Anda di halaman 1dari 3

FISSURA ANI (ANUS)

Dr. Heru Wiyono, SpPD


DEFINISI
Fissura Anus (Fissure in ano, Ulkus anus) merupakan suatu robekan atau luka dengan nanah
pada daerah anus dekat perbatasan dengan kulit, luka sering terjadi pada bagian belakang
walau terkadang lebih jarang juga dapat ditemukan pada bagian depan, lebih jarang lagi
pada bagian samping (bila terjadi harus dipikirkan penyebab penyakit lain).
PENYEBAB
Umumnya disebabkan oleh cedera karena buang air besar yang keras dan besar.
Fissura menyebabkan otot melingkar (sfingter) dari anus mengalami kejang dan hal ini akan
menyulitkan penyembuhan. Otot polos yang melingkari dubur berfungsi sebagai katup
penutup sehingga kotoran bersifat padat, cair dan gas tidak keluar. Otot ini bersifat
involunter, sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh kehendak kita. Dalam keadaan duduk lama
atau stress akan bertambah tegang, bila kemudian terdapat gangguan buang air besar akan
mempermudah timbulnya luka pada selaput lendir.

Pada selaput lendirdekat perbatasan dengan kulit banyak terdapat saraf perasa (sensorik),
sehingga bila ada luka kecil saja akan menyebabkan rasa sakit. Kemudian terjadi lingkaran
setan (circulus vitiosus), otot polos semakin menegang dan pasien menjadi semakin takut
untuk buang air besar sehingga menahan untuk BAB. Pada akhirnya pasien semakin menahan
buang air besar , kotoran semakin keras dan luka semakin luas. Secara epidemiologi lebih
banyak terjadi pada wanita, mungkin karena wanita lebih sering mengalami sembelit.

GEJALA

Fissura menimbulkan nyeri dan perdarahan selama atau segera setelah buang air besar.
Rasa nyeri berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam dan kemudian
menghilang sampai saat buang air besar berikutnya. Rasa sakit bisa sampai menyayat
sedangkan perdarahan dapat terjadi walaupun tidak sebanyak pada wasir. Kadang-kadang
terdapat peradangan di daerah luka sehingga terbentuk perianal abses dan akhirnya menjadi
fistula (saluran).
Secara klinis ada jenis fissura ani :
1. Akut : Baru terjadi pertama kali atau belum lama berselang, belum terjadi
penebalan dan penggantian menjadi jaringan ikat (fibrosis). Umumnya
menyembuh dalam beberapa hari
2. Kronis : Terjadi berulang dalam waktu cukup panjang, sering terjadi penebalan
pada daerah tepi dan sekitar luka, dapat terbentuk benjolan kenyal di sebut
skintag pada benjolan bawah dan hipertrofi papilla pada bagian atas. Kadangkadang disalahtafsirkan sebagai hemorid/wasir.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan di daerah anus, untuk membedakan dari
hemoroid dan wasir, pada pemeriksaan colok dubur diagnosis hampir selalu dapat
ditegakkan. Terkadang dapat juga ditemukan perdarahan, walaupun tidak sebanyak wasir.

PENGOBATAN
Bisa diberikan pelunak tinja (psilium), yang bisa mengurangi cedera karena buang air besar
yang keras dan sulit. Pelumas berupa suppositoria (obat yang dimasukkan ke dalam dubur)
juga bisa diberikan. Duduk berendam dalam air hangat selama 10-15 menit setelah buang air
besar, mengurangi rasa tidak nyaman dan membantu meningkatkan aliran darah, sehingga
membantu proses penyembuhan. Kapan dilakukan pembedahan? Hanya bila pengobatan lain
tidak berhasil. Tapi perlu digaris bawahi tujuan utama terapi adalah untuk menghilangkan
rasa sakit sehingga ketegangan otot polos berkurang sehingga luka dapat sembuh.

PENCEGAHAN

Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Perubahan gaya hidup juga dapat
membantu, makan banyak mengandung serat dan banyak minum air putih untuk
mempermudah BAB, juga menghindari makanan yang merangsang diare karena akan
memperberat fissura ani. Anal fissura tidak pernah dilaporkan berubah menjadi suatu
keganasan

Anda mungkin juga menyukai