode Shape,
DYNMOD
- Masukkan data Mass, DYNMAS
- Masukkan file SACCF.DEMO05B
4. FINISH
Dalam analisis dinamis akibat pengaruh
gempa ini tergantung pada faktor-faktor :
1. Frekuensi natural dari struktur
2. Tipe tanah
Frekuensi natural diperoleh dari hasil
pemodelan struktur menggunakan bantuan
perangkat lunak SACS 5.2, menghasilkan data
berupa frekuensi dan periode natural dari
struktur.
Tabel 5.1 Output analisis seismik (Periode dan
frekuensi natural)
Mode No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Periode (sec)
0.14039
0.14407
0.15548
0.17348
0.19001
0.23629
0.30361
0.32423
0.75460
0.78272
Frekuensi (Cyc/Sec)
7.12290
6.94100
6.43150
5.76420
5.26300
4.23200
3.29370
3.08420
1.32520
1.27760
10
T
0.78272
0.75460
0.32423
0.30361
0.23629
0.19001
0.17348
0.15548
0.14407
0.14039
T
0.78272
0.75460
0.32423
0.30361
0.23629
0.19001
0.17348
0.15548
0.14407
0.14039
SA/G
1.03333
1.09200
2.56000
2.56000
2.56000
2.56000
2.56000
2.56000
2.56000
2.56000
Kurva
respon
spektra
tersebut
digunakan untuk struktur dengan modal
damping sebesar 2%. Hal ini didasarkan atas
data yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tabel 5.4 Nilai Accelaration, Velocity, Displacement dari
spectra curve
No.
SA
SV
SD
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0.78272
0.75460
0.32423
0.30361
0.23629
0.19001
0.17348
0.15548
0.14407
0.14039
1.26712
1.33907
3.13920
3.13920
3.13920
3.13920
3.13920
3.13920
3.13920
3.13920
0.15785
0.16082
0.16199
0.15169
0.11806
0.09493
0.08668
0.07768
0.07198
0.07014
0.01966
0.01931
0.00836
0.00733
0.00444
0.00287
0.00239
0.00192
0.00165
0.00157
Spectral Acceleration(SA)
SA
1.26712
1.33907
3.13920
3.13920
3.13920
3.13920
3.13920
3.13920
3.13920
3.13920
4.0
3.0
2.0
1.0
0.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Periode (T)
11
0.20
FORCE (Lb)
Keterangan
0.15
0.10
Massa total
8497.907
8647.271
8310.334
0.05
0.00
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Periode (T)
0.15
0.12
0.09
0.06
0.03
0.00
0.0
0.5
1.0
Periode (T)
Gambar 5.2 Kurva Spektrum Respons
Force (Kips)
Joint
Moment (Ft-Kips)
6A
50,750
54,261
717,545
160,53
21,695
-6,889
6B
-48,540
60,691
707,819
-166,462
23,112
-4,025
6C
-46,912
-36,154
618,195
-89,630
-47,496
-13,198
6D
42,204
-43,419
659,688
95,606
-63,352
-13,708
SACS 5.2
Hasil perhitungan SACS untuk analisis
Seismik adalah sebagai berukut :
1. Massa total struktur
12
Allowable stress
: 21.6 ksi
UC (Unity check)
: 0.847
1G
1J
3I
JOINT
MEMBER
UNITY CHECK
LC
1G
2-3H (HB)
0.918
1J
3-3J (HB)
0.847
3I
1H-1I (HB)
0.792
13
: * . . t (R12-R22)( R12+R22)
- Member
: 2 3H
- Panjang
: 13.33 feet
- OD (Outer Diameter)
: 22 inch
: 0.5 inch
- Fy
: 36 ksi
- E (Modulus Elastisitas)
: 29,000 ksi
:1
: 0.28356 lb/in
Fy
: 11 inch
: 10.5 inch
- = member
: 0.28356 lb/in
- tebal
: 0.5 inch
- dm
: .dV
: .2r.dr.t
: .2t.r.dt
: . . t (R1 - R2)
: 3.14*0.28356*0.5(11-10.5)
: 4.7882 lb
r dm
0.5
Cc = 308.88
KL 1x(159.96)
=
R
10.75
KL
< Cc, maka
R
( )
Kl
r Fy
1
2
2 Cc
Fa =
3
Kl Kl
3
5 + r r
3
8 Cc
8 Cc 3
2
R2
R1
: 2. . . t
2
2 29,000
Cc =
36
KL
= 14.88
R
R1
I (Momen Inersia) :
: /
r (jari-jari girasi)
: 490 lb/ft
-m
: 553.637 in4
= 159.96 inch
member
: 10.75 inch
- Joint
: * m * ( R12+R22)
r dr
R2
: * . . t (R14-R24)
14
(14.88)2 36
1
2 x308.882
Fa =
3
5 + 3(14.88) (14.88)
3 8 x308.88 8 x308.883
Fa = 21.343 ksi
Sehingga,
fa < Fa
...............................(memenuhi)
Unity Check (fa / Fa) = 0.043
Bending Stress:
Berdasarkan hasil perhitungan SACS 5.2,
didapatkan nilai bending stress terbesar
terdapat pada member 2-1G, yaitu :
fb = 11.42 ksi
Joint 1G
Joint 1J
Joint 3I
Fb = 0.84 1.74
fy
kelelahan
(tahun) dengan formulasi 1/D untuk
Et
Fb = 26.81865 ksi
fb < Fb .(memenuhi)
Unity Check (fb / Fb) = 0.426
Dari perhitungan manual di atas, dapat
disimpulkan bahwa pada member 2-1G
mengalami unity check maksimum pada
tegangan tarik aksial.
V.2 Analisis Fatigue (Kelelahan)
V.2.1 Urutan Analisis Fatigue SACS 5.2
SACS 5.2
: 10 tahun
:2
: 1,744
10
1,744
: 17,44 tahun.
Untuk perhitungan fatigue/kelelahan
yang lebih lengkap dan detail, dapat dilihat pada
lampiran 3 (Fatigue Analysis Running).
15
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
TERIMA KASIH
16