Anda di halaman 1dari 18

1.

PENGERTIAN PROPOSAL
Menurut Sitepu (2013) Proposal bermakna usulan yang merupakan hasil dari kegiatan
mengusulkan atau propose dalam bahasa Inggris. Dengan demikian proposaql merupakan
suatu usulan atau rencana yang memerlukan persetujuan dari pihak lain sebelum dilaksanakan.
Isi proposal dapat berupa rancangan kegiatan, dana, pelaksana, dan lain sebagainya. Menurut
Keraf (1998:302) menyebutkan usul atau proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada
seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.
Pengertian dari proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk
menjabarkan atau menjelaskan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan)
sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan
dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca,
sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Proposal dibuat untuk
meyakinkan seseorang atau badan sehingga orang atau badan tersebut menerima proposal atau
usul dan melakukan apa yang diharapkan dalam proposal itu. Sebelum membuat sebuah proposal
atau usul kita harus menentukan untuk siapa proposal itu dibuat. Karena isi dan bentuk proposal
yang akan dibuat tergantung dari kepada siapa proposal itu akan diberikan.

Sumber: Bahasa Indonesia. Ade Hikmat dan Nani Solihati. Jakarta: PT. Grasindo.
Pemahaman: Proposal adalah rencana kerja yang disusundan dibuat secara sistematis dan
terinci untuk suatu kegiatan yang bersifat formal dan nonformal. Proposal adalah suatu
penjabaran penelitian dan usulan kegiatan yang perlu adanya dukungan atau persetujuandari
pihak lain. Propasal adalah sebuah tulisan yang di buat untuk menjabarkan atau menjelaskan
sebuah tulisan kepada si pembaca agar mudah memahami sebuah proposal tersebut. Proposal
merupakan suatu program kegiatan yang sifatnya sebagai usulan. Proposal merupakan usulan
tertulis untuk melakukan suatu kegiatan yang ditujukan kepada pihak tertentu.

Ciri-Ciri Proposal:
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan
2. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan
3. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara
4. Pastinya proposal itu berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah di jilid yang
nantinya diserahkan kepada pemilik acara

1. TUJUAN PROPOSAL
Sebuah proposal dibuat berdasarkan sesuatu yang belum tersedia dan belum terjadi. Hal ini
berbeda dengan tulisan lain yang dibuat berdasarkan sesuatu hal atau bahan yang sudah tersedia
atau yang sudah jadi. Untuk itu, agar dapat meyakinkan penerimaan proposal, kemampuan
pembuatan proposal dalam merencanakan dan memperkirakan sesuatu rencana sangat mutlak di
butuhkan dalam membuat proposal.
Pembuatan proposal banyak manfaatnya untuk kita sebagai pembuat dan untuk penerima
proposal tersebut. Secara umum manfaat dari pembuatan proposal itu adalah sebagai berikut:
1. Sebagai landasan kerja atau rencana yang dapat mengarahkan panitia dalam melakukan
kegiatan atau pekerjaan yang sudah direncanakan dalam proposal.
2. Dapat menjelaskan secara singkat tentang apa, bagaimana, dan kapan kegiatan atau
pekerjaan tersebut dilaksanakan kepada pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan
proposal tersebut.
3. Meyakinkan orang lain atau pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini donator untuk
memberikan dukungan baik segi material maupun financial dalam melaksanakan
kegiatan atau pekerjaan yang sudah direncanakan dan di sepakati oleh pihak-pihak yang
terkait.
4. Meminta bantuan kepada pihak lain untuk melakukan suatu pekerjaan yang tidak bisa
kita lakukan sendiri
5. Memberi masukan atau usulan kepada pihak lain tentang suatu pemersalahan social yang
sedang terjadi di lingkungan masyarakat serat masukkan-masukkan dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut.

Seseorang atau badan yang membuat sebuah proposal tentunya mempunyai tujuan dan maksud
tertentu. Secara umum tujuan penulisan sebuah proposal adalah sebagai berikut:
1. Permohonan bantuan kepada pihak lain
2. Penawaran suatu kegiatan yang berkaitam dengan pihak tertentu
3. Permohonan izin melakukan penelitian yang bersifat formal
4. Perencanaan sebuah pekerjaan yang bersifat formal
5. Permohonan bantuan dana kepada pihak lain

6. Sebagai masukan atau usulan tentang suatu permasalahan kepada pihak lain yang
berkepentingan.
Dari tujuan-tujuan penulisan proposal tersebut, akan menentukan juga jenis atau bentuk sebuah
proposal yang akan di buat. Karena bentuk sebuah proposal tergantung pada tujuan dan jenis
kegiatan yang akan dilakukan.

Sumber: Bahasa Indonesia. Ade Hikmat dan Nani Solihati. Jakarta: PT. Grasindo.
Pemahaman: Tujuan dari pembuatan proposal adalah biasanya untuk menjabarkan penelitian
yang sudah dilakukan, memperoleh batuan dana, memperoleh dukungan atau sponsor, dan
memperoleh perizinan.
Untuk itu menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan proposal kepada si pembaca (individu atau
perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih
mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail
mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan di antaranya:
1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya
2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada
pembacanya.
3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga
mencapai tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.

1. JENIS PROPOSAL
Secara umum proposal dibedakan menjadi tiga yaitu proposal formal, proposal semiformal, dan
proposal nonformal. Proposal formal adalah proposal yang dalam penyusunannya memenuhi
persyaratan persyaratan formal. Bentuk proposal formal ini didalamnya terdiri dari
pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Biasanya proposal formal ini dibuat untuk suatu
kepentingan yang formal juga. Sedangkan proposal semiformal dan proposal nonformal
merupakan proposal yang dalam pembuatannya tidak terlalu mengikuti konvensi atau
persyaratan persyaratan yang berlaku dalam naskah formal. Walaupun tidak terlalu formal,
namun dalam proposal semiformal dan proposal nonformal ini juga harus ada bagian bagian
proposal yang harus ada dalam sebuah proposal.

Menurut Keraf (1998:303) macam macam bidang yang bias dijadikan sasaran dalam membuat
proposal adalah:

Penelitian

Pengembangan

Perencanaan

Pemasaran

Proposal penelitian biasanya dibuat oleh seorang atau lembaga lembaga ilmiah seperti
perguruan tinggi untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan ditujukan oleh suatu badab dan
dibiayai oleh badan tersebut. Banyak para pendidik seperti dosen, guru bahkan juga terkadang
mahasiswa yang membuat proposal penelitian yang ditujukan untuk instansi instansi
pemerintahan untuk mendapatkan dana dari instansi tersebut guna mempelajari penelitiannya itu.
Dalam membuat sebuah proposal penelitian harus sesuai dengan aturan yang berlaku pada
instansi atau badan yang akan diberikan proposal tersebut. Tiap tiap instansi tidak semuanya
sama dalam mengatur proposal sebuah penelitian. Karena proposal penelitian ini termasuk
kedalam bentuk proposal sebuah penelitian formal, maka dalam penyusunannya harus sesuai
dengan konvensi yang berlaku. Namun sevara garis besar isi proposal tersebut terdapat tiga
bagian yaitu pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.
Selain proposal penelitian, bentuk proposal yang tergolong bentuk formal adalah proposal
perencanaan. Misalnya saja untuk proposal perencanaan pembangunan gedung, kantor, sekolah
dan lain lain. Biasanya proposal ini dibuat oleh perusahaan yang berkecimpung didunia
kontraktor. Perusahaan tersebut mengajukan penawaran penawaran kepada suatu lembaga,
badan atau instansi untuk mengerjakan pembangunan gedung atau kantor lembaga tersebut. Oleh
karena itu proposal perencanaan ini butuh konsep serta perencanaan yang matang untuk dapat
meyakinkan bahwa rencana yang ditawarkan menarik.
Sedangkan secara umum ada beberapa jenis proposal yang sangat populer, diantaranya yaitu;

Proposal kegiatan

Setiap kegiatan resmi di masyarakat atau pun di lingkungan lembaga pendidikan yang akan
diadakan biasanya di susun proposal kegiatannya terlebih dahulu. Proposal ini berisi rancangan
kegiatan yang akan di adakan. Tujuan dari penyusunan poroposal ini selain agar kegiatan
terencana dengan baik juga berfungsi sebagai sarana fundrising.

Proposal skripsi

Proposal skripsi ini berisi tentang gambaran kegiatan penelitian yang akan dilakukan, mulai dari
tujuan, latar belakang, metode, pendanaan, hingga waktu yang digunakan.

Proposal bisnis/usaha

Proposal bisnis / usaha ini bertujuan untuk menjual ide usaha kepada pihak lain dengan harapan
ide tersebut diterima dengan kompensasi bantuan modal usaha.

Proposal pengajuan kredit

Proposal pengajuan kredit ini biasanya dibuat oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam
mengajukan suntikan modal usaha dari koperasi atau bank yang menyediakan bantuan dana
untuk UKM.

Proposal penelitian

Proposal penelitian ini biasanya disusun oleh mahasiswa, peneliti, dosen yang akan melakukan
penelitian pada topik tetentu. Proposal peneletian ini selain memaparkan rancangan penelitian
yang akan dikerjakan juga berisi tentang gambaran pembiayaan yang diperlukan.

Proposal sponsorship untuk iklan media

Setiap media baik media komunitas maupun media komersial membutuhkan pendanaan untuk
keberlangsungan hidupnya. Dan sebagian besar dana tersebut diperoleh dari pemasangan iklan.
Oleh karena itu penawaran kerjasama (sponsorship) untuk iklan ini membutuhkan perencanaan
yang matang.Untuk menggambarkan kondisi media dan penawaran kerjasama biasanya disusun
sebuah proposal sponshorship. Sehingga pihak sponsor bisa memutuskan apakah mereka
memasang iklan atau tidak pada media tersebut.

1. Proposal Formal
Seperti yang telah dikemukakan diawal , proposal formal adalah proposal yang dalam
penyusunannya mengikuti dan memenuhi persyaratan persyaratan formal. Dalam persyaratan
formal ada tiga bagian utama yaitu bagian Pendahuluan, Isi, dan Bagian Penutup. Proposal
berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1. Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata
pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
2. Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup,
pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia),
keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
3. Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

2. Proposal Semiformal
Proposal semiformal terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: proposal kegiatan umum dan proposal
kegiatan ilmiah sederhana.
1. Proposal kegiatan umum
Proposal kegiatan umum ialah proposal yang berisi usulan atau rencana kegiatan yang bersifat
umum, misalnya, kegiatan bazaar, bakti social, pesantren kilat.
1. Proposal Kegiatan Ilmiah Sederhana
Proposal kegiatan ilmiah sederhana atau proposal penelitian ilmiah sederhana adalah usulan
kegiatan yang berisi rancangan kerja atau langkah-langkah untuk melakukan kegiatan ilmiah
secara sederhana.Misalnya, proposal pengamatan, proposal mengadakan diskusi ilmiah, proposal
penelitian sederhana, dan proposal studi kepustakaan.
Sistematika proposal kegiatan ilmiah sederhana juga berbentuk sederhana meliputi unsur-unsur
berikut.
1) Nama kegiatan ilmiah (judul) Judul merupakan cerminan dari keseluruhan rencana
penelitiannya, karenanya merupakan unsur yang paling penting dan merupakan wajah
pengenal rencana penelitiannya tersebut.
2) Latar belakang/Dasar penelitian Latar belakang penelitian memuat alasan-alasan mengapa
topik seperti yang tercantum di dalam judul penelitian itu diteliti.
3) Ruang lingkup masalah Hasil paparan permasalahan dalam latar belakang untuk lebih jelas
diuraikan dalam bentuk ruang lingkup/identifikasi masalah. Identifikasi ini memperlihatkan
berbagai kemungkinan masalah yang muncul dan yang dapat diteliti.
4) Pembatasan masalah Berdasarkan identifikasi ditetapkan batasan permasalahan. Pembatasan
masalah penelitian berupa penetapan lingkup permasalahan dari berbagai masalah yang
teridentifikasi sesuai dengan tujuan penelitian.
5) Teknik/metode yang digunakan Dalam hal ini dijelaskan populasi dan sampel penelitian (jika
penelitian sampling) dan teknik pengambilan sampelnya. Jika bukan penelitian sampling atau
sensus (populasi), dijelaskan siapa informan yang menjadi subjek penelitian. Selanjutnya metode
(teknik) pengumpulan data juga dijelaskan, dan demikian pula metode analisis data yang akan
dipergunakan.
6) Tujuan dan manfaat kegiatan Di sini, dijelaskan apa saja tujuan kegiatan atau penelitian. Lalu
dijelaskan pula jika telah diteliti hasilnya akan bermanfaat untuk apa dan untuk siapa.
7) Program kegiatan Pada bagian ini, penyusun proposal akan menyajikan jadwal atau
pembagian waktu pelaksanaan kerja.

8) Jadwal atau program pelaksanaan kegiatan ini untuk memberikan gambaran kepada penerima
proposal tentang kegiatan sejak dari awal hingga akhir.
9) Lokasi dan waktu kegiatan Dalam proposal juga dijelaskan kapan dan di mana program
kegiatan secara keseluruhan dilakukan atau dilaksanakan.
10) Biaya kegiatan Pada bagian ini dipaparkan perincian anggaran dari pemasukan hingga biayabiaya yang akan dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan. Dalam penyusunan anggaran
diusahakan harus efisien dan logis.
11) Penutup Bagian ini berisi penegasan permohonan persetujuan pihak yang berwenang
menyetujui, seperti kepala sekolah, harapan-harapan, dan ucapan terima kasih. Proposal diakhiri
dengan penulisan tanggal pengajuan proposal dan tanda tangan penanggung jawab proposal.

3. Proposal nonformal
Proposal penelitian dibagi menjadi 4 yaitu :

Proposal Penelitian Pengembangan

Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan
masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan
teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan
masalah.
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan,
sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan
suatu permasalahan.

Proposal Penelitian Kajian Pustaka

Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada
penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka
semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai
sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran
atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah
ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.

Proposal Penelitian Kualitatif

Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui


pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan
penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta
menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.

Proposal Penelitian Kuantitatif

Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini
berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta
pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam
bentuk dukungan data empiris di lapangan.

Sumber:http://rahmaekaputri.blogspot.com/2011/04/proposal.html
Pemahaman: Jenis-jenis proposal secara umum yang popular: Proposal skripsi, Proposal
kegiatan, Proposal bisnis/usaha, Proposal sponsorship untuk iklan media, Proposal penelitian,
Proposal pengajuan kredit. Secara umum jenis-jenis proposal dibedakan menjadi tiga yaitu
proposal formal(proposal penelitian dan proposal perencanaan, yang biasa digunakan dalam
pengajuan penelitian terhadap suatu bidang dan juga perencanaan sebuah gedung untuk
mendapatkan izin serta bantuan dana kepada suatu instansi yang dituju), proposal
semiformal(proposal kegiatan umum dan proposal kegiatan ilmiah sederhana, yang biasa
digunakan untuk membuat rencana kegiatan serta rancangan kerja, seperti izin melaksanakan
kegiatan bakti social ataupun bazaar serta rancangan kerja mengenai suatu penelitian yang akan
dilakukan), dan proposal nonformal(proposal ini biasanya digunakan dalam mengkaji suatu
masalah, mengungkapkan gejala melalui sebuah data,menghasilkan rancangan dalam Proposal
Penelitian Kuantitatif, Proposal Penelitian Kualitatif, Proposal Penelitian Kajian Pustaka,
Proposal Penelitian Pengembangan).
Sedangkan sistematika suatu jenis Proposal dapat berbeda beda, Proposal formal, memiliki
beberapa bagian yaitu Pendahuluan, bagian isi dan bagian penutup. Sedangkan Proposal
semiformal memiliki sistematika nama kegiatan, latar belakang, ruang lingkup masalah,
pembatasan masalah, tekhnik atau metode populasi dan sampel, tujuan dan manfaat, program
kegiatan, jadwal, lokasi dan waktu, biaya serta penutup.

1. TEKNIK ATAU SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL


Teknik penyusunan proposal antara lain:

1. Pembuatan atau penyusunan proposal baiknya dilakukan oleh orang atau beberapa orang
yang sudah terbiasa membuat sebuah proposal atau bisa dikatakan orang yang ahli dalam
menyusun proposal dan berkaitan dengan kegiatan bidang atau pekerjaan yang akan
dilakukan. Hal ini dilakukan karena dalam membuat sebuah proposal, apalagi yang
bersifat formal, benar-benar dituntut ketelitian, keseriusan serta wawasan yang luas dari
pembuat proposal tersebuat.
2. Tentukan tema dan tujuan proposal yang akan dibuat.
3. Persiapkan bahan-bahan serta informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan
kegiatan tersebut. Bahan dan informasi tersebut sangat diperlukan dalam merumuskan
proposal yang akan dibuat.
4. Menyusun draf atau kerangka proposal yang baik dan sistematis. Perlu diingat karena
proposal yang akan kita buat akan dibaca oleh orang lain, maka dalam merumuskan draf
atau kerangka juga harus semenarik mungkin. Kerangka atau draf yang menarik akan
menghasilkan proposal yang menarik juga.
5. Buatlah proposal dengan semenarik mungkin. Setelah selesai perbanyaklah proposal
tersebut dan berikan kepada orang-orang yang berkepentingan agar bias dikoreksi dan
diberi masukkan sebelum diserahkan kepada badan atau instansi penerima proposal
tersebut.

Menurut Sitepu (2013) ada beberapa persiapan yang harus diperlukan dalam menyusun sebuah
proposal penelitian untuk penulisan skripsi, antara lain:
1. Tentukan bidang dan masalah yang hendak diteliti dalam kawasan teknologi
pembelajaran
2. Kreatif dan inovatif dalam menentukan bidang dan masalah penelitian dengan
menghindari bidang, jenis, dan masalah penelitian yang sudah sering/banyak dilakukan
3. Batasi ruang ruang lingkup masalah penelitian dari aspek jenis masalah, variable, tingkat
dan jenjang pendidikan, populasi dan responden, dan tempat penelitian
4. Cari teori yang terkait dengan masalah itu
5. Review/kaji penelitian-penelitian yang pernah dilaksanakan dalam bidang dan masalah
yang telah dipilih
6. Pertimbangkan kemungkinan dan kelayakan penelitian dilihat dari sumber-sumber teori,
sumber data, dana, dan waktu

7. Diskusikan masalah penelitian itu dengan teman atau dosen/peneliti yang berpengalaman
dalam bidang tersebut
8. Pegang teguh bahwa Anda adalah pemilik dan penanggung jawab pelaksanaan dan hasil
penelitian

Sistematika pembuatan proposal antara lain :


1. Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari (nyata). Point-point pembahasan pada
pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah dibahas sebelumnya.
2. Dasar Pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi,
program kerja pengurus dan lain-lain. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka
didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian.
3. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus). Tentukan juga keluaran
( output ) yang dikehendaki seperti apa.
Contoh :
Memperoleh kader-kader KMHDI.
Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI.
4. Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.
5. Jenis Kegiatan
Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika kegiatannya lebih
dari satu. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa Seminar, Pelatihan,
penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.
6. Target

Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) terutama mengenai ukuran-ukuran yang
digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang masing-masing
diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang Buku Pedoman Kaderisasi
Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10)
dalam setiap materi pelatihan.
7. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau lebih kenal
dengan peserta).
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan
tersebut.
9. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran yang
diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.
1. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang penting-penting
saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan kepanitian
lengkap dicantumkan dalam lampiran.
1. Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun sebelumnya.
Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.
2. Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
Ditutup dengan lembar pengesahan proposal. Terakhir, diikuti dengan lampiran.
Teknik penulisan proposal:
1. Dibuat oleh orang yang ahli dibidangnya

Jadi dalam pembuatan teknik proposal ini harus dengan orang yang sudah ahli dalam pembuatan
proposal dan yang sudah sering membuat proposal secara tidak langsuyng adalah orang yang
sudah mahir dan mengerti pembuatan teknik pada proposal.
1. Tentukan tema dan tujuan kegiatan
Jadi didalam teknik penulisan proposak kitapun harus menentukan tema dan tujuan , tema dan
tujuannya harus singkron agar dapat memudahkan kitadalam mencari informasi.
1. Kumpulkan bahan dan informasi sebanyak mungkin
Dalam pengumpulan dan informasi itu sendiri sangat penting apabila tidah ada informasi maka
proposalpun tidak dapat dibuat dan informasi ini dapat memudahkan kita dalam merumusan atau
rumusan masalah yang akan kita buat didalam proposal.
1. Menyusun draf atau kerangka proposal
Dalam menyusun draf atau kerangka dalam proposal fungsinya itu agar pembaca itu menarik
dalam membaca proposal yang kita buat.
1. Buatlah proposal semenarik mungkin
Jadi dalam proposan itu setelah semua teknik dilakukan yang terakhir kita juga dalam pembuatan
ataupun isinya harus semenarik mungkin untuk dibagikan kepada orang-orang.

Sistematika penulisan proposal:


1. Pendahuluan
Berisi tentang hal atau point-point yang akan kita bahas dalam proposal.
2. Dasar Pemikiran
Dasar yang kita pikirkan dalam proposal.
3. Tujuan
Yang akan kita lakukan/kita capai dalam pembuatan proposal.
4. Tema
Tema yang akan kita angkat dalam proses pembuatan judul. Atau tema yang akan kita angkat
untuk pembuatan proposal dimana disitu sebagaiu bahan acuan selanjutnya.

5. Jenis Kegiatan
Suatu kegiatan yang akan dilaksanakan.
6. Target
Sesutau yang harus tercapai dalam suatu tujuan.
7. Sasaran/Peserta
Yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Menentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan kegiatan
tersebut.
9. Anggaran Dana
Total pemasukan dan pengeluaran dalam suatu kegiatan.
1. Susunan Panitia
Yang tercantum dalam susunan panitia adalah susunan susunan terpenting saja yang
dicantumkan. Sisanya berada dilampiran.
1. Jadwal Kegiatan
Kalender kegiatan dalam kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan permohonan dukungan bagi semua pihak.Ditutup
dengan lembar pengesahan proposal. Terakhir, diikuti dengan lampiran.

Pengertian dan Fungsi Notula


Notula adalah catatan mengenai semua pembicaraan dalam sebuah rapat. Notula merupakan
sumber informasi atau document yang otentik. Notula harus ditulis secara teliti. Artinya semua
pokok persoalan yang dibahas dalam rapat harus ditulis dengan tepat, semua yang ditulis harus
sesuai dengan pokok pembicaraan dan harus jelas
Fungsi Notula
1. Sebagai Alat Bukti
Apabila ada kasus, maka notula dapat digunakan sebagai bahan pembuktian di
pengadilan. Sebagai contoh: pendaftaran suatu organisasi, bila ada perubahan bentuk atau
penutupan suatu organisasi, membuktikan adanya pelaksanaan tugas tau tidak
dilaksanakan tugas tersebut.
2. Sebagai Sumber Informasi Untuk peserta Rapat Yang Tidak Hadir

Meskipun peserta berhalangan hadir, sebaiknya peserta tersebut tetap mengetahui


materi rapat yang dibahas dan mengetahui hasil rapat.
3. Sebagai Pedoman Untuk Rapat Berikutnya
Rapat terdahulu yang memerlukan tindak lanjut, direlisasikan dalam rapat
berikutnya sehingga notula dapat dijadikan pedoman.
4. Sebagai Alat Pengingat Untuk Peserta Rapat
Biasanya setelah pembukaan rapat, dibacakan notula hasil rapat sebelumnya
sehingga dapat mengingatkan para peserta rapat.
5. Sebagai Dokumen
Notula sebagai dokumen sehingga harus disusun dengan rapi menurut kronologis
dan dijilid secara rapi lalu dismpan engan baik sesuai dengan sistem pengarsipan.
6. Sebagai Alat Untuk Rapat Semu
Yang dimaksud dengan rapat semu adalah rapat yang tidak pernah dilaksanakan atau rapat fiktif.
Pada saat menyususn notula biasanya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada ahli hukum.
Untuk menjadi notulis yang handal, diperlukan beberapa keahlian yang harus dimiliki
seorang notulis. Seorang notulis harus terampil atau mampu:
1.
Mendengarkan da menulis
2.
Memilah dan memilih hal yang penting dan yang tidak penting
3.
Konsentrasi yang tinggi
4.
Menulis cepat
5.
Bersikap obyektif dan jujur
6.
Menguasai bahsa teknis baku dan menguasai materi pembahasan
7.
Mengetahui dan memenuhi kebutuhan pembaca notula
8.
Menguasai metode pencatatan secara sistematis
9.
Menguasai metode pengolahan data
10. Menguasai berbagi hal yang berhubungan dengan rapat.
11. Menyimpulkan hasil rapat
Seorang notulis memiliki beberapa fasilitas penunjang untuk membantu dalam
menyelesaikan tugasnya. Beberapa fasilitas dan keistimewaan yang harus diperoleh seorang
notulis adalah sebagai berikut:
1.
Notulis diberi informasi mengenai perihal latar belakang rapat, tujuan rapat, pokok
masalah rapat, dan jenis rapat sebelum rapat dilaksanakan. Notulis harus mengetahui

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

susunan acara beserta pokok masalah atau materi yang akan dirapatkan agar dapat
dipelajari sehingga memudahkan dalam menyusun notula.
Notulis diberi dokumen atau makalah yang dibagikan kepada para peserta rapat yang lain
pada saat pelaksanaan rapat.
Notulis diperbolehkan untuk meminta agar peserta rapat menjelaskan atau
menyempurnakan kesimpulan yang dikemukakan notulis.
Notulis mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan pada saat rapat
berlangsung.
Setiap sesi berakhir, notulis mempunyai hak untuk memperoleh rangkuman dan
kesimpulan rapat.
Agar dapat menyempurnakan notulanya, notulis berhak berbicara pada setiap sesi.
Notulis duduk disebelah pemimpin rapat, agar mudah berkomunikasi dan memperoleh
informasi secara maksimal.
Apabila rapat berlangsung terlalu lama, maka perlu disiapkan beberapa orang untuk
menulis notulis.
Ketika menyusun notula, seorang notulis tidak boleh mengerjakan hal lain karena
menyusun notula memerlukan konsentrasi yang penuh.
Jika rapat membutuhkan waktu pengkajian yang lebih lama dan berlagsung alot dan rumit,
maka notulis berhak memperoleh keleluasaan waktu untuk meyusun notula akhir.

NOTULEN
Notulen dan Notulis
1) Definisi Notulen dan Notulis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (618), notulen atau notula bermakna catatan singkat
mengenai jalannya persidangan / rapat serta hal yang dibicarakan dan diputuskan. Pengertian lain
dari notulen adalah catatan singkat tentang suatu pembicaraan. Notulen rapat hendaknya
ditandatangani oleh ketua rapat, untuk dijadikan bahan pemikiran lebih lanjut. Notulen rapat
penting artinya, karena berisi keputusan yang telah dihasilkan dalam rapat, untuk pegangan
bersama. Selain itu, menurut Drs. Sulchan Yasin, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, penerbit

Cipta Karya Surabaya, notulen adalah hal yang berhubungan dengan catatan laporan hasil rapat.
Jadi, notulen adalah sebuah ringkasan tentang hasil pembicaraan dalam rapat yang bersifat
ringkas, padat, sistematis, dan secara menyeluruh. Sedangkan notulis adalah orang yang bertugas
untuk membuat notulen atau notula.
2) Fungsi Notulen
Notulen memiliki beberapa fungsi yang penting terhadap kegiatan rapat tersebut, antara lain :
Sebagai bukti telah diadakan rapat.
Sebagai manometer atau ukuran kesuksesan rapat.
Apakah semua tujuan rapat yang tertuang dalam notula telah berhasil dilaksanakan atau tidak.
3) Persyaratan Menjadi Notulis
Berikut ini adalah beberapa syarat untuk menjadi seorang notulis yang baik :
a. Mampu melakukan 2 hal sekaligus, mendengar dan menulis.
b. Kemampuan untuk memilih bagian yang penting dan yang tidak penting.
c. Kemampuan untuk berkonsentrasi.
d. Kemampuan untuk menyesuaikan diri, kemampuan melapor secara netral.
e. Memahami bahasa teknis, dan menguasai materi pembahasan.
f. Kemampuaan mengetahui kebutuhan pembaca.
g. Mendengarkan dengan maksud menemukan sesuatu.
h. Kemampuan menulis cepat.
i. Mampu mengemukakan pikiran secara cepat.
j. Menguasai metode mencatat.
k. Menguasai berbagai metode pengolahan data.
l. Mengenal berbagai struktur rapat.
4) Hak Notulis
a. Sebelum rapat
Notulis berhak memperoleh informasi mengenai latar belakang materi yang akan di sajikan
dalam rapat.
b. Pada waktu rapat berlangsung
1) Berhak meminta perumusan yang jelas mengenai tujuan rapat apabila belum
mendapatkannya.
2) Berhak menerima semua dokumen yang di bagikan pada waktu rapat.
3) Berhak menuntut ketua sidang agar menertibkan rapat yang kacau.
4) Berhak mendapatkan perumusan yang baik dari semua peserta rapat yang
telah di ajukan.
5) Berhak mendapat rangkuman dan kesimpulan rapat.
6) Berhak duduk di samping ketua sidang.
7) Berhak meminta dirinya di gantikan dalam pembicaraan yang berkepanjangan.
8) Berhak atas pembebasan tugas-tugas lain
c. Sesudah rapat
1) Hak untuk mendapatkan waktu cukup untuk mengolah catatan.
2) Berhak atas persediaan para peserta rapat, mendapatkan informasi tambahan rapat.

Susunan atau Kerangka Notulen


Susunan notulen terdiri atas :
1. Judul notulen.
2. Keterangan penyelenggaraan rapat, yang meliputi :
a)Tempat rapat.
b)
Tanggal dan waktu penyelenggaraan.
c)Pemimpin rapat.
d)
Acara rapat.
e)Peserta rapat.
3. Pelaksanaan rapat, yang meliputi :
a)Pembukaan.
b)
Pemaparan masalah.
c) Tanya jawab dan lain-lain.
d)
Penutup.

Anda mungkin juga menyukai