Anda di halaman 1dari 4

Dan tiba-tiba angkutan pun sudah sampai di depan gerbang

sekolahan, Karina pun menghentikan angkutan tersebut.


Pak supir ... kiri-kiri ....
Suara Karina yang sedang menghentikan angkot.
Karina

pun

langsung

turun

dan

berjalan

menuju

kelasnya

dalam

perjalanannya tiba-tiba ada yang memanggil Karina.


Karina ... Karina .... tungguin dong ...!
Tika datang dari belakang dan menghampiri Karina dengan sedikit berlari.
Tika adalah teman sekelas Karina, Tika itu salah satu teman baik Karina.
Karina, kok kamu kelihatan sangat bersemangat hari ini? tanya Tika
kepada Karina.
Iya dong ... kan ini hari perpisahan kelas tiga, kenangan SMP kita akan
diakhiri di sini. Jawab Karina dengan riang.
Kalau ayah saya bilang, saya harus masuk ke SMA Babakan saja, tapi saya
tolak, saya maunya ke SMA Waled. Jawab Karina sambil merunduk
kepalanya.
Ouh ... jadi gituh, ouh iya Karina, kamu tahu Robi, kan? tanya Tika
kepada Karina.
Iya .... emang kenapa? jawab Karina.
Dia katanya mau masuk SMA Babakan loh ... dan ternyata ayahnya jadi
guru di sana Karina pun kaget.
Dan tidak terasa mereka berdua pun sudah sampai di depan kelas dan di
sana sudah banyak teman-teman yang sedang menunggu acara perpisahan
di mulai. Dia pun dan Tika duduk di depan kelas.

karina ... gue cari wali kelas kita dulu ya ... gue mau kasih sesuatu, foto
bareng teman-teman! tanya Tika kepada Karina.
Siiipp ... deh! jawab Karina dengan semangat.
Mumpung acaranya belum dimulai dia pun masuk ke dalam kelas dan duduk
sambil memikirkan tentang Robi yang ternyata ingin diterusin ke SMA
Babakan. Tidak lama kemudian Tika pun datang ....
Karina ... kamu lagi ngapain? tanya Tika sambil menghampiri Karina.
Gak kok, Cuma lagi mikirin SMA jawab Karina.
Eh ... Karina, ada yang mau ketemu tuh ... tanya Tika.
Siapa? jawan Karina dengan penasaran.
Nanti juga kamu tahu sendiri, dia lagi nunggu kamu di samping kelas
tuh ....
Dengan rasa penasarannya dia pun pergi ke samping kelas dia pun
menunggu si misterius yang ingin bertemu dengannya.
Setelah beberapa menit dia menunggu ternyata si misterius itu Robi.
Eh ... Robi, kenapa? tanya Karina dengan ragu.
Ada yang gue mesti omongin sama kamu jawab Robi.
Dan sementara itu teman-teman lainnya sedang membicarakan Karina dan
Robi.
Ternyata mereka sudah tahu kalau Karina itu suka sama Robi.
Dan di samping kelas mereka hanya berdua, dan siswa lain menikmati hari
perpisahan mereka.
Angin segar di pagi yang cerah ini masih terus terhembus dan
menghibarkan Bendera Merah Putih di lapangan sekolah.
Perbincangan pun masih berlanjut ....

Kamu mau ngomong apa? tanya Karina sambil berdebar-debar.


Karina, kita kan sudah lama berteman .... apa kamu tidak rasain
sesuatu? ... sebenarnya aku sudah lama suka sama kamu, cuman dulu belum
ada waktu yang tepat karena kita lagi sibuk-sibuknya belajar buat UN,
saya pikir ini adalah waktu yang tepat tanya Robi kepada Karina dan dia
pun merasa terkejut bercampur senang.
Jadi gimana Karina? tanya Robi sambil memegang kedua tangan Karina.
Hati dia un makin bercampur aduk.
Robi ... gue juga sebenarnya ... sudah lama suka sama kamu jawab Karina
dengan sedikit malu.
Robi pun kaget saat mendengarnya karena memang selama ini mereka
hanya sebatas teman saja.
Jadi kamu menerimanya!?
Aku rasa sudah jelas jawab Karina.
Di

pengeras

suara

sudah

terdengar

pengumuman

bahwa

acara

perpisahannya akan segera dimulai.


Karina sepertinya acara mau segera dimulai ... ayo! kata Robi sambil
memegang tangan kiri Karina.
Mereka pun pergi ke aula sekolah sambil berpegangan tangan dan temanteman pun diam-diam mengikuti Robi dan Karina dari belakang. Dalam
acara perpisahan dia dan Robi sempat berbincang-bincang tentang SMA
dia pun berubah pikiran dia dengan senang hati ingin masuk ke SMA
Babakan bareng Robi.

Dan setelah acara selesai kami pun foto bareng teman-teman untuk
dijadikan sebuah album kenangan. Hari ini menjadi hari perpisahan yang
mempersatukan mereka.

~~~~~~The End~~~~~~

Anda mungkin juga menyukai