Anda di halaman 1dari 18

Meningkatkan Kecerdasan Anak

Monday, April 11, 2011


Jika anda masih ingat dengan hasil penelitian terbaru yang dimuat
di website www.balitacerdas.com, disitu ditulis :
"TIGA TAHUN PERTAMA dalam kehidupan anak merupakan
masa yang paling sensitif, yang akan SANGAT MENENTUKAN
perkembangan otak dan kehidupannya di masa mendatang."

Mengapa begitu ?

Bagian TERPENTING tubuh kita, yaitu OTAK, tumbuh dengan


sangat pesat pada awal kehidupan, dan akan mencapai 70-80%
pada 3 TAHUN PERTAMA !
Bayangkan ! Otak yang begitu penting ini ternyata sebagian besar
ditentukan pada awal kehidupan kita.

Saya sempat SHOCK membaca hasil penelitian ini !

Artinya, jika anda menginginkan anak anda tumbuh dengan kondisi


yang TERBAIK, maka anda harus menginvestasikan waktu dan
apapun pada 3 tahun pertama ini, lebih dari waktu yang lain.

Jika anda mengabaikan begitu saja rentang waktu 3 tahun pertama


ini, maka anak anda tidak akan berkembang dengan maksimal,

dan anak anda akan menjadi anak yang biasa-biasa saja.

Apakah itu yang anda inginkan ? Tentu saja tidak !

Jika kita sebagai orangtua bisa melakukan yang terbaik bagi anak,
maka itulah KEWAJIBAN kita untuk memberikan HAK anak kita.
Di buku berbahasa Jepang yang berjudul "Anak Cerdas dengan
IQ 200 Ditentukan oleh IBUNYA", dicantumkan hasil interview
terhadap banyak sekali ibu yang berhasil mendidik anaknya
menjadi sangat cerdas sekali.

Intinya, peran ibu yang BENAR pada 3 TAHUN PERTAMA akan


sangat menentukan kecerdasan anaknya.

Maksud kata yang "BENAR" disini, tidak ada hubungannya apakah


sang ibu tersebut bekerja ataukah sebagai ibu rumah tangga
secara full-time.

Disini saya akan sampaikan TIPS yang sangat AMPUH yang


HARUS dilakukan oleh ibu, terutama ibu yang bekerja karena
waktu bersama dengan anak sangat terbatas.
Tetapi sebenarnya juga perlu diperhatikan oleh ibu rumah tangga
yang full-time, karena biasanya, karena merasa punya waktu
banyak dengan anak, tetapi justru tidak segera dilakukan
dengan konsisten.

Apa saja tips tersebut ?


PERTAMA,

Berikan waktu 1 JAM KHUSUS setiap harinya, tanpa boleh


diganggu gugat oleh kegiatan lain, untuk anak anda untuk
berinteraksi dengan kegiatan yang efektif bagi perkembangan
kecerdasannya.

Untuk memberikan gambaran yang nyata, saya terjemahkan


saja garis besar salah satu hasil wawancara di buku yang
saya sebutkan diatas tadi.
Seorang ibu yang sekaligus wanita karir yang bernama Sakane
berhasil mendidik anaknya, Akio (3 th 5 bln) mencapai IQ 198.
(catatan : IQ rata-rata anak pada umumnya adalah 90 s.d. 109).

Sebagai seorang wanita karir, Ms. Sakane terpaksa harus menitipkan


Akio di TPA (Tempat Penitipan Anak) sejak usia 3 bulan, dari pagi
dan dijemput jam 5:30 sore. Tiba di rumah biasanya sekitar jam 6 lebih.
Setelah itu, sebelum menyiapkan makan malam pada jam 7:30,
Ms. Sakane memberikan WAKTU KHUSUS selama 1 JAM kepada
Akio untuk melakukan program pendidikan anak.

Ms. Sakane bercerita :

----------"Karena saya bekerja, waktu 30 MENIT sebelum membawa Akio ke


TPA dan 1 JAM setelah pulang ke rumah merupakan waktu yang
SANGAT BERHARGA. Waktu 1 jam ini, jika saya melakukan hal-hal
lain yang bermacam-macam akan menjadi waktu yang hilang begitu
saja. Tetapi waktu 1 jam ini saya tentukan khusus untuk Akio, tanpa
melakukan hal lain apapun juga.
Saya gunting gambar-gambar binatang dan gambar yang menarik
lainnya dari buku/majalah, kemudian saya buat kartu bergambar
dan saya tunjukkan kepada Akio satu-per-satu.

Pada awalnya saya berpikir, apakah ada artinya saya mengajarkan


hal-hal kecil ini. Tapi, karena saya pernah mendengar bahwa hal ini
sangat baik untuk "olah raga" otak, maka saya teruskan juga.
Anak saya sepertinya sangat senang sekali melihat gambar yang
berubah dengan cepat dan terus-menerus, dia melihatnya dengan
sungguh-sungguh. Pada awalnya saya khawatir apakah hal ini ada
hasilnya, tetapi begitu Akio mulai bisa bicara, saya menjadi yakin
dan berpikir, " Oo.. ternyata dia mengerti !".

Setelah itu saya perkenalkan dengan "DOTS CARD" (kartu untuk


belajar berhitung), dan menjadi mahir berhitung tambah-kurang-kali-bagi.
Sekarang Akio sudah mulai bisa perhitungan "akar" dan persamaan
tingkat tinggi. Sayapun menjadi bangga kepada diri saya sendiri.
Sekarang, jika saya pulang, dia langsung membawa dots card dan

berkata, "Mainan ini yoook...."


----------

Dari situ kita bisa melihat bahwa jika waktu yang sebentar itu hanya
untuk bermain yang tidak jelas, maka waktu tersebut akan hilang
begitu saja. Dengan hal-hal seperti diatas, akan besar sekali manfaat
yang diperoleh oleh anak kita.

Pengalaman saya sendiri, setelah beberapa bulan menerapkan hal


yg sama kepada kedua anak saya, Rihan (4 th) dan Afi (1 th 4 bln),
hasilnya cukup mulai kelihatan.
Rihan sudah sangat lancar membaca Bahasa Jepang (huruf Hiragana
dan Katakana) sejak usia 3 tahun. Untuk Bahasa Indonesia, dan
Bahasa Inggris, kelihatan berkembang dengan lebih baik berkat
penerapan kartu bergambar tersebut (istilah populer dalam pendidikan
anak adalah FLASH CARD).

---------------------

Sedangkan Afi, walaupun belum bisa berbicara, sudah kelihatan


sekali senang dengan huruf dan buku. Bangun tidur pagi, dia
biasanya langsung mengambil bukunya untuk minta dibacakan
ataupun dia lihat-lihat sendiri. Kelihatan sangat lucu sekali melihat
anak seusia Afi "membaca" buku sendiri sambil kadang-kadang

mengeluarkan suara yang bermacam-macam :)

Jadi, jika anda belum melakukan hal yang sama,


SEGERA anda lakukan permainan ini kepada anak anda. Cukup
HANYA 1 JAM sehari, tetapi pengaruhnya sangat luar biasa.....
dan ini sudah TERBUKTI !

Di buku yg saya sebutkan di atas dikatakan bahwa saat ini di


Jepang sedang terjadi "REVOLUSI SECARA DIAM-DIAM" dalam
pembelajaran anak usia dini ( 0 s.d. 3 Tahun ).
Dan sayapun merasakannya dengan melihat semakin banyaknya
masalah pembelajaran usia dini dibahas di media massa.
Selain itu, di grup 4 tahun 'sekolah'-nya Rihan (selevel TK A di
Indonesia (?)), semuanya sudah lancar membaca.

Jika kita tidak segera melakukan hal yang sama kepada anak-anak
kita, akan semakin tertinggallah bangsa kita ini !

Marilah kita ikut mencerdaskan generasi masa depan kita dengan


dimulai dari keluarga kita sendiri.

Tips yang KEDUA,


Untuk para orangtua yang bekerja, anda perlu MEMONITOR dan
memberikan PENGARAHAN yang benar kepada babysitter atau

siapa saja yang mengasuh anak anda tentang kegiatan yang perlu
dilakukan oleh anak anda selama anda tidak di rumah.

Buatlah DAFTAR KEGIATAN anak anda dengan jelas, sehingga


babysitter anda tahu apa yang harus dilakukan setiap harinya
dalam hal kegiatan yang mampu memberikan stimulasi pada
perkembangan kecerdasan anak, baik kecerdasan intelektual,
emosi maupun perkembangan fisik dan sosialnya.

Jangan sampai babysitter anda hanya bertugas menjaga SAJA,


tanpa memberikan stimulasi-stimulasi yang sangat diperlukan
oleh anak anda.
Akan sangat kasihan sekali anak anda nantinya, jika
lingkungannya di masa yang sangat haus akan stimulasi ini
ternyata tidak memberikan HAK-nya yang akan menjadi HARTA
yang PALING BERHARGA di masa depan.

Cara yang pernah kami lakukan ternyata SANGAT EFEKTIF dan


MUDAH diikuti oleh babysitter kami dulu. Sayangnya, cara
pembuatan daftar tersebut tidak bisa dijelaskan dengan baik
melalui newsletter ini, karena diperlukan gambar tabel kegiatan.
Jika anda mempunyai eBook "3 Tahun Pertama yang Menentukan",
saya anjurkan sekali untuk segera menerapkan cara kami tersebut,
seperti yang dijelaskan di bagian "Memilih Pengasuh Anak yang

Berkualitas", yang merupakan salah satu dari "10 Tindakan


Penting untuk Merangsang Perkembangan Otak Anak".
Jika anda belum punya eBook "3 Tahun Pertama yang Menentukan",
saya anjurkan sekali untuk SEGERA mendapatkannya, karena
informasi yang tersedia SANGAT PENTING untuk diterapkan demi
masa depan anak anda.
Ingatlah selalu, waktu terpenting dalam kehidupan anak anda terus
berjalan dengan cepat.
IT'S NOW OR NEVER !
Selamat menerapkan tips diatas dengan KONSISTEN setiap harinya.
Baca Selengkapnya...
read more Meningkatkan Kecerdasan Anak

Arti Tangisan Bayi


0 komentar
sumber: CyberNews Suara Merdeka
Setiap kali seorang bayi menangis, pasti si ibu akan
menyorongkan payudaranya atau membopongnya.
Tapi, ketika dua hal itu sudah dilakukan, dan si mungil
masih saja menangis, barulah si ibu bingung.
Nah, coba saja si ibu tahu arti tangisan itu, kan tak
perlu bingung?
Tapi, bagaimana tahu arti tangisan bayi?
Tangisan merupakan alat komunikasi pertama yang
dikuasai bayi. Lewat tangisan, bayi mengutarakan
keinginan dan kebutuhannya secara efektif. Tak heran,
bayi menghabiskan banyak waktu untuk aktivitas ini.
Dalam buku "Your Child's Body Language", Dr. Richard
Woolfson menjelaskan bahwa tangisan bayi mempunyai

arti berbeda-beda. Setiap jenis tangisan mengkomunikasikan


pesan tersendiri untuk ayah ibunya.
Di bawah ini beberapa contoh tangisan bayi dan cara
mengatasinya.
Tangisan "Aku Ingin Menyusu":
Bayi Anda akan mulai menangis jika lapar. Tangisannya
biasanya berulang-ulang. Pertama, ia menangis lalu berhenti
sejenak untuk mengambil napas, menangis lagi, berhenti
sejenak untuk mengambil nafas, demikians seterusnya.
Mengatasinya, susui dia hingga kenyang.
Atau, jangan-jangan sudah waktunya makan?

Tangisan "Popokku Kotor":


Bayi lebih suka popoknya bersih dan kering. Jika popoknya
basah ia akan menangis karena merasa tidak dari rasa
tidak nyaman. Tangisan "pengumumam popokku kotor"
biasanya perlahan, kemudian makin keras dan makin keras.
Anda juga bisa memperhatikan bahwa ia bergeliut-geliut
di tempat tidurnya.
Mengatasinya, segera periksa popoknya. Ia barangkali
memerlukan popok yang baru.

Tangisan "Badanku Sakiiit":


Semua bayi menangis jika ia merasa sakit. Tangisan jenis
ini adalah tangisan bernada tinggi, hampir seperti jeritan,
kemudian ia terengah-engah pada saat menarik nafas,
lalu menjerit lagi.
Jalan keluar, cobalah temukan apa yang membuatnya
kesakitan. Pegang perutnya, jangan-jangan kejang.
Goyang-goyang tangan, kaki atau leher dan kepalanya.
Jika ia menjerit lebih keras ketika menggoyang bagian
tertentu, mungkin ada yang sakit karena terjatuh tanpa
sepengetahuan Anda. Kompreslah bagian yang sakit
dengan air hangat.

Tangisan "Aku Bosan":

Bayi selalu memerlukan stimulasi dan akan timbul bosan


jika ia tidak memperolehnya, atau bahkan bosan dengan
satu aktivitas saja. Tangisan jenis ini dirancang untuk
mendapat perhatian Anda. Makanya, tangisan ini lebih mirip
teriakan ketimbang tangisan. Dan, ia akan tetap menagis
seperti ini selama ia merasa bosan.
Mengatasinya, ganti aktivitasnya. Misal, temani dia bermain,
menyenandungkan nyanyian, membacakan cerita.atau bisa
juga ajak jalan-jalan.

Tangisan minta gendong:


Bayi Anda akan menjadi cengeng jika lelah, walaupun ia
mungkin tidak ingin tidur. Ia akan merengek dengan
menjengkelkan. Kepalanya mungkin terangguk-angguk
untuk beberapa detik, dan mungkin Anda melihat bahwa
ia menggosok-gosokkan tangannya pada mata serta
wajahnya. Mengatasinya, ayunlah ia perlahan-lahan
sampai akhirnya ia jatuh tertidur.

Tangisan kesepian:
Bayi Anda senang bergaul. Ia ingin Anda selalu berada
di sisinya. Jika merasa kesepian, tangisannya akan
terdengar menyedihkan. Seakan ia tengah sedih atau marah.
Mengatasinya, luangkan waktu bersamanya paling tidak
sampai ia tenang. Jika Anda perlu menyelesaikan sesuatu,
gendonglah ia sampai tenang, kemudian lanjutkan pekerjaan
anda bersamanya di sisi Anda.

Nah, itulah beberapa ciri tangisan bayi Anda. Dan, kini sudah
tahu rahasianya, kan? Jadi, jangan langsung nyorongkan
payudara lagi, ya? (ia/cbn/CN02)
Baca Selengkapnya...
read more Arti Tangisan Bayi

Seberapa Cerdas Anak Anda?


0 komentar

oleh : Taufan Surana


Bicara tentang kecerdasan seorang anak, kita mungkin
akan segera menghubungkannya dengan IQ. Tetapi,
tahukah anda apa IQ (Intelligence Quotient) itu ?
Berbagai definisi tentang IQ ini bisa diperoleh dari
berbagai sumber, dan yang paling mudah untuk dipahami
adalah seperti yang diilustrasikan di bawah ini.
IQ = (Usia Mental) / (Usia Kronologis) x 100
Usia Mental adalah kapasitas otak yang diukur berdasarkan
usia rata-rata anak yang memiliki standard berpikir yang
sama.
Usia Kronologis adalah umur anak ketika dilakukan
tes IQ kepadanya.
Misalnya, seorang anak usia 10 tahun mempunyai IQ 170,
didapatkan dari perhitungan :
17 / 10 x 100 = IQ 170
Artinya, anak tersebut termasuk anak jenius karena
dengan usianya yang 10 tahun, dia mempunyai angka tes
orang yang berusia 17 tahun.
Hal yang perlu diperhatikan sekali disini, nilai IQ
seperti diatas biasanya adalah nilai untuk mengukur
kecerdasan AKADEMIK atau IQ VERBAL anak, yaitu
kemampuan anak untuk belajar dengan cepat dengan cara
membaca dan menulis.
Tentu saja, kemampuan anak untuk mencapai nilai IQ
seperti di atas yang lebih baik adalah penting, TETAPI
itu bukan satu-satunya faktor yang menentukan apakah
anak tersebut tergolong cerdas atau tidak.
Mengapa ?
Howard Gardner di dalam bukunya yang berjudul "Frames
of Minds" menunjukkan bahwa ada 7 kecerdasan yang berbeda.
1. Linguistik Verbal
Kecerdasan yang biasanya dipakai oleh institusi pendidikan
untuk mengukur IQ seorang anak, seperti yang dijelaskan
di atas.

2. Numerik
Kecerdasan yang berhubungan angka atau matematika.

3. Spasial
Kecerdasan yang berhubungan dengan kreatifitas seperti
kesenian, desain, dsb.

4. Fisik
Kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan fisik seperti
para atlet olahraga, dsb, termasuk juga orang yang cepat
belajar dengan cara melihat, menyentuh dan mengerjakan
sesuatu secara langsung.

5. Lingkungan
Kecerdasan yang dimiliki oleh orang yang mampu berhubungan
dengan alam seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, seperti
misalnya pelatih binatang, dsb.

6. Interpersonal
Kecerdasan yang dimiliki oleh orang yang mampu berbicara
dan berkomunikasi dengan mudah dengan orang lain.

7. Intrapersonal
Kecerdasan ini sering disebut dengan kecerdasan emosi, atau
emotional intelligence, yaitu kemampuan seorang anak untuk
mengendalikan atau mengatur dirinya sendiri.
Daniel Goleman, di dalam bukunya yang berjudul "Emotional
Intelligence", mengatakan bahwa kecerdasan emosi ini adalah
yang TERPENTING dari kecerdasan yang lain.

Hal ini terbukti bahwa banyak sekali orang yang sukses


bukan karena IQ-nya yang tinggi, tapi karena kecerdasan
emosinya yang sangat baik.

Yang ingin saya katakan disini adalah,

jika anda menginginkan anak anda tumbuh menjadi cerdas,


anda perlu melihat dengan seksama, kecerdasan seperti apa
yang dimiliki secara alami oleh anak anda.
Tentunya tidak mudah untuk menemukannya pada waktu yang
singkat, karena seseorang anak bisa memiliki berbagai
kecerdasan sekaligus. Contohnya, seorang arsitek yang
hebat mempunyai kecerdasan no. 1, 2 dan 3 diatas sekaligus.
Jadi, berikan kesempatan anak anda untuk melakukan
sebanyak mungkin kegiatan yang bervariasi, sehingga dia
akan menemukan kegiatan yang paling sesuai untuk dirinya.
Selain itu, jangan bosan-bosan untuk melatih kecerdasan
emosi anak sejak dini. Misalnya, berikan kesempatan
kepada anak untuk merasa kecewa, seperti misalnya dengan
tidak menuruti segala kemauannya.
Tetapi yang lebih penting disini adalah kemampuan orang
tua untuk mengajarkan kepada anak bagaimana cara mengatasi
rasa kecewa tersebut. Jika anda salah dalam melakukannya,
anda justru merusak kecerdasan emosi anak anda.
Satu hal TERPENTING dalam mengasuh anak menjadi cerdas
adalah :
"JANGAN membanding-bandingkan anak anda dengan anak lain!"
Hal ini akan sangat menghambat perkembangan kecerdasan
anak anda.
Setiap anak PASTI mempunyai kelebihan dari anak lain.
Lihatlah selalu kelebihan anak anda, dan jangan terfokus
pada kelemahannya.
Pada dasarnya semua anak dilahirkan dalam keadaan sangat
cerdas. Sikap dan pengetahuan serta kemampuan orang tua-lah
yang sangat menentukan apakah kecerdasan anak akan semakin
berkembang atau justru semakin terkubur tanpa sempat terlihat.
Memang cukup banyak memerlukan energi, waktu dan biaya
untuk menjadi orang tua yang baik.
Walaupun begitu, jangan lupa untuk selalu mengingat juga
Langkah Kesepuluh dari "10 Tindakan Penting untuk Merangsang
Perkembangan Otak Anak" seperti yang dijelaskan di ebook
"3 Tahun Pertama yang Menentukan". Jika anda mengabaikan
langkah kesepuluh ini, anda tidak akan bisa menjadi orang tua
yang efektif dalam mengasuh anak anda.

Selamat mengasuh anak anda menjadi anak yang semakin cerdas.


Baca Selengkapnya...
read more Seberapa Cerdas Anak Anda?

Masa Penting Pertumbuhan Anak


0 komentar
oleh: Emmy Soekresno, S.Pd.
Anak adalah aset bagi orang tua dan di tangan orangtualah anak-anak tumbuh dan
menemukan jalan-jalannya. Saat si kecil tumbuh dan berkembang, ia begitu lincah dan
memikat. Anda begitu mencintai dan bangga kepadanya. Namun mungkin banyak dari kita
para orangtua yang belum menyadari bahwa sesungguhnya dalam diri si kecil terjadi
perkembangan potensi yang kelak akan berharga sebagai sumber daya manusia.
Dalam lima tahun pertama yang disebut eThe Golden Yearsf , seorang anak mempunyai
potensi yang sangat besar untuk berkembang. Pada usia ini 90% dari fisik otak anak sudah
terbentuk. Karena itu, di masa-masa inilah anak-anak seyogyanya mulai diarahkan. Karena
saat-saat keemasan ini tidak akan terjadi dua kali, sebagai orang tua yang proaktif kita harus
memperhatikan benar hal-hal yang berkenaan dengan perkembangan sang buah hati, amanah
Allah.
Urgensi mendidik anak sejak dini juga banyak disebutkan dalam Al Qur'an dan Al Hadits
antara lain :
@
1. Terjemahan QS. At Tahrim (66) ayat 6
"Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang..."
Memelihara, menurut sayyidina Ali: didik dan ajarilah, sedangkan menurut sayyidina Umar:
melarang mereka dari apa yang dilarang Allah dan memerintahkan mereka apayang
diperintahkan Allah.
2. Terjemahan Al Hadits
"Setiap yang dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanya yang menjadikan ia
Yahudi, Nasrani, atau Majusi".
Hadits: seorang bayi mengencingi Rasulullah.
Di dalam buku "Pendidikan Anak Dalam Islam" karangan Abdullah Nashih Ulwan
disebutkan bahwa Rasulullah SAW sangat memperhatikan tentang 7 (tujuh) segi dalam
mendidik anak, yaitu :
1. Segi Keimanan
- menanamkan prinsip ketauhidan, mengokohkan fondasiiman ;

- mencari teman yang baik ;


- memperhatikan kegiatan anak.
2. Segi Moral
- kejujuran, tidak munafik ;
- menjaga lisan dan berakhlak mulia
3. Segi Mental dan Intelektual
- mempelajari fardhu 'ain dan fardhu kifayah ;
- mempelajari sejarah Islam ;
- menyenangi bacaan bermutu yang dapat meningkatkan kualitas diri ;
- menjaga diri dari hal-hal yang merusak jiwa dan akal
4. Segi Jasmani
- diberi nafkah wajib, kebutuhan dasar anak seperti makanan, tempat tinggal, kesehatan,
pakaian danpendidikan ;
- latihan jasmani, berolahraga, menunggang kuda, berenang, memanah, dll ;
- menghindarkan dari kebiasaan yang merusak jasmani
5. Segi Psikologis
- gejala malu, takut, minder, manja, egois dan pemarah
6. Segi Sosial
- menunaikan hak orang lain dan setiap yang berhak dalam kehidupan ;
- etika sosial anak
7. Segi Spiritual
- Allah selamanya mendengar bisikan dan pembicaraan, melihat setiap gerak-geriknya dan
mengetahui apa yang dirahasiakan ;
- memperhatikan khusu', taqwa dan ibadah
Jika begitu banyak yang harus kita ajarkan pada anak, kapan waktu terbaik untuk memulai
pendidikan kepadabuah hati ?

Simaklah beberapa hasil penelitian baru berikut ini :


1. Fakta tentang otak :
a. Saat lahir, bayi punya 100 miliar sel otak yang belum tersambung. Pada usia 0-3 tahun
terdapat 1000 triliun koneksi (sambungan antarsel). Pada saat inilah anak-anak bisa mulai
diperkenalkan berbagai hal dengan cara mengulang-ulang :
- memperdengarkan bacaan Al Qur' an ;
- Bahasa Asing seperti bahasa Inggris ;
- memperkenalkan nama-nama benda dengan cara bermaindan menunjukkan gambar ;
- memperkenalkan warna dengan menunjukkan kepadanya dalam bentuk benda yang dia
kenal, warna-warna cerah di kamarnya dan gambar ;
- memperkenalkan aroma buah melalui buku ;
- membacakan cerita atau dongeng
Pada usia 6 tahun, koneksi yang terus diulang (mengalami pengulangan - pengulangan) akan
menjadi permanen. Sedangkan koneksi yang tidak digunakan akan dipangkas alias dibuang.
Oleh karenanya, usia sebelum 6 tahun adalah saat yang tepat untuk mengoptimalkan daya
serap otak anak agar tidak terpangkas percuma.
b. Otak yang belum matang rentan terhadap trauma, baik terhadap ucapan yang keras maupun
tindakan yang menyakitkan. Susunan otak terbentuk dari pengalaman. Jika pengalaman anak
takut dan stress, maka respons otak terhadap dua hal itulah yang akan menjadi arsitek otak
sehingga dapat merubah struktur fisik otak. Itulah mengapa kita harus menghindarkan diri
dari memarahi anak atau memukulnya. Jika anak kita melakukan kesalahan atau melakukan
sesuatu yang tidak sopan, sebaiknyalah kita mulai mengajarkannya mana yang betul dan
sopan santun dengan cara yang arif serta penuh kesabaran. Kita dapat mencontoh bagaimana
Rasulullah saw. bersikap sangat penuh kasih sayang terhadap anak-anak.
c. Otak terdiri dari dua belahan yaitu kanan dan kiri yang memiliki fungsi yang berbeda
namun saling mendukung.
- Pekerjaan otak kiri berhubungan dengan fungsi verbal, temporal, logis, analitis, rasional
serta kegiatan berpola.
- Pekerjaan otak kanan berhubungan dengan fungsi kreatif dan kemampuan bekerja dengan
gambaran (visual) dan berfikir intuitif, abstrak dan non-verbal serta kemampuan
taktil/motorik halus pada tangan, termasuk pembentukan akhlak dan moral.
Sistem pendidikan kita maupun ilmu pengetahuan pada umumnya cenderung kurang
memperhatikan kepandaian yang tak terucapkan. Jadi, masyarakat modern cenderung

menganaktirikan belahan otak kanan.


Menurut Bob Eberle, seorang ahli pendidikan, "prestasi pikiran manusia memerlukan kerja
yang terpadu antara belahan kiri dan otak kanan". Kalau tujuan kita adalah mengembangkan
pribadi yang sehat dan jika kita ingin menumbuhkan kreativitas secara penuh, maka
diperlukan pengajaran untuk menuju keseimbangan antara fungsi kedua belahan otak itu.
2. Fakta tentang stress
a. Anak yang mengalami stress pada usia kritis 0-3 tahun akan menjadi anak yang hiperaktif,
cemas danbertingkah laku seenaknya.
b. Anak dari lingkungan stress tinggi mengalami kesulitan konsentrasi dan kendali diri.
c. Cara orang tua berinteraksi dengan anak di awal kehidupan akan membuat dampak pada
perkembangan emosional, kemampuan belajar dan bagaimana berfungsi di kehidupan yang
akan datang.
3. Ciri-ciri anak pada milenium kedua :
- mampu berpikir cepat ;
- mampu beradaptasi dengan cepat dan benar ;
- memiliki keimanan kuat sebagai filter ;
- menguasai bahasa dunia ;
- mampu menyelesaikan masalah dengan cepat ;
- orang tua mempunyai 7 kebiasaan efektif.
Dilihat dari berbagai hasil penelitian di atas dapat diperoleh gambaran tentang waktu terbaik
dalam memulai mendidik anak yaitu sedini mungkin. Juga bagaimana seharusnya sikap kita
dalam menghadapi anak agar otaknya tidak mengalami trauma, serta dapat lebih meyakinkan
kita lagi sebagai orang tua untuk terus menerus menambah ilmu agar dapat membantu anak
mengembangkan potensi dirinya secara maksimal.
Satu pesan sederhana dalam mendidik anak, yang mungkin belum kita sadari sepenuhnya.
Betapa banyak yang dapat kita ajarkan kepada anak kita tiap hari, hanya dengan berada di
dekatnya. Dengan mengasuh, bermain dan bercakap-cakap dengan bayi kita yang mungil,
kita bisa menjadi guru pertama bagi si kecil. Jangan lupa anak tumbuh dan berkembang
sangat pesat, pakailah prinsip e it's now or never e (kalau tidak sekarang berarti tidak sama
sekali) dalam mendidik anak.
Wallahu a'lam bi showwab.
Ya Allah berikanlah berkat dan kemampuan kepada kami untuk mendidik, merawat dan
mengasuh anak-anak kami. Amiin.
Disampaikan pada

SEMINAR HARI ANAK NASIONAL


Jumat 28 Juli 2000
Auditorium Gedung B Lantai 2, Departemen Keuangan.
Jalan DR. Wahidin, Jakarta Pusat.

Anda mungkin juga menyukai